1

( Dalam Produk Intelijen Polri )

( SASARAN TUGAS POKOK POLRI )

ANALISA
PRAKTIS

PENDAHULUAN

II

PENGERTIAN - PENGERTIAN

III

MENGHIMPUN & MENYUSUN FAKTA -2

(INTELIJEN AKTUAL)

IV

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

DASAR-DASAR ANALISA H.A KAMTIBMAS

VI

PROSES ANALISA

VII BERBAGAI TEKNIK (TEORI ANALISA)

VIII KELEMAHAN-KELEMAHAN & SIKAP ANALIS

I. PENDAHULUAN
1.

LATAR BELAKANG
a.
b.
c.

2.

MENGKAJI TTG ANALISA PRAKTIS HARUS PAHAMI MAKNA DAN PERAN PRODUK
INTEL BAGI ORGANISASI POLRI.
PRODUK INTEL SBG BAHAN ACUAN PIMPINAN POLRI (MATA TELINGA PIMPINAN)
SYARAT PRODUK INTEL BERGUNA BAGI PIMPINAN :
DITERIMA PIMPINAN SECARA DINI.
TEPAT WAKTU (TIMELY)
BERKUALITAS AKURAT DAN VALID.
AMAN KERAHASIAANNYA.

MAKSUD DAN TUJUAN

a.
b.

MAKSUD ==> BERIKAN PEDOMAN PRAKTIS DALAM RANGKA HASILKAN PRODUK INTEL..
TUJUAN ==> PA. ANALIS MAMPU BUAT PRODUK INTEL DGN PUAN ANALISA MEMADAI.

II. PENGERTIAN-PENGERTIAN
1.

ANALISA
a.
b.

c.

ADALAH PENYELIDIKAN SESUATU PERISTIWA UTK DIKETAHUI SEBABNYA, BAGAIMANA

DUDUK PERKARANYA (KAMUS PURWODARMINTO, HAL 39 CETAKAN XII / 1999)
ADALAH SUATU CARA PENDEKATAN (APPROACH) THD PEMILIHAN MASALAH YANG
KOMPLEK DALAM SUASANA KETIDAKPASTIAN (UNCERTAINTIES).
PROSES ANALISA ==> SIKLUS KONTINYU ( * ) ==> Ir. PRANOWO, DOSEN SESPIM
POLRI/ITB).
ADALAH PEMILIHAN DAN PENYARINGAN BAKET YANG TELAH DINILAI DAN DIPISAHKAN
DARI BAKET YANG LAIN SESUAI KEPENTINGAN.
PENAFSIRAN ==> ANALISA ==> INTEGRASI ==> PENYIMPULAN ==> PERAMALAN.
( JUKMIN INTEL POLRI NO. POL. : .)

3.

PRODUK INTELIJEN

SEBAGAI WUJUD AKHIR HASIL GIAT OPS. INTELIJEN SETELAH PROSES OLAH ==> PENCATATAN ==> PENILAIAN ==> PENAFISRAN.
4.

H.A. KAMTIBMAS

ADALAH KECENDRUNGAN, GEJALA ATAUPUN SIKON YANG DITIMBULKAN OLEH PERKEMBANGAN DAN PEROBAHAN SOSIAL DIBIDANG IPOLEKSOSBUDKAM MAUPUN ILPENGTEK
YANG JADI SASARAN TUGAS POLRI.

(*)

PROSES ANALISA
( Ir. PRANOWO, DOSEN SESPIM/ITB )
MELALUI TAHAP-TAHAP :
1.
2.
3.
4.
5.

