You are on page 1of 46

SIKLUS PEMECAHAN

MASALAH

Oleh : Dr. Azwar Djauhari MSc


Disampaikan pada :
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Komunitas
/ Kesehatan Masyarakat
Program Studi Pendidikan Dokter
UNIVERSITAS JAMBI

Apa itu masalah ?


Masalah adalah ..

Apa itu masalah ?


Masalah adalah kesenjangan antara
harapan dan kenyataan dan
menimbulkan rasa tidak puas dan niat
ingin memperbaikinya.

PENDEKATAN SISTEM
Lingkungan

Input

Proses

MASALAH SEDERHANA

Output

Outcome

MASALAH KOMPLEKS

3
4
5

13

12

11

10

1. Dalam praktek tidak semua langkah diperlukan


untuk setiap masalah.
2. Langkah minimal yang dibutuhkan :
a) Mengenal masalah , merumuskan pernyataan
masalah dalam operasional ( 1 3 )
b) Menyusun skala prioritas masalah ( 4 )
c) Melakukan analisis dan mengenali penyebab utama
(78)
d) Menyusun cara pemecahan masalah ( 9 10 )
e) Menerapkan cara pemecahan masalah ( 12 )
f) Melakukan evaluasi effektivitas pemecahan
masalah ( 13 )

1.
IDENTIFIKASI MASALAH

CURAH PENDAPAT
( Brain Storming )

Ada 3 prinsip : tidak mengkritik, bergilir


secara bebas dan penggabungan
pendapat yang sama.
Tujuannya :
Menumbuhkan interaksi antara anggota tim
Menumbuhkan kebersamaan : hak dan
kewajiban
Menciptakan kerjasama yang dinamis dalam
tim.
C A R A N Y A ?????

BRAINSTORMING
( CURAH PENDAPAT )
Prinsip dasar :
Tidak mengkritik
Bergilir secara bebas
Penggabungan pendapat yang sama

Bagaimana cara melaksanakannya ??


Praktekkan ?????

Hasil Curah pendapat :


1. Pasien menunggu terlalu lama
2. Ruang tunggu tidak nyaman
3. Persalinan oleh nakes masih rendah
4. Pemakaian antibiotika terlalu boros
5. Antrian obat terlalu lama
6. Hasil vaksinasi campak masih rendah
7. Pencapaian TT2 masih kurang
8. Pembinaan dukun bayi kurang

Hasil Curah pendapat :


9. K4 masih rendah dibandingkan K1
10.Obat obatan TB paru masih kurang
11.Tenaga bidan di desa masih kurang
12.Jadwal posyandu sering tidak ditepati
13.Penyluhan untuk penderita TB Paru dan keluarganya
masih kurang
14.Obat yang diberikan tidak sesuai dengan yang ditulis
dalam resep
15.Walaupum imunisasi DPT HB3 sudah 80% tetapi masih
terjadi KLB Pertussis pada Balita.

Setelah semua tidak ada lagi yang memberikan


pendapat maka dilanjutkan dengan :
Masalah yang sama atau hampir sama digabung.
Masalah input dan proses dihapus ( karena dapat diatasi
dengan meningkatkan kepatuhan ) hanya masalah di output dan
outcome yang merupakan masalah hasil layanan kesehatan

Sehingga tersisa hanya 5 masalah yaitu :


1. Persalinan oleh nakes masih rendah ( 3 )
2. Hasil vaksinasi campak masih rendah ( 6)
3. Pencapaian TT2 masih rendah ( 7 )
4. Cakupan K4 masih rendah dibandingkan K1 ( 9 )
5. KLB Pertusis pada Balita masih ada walaupun DPTHB3 80%
( 156 )

KONFIRMASI MASALAH DENGAN DATA


Sumber Data :
Data primer
Data sekunder
Pengumpulan Data
Data sekunder Konfirmasi dengan : catatan,
register, laporan dll.
Data primer : Pengamatan langsung,
wawancara ( perorangan/ kelompok )
Hasilnya masalah no. 3 , 6 dan 9 yang terbukti
dengan data

PERNYATAAN MASALAH
Ciri-ciri pernyataan masalah yang baik :
Dinyatakan dalam istilah operasional ( dapat
dilaksanakan dan diukur )
Menjawab pertanyaan 4W1H.
Contoh :
Hanya 47% anak-anak dibawah umur 1 tahun yang
telah mendapat vaksinasi campak di desa Dimoro
dari minimal target 80% selama tahun 1977
4W1H ??

