Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh:
1. Annisah Dwi Astuti (P1337420614025)
2. Kamila Aulia (P1337420614026)
3. Ayu Novita Sari (P1337420614027)
4. Fitriani Widyastanti (P1337420614028)
5. Rr. Retno Jayanti H.H (P1337420614029)
6. Anggun Eka A. (P1337420614030)
7. Rista Hernidawati (P1337420614031)
CA OVARIUM
PATHWAYS
LP-1 CA OVARI.doc
Asuhan Keperawatan
Tanggal pengkajian: 31-08-2016
A. Data Umum Klien:
. Initial Klien
: Ny. J
. Usia
: 55 tahun
. Suku Bangsa
: Jawa
. Agama
: Islam
. Status Perkawinan : Kawin
. Pekerjaan
: Wiraswasta
. Pendidikan Terakhir
: SD
. Alamat
: Semarang
. Diagnosa medis
: Post Op Sub Optomal Debulking (H9) atas
indikasi ca ovarium stadium lanjut
B. Riwayat Keperawatan
. Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri abdomen dan perut membesar,
klien juga merasakan sesak napas.
. Riwayat Keperawatan Sekarang
Tiga bulan yang lalu klien mengeluh nyeri abdomen dan
merasa perutnya semakin membesar. Klien cemas
kemudian di bawa ke rumah sakit di Pekalongan.
Kemudian rumah sakit pekalongan langsung merujuk ke
RSUP Dr. Kariadi dikarenakan alat medisnya kurang
memadai. Ketika di RSUP Dr. Kariadi klien dilakukan
tindakan operasi kanker ovarium. Setelah dilakukan
tindakan operasi klien mengeluh nyeri pada bagian luka
post op dan mengalami sesak napas sehingga diberikan
oksigen. Tindakan post op membuat klien terbatas dalam
melakukan aktivitas.
Lanjt....
F.Riwayat Reproduksi
.Menarche
: 12 tahun
.Siklus menstruasi
: teratur setiap
bulan
.Lamanya
: seminggu
.Masalah menstruasi : Tidak ada
.Menopause
: umur 50 tahun
G.Riwayat KB
Klien tidak menggunakan KB
H.Pola Kesehatan:
1. Pola Managemen Kesehatan
Untuk menjaga kesehatan, klien dan keluarga
makan dan tidur teratur. Ketika klien merasa
sakit klien langsung ke rumah sakit.
2. Pola Nutrisi dan Cairan
Sebelum sakit klien selalu makan 3x sehari
secara
teratur
dengan
makanan
yang
mengandung karbohidrat,lemak dan protein.
Pasien minum air putih kira-kira 1 liter perhari
dengan ditambah segelas teh dipagi hari. Klien
tidak mempunyai pantangan maupun alergi
terhadap suatu makanan.
Setelah sakit klien makan sehari 3 kali yaitu
makan bubur tetapi dengan porsi yang sedikit-
Lanjt....
3. Pola Eliminasi
Sebelum sakit klien selalu BAB setiap
hari dengan tekstur lunak,berbau khas
dan berwarna kuning kecoklatan. Klien
BAK 5-6 kali/hari.
Setelah sakit, setiap harinya klien BAK
menggunakan alat bantu DC dan belum
bisa BAB setelah dilakukan operasi.
Lanjt ...
Lanjt....
orang
disekitarnya.
Klien
mengerti
tentang
Pemeriksaan Fisik
Tanda-tanda Vital
Keadaan Umum
: Composmentis
Kesadaran (GCS) : 15
BB
: 70 kg
TB
: 155 cm
Nadi
: 90x/menit
Pernafasan
: 16x/menit
TD
Suhu
: 130/70
:36,60c
Kepala
Kepala
: Mesochepal, tidak ada lesi dan benjolan, rambut rapi dan tidak mudah rontok.
Mata
: tidak ada edema Palpebra, konjunctiva tidak anemis, sclera tidak ikterik.
