You are on page 1of 59

ASUHAN KEHAMILAN PADA

KUNJUNGAN AWAL DAN


LANJUTAN
BY: RISDA MARIANA MANIK,
SST

TUJUAN INSTRUKSIONAL
UMUM
Setelah
menyelesaikan
mata ajaran ini
peserta didik
diharapkan dapat
memahami
tentang Asuhan
Kehamilan
Kunjungan Ulang.

KHUSUS
Pada akhir perkuliahan,
diharapkan mahasiswa
akan mampu menjelaskan
tentang :
1. Evaluasi Penemuan
masalah dan aspek pada
bumil.
2. Evaluasi data dasar.
3. Evaluasi Keefektifan
manajemen asuhan.
4. Pengkajian data fokus.

TUJUAN KUNJUNGAN
1. Menentukan tingkat kesehatan ibu
dengan melakukan pengkajian
riwayat lengkap dan uji skrining
yang tepat
2. Menetapkan catatan dasar tentang
tekanan darah, urinalisis, nilai darah
serta pertumbuhan dan
perkembangan janin yang dapat
digunakan sebagai standar
pembanding sesuai kemajuan

3. Mengidentifikasi faktor resiko dengan


mendapatkan riwayat detil kebidanan masa
lalu dan sekarang
4. Memberi kesempatan pada ibu dan keluarga
untuk mengekspresikan dan mendiskusikan
adanya kekhawatiran tentang kehamilan saat
ini dan kehamilan yang lalu, proses
persalinan, serta masa nifas
5. Menganjurkan adanya pemeliharaan
kesehatan masyarakat dalam upaya
mempertahankan kesehatan ibu dan
perkembangan kesehatan bayinya
6. Membangun hubungan saling percaya karena
ibu dan bidan adalah mitra dalam asuhan

Pengkajian Data Ibu Hamil

Pelaksanaan Anamnesa
Tujuan dari anamnesa adl. Untuk
mendeteksi komplikasi2 dan
menyiapkan untuk persalinan
Ketika melakukan anamnese perlu
diingat pentingnya keterampilan
berkomunikasi yang baik
Diperlukan pendekatan dengan
penuh rasa persahabatan dan
penghargaan terhadap ibu

Anamnesis

Riwayat

Data Psikososial
Riwayat

Pola pemenuhan kebutuhan seharihari


Makan

Personal

Pengetahuan pasien
tentang kehamilan dan
perawatannya
Pemeriksaan kehamilan
Perawatan Payudara
Memantau gerakan janin
Waspada Keluhan
Pola makan yang sehat
Sikap tubuh yang baik
Posisi tidur
Ketidaknyamanan dan cara
mengatasinya

Pemeriksaan Umum

Pemeriksaan head to
toe
Kepala

1. Bentuk
2. Rambut (warna, kebersihan,
mudah rontok atau tidak)
3. Muka (cloasma, jerawat,
sianosis, berkeringat)
4. Muka (sklera, konjungtivam
gangguan penglihatan,
kotoran/sekret)

5. Telinga ( kebersihan,
gangguan pendengaran,
terlihat massa )
6. Hidung ( kebersihan,
pernafasan cuping
hidung, polip )
7. Mulut ( Karies gigi,
kebersihan mulut dan
lidah, kelembaban bibir,
stomatitis, perdarahan
gusi

Leher ( pembesaran kelenjer limfe,


tiroid )
Dada ( retraksi dada, Denyut
jantung teratur, wheezing )
Payudara ( simetris atau tidak,
hiperpigmentasi areola, kondisi
putting susu, kebersihan, benjolan,
pengeluaran kolostrum )
Ekstremitas atas ( bentuk,
kebersihan tangan dan kuku, pucat
di ujung jari, tremor, telapak tangan
berkeringat, warna telapak tangan

ABDOMEN
Pembesaran
perut
Striae gravidarum
Luka bekas
operasi
Linea nigra
Palpasi leopold
DJJ

Pemeriksaan Panggul

Panggul luar
Panggul dalam

Genitalia luar dan


dalam
Varices
Tanda chadwick
Pembesaran kelenjer
bartholin
Keputihan
Vagina
serviks

Ekstremitas bawah

Bentuk
Varices
Kebersihan kuku
Pucat pada ujung jari kaki
Teraba dingin atau panas
Refleks patella

Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan
laboratorium
1. Hb
2. Golongan darah
3. Protein urine
. Pemeriksaan USG
. Non Stress test

Pemeriksaan
Laboratorium: Pemeriksaan darah,
meliputi: Hematologi dasar, serta
pemeriksaan urin.
Wajib dilakukan di awal kehamilan
dan jika memungkinkan, diulang
pada usia 32 minggu, kecuali Rh.

Laboratorium, Urine.