PERNYATAAN MASALAH
1. Persalinan oleh nakes masih rendah
Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan di
Puskesmas YY pada tahun 2010 hanya 60% dari seharusnya 90%

2. Hasil vaksinasi campak masih rendah


Cakupan Vaksinasi Campak pada bayi di Puskesmas ALAI pada
tahun 2010 hanya 60% dari seharusnya 90%

3. Cakupan K4 masih rendah dibandingkan K1


Cakupan Kunjungan K4 Ibu Hamil di Puskesmas ZZ pada tahun
2010 hanya 60% dari seharusnya 90

2.
MENENTUKAN PRIORITAS
MASALAH

MCUA ( Multiple Criteria Utility Assessment )


Penentuan prioritas masalah dengan tabel MCUA
MCUA : alat bantu untuk menentukan prioritas masalah
dan untuk menentukan alternatif cara pemecahan
masalah terpilih.
Harus membuat kesepakatan untuk kriteria, bobot dan
nilai
Kriteria : ( bagi masalah kesehatan )
Ditentukan berdasarkan konsensus
Jangan terlalu banyak ( maksimum 6 )
Tiap kriteria harus berdiri sendiri, tidak ada kaitan
dengan kriteria lain ( mutual exclusive )

MCUA ( Multiple Criteria Utility Assessment )


Bobot :
tingkat pentingnya suatu kriteria terhadap kriteria yang
lain. Makin penting , bobot makin tinggi
harus melebihi jumlah kriteria.
antara berbagai kriteria tidak boleh sama
Nilai :
seberapa tinggi pengaruh suatu masalah dipadukan
dengan kriteria bila dibandingkan dengan masalah lain
pada kriteria yang sama
setiap masalah untuk setiap kriteria ditentukan
berdasarkan konsensus dan tidak boleh sama

Tabel MCUA Untuk Menentukan


Prioritas Masalah
No

Kriteria

Masalah

Cakupan
Campak

Linakes

K4

Bobot

BN

BN

BN

Pengaruh terhadap
kesehatan
masyarakat

10

50

25

20

Pengaruh terhadap
kesehatan pasien

28

36

24

Teknologi yang
dimiliki

15

18

21

Komitmen Politik

16

12

J U M LAH

109

91

71

3.
IDENTIFIKASI PENYEBAB MASALAH
YANG MUNGKIN DAN PALING MUNGKIN
MENENTUKAN AKAR PENYEBAB

Diagram Alur
( Flow Chart )
Mengkaji tahapan kegiatan yang menjadi
masalah.
Simbol yang digunakan :
: Simbol awal

: Simbol arah kegiatan

: Simbol Pengukuran

: Simbol Dokumentasi

: Simbol kegiatan

: Simbol Keputusan

: Simbol Akhir

Pembentukan Tim
Berdasarkan simpul yang diperkirakan
rawan / masalah pada flow chart dicari
siapa orang-orang yang terkait dalam
kegiatan tersebut.
Untuk itu dibentuk Tim Pemecah Masalah

Curah Pendapat untuk menggali


penyebab masalah
Menyusun kemungkinan kemungkinan
penyebab masalah dari berbagai faktor :
Faktor manusia
Faktor Sarana
Faktor proses
Faktor lingkungan

Dianalisa lebih lanjut pada diagram tulang


ikan.

DIAGRAM TULANG IKAN


( FISH BONE DIAGRAM )
Diagram sebab akibat
Disebut juga diagram Ishikawa.
Dipakai untuk melakukan identifikasi sebabsebab dari suatu masalah.
Efektif membantu tim dalam mencari akar
penyebab suatu masalah.
Langkah langkah membuat diagram tulang
ikan ????
Praktekkan dooo.ng.

