You are on page 1of 14

KONSEP DASAR

FERTILISAS
Disusun Oleh:
1. Herfilan wijayanta 4123049
2. Muhammad qomarudin 4123065
3. Nihlatul amalina 4123072
4. Nisaul qomariyah 4123075
5. Nur rochmah kusuma w 4123080
KELOMPOK 5
S1- KEPERAWATAN/3B

PENGERTIAN
FERTILITAS adalah sama dengan
angka (live birth), yaitu terlepasnya
bayi dari rahim dari seorang dengan
adanyatanda- tanda kehidupan,
isalnya berteriak, bernafas,jantung
berdenyut dan sebagainya. Apabila
pada waktu lahir tidak ada tandatanda kehdupan disebut dengan lahir
mati(still birth) yang didalamnya
peristiwa demografi tidak dianggap

FAKTOR FAKTOR YANG


MEMPENGARUHI FERTILITAS
Menurut ida bagus mantra
Faktor demografi
1. Struktur/ komposisi
umur
2. Status perkawinan
3. Umur perkawinan
pertama
4. Fekunditas
5. Proporsi penduduk
yang kawin

Faktor non demografi


1. Keadaan ekonomi
penduduk
2. Tingkat pendidikan
3. Perbakan status
wanita
4. Urbanisasi
5. Industrial

Menurut kingsley davis & judith


blake
6 variabel yang mempengaruhi intercourse,
yaitu:
1. Umur mulai berhubungan kelamin/ kawin
pertama.
2. Selibat permanen: proporsi wanita yang tak
suka berhubungan kelamin.
3. Lamanya status perkawinan/ lamanya melajang
4. Abstinensi ( absen dalam melakukan hubungan
seks) secara sukarela
5. Abstitesi terpaksa( misal: sakit , berpisah
ranjang sementara)
6. Frekuensi senggama

next
3 variabelyang mempengaruhi conception,yaitu:
1. Fekunditas atau infekunditas yang disebabkan oleh
hal-hal yang tidak disengaja
2. Pemakaian kontrasepsi
3. Fekunditas atau infekunditas yang disebabkan oleh
hal-hal yang disengaja

2 variabel yang mempengaruhi gestation


1. Mortalitas janin karena hal-hal yang tidak disengaja
2. Mortalitas janin karena hal-hal yang disengaja

Dari Fakor-faktor yang mempunyai kaitan antara


ketiga variabel tersebut disebut VARIABEL
ANTARA yang terdiri dari:

ASUHAN KEPERAWATAN
INFERTILITAS

PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
2. Riwayat Kesehatan
A. Wanita

a) Riwayat Kesehatan Dahulu


.Riwayat terpajan benda benda mutan yang membahayakan reproduksi di
rumah
.Riwayat infeksi genitorurinaria
.Hipertiroidisme dan hipotiroid, hirsutisme
.Infeksi bakteri dan virus ex: toksoplasama
.Tumor hipofisis atau prolaktinoma
.Riwayat penyakit menular seksual
.Riwayat kista

b) Riwayat Kesehatan Sekarang


.Endometriosis dan endometrits
.Vaginismus (kejang pada otot vagina)
.Gangguan ovulasi
.Abnormalitas tuba falopi, ovarium, uterus, dan servik
.Autoimun

c) Riwayat Kesehatan Keluarga


Memiliki riwayat saudara/keluarga dengan
aberasi genetic

d) Riwayat Obstetri
)Tidak hamil dan melahirkan selama
satu tahun tanpa alat kontrasepsi
)Mengalami aborsi berulang
)Sudah pernah melahirkan tapi tidak
hamil selama satu tahun tanpa alat
kontrasepsi