FORMULASI (TAHAP KONSEPSI) ==> DILAKSANAKAN PENENTUAN SASARAN, MEMBATASI

PERMASALAHAN DAN TENTUKAN YANG BAIK UNTUK PILIHAN ALTERNATIF.
SEARCH (TAHAP RISET) ==> KUMPULKAN DATA DAN CARI HUBUNGAN, JUGA ALTERNATIF
DAN YANG FISIBEL DAN MUNGKIN DAPAT SELESAIKAN MASALAH.
EVALUASI (TAHAP ANALISA) ==> MENGUSAHAKAN BUAT MODEL, KEMUDIAN RAMALKAN
AKIBAT-AKIBAT YG MUNGKIN DIHASILKAN OLEH TIAP-TIAP ALTERNATIF TSB DAN ADAKAN
PERBANDINGAN / PEMBOBOTAN THD HASIL TADI ).
INTERPRESTASI (TAHAP JUDGEMENT) ==> DARI RAMALAN DENGAN PENGGUNAAN MODEL
TSB, DITAMBAH KETERANGAN-KETERANGAN LAIN YANG RELEVAN (KUALITATIF)
DITENTUKAN KESIMPULAN-KESIMPULAN DISERTAI REKOMENDASI YANG IMPLEMENTATIF.
VERIFIKASI (TAHAP PENGUJIAN) ==> SEDAPAT MUNGKIN ADAKAN PENGUJIAN THD
KESIMPULAN-KESIMPULAN YANG TELAH DIAMBIL TADI.

5
FAKTA ADALAH INFORMASI (BAKET) YANG TELAH MELALUI PROSES PENILAIAN DAN
MENJADI INTELIJEN AKTUAL.
FAKTA BERASAL DARI HASIL PENYELIDIKAN, PENELITIAN, DOKUMENTASI/KEPUSTAKAAN,
KLIPING KORAN YANG DIHIMPUN OLEH BAPUL.
MENGHIMPUN DAN MENYUSUN FAKTA-FAKTA ADALAH LANGKAH AWAL PENTING UNTUK
HASILKAN PRODUK INTELIJEN BERKUALITAS.
MAKIN BANYAK DAN LENGKAP FAKTA YANG MELIPUTI SEMUA ASPEK YG TERKAIT DGN
PERMASALAHAN YG AKAN DIBAHAS MAKIN MEMUDAHKAN ANALISA DAN MAKIN BAIK
HASIL ANALISANYA.
UNTUK MEMUDAHKAN PROSES ANALISA DAN PENATAAN/PLOTING MATERI, FAKTA PERLU
DISUSUN/DIGOLONGKAN BERDASARKAN ASPEK-ASPEK PERMASALAHAN YG DIBAHAS
CONTOH : BERDASARKAN PANCAGATRA, KRONOLOGI KEJADIAN, MATRIK DAN DATA
STATISTIK DLL..
FAKTA AKAN LEBIH BERMANFAAT BILA MEMENUHI UNSUR WAKTU, TEMPAT, SUBYEK,
OBYEK, PROSES ATAU CARA-CARA YG DIGUNAKAN DAN PIHAK-PIHAK/SEMUA YANG
DILIBATKAN.
FAKTA TIDAK SELALU BERUPA PERISTIWA, NAMUN HARUS MEMENUHI SYARAT-SYARAT
SEPERTI KONDISI, SITUASI ASAL USUL YANG MELATAR BELAKANGI KEBERADAAN/TIMBULNYA FAKTA TERSEBUT.
MESKIPUN FAKTA PERLU BANYAK, NAMUN DALAM MENGHIMPUN/MENYUSUN HARUS
PERHATIKAN RELEVANSI, VALIDITAS ( PROSES PENILAIAN MENJADI INTELIJEN AKTUAL).
PROSES

RELEVANSI

FAKTA 1
FAKTA 2

INFORMASI

BAKET
LIDIK

PENILAIAN
VALIDITAS

ILTEL AKTUAL
FAKTA 3
FAKTA 4

1.
a.

