You are on page 1of 38

DINI AKMALIA MUKTI

1512101020028

Latar Belakang

Latar Belakang

Tujuan
Masalah

TUJUAN UMUM
Menjelaskan asuhan keperawatan gawat
darurat pada pasien Cedera kepala berat dan
multiple fraktur

Tujuan
Khusus

Mampu menjelaskan konsep dasar keperawatan


gawat darurat pada pasien CKB dan multiple fraktur
Mampu melakukan pengkajian keperawatan gawat
darurat pada pasien CKB dan multiple fraktur
Mampu merumuskan diagnosa keperawatan gawat
darurat pada pasien CKB dan multiple fraktur
Mampu merencanakan tindakan keperawatan gawat
darurat pada pasien CKB dan multiple fraktur
Mampu melakukan tindakan keperawatan gawat
darurat pada pasien CKB dan multiple fraktur
Mampu melakukan evaluasi tindakan keperawatan
gawat darurat pada pasien CKB dan multiple fraktur
Mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan
gawat darurat pada pasien CKB dan multiple fraktur

Tinjauan
Kepustakaan

BAB III
TINJAUAN KASUS
Pengkajian
Identitas Pasien

Pasien F umur 14 tahun, jenis kelamin perempuan,


alamat Idi Rayeuk, agama islam, pekerjaan pelajar
No. rekam medis 1-11-14-43.

Pasien masuk IGD RSUD dr. Zainoel Abidin Banda


Aceh
pada tanggal 6 Desember 2016 pukul 06.30 WIB.

Primary Survey

Primary Survey

Secondary
Survey
Pemeriksaan
Head to Toe

Secondary
Survey

Secondary
Survey

Penatalaksanaan
Farmakologis

Hasil Laboratorium

Pemeriksaan
Penunjang

Tanggal
pemeriks
aan
06/12/20
16
06/12/20
16
06/12/20
16

06/12/20
16
06/12/01
6

Jenis
pemeriksaan

Thorax PA

Cervical AP/LAT
Cruris AP/LAT

Femur AP/LAT
CT Scan kepala
tanpa kontras

Hasil

Cor dan pulmo tak tampak


kelainan
Paracervical muscle spasmee
Fracture segemental os tibia
kanan, displaced
Fracture 1/3 distal fibula
kanan, displaced
Fracture 1/3 tengah os femur
kiri, displaced
ICH di thalamus kanan, corona
radista kanan dan centrus
semioval kiri (contusio cerebri)
Edema cerebri
Ginusitis maksilaris kanan,
atmoidalis kanan dan
spheinodalis.

Analisa Data

Analisa Data

Analisa Data

Diagnosa
Keperawatan

Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral


berhubungan dengan edema sekunder
serebral/ perdarahan intra serebral
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
berhubungan dengan obstruksi jalan
nafas
Nyeri akut berhubungan dengan
inkontuinitas jaringan

Intervensi Dx 1
NOC

INTERVENSI

Menunjukkan status
perfusi jaringan
serebral yang
dibuktikan oleh
indikator mempunyai
sistem saraf pusat dan
perifer yang utuh
Menunjukkan fungsi
sensori motor kranial
yang utuh, mempunyai
pupil yang normal,
terbebas dari kejang,
dan tidak sakit kepala
dan tidak ada tandatanda peningkatan TIK.

Kaji status vital sign pasien untuk memantau


status hemodinamik pasien
Kaji tingkat kesadaran pasien menggunakan
skala glascow coma scale (GCS)
Kaji ukuran, kesimetrisan, dan reaktivitas
pupil
Pasang IVFD RL untuk memberikan resusitasi
cairan pada pasien
Pantau intake dan output cairan pasien
untuk mencegah terjadinya
ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
dalam tubuh.

Intervensi Dx 2
NOC

INTERVENSI

Menunjukkan status
pernapasan: kepatenan
jalan napas: kemudahan
bernafas, frekuensi dan
irama pernapasan,
pergerakan sputum keluar
dari jalan napas.
Pergerakan sumbatan
keluar dari jalan napas
Menunjukkan status tanda
vital: tingkat suhu, nadi,
pernapasan, dan tekanan
darah dalam rentang
normal.
Menunjukkan
pembersihan jalan napas
efektif: pencegahan
aspirasi, status
pernapasan, kepatenan
jalan napas, ventilasi tidak

Berikan nafas buatan dengan ambu bag


atau bagging
Melakukan suction secara berkala
Manajemen jalan napas: posisikan pasien
head up 30
Pantau kecepatan, irama, kedalaman, dan
upaya pernafasan: bradipnea; takipnea;
hiperventilasi
Perhatikan pergerakan dada, amati
kesimetrisan, penggunaan otot-otot
bantu, serta retraksi otot supraklavikular
dan interkosta
Auskultasi suara nafas, perhatikan area
penurunan/ tidak adanya ventilasi dan
adanya suara nafas tambahan
Pemantauan tanda-tanda vital

Intervensi Dx 3
NOC
Memperlihatkan
pengendalian nyeri:
mengenali awitan nyeri,
menggunakan tindakan
pencegahan,
melaporkan nyeri dapat
dikendalikan.
Menunjukkan tingkat
nyeri: ekspresi nyeri
pada wajah, gelisah
atau ketegangan otot,
durasi episode nyeri,
gelisah.

INTERVENSI
Kaji rasa nyeri disetiap waktu nyeri terjadi
Atur posisi sesuai dengan kondisi posisi
ektremitas bawah lebih tinggi dari badan
Lakukan pembidaian
Memantau tanda-tanda vital
Melakukan tindakan kolaboratif dalam
mengurangi nyeri

Evaluasi

Evaluasi

Evaluasi

Evaluasi

Evaluasi

Evaluasi

BAB IV
PEMBAHASAN

Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Pada


Masalah Ketidakefektifan Perfusi Jaringan
Serebral Pada Pasien F

Sunarto, 2015

Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Pada Masalah


Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas Pada Pasien
F

Asuhan Keperawatan Gawat Darurat


Dengan Masalah Nyeri Akut Pada Pasien F

Parahita,
2010

BAB V
PENUTUP

KESIMPULAN
Cedera kepala dan multiple fraktur merupakan
permasalahan yang sering dijumpai pada
kecelakaan lalu lintas.
Pengkajian asuhan keperawatan gawat darurat
dalam kasus ini menggunakan primary survey
(ABCD) dan sistem triase
Pada kasus ini terdapat 3 diagnosa keperawatan,
yakni ketidakefektifan perfusi jaringan serebral,
ketidakefektifan bersihan jalan napas, dan nyeri
akut

Intervensi pada ketidakefektifan perfusi jaringan


serebral pada pasien ini :
1. memantau status hemodinamik pasien
2. kaji tingkat kesadaran dengan GCS
3. Kaji ukuran, kesimetrisan, reaktivitas pupil
Intervensi pada ketidakefektifan bersihan jalan
napas pada pasien ini:
1. Pemberian OPA
2. Suctioning
3. Beri Oksigen
4. Head up 30
Intervensi pada nyeri akut pada pasien ini :
melakukan pembidaian
pemberian analgesik

Saran

Terima
Kasih

You might also like