Professional Documents
Culture Documents
Alkohol
Ahmad Amsori
Penyaji :
11310022
Desti Omega Rohyadi
Novia Isna Patmala
Rino Agustian Praja
Yuli Darlinawati
11310093
11310263
11310328
11310412
Pembimbing :
Pendahuluan
Tujuan
1. Definisi
toksikolog
i
2. Mekanism
e
3. Gejala
4.
Penilaian
Forensik
Manfaat
Latar Belakang
Keracunan yang sulit terungkap
Masalah keracunan CO, sianida,
arsen dan alkohol
TINJAUAN PUSTAKA
Toksikologi
forensik,
adalah
penerapan
toksikologi
untuk
membantu investigasi medikolegal
dalam kasus kematian, keracunan
maupun penggunaan obat-obatan.
Dalam hal ini, toksikologi mencakup
pula disiplin ilmu lain seperti kimia
analitik, farmakologi, biokimia dan
kimia kedokteran.
SUMBER
Sumber
lain
adalah
gas
arang
batu
yang
mengandung 5% CO, alat pemanas berbahan bakar
gas, lemari es gas dan cerobong asap yang bekerja
tidak baik.
FARMAKOKINETIK
FARMAKODINAMIK
PEMERIKSAAN FORENSIK
Pada korban mati yang tidak lama setelah
keracunan CO ditemukan lebam mayat berwarna
merah muda yang terang (cheryy pink colours).
Tampak jelas bila kadar COHb mencapai 30%
atau lebih.
Warna lebam mayat seperti ini juga ditemukan
pada mayat yg didinginkan, pada korban
keracunan sianida, dan pada orang yang mati
akibat infeksi oleh jasad renik yang mampu
membentuk nitrit, sehinggga dalam darahnya
terbentuk nitroksi-hemoglobin (nitric-oxide Hb),
meskipun demikian masih dapat dibedakan
dengan pemerikasaan sederhana.
Otak: Pada substansi alba dan korteks kedua belah otak globus
palidus ditemukan ptekiae (untuk setiap kasus hipoksemia otak
yang cukup lama)
Miocard: Ditemukan perdarahan pada otot ventikel terutama di
subperkardial dan endokardial.
Kulit: eritema, vesikel / bula (pada bagian dada, perut muka dan
anggota gerak badan yg lain)
Paru: mudah terjadi Pneumonia hipostatik paru karena gangguan
peredaran darah dan juga dapat terjadi trombosis a.pulmonalis.
Ginjal: Terjadi nekrosis tubuli (secara mikroskopik seperti payah
ginjal)
Darah: Trombus
Terapi
Korban keracunan akut segera korban dipindahkan dari sumber
keracunan (penolong memakai masker gas oksigen).
Berikan pernafasan buatan dengan pemberian oksigen atau
campuran oksigen dengan 5-7 % CO2 untuk merangsang pernafasan.
GEJALA SISA
Keracunan Sianida
Siaida: senyawa kimia yng bersifat
toksik dan merupakan jenis racun
yang paling aktif dalam tubuh
sehingga
dapat
menyebabkan
kematian dalam beberapa menit
Sianida
Sintetik
Alami
Sianida
didapatkan
pada
beberapa
tanaman tertentu seperti:
- Singkong (daun maupun umbinya)
- Buah pear
- Apricort
- Buah amandel
- Sisa-sisa pembakaran selusoid, yang
dipakai sebagai bahan fumigasi.
Sifat
Bau khas seperti bau
amandel.
Bentuk asam 2 kali
lebih toksis dari pada
bentuk garamnya.
Mudah menguap pada
suhu kamar (26,5oC).
Berupa cairan jernih
tidak berwarna.
Dosis toksis
Mekanisme kerja
Absorbsi
(permukaan mukosa sistem
pernapasan, traktus
gastrointestinalis, kulit yang
intak maupun yang rusak)
Melekat pada pharynx
dan nasopharynx
(bereaksi dengan
mukosa membran
membentuk asam
cyanide melalui proses
hidrolisa)
Cyanide
akan
mengainktivasi
enzim
oxidative
terutama
cytochrom oxidase.
Efek lain cyanide adalah
terhadap
sensory
nerve
ending pada carotid body
sehingga
menyebabkan
refleksi
stimulasi
pada
pernapasan. Akibat kedua
mekanisme ini biasanya pada
keracunan perinhalasi sianida
maka kematian cepat terjadi.
Gejala keracunan
Terapi
Cuci lambung dengan larutan natrium
thiosulfat 5%
Cairan cuci lambung bisa dipakai
larutan Kalium permanganat 0,1% dan
hydrogen peroxide 3% (diencerkan 1:5)
Antidotum fisiologis: natrium nitrit iv,
Natrium thiosulfat iv
Bisa diberikan methylen blue apabila
nitrit atau thiosulfat tidak ada.
Pemerikasaan Forensik
Pemeriksaan Luar
Tercium bau amandel yang patognomonik
Sianosis pada wajah dan bibir
Busa keluar dari mulut
Lebam mayat berwarna merah terang
Pemeriksaan dalam
Bau amandel saat membuka rongga dada, perut,
otak, serta lambung.