Identifikasi ISK
Mudah dilakukan, lebih murah
daripada tes darah
Meliputi pemeriksaan makroskopis
dan mikroskopis

Laboratorium, Urine

Urinalisa, dijumpai sedimen urine:


1. Sel leukosit: sering karena
kontaminan vaginal, ISK, jika ada indikasi
lain
2. Sel darah merah: trauma ginjal,
penyakit
ginjal sistemik.
3. Bakteri
- Tidak hamil: 100.000 koloni/ ml=
infeksi
- Hamil: 10.000 koloni/ mL= infeksi.

PEMERIKSAAN: USG
Standar pemeriksaan USG trimester
I:
1. Memastikan kehamilan dalam
kandungan
2. Menentukan usia kehamilan
3. Mendeteksi tanda-tanda kehidupan
4. Deteksi kelainan mudigah
5. Deteksi kehamilan kembar
6. Dugaan kelainan kromosom
7. Evaluasi adnexa

Ultrasound pada kehamilan

TRIMESTER KEDUA
Pemeriksaan USG:
Pemeriksaan terhadap tanda kehidupan,
jumlah janin, presentasi janin, aktivitas
janin.
Pemeriksaan terhadap volume air ketuban
Pemeriksaan terhadap plasenta dan tali
pusat
Penentuan usia kehamilan
Menghitung berat janin.
Pemeriksaan anatomi janin

PEMERIKSAAN KROMOSOM
Indikasi: Riwayat, usia ibu, keluarga,
thalasemia
Masalah: Prevalensi 1-2 % bayi baru
lahir akan menderita cacat mayor.
Klinis: Hidrmanion, oligohidramnion,
PJT, kelainan.

SCREENING PJT
Pada populasi umum dengan cara
mengukur TFU sejak 20 minggu sampai
aterm. Jika perbedaan >3 cm, perlu
dilakukan USG.
Suspected PJT jika dijumpai satu atau
lebih tanda di bawah ini:
1. TFU < 3 cm dari standar.
2. BB < 5 kg pada UK 24 minggu atau
< 8 kg pada
ibu UK 32 minggu.
3. EBW < 10 persentil
4. HC/AC >1
5. AFI < 5 cm
6. Sebelum UK 34 minggu, plasenta
grade III
7. Ibu merasa gerakan janin berkurang.

Pengkajian Fetal

Aktivitas/gerakan janin
dikenal adanya gerakan 10 yg artinya dalam waktu 12 jam normal
gerakan janin minimal 10 kali. Pada ibu primigravida terabanya
gerakan janin pada usia kehamilan 20 minggu, dan multigravida
pada usia kehamilan 16 minggu.
DJJ
normal DJJ 120-160 x/i. apabila kurang dari 120x/I disebut
bradikardi, sedang lebih dari 160x/I disebut tathicardi. Waspadai
adanya gawat janin
Non Stress test (NST)
Amniosintesis
yaitu tindakan mengambil air ketuban
tujuan:
- menentukan maturitas janin
- monitoring penyakit
- deteminasi seks
- diagnosis kelainan genetik

Penghitungan Gerakan Janin


Merupakan tehnik yang paling mudah
diantara berbagai tehnik pengkajian janin
Aktivitas janin merupakan kepastian bahwa
janin hidup
Untuk wanita perokok, meski hanya 2
batang per hari terbukti menurunkan
gerakan janin selama 80 menit
Banyak metode ppenghitungan gerakan
janin telah diajukan tetapi tak satu pun
terbukti lebih baik dari yg lainnya

Hal yang paling penting adalah bahwa para


wanita mewaspadai pola gerakan janin
Oleh karena itu mereka harus melaporkan
bila terjadi penurunan atau bahkan bila
gerakan janin berhenti
Bidan harus mengajarkan wanita hamil
untuk melakukan penghitungan gerakan
janin
Penghitungan gerakan janin harus dimulai
pada usia kandungan 34 hingga 36 minggu
Bagi yang memiliki faktor resiko pada usia
kehamilan 28 minggu

Metode penghitungan gerakan


menghitung sampai 10
1. Jadwalkan satu sesi penghitungan per hari
2. Jadwalkan sesi pada waktu yang sama
setiap hari
3. Catat berapa lama biasanya dibutuhkan
untuk merasakan 10 kali gerakan
4. Setidaknya harus terdapat 10 kali gerakan
teridentifikasi dalam 10 jam
5. Apabila gerakan kurang dari 10 kali dalam
10 jam, hibungi bidan anda

Tehniknya:
Meminta wanita menaruh sepuluh uang
logam diatas meja dapur setiap pagi
Untuk setiap gerakan janin yg
dirasakan, minta ia meletakkan satu
uang logam tersebut kedalam cangkir
Apabila tidak semua uang logam masuk
kedalam cangkir pada waktu makan
siang, sarankan untuk ke klinik untuk
melaporkan penurunan gerakan janin