FAKTOR INSTRUMENTAL

ADL . SEMUA KETENTUAN PER-UU-AN YG MELIPUTI

HUKUM POSITIF, PERATURAN, INST, BIJAK, PETUNJUK
DLL BAIK DI INDONESIA MAUPUN YG BERSIFAT
KONSVENSI/HUKUM INTERNASIONAL YG MERUPAKAN
LANDASAN PENGATURAN BERBAGAI HAL YG BERKAIT
b. DGN PERMASALAHAN YG DIANALISA.
TSB DIATAS MUTLAK HRS DIPEDOMANI OLEH SETIAP
ALAT NEGARA PENEGAK HUKUM, KRN PRODUK INTEL
ADL TULISAN DINAS YG AKAN JADI PEDOMAN DLM
c. KEBIJAKAN FORMAL DIJAJARAN POLRI.
SEORANG PENGANALISA MINIMAL HRS PUNYA CUKUP
REFERENSI TTG PER-UU-AN, PERATURAN, INST. ,
BIJAK, PETUNTUK,DLL
CONTOH : PA INTELIJEN MENGANILISA KASUS TANAH
TANPA
MENGUASAI
HUKUM
TANAH
=>
TDK
PROFESIONAL.

3. INTELIJEN DASAR
DLM PENGANALISAAN PRODUK INTELIJEN POLRI
DIPERLUKAN JUGA INTELIJEN DASAR , YAITU DATA
DASAR TTG SUATU WILAYAH/DAERAH DLM BERBAGAI
ASPEKNYA. DATA DASAR INI BIASANYA MRPK DATA YG
RELATIF STATIS NAMUN MENYELURUH & PUNYA MAKNA
KARAKTERISTIK TTG SUATU WILAYAH / DAERAH.
FAKTOR KAREKATERISTIK LAIN DARI SUATU DAERAH
ADALAH ADANYA KALENDER KAMTIBMAS YG BERSIFAT
NASIONAL ATAUPUN BERSIFAT CIRI TRADISI SETEMPAT
CONTOH : PERINGATAN HARI BESAR, PERAYAAN TRADISI
& ADAT SAMPAI KPD BENCANA ALAM, PACEKLIK DLL.

2. FAKTOR ENVIROMENTAL

a. MRPKN FAKTOR-2 YG BERPENGARUH BERUPA

LINGKUNGAN RELATIF STATIS MAUPUN YG
DINAMIS.
CONTOH : LINGK SOS (POLEK, BUD, KAM),
LINGK RELIGIUS, LINGK ALAM/PHYISIK BAIK
LOKAL/NAS/ REGIONAL/GLOBAL TERGANTUNG
LUAS PERMASALAHAN YG DIBAHAS.
AGAR
PEMBAHASAN
TETAP
b. TUJUAN
TERTUMPU KPD KONDISI RIEL YG ADA &
SEDANG BERKEMBANG.
c. PD DASARNYA PERUBAHAN ASPEK APAPUN YG
BERSKALA MAKRO & BERSIFAT PERSPEKTIF
STRATEGIS (PERKIRAAN KEDEPAN), TERLEBIH
DLM PENDEKATAN KEAMANAN NEGARA,
FAKTOR-2 LINGK YG BERSIFAT STRATEGIS
SANGAT DIPERLUKAN.
d. PD LAZIMNYA, SETIAP PERMBAHASAN SELALU
MENGIKUTI
URUTAN
PANCA
GATRA
(IPOLEKSOSBUD KAM) DAN ASPEK TRI GATRA.
e. FAKTOR KEPEKAAN, LUASNYA WAWASAN &
REFERENSI
PENGETAHUAN
&
FAKTOR
PENGALAMAN SANGAT MENENTUKAN BOBOT
PEMBAHASAN.

