Professional Documents
Culture Documents
BAB 1 Pendahuluan
Klasifikasi
Patofisiologi
Diagnosis
Diabetes mellitus dapat diketahui dengan adanya gejala yang timbul
sebagai akibat hiperglikemia seperti poliuria, polidifsia, polifagia,
penurunan berat badan,.9,10
Diagnosis diabetes dapat ditegakkan menjadi tiga cara. Dua dari tiga
cara ini dapat dikerjakan dengan mudah oleh dokter di bagian
emergensi.14:
Gejala diabetes + konsentrasi glukosa plasma sewaktu >= 200
mg/dl (11,1 mmol/k). Sewaktu didefinisikan sebagai setiap saat
tanpa memperhatikan waktu terakhir makan. Kadar glnkosa
plasma puasa >= 126 mg/dl (7,0 ,mmmo/L). Puasa didefinisikan
sebagai tidak ada asupan kalori dalam 8 jam terakhir, atau
Kadar glukosa plasma 2 jam setelah minum 75 gram glukosa oral
pada tes toleransi glukosa oral >= 200 mg/dl.
Apabila tidak terdapat hiperglikemia yang nyata pada keadaan
dekompensasi metabolik akut (seperti diabetes ketoasidosis atau
sindrom hiperglikemik- hiperosmolar-nonketotik), kriteria ini harus
dikonfirmasi dengan mengulang penilaian pada hari yang
berbeda. Penilaian yang ketiga (tes toleransi glukosa oral) tidak
dianjurkan untuk penggunaan klinis rutin
MANAJEMEN
ANESTESI PADA
PASIEN DM
Penilaian
Prabedah
autonomik
Komplikasi aterosklerosis (penyakit
arteri koroner, stroke, penyakit
pembuluh darah perifer)
Ketoasidosis dan koma hiperglikemik
hiperosmolar
terbagi atas tiga jenis dan masingmasing mempunyai teknik atau cara
melakukan anestesinya16,17, yaitu:
General Anestesi (anestesi umum) yang
terdiri atas dua teknik anestesi, yaitu
Anestesi intravena dan Anestesi inhalasi.
Anestesi regional yang terbagi atas dua, yaitu
blok sentral (anestesi spinal, anestesi epidural
dan anestesi kaudal) ,blok perifer, blok kaudal.
Anestesi lokal.
Pembedahan
Terapi
Preoperatif
Infus kontinyu
D5W (1 ml/kg/jam)
protamine Hagedorn)
Intraoperat
Regular insulin
tf
Pascaopera
tif
Perawatan
Pasca Bedah
Infus glukosa dan insulin harus tetap
diteruskan sampai kondisi metabolik pasien
stabil dan pasien sudah boleh makan.Infus
glukosa dan insulin dihentikan hanya
setelah pemberian subkutan insulin kerja
pendek.Setelah pembedahan besar, infus
glukosa dan insulin harus diteruskan sampai
pasien dapat makan makanan padat.
Kesimpulan
Daftar Pustaka
McAnulty