Hidung : Simetris, tak ada kotoran didalam lubang hidung, tak ada polip
Mulut
: Mukosa bibir normal, mulut bersih, gigi sudah tidak ada, tidak ada
pembengkakan gusi, tidak ada stomatitis
Dada
Paru- paru
Inspeksi : pengembangan dada kanan dan kiri simetris
Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan fremitus raba kanan sama dengan
kiri
Perkusi : redup SIC II IV / Sonor
Auskultasi :terdapat bunyi ronchi basah/wheezing
Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak terlalu jelas
Palpasi : ictus cordis teraba
Perkusi : konfiguran jantung dalam batas normal
Auskultasi :bunyi jantung S1 - S2 normal, tidak ada gallop
Payudara
Kesan umum : Baik, bersih, hiperpigmentasi areola dan payudara simetris
kanan dan kiri.
Puting susu : menonjol dan besar
Pemeriksaan Penunjang
Foto Thoraks Pre Op (AP Semierect/ Inspirasi kurang)
Klinis : Tumor PADAR OVARIUM DYSPNEU
COR
: bentuk dan letak jantung normal
Pulmo : corakan vaskuler tampak normal, tak tampak
bercak maupun nodul pada ke 2 lapangan paru
Foto Thoraks Post Op
Ujung distal endotracheal tub setinggi corpus vertebra
thoracal 3-4 (pada carina)
COR sulit dievaluasi
Curiga efusi pleura kanan, masih mungkin disertai
atelektasis lobus inferior paru kanan.
Ginjal kiri : bentuk dan ukuran normal, peningkatan ekogenesitas kortek sama dengan
hepar, batas kortikomeduler jelas, tak tampak penipisan korteks, tak tampak batu, PCS
tak melebar, ureter proksimal tak melebar.
Lesi hipoekoik nodular pada perifer hepar, kavum peritoneum dan interstitial
curiga gambaran peritoneal carcinomatosis
Hasil
Satuan
Nilai
normal
Hematologi
Hemoglobin
10,3
g/dL
12-15
Hematokrit
30,5
35-47
Eritrosit
3,45
10^6/ ul
4,4-5,9
MCH
29,8
pg
27-32
MCHC
33,9
g/dL
29-36
MCV
88,1
76-96
Leukosit
19,9
10^3/ul
3,6-11
Trombosit
178
10^3/ul
150-400
RDW
18,1
11,6-14,8
MPV
8,57
4-11
77
2.0
1,6
98
8,4
Mg/dL
g/dL
mg/dL
mg/dL
mg/dL
mmol
mmol
mmol
60-140
3,5-5,2
0,9-1,3
<50
2,6-6,0
136-145
3,3-5,1
98-106
KIMIA KLINIK
Glukosa Darah
Sewaktu
Albumin
Creatinine
Ureum
Asam urat
ELEKTROLIT
Natrium darah
Kalium darah
Chlorida darah
134
4,6
104
Ceftriaxon
2gr/24jam (IV)
Tramadol
1amp/8jam (IV)
N. Asetil Sistem 200mg/8jam (p.o)
Allopurinol
100mg/24jam (p.o)
Ca dan B3
800mg/8jam (p.o)
Nebulizer biotec=bisolvon / 12 jam
Prioritas Masalah
No Tgl/jam
1
31
Data Fokus
Masalah
Keperawatan
DS : Klien mengatakan nyeri pada bagian Nyeri berhubungan
dengan post op ca
2016
Jam
abdomen
15.00
Nadi : 90 x/menit
RR : 16x/menit
TD : 130/70 mmHg
TTD
Lanjt....