Catatan perhitungan
gerakan janin
Hari
Senin
Selas
a
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu
mingg
u

Mula
i jam

10

AMNIOSENTESIS
Mengambil cairan amnion dari
rongga uterus
Prosedur dilakukan dibawah panduan
ultrasonografi secara langsung untuk
mengurangi resiko agar janin tidak
tertusuk dan untuk sedapat mungkin
menghindari plasenta
Amniosentesis genetik standar
dilakukan pada usia kehamilan 15
atau 16 minggu

Resiko amniosintesis adl: keguguran,


cedera pada janin, spoting pada ibu
atau kebocoran cairan
Amnion dan korion tidak lengkap
sebelum usia kandungan 13 minggu
sehingga uji coba amniosentesis
tidak dapat dilakukan sebelum usia
kehamilan ini

NST (NONSTRESS
TES )

NST
Tes untuk mengetahui kesejahteraan
janin
Dilakukan dengan menggunakan
monitor janin eksternal
Bagi para wanita yang kehamilannya
bermasalah karena insufisiensi utero
plasenta

Menentukan Diagnosis
1. Menetapkan normalitas
kehamilan
2. Membedakan
ketidaknyamanan selama
kehamilan dengan komplikasi
kehamilan
3. Mengidentifikasi tanda dan
gejala penyimpangan dari
keadaan normal

Mengembangkan
Perencanaan
1. Menetapkan kebutuhan pemeriksaan
laboratorium
2. Menetapkan kebutuhan bimbingan bagi
pasien
3. Menetapkan kebutuhan untuk
pengobatan komplikasi ringan
4. Menetapkan kebutuhan untuk konsultasi
atau rujukanke tenaga kesehatan lain
5. Menetapkan kebutuhan untuk konseling
yang spesifik
6. Menetapkan kebutuhan konseling

Kunjungan Ulang
Adl. Setiap kali kunjungan antenatal yang
dilakukan setelah kunjungan antenatal
pertama sampai memasuki persalinan
Tujuan:
1. Mengevaluasi data dasar
2. Pendeteksian komplikasi2
3. Pemeriksaan fisik yang terfokus
4. Mengevaluasi keefektifan asuhan
5. Mengembangkan rencana sesuai dgn
kebutuhan dan perkembangan kehamilan
6. Mempersiapkan kelahiran dan
kegawatdaruratan

PELAKSANAAN
KUNJUNGAN ULANG
INGAT !!!!!! Wanita hamil seharusnya melakukan
minimal 4x kunjungan antenatal selama
kehamilan , yaitu :
1. 1x kunjungan selama trimester I (sebelum 14
minggu)
2. 1x kunjungan selama trimester II (antara 14-28
minggu)
3. 2x kunjungan selama trimester III (antara 28-36
minggu dan minggu ke 36 minggu)

Pemeriksaan pada
kunjungan
ulang
Riwayat kehamilan sekarang
Pemeriksaan fisik yang terfokus
Pemeriksaan laboratorium
Menentukan diagnosa
Antisipasi masalah potensial
Tindakan segera
Perencanaan
Pelaksanaan
evaluasi

Riwayat kehamilan
sekarang
Perasaan pasien sejak kunjungan terakhir
Menanyakan apakah pasien mempunyai
pertanyaan atau kekhawatiran yang
timbul sejak kunjungan terakhir
Gerakan janin dalam 24 jam terakhir
Menanyakan keluhan2 yg biasa dialami
oleh ibu sesuai dgn usia kehamilan
Kemungkinan tanda2 bahaya yg dialami
oleh ibu sesuai dengan usia kehamilan

Pemeriksaan fisik yang


terfokus
Melakukan penimbangan
berat badan
Pengukuran tekanan darah (
tanda Vital )
Pemeriksaan fisik yang
terkait dengan keluhan yang
dialami ibu
Mengukur TFU dan palpasi
abdomen
Memeriksa DJJ
Pemeriksaan lab kalau perlu

JADWAL KUNJUNGAN
ULANG
K I (16 Mgg)
Penapisan pengobatan anemia
Perencanaan persalinan
Pencegahan komplikasi akibat
kehamilan dan penanganannya

48

Lanjutan
K II(24-28 Mgg) & K III (32 Mgg)
Pengenalan komplikasi akibat
kehamilan & penanganan
Penapisan PE, gemeli, infeksi
reproduksi & perkemihan
Mengulang perencanaan persalinan

49

Lanjutan
K I V (36 Mgg)
Sama spt K II & K III
Mengenali adanya kelainan letak dan
presentasi
Memantau rencana persalinan
Mengenali tanda- tanda persalinan

50

Menentukan diagnosa
Pada tahap ini ditentukan
diagnosa dengan
mempertimbangkan diagnosis
pada kunjungan pertama

