You are on page 1of 6

Misdiagnosis

Lailatus Surur
Lestari N.H
Mashita R.
M. Ichwanuddin

misdiagnosis
Kesalahan diagnosis adalah penyebab

terbesar dari semua tuntutan


malpraktek.Namun dapat pula terjadi
diagnosis dari dokter benar namun
perawatannya tidak adekuat. Kesalahan
diagnosis adalah kegagalan dokter
menemukan penyakit pasien atau dokter
mendiagnosis pasien dengan penyakit yang
tidak pernah dimiliki pasien.

etika
Dokter terburu-buru menetapkan pasien

meninggal
Dokter tidak cermat dan tepat

etika
Harvard Medical School pada tahun 1968 (Harvard Report
on Irreversible Coma, 1968), yang intinya berisi hal-hal
sebagai berikut dalam menentukan kriteria mati otak
(brain death) :
Pasien tidak bereaksi lagi (unreceptive and unresponsive)
terhadap stimulus, termasuk stimulus yang menyakitkan.
Tidak ada tanda-tanda pernapasan spontan dalam jangka
waktu 1 jam (cat : kriteria waktu ini berbeda-beda tiap
negara)
Tidak ada refleks (vestibulo-okular, refleks kornea, refleks
terhadap cahaya, dll)
EEG-nya datar
TIDAK MENGGUNAKAN EKG SAAT MENDIAGNOSIS

Hukum
Pelanggaran HAM

Dokter tidak cermat dan tepat dalam mendiagnosis kematian


pasien, ada kemungkinan pasien masih dapat berdapat hidup
bila diagnosis tepat dari awal
Apabila dokter gagal dalam menggunakan cara-cara ilmiah
untuk mengumpulkan data-data yang penting agar dapat
memberikan diagnosis yang tepat maka hal ini bukanlah suatu
kesalahan dalam penilaian tetapi merupakan kecerobohan
untuk mendapatkan data yang penting yang dijadikan dasar
diagnosisnya.Standar profesi medis
Standar Profesi Medis adalah penggunaan keahlian,
kecermatan dan penegetahuan yang sama, yang dipergunakan
oleh rata-rata dokter yang bijaksana dalam kondisi dan siatuasi
yang sama.

solusi

Lebih Cermat dan Tepat


Melakukan diagnosis sesuai prosedur yang

berlaku
Tidak hanya menggunakan satu dasar kriteria
Menggunakan pemeriksaan penunjang

You might also like