8
1. DLM SISTIM & METODA POLRI BID INTEL TERDPT PEDOMAN ANALISA HA KTM, DGN 3 KRITERIA
HA KTM :
- FKK => FAKTOR YG BERPENGARUH THD TIMBULNYA GUAN TIBMAS
- PH => KONDISI YG RAWAN THD TIMBULNYA GUAN TIBMAS
- AF => GUAN KTM YG SUDAH NYATA
2. HA KTM TDK DIARTIKAN DLM ARTI SEMPIT.
3. PENGGOLONGAN HA KTM DLM 3 KRITERIA TSB TDK DIARTIKAN MASING2 BERDIRI SENDIRI.
4. FKK => MELIPUTI SEMUA ASPEK (IPOLEKSOSBUD HANKAM)
5. PH => KONDISI INI RELATIF MUDAH DIDETEKSI DAN DIPERKIRAKAN.
6. AF => PD MASYARAKAT YG TERTIB, ANCAMANNYA RELATIF KECIL DAN SEBALIKNYA.
7. DATA AWAL TTG GUAN KTM => BERMANFAAT DLM PENGANALISAAN.
8. BIJAK POLRI DIDEPAN (TANGANI MSLH KAMDAGRI) ==> MEMPERHATIKAN ASPEK STRATEGIS
(GLOBAL & REGIONAL).
9. LUASNYA LINGKUP SAS TUGAS => HRS MANFAATKAN BERBAGAI DISIPLIN ILMU.
10. PROSES ANALISA INTEL YG IDEAL => PRODUK PROFESIONAL (ILMIAH) YG KONPREHENSIF.

BENTUK ANCAMAN KAMTIBMAS

KRIM
ATAS
BAWAH

NON KRIM
AF
PH

PERMUKAAN
PERMUKAAN

FKK
IPOLEKSOSBUDHANKAM (PANCA GATRA)
DAN TRI GATRA

PEMANFAATAN INTELIJEN DASAR DAN AKTUAL

a.

DLM SUATU ANALISA PRODUK INTEL POLRI, DIPERLUKAN JUGA INTEL DASAR
YAITU DATA DASAR TTG SUATU WILAYAH DLM BERBAGAI ASPEK.

b.

FAKTOR KARAKTERISTIK LAIN DR SUATU DAERAH ADL KALENDER KAMTIBMAS.

c.

BAIK INTEL DASAR MAUPUN KALENDER KAMTIBMAS SERING DPT MEMBERI

MAKNA / PENJELASAN TTG FENOMENA SOSIAL YG TERJADi PD SUATU SAAT DI
DAERAH.
PEMANFAATAN INTELIJEN DASAR
DAN AKTUAL

FORE
CASTING

IDENT
FKK, PH
& AF

DALAMI
MSLH

INTEL
DASAR

- KAWASAN/
WIL/DAERAH
- GOL & POK
- MASALAH
IPOLEKSOS
BUD HKM
- TOKOH /
ORANG

INTEL
AKTUAL

- FAHAMI INTEL DASAR DAERAH &

KONDISI SATUAN.
- IKUTI BANG SITUASI.
- ANALISA ---> HUBUNGAN / KAITAN
DAN MASA LALU.
- TENTUKAN KECENDERUNGAN,
BOBOT DAN KEJELESANNYA.

TETAP
KAN
T.O

PERKEM
BANGAN
SE-HARI2

UP
INTEL
SITUASI
SAAT KINI

SUSUN
PRODUK
EARLY
WARNIING
& PROBLEM
SOLVING

DATING
DASAR

TENTU
KAN
KAKER
DA

SUSUN
ADO

INTELIJEN
YG DI
RAMALKAN

1. PROSES PEMISAHAN
- DICERMATI DGN MENGURAIKAN UNSUR DAN ASPEK => DIKAJI SCR
MENDALAM
- PROSES PENALARAN SCR DIALOGIS ANTARA PENGANALISA DAN FAKTA.
- DORONGAN/TUNTUTAN MENCARI JAWABAN.
- OBYEKTIFITAS DAN KEJERNIHAN BERFIKIR => MENGHASILKAN ASUMSI YG
AKURAT
2. PROSES PENGINTEGRASIAN (PENGGABUNGAN)
- PENGGABUNGAN ASUMSI 2 HASIL PENGURAIAN
- LAHIR HIPOTESA YG LANGSUNG TERUJI DGN FAKTA 2 YG ADA
- PROSES PENGINTEGRASIAN (METHODA : MATRIK MULTI DIMENSI, ASOSIATIF,
CHARTING DAN STATISTIK)
3. PENYIMPULAN (HASIL ANALISA) DAN RAMALAN :
a. HIPOTESA TSB ADLH KESIMPULAN YG DPT BERSIFAT :
- KEJELASAN, KEPASTIAN, DAN KEYAKINAN
- KECENDRUNGAN
- BOBOT PERMASALAHAN
- RESIKO YG DIHADAPI ATAU AKAN DIHADAPI
b. KESELURUHAN ADL MERUPAKAN INTELIJEN YG DIRAMALKAN
c. BERBAGAI TEORI KUANTITATIF => DPT MEMBANTU RAMALAN MENDEKATI
KETEPATAN
d. DARI RAMALAN => DILAHIRKAN SARAN 2 YG BERUPA TINDAKAN YG
RESIKONYA DPT DIRAMALKAN ( DGN RESIKO SEKECIL MUNGKIN)

