Professional Documents
Culture Documents
S H O U LD ER
Dipresentasikan oleh:
Elmerillia Aulia
Pembimbing:
dr. Gama Sita Setya P, Sp.S
Anatom iFungsional
D efi
nisi
Frozen Shoulder adalah kekakuan
sendi glenohumeral yang dapat
menimbulkan nyeri disekitar sendi
bahu
dan
selalu
menimbulkan
keterbatasan gerak sendi ke semua
arah
gerakan,
sehingga
akan
menimbulkan permasalahan fisik
maupun
penurunan
aktivitas
fungsional.
Etiologi
a. Usia dan jenis kelamin: paling sering terjadi
b.
c.
d.
e.
pada wanita.
Gangguan endokrin: penderita DM lebih
beresiko terkena.
Trauma sendi: riwayat cidera pada bahu atau
menjalani operasi bahu (seperti tendinitis
bicipitalis, inflamasi rotator cuff) imobilisasi
sendi bahu dalam waktu lama
Kondisi sistemik: penyakit jantung dan
parkinson dapat meningkatkan resiko
Aktivitas: latihan beban, olahraga aerobic,
menari, golf, tenis, badminton, panjat tebing.
Patologi
Perubahan patologi pada jaringan lokal berupa
inflamasi
pada
membran
synovial
menyebabkan perlengketan pada kapsul sendi
dan terjadi peningkatan viskositas cairan
synovial sendi glenohumeral, kemudan kapsul
sendi glenohumeral akan menyempit.
Frozen Shoulder umumnya akan melewati
proses yang terdiri dari beberapa fase, yaitu:
a. Fase Nyeri (Painfull)
b. Fase Kaku (Freezing)
c. Fase Beku (Frozen)
d. Fase Mencair (Thawing Phase)
KLASIFIKASI
dibagim enjadidua,yaitu:
Primer
atau
idiopatik: tidak diketahui
penyebabnya. Lebih banyak terjadi pada wanita
dari pada pria terutama usia > 45 tahun.
TAN D A D AN G EJALA
Keterbatasan LGS glenohumeral yang nyata, baik
untuk
mengembalikan
fungsi sendi normal dengan tanpa nyeri.
Memperbaiki
joint
play,
dengan
demikian akan memperbaiki roll-gliding
yang terjadi selama gerakan aktif.
Fisioterapi
Farmakoterapi (NSAID, Kortiko, dll)