You are on page 1of 22

MOTIVASI

KERJA

MOTIVASI
Pengertian
Asad
Dorongan atau tenaga yang kemudian memberika
gerak pada jiwa maupunjasmani sesorang utnuk
berbuat
G. Terry.
Keinginan didalam diri seorang individu yang
mendorong mereka untuk bertindak

Pengertian
H. Koontz
Motivasi menunjukkan dorongan dan usaha untuk
mencapai suatu tujuan
S. Nasution
Motivasi adalah segala daya yang mendorong
seseorang untuk melakukan sesuatu

KESIMPULAN
Motivasi
adalah suatu daya
pendorong atau perangsang untuk
melakukan sesuatu dalam rangka
mencaopai tujuan tertentu atau
melatar belakangi seseorang untuk
berbuat sesuatu dalam mencapai
tujuan tertentu

Sifat-sifat Motif
1.
2.
3.

Bersifat Majemuk
Dapat berubah-ubah
Berbeda-beda antara satu
orang dengan yang
lainnya

Munculnya Motif

Aspek subyektif yang berasal dari


dalam diri orang yang bersangkutan.
Contoh dapat berujud macam-macam
kebutuhan seperti makan, perubahan,
penghargaan.

Aspek obyektif yang berasal dari luar


orang yang bersangkutan dan yang
bersifat merangsang. Contoh seperti
adanya bonus dan atau insentif.

Cara memotivasi

Bersikap keras
Bersikap baik
Mengadakan perundingan/tawar
menawar
Mengadakan persaingan/kompetisi
Internalisasi motivasi

Teori Motivasi

Teori Prestasi
Teori dua faktor
Teori X dan Y
Teori Kebutuhan

dari Mc Celland
dari Hersberg
dari Mc Gregor
dari A. Maslow

Teori Prestasi
(Mc Celland)
Menurut teori ini motivasi seseorang
pada dasarnya ditentukan oleh tiga
macam kebutuhan yaitu :
1). npower,
2). n afiliation dan
3). n achievement

Teori dua faktor


(Hersberg)
Menurut teori ini bahwa
motivasi seseorang akan
ditentukan oleh dua faktor :
1. faktor lingkungan dan
2. faktor pemuas.

Teori X dan Y
(Mc Gregor)
Teori

X bahwa manusia pada


dasarnya senang diawasi, tidak
senang menerima tanggungjawab
dan ingin selalu aman dan
motivasi kerja utama adalah
uang.

Sedangkan

teori Y bahwa pada


dasarnyamanusia suka bekerja,
kreatif dan bertanggungjawab.

Teori Kebutuhan
A. Maslow
Teori ini didasarkan pada 2 asumsi
yaitu :
1. Kebutuhan seseorang tergantung
pada apa yang sudah dimilikinya dan
2. Kebutuhan ditinjau dari pentingnya
merupakan suatu hirarki oleh krena
itu kebutuhan yang lebih rendah
harus dipenuhi terlebih dahulu.

Macam-macam dan hirarki


kebutuhan menurut Maslow
1.
2.
3.
4.
5.

Kebutuhan fisiologi
Kebutuhan akan keamanan
Kebutuhan sosisal
Kebutuhan akan penghargaan
Kebutuhan aktualisasi diri

MOTIVASI KERJA

MOTIVASI KERJA
Apa Motivasi Kerja itu ?

Motivasi Kerja menunjuk pada kondisi-kondisi ~ di dalam dan di


luar individu ~ yang menyebabkan adanya keragaman dalam
intensitas, kualitas, arah, dan lamanya perilaku kerja.

Ada tiga teori berkenaan dengan motivasi kerja :


1. Teori Pengharapan
2. Teori Keseimbangan
3. Teori Penentuan-tujuan

I. TEORI PENGHARAPAN
Orang akan termotivasi untuk bekerja dengan baik bila ada peluang
untuk mendapatkan insentif.
Besar kecilnya motivasi kerja tergantung pada nilai insentif itu
pada masing-masing individu.