1. TIME LINE (JOURNAL)

10

MENENTUKAN GAMBARAN DAN KESIMPULAN SUATU MASALAH ATAU PILIHAN

DGN MENYUSUN DATA-2 YG RELEVAN DLM KOLOM-2 SESUAI URUTAN WAKTU
KEJADIAN.

TIME LINE
(JURNAL KRONOLOGIS KEGIATAN)
MASALAH

SIAPA AKTOR INTELEKTUAL UNJUK RASA DIANTARA 3 ORANG

YANG DICURIGAI ?
KRONOLOGIS KEJADIAN

NO

N AM A

1 MARET
08.00

1 MARET
09.30

1 MARET
13.00

1 MARET
15.00

KESIMPULAN

AKTOR
INTELEKTUAL

KULIAH

GIAT
SENAT

MAKAN

BASKET

DADAP

1.

SUTO

KULIAH

KULIAH

MAKAN

TENIS

ADALAH

2..

NOY O

DI
RUMAH

KULIAH

MAKAN

KULIAH

AKTIFIS

3.

DADAP

KULIAH

GIAT
SENAT

MAKAN

BASKET

UNJUK
RASA

2.

MATRIK

11

MENDAPATKAN GAMBARAN DAN KESIMPULAN SUATU MASALAH ATAU PILIHAN

DGN MENGHUBUNGKAN FAKTOR-2 RELEVAN YG DOMINAN.
CONTOH

1 : MATRIK DLM RANGKA MENEMUKAN SUATU PILIHAN CB DGN SALINAN

PERSYARATAN.

MATRIK
MASALAH

MEMILIH C B YG COCOK

PERSYARATAN YG DIPERLUKAN

REFRESIF

3
21

2
18

2
8

1
7

1
6

1
4

2
2

1
5

3
3

2
10

BLOW UP 2
2
3
3
1
DI MEDIA
14
12
12
9
MASSA
COUNTER 1
INTELIJEN

1
1

3
15

2
3

69

KESIMPULAN

55
REPRESIF
44

CONTOH 2 : MATRIK DLM RANGKA MENEMUKAN SUATU PILIHAN CB DGN SALINAN

PERSYARATAN.

12

DLM HAL MENENTUKAN CRIME INDEX DISUATU DAERAH BERPENGARUH

DLM MENETAPKAN PERINGKAT KERAWANAN DAERAH, DIUKUR DGN
MATRIK DGN TERLEBIH DAHULU MENETAPKAN PEMBOBOTAN JENIS-2
GANGGUAN KAMTIBMAS.
CONTOH 3 : MATRIK DALAM RANGKA MENGUNGKAP JARINGAN.
DALAM ANALISA MENGUNGKAP KASUS KEJAHATAN JARINGAN ATAUPUN
AKTIFITAS KELOMPOK / ORGANISASI SUATU GERAKAN POLITIK PRAKTIS DPT
DIGUNAKAN SUATU METHODA MASIH YG DISEBUT ASSOCIATION CHARTING.
Keterangan :
x = Hubungan erat.
o = Hub. kurang erat

X
X
O
O
X

J
R

O
X X
X O O
O X O X

KETERANGAN :
:

GARIS LURUS
HUB. ERAT.