DUKUNGAN DATA UNTUK


MEMBUKTIKAN PENYEBAB PALING
MUNGKIN MENJADI AKAR PENYEBAB
Konfirmasi sebab paling mungkin dengan data
sekunder atau primer untuk menetapkan sebab
paling mungkin tersebut sebagai akar penyebab
sebenarnya.
PENCATATAN
TIDAK
TERATUR

PENYEBAB PALING MUNGKIN

BUKTIKAN DENGAN DATA

DUKUNGAN DATA UNTUK


MEMBUKTIKAN PENYEBAB PALING
MUNGKIN MENJADI AKAR PENYEBAB
Setelah dikonfirmasi dengan data maka
penyebab penyebab paling mungkin :
PENCATATAN
TIDAK
TERATUR

IBU TIDAK
DIBERI
PENYULUHAN

PETUGAS
IMUNISASI SERING
TIDAK HADIR
MINILOKAKARYA

PENYEBAB PALING MUNGKIN

4.
MENENTUKAN PENYEBAB YANG
PALING DOMINAN

MENENTUKAN PENYEBAB YANG


PALING DOMINAN
Dari beberapa akar penyebab , dicari penyebab
yang paling dominan artinya dengan
menanggulangi dengan menanggulangi
penyebab yang paling dominan, sebahagian
besar masalah sudah dapat diselesaikan.
Karena itu dilakukan urutan dominan
( pentingnya ) dengan cara diskusi, adu
argumentasi dan justifikasi antar anggota tim
pemecah masalah untuk menentukan penyebab
yang paling dominan ( dapat lebih dari 1 )

MENENTUKAN PENYEBAB YANG


PALING DOMINAN
PETUGAS
IMUNISASI SERING
TIDAK HADIR
MINILOKAKARYA

IBU TIDAK
DIBERI
PENYULUHAN

PENCATATAN
TIDAK
TERATUR

diskusi, adu argumentasi dan justifikasi


PENYEBAB DOMINAN

PENCATATAN
TIDAK
TERATUR

PETUGAS
IMUNISASI SERING
TIDAK HADIR
MINILOKAKARYA

5.
MERUMUSKAN ALTERNATIF
CARA PEMECAHAN MASALAH

MERUMUSKAN ALTERNATIF CARA


PEMECAHAN MASALAH
Setelah ditemukan penyebab masalah
yang paling dominan, maka tahap
berikutnya adalah mencari alternatif
alternatif cara penanggulangan penyebab
masalah yang terbaik CURAH
PENDAPAT oleh anggota tim pemecah
masalah.

MERUMUSKAN ALTERNATIF CARA


PEMECAHAN MASALAH
Hasil Curah Pendapat :
PENCATATAN
TIDAK
TERATUR

PETUGAS
IMUNISASI SERING
TIDAK HADIR
MINILOKAKARYA

1. Memberi petunjuk kepada petugas


imunisasi
2. Mengirim petugas ke Duinkes
untuk belajar pencatatan yang
baik
3. Melatih kader untuk mencatat bayi
yang diimunisasi dan bayi yg
seharusnya datang tapi tak datang
dan dikunjungi rumah untuk
ingatkan datang
Petugas diberitahu untuk hadir dan
membuar rencana kerja bulanan
sesuai jadwal buka posyandu

6.
MEMILIH ALTERNATIF CARA
PEMECAHAN MASALAH YANG
TERBAIK

MEMILIH ALTERNATIF CARA


PEMECAHAN MASALAH YANG TERBAIK
Dengan menggunakan teknik MCUA
Kriteria untuk ini tentunya tidak sama
dengan kriteria untuk menentukan
prioritas masalah.
Langkah langkah ???????
Praktekkan doooong !!

Tabel MCUA Untuk Memilih Alternatif


Pemecahan Masalah yang Terbaik
No

Kriteria

Cara

Pencatatan
diperbaiki

Pelatihan
Petugas

Pelatihan
Kader

Bobot

BN

BN

BN

Dapa memecahkan
masalah dengan
sempurna

40

10

50

30

Mudah
dilaksanakan

21

27

15

Murah biayanya

10

40

16

24

Waktunya singkat

J U M LAH

110

99

73

7.
PENYUSUNAN RENCANA
PELAKSANAAN PEMECAHAN
MASALAH

PENYUSUNAN RENCANA
PELAKSANAAN PEMECAHAN MASALAH

Sebelumnya perlu dipertimbangkan


kemungkinan faktor pendorong dan
penghambat dalam rencana penerapan.
1. Analisis faktor penghambat dan pendorong.