31
Agust napas
pola
us
DO :
berhubungan
2016
dengan gangguan
jam
Nadi : 90 x/menit
pernafasan akibat
RR : 16x/menit
penekanan
TD : 130/70 mmHg
pada diafragma
Hasil
15.00
USG
abdomen
nafas
asites
yang
31
DS
Klien
tubuh
us
yang sedikit
berhubungan
2016
DO :
dengan
mual,
jam
muntah
akibat
15.00
Intervensi
NO
DP
1
Nyeri
TUJUAN
Tujuan: dalam
INTERVENSI
a. Kaji tingkat nyeri yang
komprehensif
gan
nyeri klien
b. Monitor TTV
dengan
berkurang.
post op
Kriteria Hasil :
ca
a. Skala nyeri
ovarium
nafas dalam
b. Pasien mampu
melaporkan
menyebabkan nyeri
gejala nyeri
meningkat
terkontrol
c. Pasien mampu
mengenali factor
yang
f. Kolaborasi pemberian
obat analgetik
Lanjt .....
Ketidakefe
ktifan pola
nafas
berhubung
an dengan
gangguan
pernafasan
akibat
penekanan
asites pada
diafr
kurang
Setelah dilakukan
dari
asuhan keperawatan
kebutuhan selama 3 x 24 jam
tubuh
diharapkan
berhubung pemenuhan
an dengan kebutuhan nutrisi
mual,
klien meningkat
muntah
dengan KH :
akibat
IMPLEMENTASI
Tgl/jam
Dx
31
Nyeri
Implementasi
a. Mengkaji tingkat nyeri yang
agustus berhubungan
komprehensif
2016
dengan post
18.00
Respon Pasien
a. Pasien mengatakan
nyeri di sekitar
abdomen
b. Nadi : 90 x/menit
RR : 16 x/menit
TD : 130/70 mmHg
Suhu : 36,6 oC
18.00
c.
18.00
18.00
c. skala nyeri 5
d. pasien dapat
mendemonstrasikan
teknik relaksasi napas
18.00
dalam
memperhatikan
penjelasan yang
obat analgetik
diberikan
f. Obat masuk dan tidak
ada tanda-tanda alergi
TTD
Lanjt...
31
nafas
-Klien bersedia
-klien bertanya
TD ; 130/70 mmHg, N ; 80
tentang hasilnya
19.30
n dengan
-klien mengatakan
gangguan
fowler
19.30
pernafasan
akibat
penekanan
lebih lega
asites pada
diafragma
1
septem
ber
2016
-klien menanyakan
TD ; 110/80 mmHg, N ; 90
hasilnya
x/menit, RR ; 20 x/menit
14.30
-klien mengatakan
Lanjt...
Nutrisi
septe kurang
a. Menganjurkan
a. Klien mencoba
mber dari
pemberian makanan
untuk
2016 kebutuha
mempraktikan
15.00 n tubuh
nya
berhubun b. Menjelaskan
gan
pentingnya asupan
dengan
mual,
muntah
akibat
mengkonsumsi putih
penekana
telur
n usus
b. Klien
memahami
pentingnya
c. Menganjurkan untuk
nutrisi
c. Klien mencoba
untuk makan
putih telur
sebagai makan
d. Menyajikan makanan
dalam kondisi hangat
selingan
d. Klien
menyukai
Evaluasi
Tgl/ja
m
2
septe
mber
2016
Jam
09.00
2
Septe
mber
2016
Jam
09.10
Dx
Evaluasi
Nyeri
S : pasien mengatakan nyeri
berhubungan
disekitar abdomen
dengan post op ca O : klien mengatakan nyeri
ovarium
berkurang dari skala 5 menjadi 3
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
TTD
Lanjt...
Nutrisi
makan bertambah
mber kebutuhan
2016
tubuh
berhubunga
A : Masalah teratasi
jam
09.20 n dengan
sebagian
mual,
P :Lanjutkan Intervensi
muntah
a. Menganjurkan pemberian
akibat
penekanan
usus
sering
b. Menganjurkan untuk
mengkonsumsi putih telur
c. Menyajikan makanan
Terima Kasih
^_^ ^_^ ^_^