: GARIS PUTUS
KURANG ERAT

13
CONTOH 4 : MATRIK BENTUK ANCAMAN PADA KALENDER KAMTIBMAS
H. A
KTM

BENTUK ANCAMAN
CB

KALENDER
KTM

FKK

PH

AF

FUNGSI
OPSNAL YG
MENANGANII

1. Bulan Puasa
2. Hari Natal\
3. Tahun Baru.
4. Idul Fitri.
5. dll

3.

BRAINSTORMING.
UTK MEMPEROLEH TAMBAHAN IDE-2 / GAGASAN DARI BANYAK ORANG/AHLI.

4.

14

PROBABILITY TREE.
ADALAH SUATU CARA UTK MENDEKATI SESUATU YG TDK PASTI MELALUI
ALTERNATIF KEMUNGKINAN DGN MENGEMUKAKAN ARGUMENTASI PD
MASING-2 TERSEBUT.

PROBABILITY TREE
MASALAH

MENGAPA TERJADI LEDAKAN BOM DI RUSUN TANAH TINGGI ?

* UTK MENGALIHKAN PERHATIAN/ PENYELIDIKAN PETUGAS.
* UTK WARNING KEPADA PEMERINTAH R.I BAHWA GPK
TIM -TIM MASIH TETAP EXIST DALAM MEMPERJUANGKAN
KEMERDEKAAN TIM -TIM.
DISENGAJA

* UTK MENARIK PERHATIAN KOMNAS HAM BAIK TINGKAT

NASIONAL MAUPUN INTERNASIONAL.

BOM

* MEMBERITAHUKAN KPD DUNIA BAHWA PERMASALAHAN

TIM-TIM MASIH BELUM TUNTAS.
* ADA POWER STRUGGLE.
TDK
DISENGAJA

* KURANG PROFESIONAL DI BIDANG PERAKITAN BOM.

* RENCANA BOM AKAN DIBAWA KE TIM - TIM.
* KODAL CLANDESTINE TDK BERJALAN BAIK.

DLM MEMPERKIRAKAN KEMUNGKINAN AKAN TERJADINYA

SUATU PERISTIWA DPT DIGUNAKAN PEDOMAN TTG
DERAJAT KEMUNGKINAN SBG BERIKUT :
DERAJAT KEMUNGKINAN
NO

DRAJAT

Sangat Mungkin

NILAI

ALASAN / KETERANGAN

a.
b.
c.
d.

Mungkin

a.
b.

Agak Mungkin

a.

Didukung oleh data-data kriminalitas yang ada

sebelumnya.
Didukung oleh data-data faktor korelatif.
Oleh data-data faktor yang sudah ada.
Rencana pembangunan yang akan dilaksanakan.

Didukung beberapa data kriminalitas yang ada

sebelumnya.
Rencana pembangunan yang akan dilaksanakan.

b.
c.

Didukung oleh data kriminalitas yang sangat

minim.
Didukung oleh beberapa faktor korelatif.
Kemungkinan adanya pengaruh dari luar.
Tidak aada data yang mendukung.
Faktor korelatif tidak mendukung.
Kemungkinan ada pengaruh dari luar.

Kurang Mungkin

a.
b.
c.

Kecil Mungkin

a.
b.
c.

Tidak didukung data.

Tidak didukung oleh fafktor korelatif.
Tidak ada kemingkinan pengaruh dari luar.

15

DLM MEMPERKIRAKAN KEMUNGKINAN FAKTOR-FAKTOR

THD SITUASI ATAU KONDISI YG TERJADI DPT DIGUNAKAN
PEDOMAN DIAGRAM KETERPENGARUHAN SBG CONTOH SBB

DIAGRAM KETERPENGARUHAN
( INFLUENCE DIAGRAM )