Terdapat 3 konsep penting berkaitan dengan teori ini :


NILAI (Valence) : Setiap bentuk insentif punya nilai positif atau
negatif bagi seseorang. Juga apa-kah nilai itu besar atau kecil bagi
seseorang.
INSTRUMENTALITAS : adanya hubungan antara pekerjaan yang
harus dilakukan dengan harapan yang dimiliki. Jadi jika pekerjaan
dilihat bisa merupakan alat untuk mendapatkan apa yang diharapkan
timbullah motivasi kerja.
PENGHARAPAN : persepsi tentang besarnya kemungkinan
keberhasilan mencapai tujuan/hasil kerja.

Hubungan
ketiga konsep.
Pengharapan

HASIL KERJA
Dapatkah saya
mencapai hasil
kerja ?

(Persepsi)

Tidak
Tak ada motivasi

Ya

Instrumentalitas

Apa
hasil kerja
menuju penghargaan ?

Tidak

Tak ada motivasi

Ya

Valence/Nilai

Apa
penghargaannya bernilai
bagi saya ?

Ya

Tidak

MOTIVASI KERJA

Tak ada motivasi

Ada tiga jenis insentif :

Insentif materiil : = penghargaan yang tangible.


Contoh : a. Bantuan keuangan.
b. Tugas tambahan yang lebih sedikit.

2. Insentif solidaritas : = penghargaan dari organisasi/perhimpunan dan


anggota-anggotanya.
Contoh :a. Pengakuan atau pujian untuk kinerja.
b. Bantuan dan dukungan dari rekan/kelompok sejawat.
3. Insentif sesuai dengan tujuan organisasi. (=Purposive incentive) :
Contoh :
a.Tugas yang perlu menggunakan pengetahuan dan keterampilan khusus.
b. Kesempatan untuk menumbuhkan dan mengembangkan keprofesionalan.

II. TEORI KESAMAAN ATAU KESEIMBANGAN(Equity

Theory)

Orang cenderung akan membandingkan insentif atau reward yang


deperolehnya dengan insentif yang diterima oleh orang lain yang
mempunyai beban kerja yang serupa.

Bila besarnya insentif antara dua orang itu sama, maka akan
muncul motivasi kerja.

Bila lebih kecil maka akan timbul rasa kecewa yang kemudian
mengurangi motivasi-nya untuk bekerja dengan baik.

Bila salah seorang menerima lebih banyak, maka dia akan termotivasi lebih kuat.

Teori keseimbangan ini menyatakan bahwa orang cenderung untuk


selalu melihat rasio antara beban kerja (effort) dengan penghargaan
yang diterima-nya. Bila seimbang antara keduanya maka orang akan
merasa puas, bila sebaliknya akan merasa tidak puas atau kecewa.
Akibat selanjutnya adalah menurunnya motivasi kerja.

Kekecewaan itu akan menimbulkan ketegangan batin. Orang yang


menderita ketegangan batin akan berusaha menguranginya dengan
berbagai cara. Misalnya dengan mengatakan bahwa ba-rangkali dia
telah bekerja lebih keras dan hasil-nya lebih baik dari saya.

III. TEORI PENENTUAN-TUJUAN


Orang termotivasi untuk mencapai tujuan yang jelas; sebaliknya
orang akan bermotivasi kerja rendah bila tujuan dari pekerjaannya
tidak jelas.
Mengapa berbagai permainan (games) sangat memoti-vasi banyak
orang untuk ikut melakukan karena tujuan yang harus dicapai ada,
jelas dan menarik. (Main sepakbola misalnya).
Orang yang tugasnya jelas tujuannya dan lebih menantang lebih
menunjukkan motivasi kerja yang lebih besar daripada orang yang
tujuan tu-gasnya kabur atau terlalu mudah untuk menca-painya.
Memberi tujuan tugas yang jelas akan lebih me-motivasi daripada
hanya sekedar mengatakan Kerjakan dengan sebaik-baiknya,
padahal tu-juan yang harus dicapai tidak jelas.
Penentuan tujuan yang jelas merupakan kepemim-pinan tersendiri.
Karana itu rumuskan atau kata-kan tujuan setiap pekerjaan/tugas
dengan jelas agar orang-orang yang akan mengerjakan menge-tahui
dengan baik. Dan ini akan memotivasi me-reka untuk bekerja
mencapai tujuan itu, meski-pun mereka tidak terlibat dalam
penentuan tujuannya.

You might also like