B. Pria

a) Riwayat Kesehatan Dahulu


Riwayat terpajan benda benda mutan yang
membahayakan reproduksi (panas, radiasi, rokok, narkotik,
alkohol, infeksi)
Status gizi dan nutrisi terutama kekurangan protein dan
vitamin tertentu
Riwayat infeksi genitorurinaria
Hipertiroidisme dan hipotiroid
Tumor hipofisis atau prolactinoma
Trauma, kecelakan sehinga testis rusak
Konsumsi obat-obatan yang mengganggu
spermatogenesis
Pernah menjalani operasi yang berefek menganggu organ
reproduksi contoh : operasi prostat, operasi tumor saluran
kemih
Riwayat vasektomi

b) Riwayat Kesehatan Sekarang

Disfungsi ereksi berat


Ejakulasi retrograt
Hypo/epispadia
Mikropenis
Andesensus testis (testis masih dalam perut/dalam liat
paha)
Gangguan spermatogenesis (kelainan jumla, bentuk dan
motilitas sperma)
Saluran sperma yang tersumbat
Hernia scrotalis (hernia berat sampai ke kantong testis)
Varikhokel (varises pembuluh balik darah testis)
Abnormalitas cairan semen

c) Riwayat Kesehatan Keluarga


Memiliki riwayat saudara/keluarga dengan aberasi genetik

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan konsep diri ; harga diri
rendah berhubungan dengan
gangguan fertilitas
Nyeri akut berhubungan dengan efek
test diagnostic
Resiko tinggi terhadap kerusakan
koping individu / keluarga
berhubungan dengan metode yang
digunakan dalam investigasi fertilitas

dx. 1 Nyeri akut berhubungan dengan


efek test diagnostik.

1.

2.
3.
4.

Tujuan
Nyeri dapat teratasi
Kriteria hasil
1. Pasien dapat beraktivitas dengan bebas seperti semula
2. Nyeri dapat hilang atau terkontrol
Intervensi
Catat lokasi, lamanya intensitas dan penyebaran. Perhatikan
tanda nonverbal, contoh peningkatan TD dan nadi, gelisah,
merintih.
Jelaskan penyebab nyeri dan pentingnya melaporkan
karakteristik nyeri.
Berikan tindakan relaksasi, contoh pijatan dan lingkungan
istirahat.
Bantu atau dorong penggunaan nafas efektif, bimbingan
imajinasi dan aktivitas terapeutik.

dx. 2 Gangguan konsep diri (harga diri rendah)


berhubungan dengan gangguan fertilitas
Tujuan
Memfasilitasi integritas diri, konsep pribadi dan perubahan gambaran diri.

Kriteria hasil
1. Pasien dapat menerima kondisinya
2. Pasien menemukan kembali konsep dirinya

Intervensi
1. Tanyakan dengan nama apa pasien ingin dipanggil.
2. identifikasi orang terdekat, dari siapa pasien memperoleh kenyaman
dan siapa yang harus memberitahukan jika terjadi keadaan bahaya.
3. dengarkan dengan aktif masalah dan ketakutan pasien.
4. Dorong pasien mengungkapkan perasaan, menerima apa yang
dikatakannya.
5. Diskusikan pandangan pasien terhadap citra diri dan efek yang
ditimbulkan dari penyakit / kondisi.

dx.3 Resiko tinggi terhadap kerusakan koping


induvidu / keluarga berhubungan dengan metode
yang digunakan dalam investigasi fertilitas.
Tujuan
Mendorong kemampuan koping yang efektif dari pasien / keluarga
Kriteria hasil
1. Mengidentifikasi tingkah laku koping yang tidak efektif dan konsekuensi.
2. Menunjukkan kewaspadaan dari koping pribadi / kemampuan
memecahkan masalah.
. Intervensi
1. Kaji keefektifan strategi koping dengan mengobservasi prilaku.
Misalnya, kemampuan menyatakan perasaan dan perhatian, keinginan berpartisipasi dalam
rencana pengobatan.

2. Bantu klien untuk mengidentifikasi stressor spesifik dan kemungkinan


strategi untuk mengatasinya.
3. Libatkan pasien dalam perencanaan perawatan dan beri dorongan
partisipasi maksimal dalam rencana pengobatan.
4. Dorong pasien untuk mengevaluasi prioritas / tujuan hidup.
5. Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan mulai merencanakan
perubahan hidup yang perlu. Bantu untuk menyesuaikan, dibanding
membatalkan tujuan.

You might also like