MASALAH

FAKTOR - 2 YG
BERPENGARUH
(CONTROLLING
FACTOR)
TERHADAP
KESINAMBUNGAN
KEPEMIMPINAN
ORDE BARU

KRISIS KEPERCAYAAN THD PEMERINTAH ORDE BARU

STRUKTUR EKONOMI
NAS YG TDK SEIMBANG
KKN
MANUVER POLITIK
GOL/POK TERTENTU
IN TRANSPARANSI
GIAT POL PRAKTIS
MHS / KAMPUS
TDK TEGAKNYA HKM
(KETIDAK ADILAN)
MUSIBAH NASIONAL
(KEKERINGAN / GAGAL PANEN).
KRISIS MONETER
KENAIKAN HARGA/
KELANGKAAN SEMBAKO
PENGARUH / TEKANAN
NEGARA MAJU

KRISIS
KEPERCAYAAN

16

5. STUCTURED ANALISIS

17

MASALAH DIPECAH-PECAH DLM KOMPONEN DAN SETIAP KOMPONEN

DICERMATI KETERKAITANNYA DAN DIBUAT KESIMPULANNYA.
STRUKTURE ANALISYS

h a
j
i

1
h

a
b
c
d
f e

a -a

FAKTOR LINGSTRA
( IPOLEKSOSBUD HANKAM)
FAKTOR INSTRUMENTAL
b
c

d
PERISTIWA
FENOMENA
DI A

a
b

PADA PERIODE

4
c

-------------------YANG
d

PERISTIWA
DI
WAKTU
TEMPAT
------------------------------------------FENOMENA
SAMA
LAIN
DST
DI B
6
4

PERISTIWA
FENOMENA
SERUPA
DI A,B,C
MASA LALU

INTELIJEN DASAR DI A,B dst

18

6.

DEDUCTIVE THINKING SYSTEM

ANTARA DATA DIDEDUKSI ATAU DISIMPULKAN KEPADA SUATU SEBAB
YANG PALING LOGIS.
DI DESA A POLSEK X
TGL 5 JUNI 1997 JAM 10.00
ADA KAMBING MATI
MAKAN RUMPUT. BADAN
BIRU, MULUT BERBUSA

DEDUKSI

DI DESA D POLSEK Y
TGL 5 JUNI 1997 JAM 12.00
ADA KAMBING MATI
MAKAN RUMPUT. BADAN
BIRU.

DI DESA C POLSEK X
TGL 5 JUNI 1997 JAM 14.00
ADA KAMBING MATI
MAKAN RUMPUT. BADAN
BIRU, MULUT BERBUSA
DI DESA F POLSEK U
TGL 6 JUNI 1997 JAM 10.00
ADA KAMBING MATI
DIKEBUN. BADAN BIRU,
MULUT BERBUSA

DI DESA G POLSEK Z
TGL 6 JUNI 1997 JAM 16.00
TERDAPAT KAMBING MATI
DILAPANGAN. MULUT
BERBUSA

KENA
PENYAKIT ?

SOMETHING
MASALAH

DI DESA E POLSEK Z
TGL 6 JUNI 1997 JAM 11.00
ADA KAMBING MATI DI
LAPANG MULUT BERBUSA

DIRACUN
ORANG ?

19
7. TEORI PERKIRAAN (RAMALAN)

a. RAMALAN SEBAGAI HASIL SEBAB AKIBAT

1)
2)

RAMALAN BERTOLAK DARI ASUMSI BAHWA SESUATU PERISTIWA

ADL AKIBAT YG LAHIR DARI SUATU SEBAB / SITUASI / KONDISI /
PERKEMBANGAN TERTENTU.
TEORI INI TDK MEMPERTIMBANGKAN ADANYA FAKTOR 2 CETUSAN
IDE DAN FAKTOR-FAKTOR YG BERPENGARUH (INSTRUMENTAL
ENVIROMENTAL).

b. RAMALAN YG DIDASARKAN ADANYA UNSURYG HAMPIR SAMA DGN YG

SDH TERJADI (ANALOGIE FORCASTING)
=> MENGENYAMPINGKAN ADANYA ANASIR 2 KEMAJUAN ILPENG-TEK .
c. RAMALAN YG DIDASARKAN ATAS KEMUNGKINAN 2 YG MUNGKIN
TERJADI
=> BERDASARKAN TEORI KEMUNGKINAN DGN MENGGUNAKAN ASPEK2
KUANTITATIF MATEMATIS