Darah, otot, dan organ-organ dapat berwarna
merah terang
Korosi pada mukosa lambung dan berwarna
kecoklatan (keracunan garam alkali sianida)
Mekanisme
Arsen masuk ke
dalam tubuh
dalam bentuk
partikel melalui
inhalasi,
pencernaan, atau
diserap melalui
kulit dan
membran
mukosa.
Senyawa-senyawa
Arsen yang larut dalam
air diabsorbsi dari
semua selaput lendir
dan secara pemberian
parenteral
Plasma
darah
Seluruh
tubuh
Arsenik
terhadap
mata
adalah
gangguan
mengganggu
mata.
Adanya kulit yang berwarna gelap (hiperpigmentasi),
penebalan kulit (hiperkeratosis),
bubul
Darah
infeksi
seperti
Liver
(clavus),
timbul
Ginjal
Saluran pernapasan
Paparan
arsen
menyebabkan
bronchitis
Pembuluh darah
pada
timbulnya
(infeksi
saluran
laryngitis
bronchus)
darah,
pernafasan
sehingga
(infeksi
dan
laryng),
dapat
menganggu
dapat
akan
pula
fungsi
mengakibatkan
hypertention
(hipertensi
oleh
karena
faktor
Sistem imunologi
Sistem sel
bahan
infeksi virus.
Efek terhadap sel mengakibatkan rusaknya mitokondria
dalam inti sel sehingga menyebabkan turunnya energi sel
dan sel dapat mati.
Keracunan Akut
Keracunan
dosis
toksik
dan tenggorokan. Kemudian diikuti rasa nyeri di daerah perut dan kram,
diare dan muntah-muntah. Diare pada awalnya seperti cucian beras
kemudian disertai perdarahan. Kotoran feses dan bau nafas seperti bau
bawang putih.
Gejala lain berupa vertigo, diikuti delirium, koma dan seringkali kejang.
Keracunan akut dalam bentuk gas mengakibatkan sakit kepala, lemas,
pusing- pusing, dan sesak nafas disertai gejala gastrointestinal. Efeknya
muncul pada waktu 2-24 jam, hemolisis terjadi pada 4-6 jam setelah gejala
klinik terlihat seperti urin berwarna merah gelap. Ikterus berkembang 24-48
jam berikutnya
Keracunan Kronik
Keracunan kronik, korban tampak lemah, melanosis arsenik
berupa pigmentasi kulit yang berwarna kuning cokelat, lebih
jelas pada daerah fleksor, puting susu dan perut sebelah
bawah serta aksila. Rambut tumbuh jarang.
Gejala-gejala lain yang tidak khas seperti malaise,
badan
menurun,
mata
berat
halus
berwarna
putih
Antidotum
Berikan dimerkaprol untuk 2 hari,
kemudian
diberi
penisilamin.
Hentikan pemberian antidot, jika
kadar arsen dalam urin dibawah 50
mikrogram/24 jam.
Keracunan Alkohol
Keracunan alkohol menyebabkan penurunan daya
reaksi atau kecepatan, kemampuan untuk menduga jarak
dan keterampilan mengemudi sehingga cenderung
menimbulkan kecelakaan lalu lintas, pabrik dan
sebagainya. Dan terjadi penurunan kemampuan untuk
mengontrol diri dan hilangnya kapasitas untuk berfikir
kritis, mungkin menimbulkan tindakan yang melanggar
hukum seperti perkosaan, penganiayaan, dan kejahatan
lain ataupun tindakan bunuh diri.
Golongan alkohol
Golongan alkohol sering di gunakan sebagai pelarut ,
yang sering dijumpai adalah:
- Metanol
- Etanol
- Isopropanol
- whisky brandy
- rum
- vodka
- gin
o
o
- wines
- beer , ale
45 %
10-20%
48%
Farmakokinetik
- Alkohol diabsorpsi dalam jumlah sedikit pada mukosa
mulut & lambung.
- Sebagian besar (80%) diabsorpsi di usus halus &
sisanya di colon.
- Kecepatan absorpsi tergantung kepada takaran &
kons. alkohol dalam minuman yg diminum serta
kondisi lambung & usus yg kosong.
- Kadar alkohol dalam darah mencapai puncak 30-90
menit sesudah masuk.
10% alkohol yg dikonsumsi dikeluarkan lewat urine,
keringat, dan pernapasan. Kons. dalam urine lebih
besar daripada dalam darah.
Farmakodinamik
Alkohol menyebabkan presipitasi dan dehidrasi sitoplasma
sel sehingga
bersifat
astringent.
Pada
kulit,
alkohol
pada
mukosa
menyebabkan
iritasi
dan
inflamasi.
Alkohol
bersifat
berkonsentrasi,
anestetik
daya
mendiskriminasi terganggu .
ingat
sehingga
dan
kemampuan
kemampuan
TERIMAKASIH