Perencanaan
Jelaskan mengenai ketidaknyamanan
normal yang dialaminya
Sesuai dengan usia kehamilan berikan
penkes
Diskusikan mengenai rencana persiapan
kelahiran dan jika terjadi kegawatdaruratan
Ajarkan ibu untuk mengenal tanda-tanda
bahaya dan memahami apa yang dilakukan
jika mengalami tanda bahaya tersebut
Buat kesepakatan untuk kunjungan
berikutnya

INFORMASI YANG PENTING SETIAP KUNJUNGAN


ANTENATAL
KUNJUNGAN
Trimester I

WAKTU
Sebelum minggu
ke-14

INFORMASI PENTING
1. Membangun hub
saling percaya antara
petugas kes & bumil.
2. Mendeteksi masalah &
menanganinya.
3. Melakukan tindakan
pencengahn seperti :
TT, anemia
kekurangan zat besi &
praktek tradisional
yang merugikan.
4. Memulai persiapan
kelahiran bayi &
kesiapan untuk
menghadapi
komplikasi.
5. Mendorong perilaku
yang sehat seperti :
gizi, kebersihan &

Trimester II

Trimester III

Trimester III

Sebelum
minggu ke28

1. SDA
2. Kewaspadaan
khusus
mengenai pre
eklamsia.
Antara
1. SDA
minggu 28-36 2. Palpasi abdomen
minggu
untuk mengetahui
apakah ada
kehamilan ganda.
Setelah
1. SDA
minggu ke-36 2. Deteksi letak bayi
yang tidak normal
atau kondisi lain
yang memerlukan
kelahiran di RS.

KONSULTASI/RUJUKAN KETENAGA
PROFESIONAL
JENJANG
Tingkat Rumah Tangga

KOMPONEN/UNSUR YAN.KES
Pelayanan kesehatan oleh
individu atau oleh keluarga
sendiri

Tingkat Masyarakat

Kegiatan swadaya masyarakat


dalam menolong mereka
sendiri oleh kelompok
paguyuban, PKK, Posyandu.

Fasilitas Pelyn Kesehatan


Profesional Tingkat I

Puskesmas, Pustu, Puskesmas


keliling, Praktek Dokter
swasta,BPS

Tingkat II

Rumah sakit Kabupaten,


RS.Swasta, Lab.Klinik Swasta

Tingkat III

RS.Kelas A & B, Lab.


Kesehatan Daerah.

KONSELING HIV/PMS
HERPES GENETALIA
Memang benar bahwa bayi dapat tertular
penyakit melalui jalan lahir yang sudah terinfeksidan kondisi ini dapat serius bagi bayi yang baru
lahir, yang sistem daya tahan tubuhnya belum
matang.
Infeksi primer atau yang baru pertama kali
terjadi. Para ibu yang memiliki lesi aktif maka
melahirkan bayi dengan cara SC.
Gejala herpes tersebut :
Demam, sakit kepala, lemas, rasa sakit selama
dua hari atau lebih disertai rasa nyeri pada
genetal, gatal, nyeri pada saat buang air
kecil,nyeri pada lipatan paha,serta lesi yang
mengelupas kemudian mengerak.

GONORE
Gonore adalah penyebab terjadinya
peradangan selaput mata, kebutaan dan
infeksi umu yang serius pada janin yang
dilahirkan melalui jalan lahir yang terkena
infeksi. Ibu yang terkana GO akan segera
dirawat dan diberi antibiotik. Sedangkan
untuk tahap pencengahan dioleskan salep
antibiotik kemata bayi yang baru lahir.
SIFILIS
Penyakit ini dapat menyebabkan berbagai
cacat lahir maupun lahir meninggal.
Perawatan yang dapat diberikan yaitu
antibiotik sebelum bulat ke-4 yaitu ketika
infeksi biasanya mulai menembus sawar

INFEKSI HIV/AIDS
Selama kehamilan, adalah ancaman bukan
hannya bagi ibu yang hamil tetapi juga
bayinya. Sebahagian besar sekitar 20-65
% bayi yang lahir dari ibu yang positif HIV,
mengalami infeksi 6 bulan prtama
kehidupannya dapat mempercepat
perjalanan penyakait.
Untuk itu Beberapa ibu memilih untuk
mengakhiri kehamilannya. Persalinan yang
aman untuk ibu yang menderita HIV
adalah SC sebelum ada kontraksi dan
sebelum ketuban pecah untuk mengurangi
resiko terjadinya penularan.

Sulistyawati, A (2009 ). Asuhan


kebidanan Pada Masa Kehamilan.
Jakarta: Salemba medika
Kusmiyati, Yuni; dkk (2009 ).
Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta:
Fitramaya
JPHIEGO. Pengantar Asuhan
Antenatal

Semoga Bermanfaat

You might also like