8. TEORI TENTANG PERKEMBANGAN SITUASI

20

TERDAPAT BEBERAPA TEORI PERAMALAN PERKEMBANGAN SITUASI SBB :

a. RAMALAN BERDASARKAN KETAHANAN DR SAS
(PRESISTANCE FORCASTING)
SEJAUH MANA SAS MEMPUNYAI KETAHANAN DLM HADAPI FAKTOR 2
PENGARUH.
b. RAMALAN YANG DIDASARKAN PADA LINTASAN KEADAAN YG ADA
( TRAYECTORY FORCASTING ).
MELIHAT URUT-URUTAN KEADAAN YG TERCIPTA ATAU YG ADA,
BAIK SITUASI DAN PENGARUH YG TIMBUL DR KRONOLOGI KEJADIAN,
KEMUDIAN MEMPERKIRAKAN BAHWA KELANJUTANNYA TDK AKAN
MENYIMPANG DR YG TIMBUL DLM URUT-URUTAN LINTASAN
KEADAAN TSB.
c. RAMALAN YG DIDASARKAN PADA URUT-URUTAN YG SDH PASTI
( CYCLIC FORCASTING)
SUATU KEAJEGAN DLM SUATU DAUR YG DIANGGAP PASTI, SHG
KEJADIAN 2 YG AKAN TERJADI AKAN MENGIKUTI KEAJEGAN TSB

21

1.

KELEMAHAN DALAM PENGANALISAAN.

a. KURANG TERSEDIANYA DATA YANG BERBOBOT (HARD FACTS).

b. DIKEJAR OLEH DEAD-LINE SEHINGGA SERING TERKENA OLEH DAMPAK
SUATU PERATURAN (SLIDE RULER EFFECT).
c. SITUASI DALAM DAN LUAR NEGERI YANG PEROBAH SANGAT CEPAT.
d. PENGARUH LINGKUNGAN YANG BERSIFAT KEBIJAKAN-KEBIJAKAN
(POLICY MAKING ENVIROMENTAL).
e. PENGARUH LINGKUNGAN ORGANISASI (ORGANAZATION ENVIROMENTAL).
f. JEBAKAN / PENYESATAN DARI PIHAK OPOSISI (LAWAN).
g. ADANYA BAYANG-BAYANG KESALAHAN.
h. KETIDAKJELASAN SITUASI DAN KONDISI YANG AKAN DATANG (THE FOG
OF THE FUTURE).
i.
KONTIJENSI YANG TIDAK DAPAT DIRAMALKAN (THE UNFORSEEN
CONTINGENCIES).

22

2. SIKAP YG DIHARAPKAN DARI ANALIS.

a. BERFIKIR JERNIH, POSITIF TANPA MENGENYAMPINGKAN KEMUNGKINAN2 YG BISA
TERJADI.
b. BERSIKAP OBYEKTIF.
c. SELALU SADAR TTG DIMENSI WAKTU, RUANG, DALAM MENCEREMATI FAKTA,
SADAR AKAN POSISI DIRINYA DLM PROSES PENGANALISAAAN.
d. TDK TERPENGARUH ATAU BERTOLAK DARI SUATU KEPENTINGAN ATAU
ASUMSI TERTENTU, MELAINKAN SEMATA-MATA BERDASARKAN FAKTA-FAKTA
YG ADA (MENGHINDARI SUBYEKTIF)
e. MENGEMBANGKAN PEMIKIRAN ASSOSIATIF DAN KONFEREHENSIF.
f. SELALU MENCARI KETERKAITAN ANTAR PERISTIWA/FAKTA/PENDAPAT,
PERATURAN DAN KEBIJAKAN.
g. AKOMODATIF THD SETIAP PEMIKIRAN / PENDAPAT.
h. MAMPU MENGEMBANGKAN IMAJINASI YG BERTOLAK DARI PENALARAN.
I. MENGEMBANGKAN DAN MENGENDALIKAN INTUISI.
I. DOCUMENT MINDED.
k. CERMAT DAN KONSISTEN.