Kemungkinan faktor penghambat


Kemungkinan faktor pendorong
Upaya mengantisipasi faktor penghambat
Cara pemecahan setelah antisipasi kemungkinan
faktor penghambat.

2. Rencana Penerapan

N
o

Kegiatan

Tujuan

Sasaran

Waktu

Pelaksana

Biaya

Target

1.

Mencari contoh
format register
kohort untuk
imunisasi

Membuat
sendiri
register
kohort
imunisasi

Petugas
imunisasi

Segera
dan
selesaikan
1 mjinggu

Ka
Puskesma
s dan
Petugas
imunisasi

Tanpa
biaya

Contoh
format
ditemukan &
reg. kohor
dibuat
sendiri

Beli buku tulis 40


buah sesuai
jumlah posyandu

Buat buku
sesuai
format

40 buku
register
kohort

Selesai
minggu ke
2

Petugas
imunisasi
dibantu TU

Rp
40.000

40 buku reg.
kohor
selesai

3.

Buku register
kohor imunisasi
dibagikan ke
setiap posyandu

Setiap
posyandu
punya buku
reg.

40
posyandu
dlm wil.
Pusk

Selesai
dibagikan
minggu ke
3

Petugas
Imunisasi

Tanpa
Biaya

40 posyandu
terima buku
reg. kohort

4.

Pet. Imunisasi
mencatat setiap
pasien yg
diimunisasi

Pasien yg
tak datang
bisa dilacak

Setiap
bayi yg
diimunisa
si

Setiap
hari buka
posyandu

Petugas
imunisasi

Tidak
perlu
biaya

Catatan
pasien
imunisasi
teratur

5.

Petugas
imunisasi
melacakj pasien
yg tidak datang
dari reg. kohort

Agar bisa
dikunjungi
untuk
diingatkan

Pasien yg
tak
datang
imunisasi

Setiap
hari buka
posyandu

Petugas
imunisasi

Setiap
kunjun
gan
Rp.
10.000

Cakupan
imunisasi
campak
sesuai target

8.
PELAKSANAAN RENCANA DAN
MONITORING

PELAKSANAAN DAN MONITORING


Tim pelaksana dapat melaksanakan kegiatan
sesesuai dg rencana yang telah disepakati.
Selama pelaksanaan , perlu dilakukan
monitoring. Seberapa jauh kegiatan sudah
dilaksanakan,seberapa jauh indikator
keberhasilan telah dicapai.

CONTOH FORMAT MONITORING KEGIATAN


KEGIATAN

INDIKATOR

STANDAR

HASIL

SELISIH

KET

Mencari contoh
format register
kohort untuk
imunisasi

Format
register kohor
imunisasi
ditemukan

Terlaksana

Format register
kohor imunisasi
ditemukan

--

Terlaksana
100%

Membuat buku
register kohor dari
buku tulis

40 buku reg.
telah dibuat

Terlaksana
sesuai
jadwal

30 buku
register selesai

(40 -30) /40 X


100% = 25%

Tercapai
75%

Buku register kohor


imunisasi dibagikan
ke setiap posyandu

Setiap
posyandu
diberi 1 buku
reg. kohor

Terlaksana
sesuai
jadwal

25 posyandu
telah terima
buku reg. kohor

(40 -25)/40 X
100% = 37,5%

Tercapai
62,5%

Pet. Imunisasi
mencatat setiap
pasien yg
diimunisasi

Catatan
pasien
imunisasi
lengkap di
reg. kohort

Setiap
pasien
imunisasi
sudah
dicatat

Baru 25
posyandu
punya catatan
lengkap

(40-25)/40X
100% = 37,5%

Tercapai
62,5%

Petugas imunisasi
melacakj pasien yg
tidak datang dari
reg. kohort

Setiap bayi
yang tidak
datang
dikunjungi
rumahnya

Terlaksana
sesuai
jadwal

Dari 50 yang
tidak datang 30
yang dijunjungi

(50-30)/50 X
100% = 40%

Tercapai
60%

9.
EVALUASI

EVALUASI
Mengetahui sejauh mana kegiatan yang telah
dilaksanakan dapat memecahkan masalah.
Dapat dilakukan dengan menggunakan format
evaluasi sbb.

You might also like