You are on page 1of 23

UJI REAKSI NYALA dan

UJI MUTIARA BORAKS


Oleh -1/XII-1 :
1.Fadhillah Safa H.A.H.
2.Fega Rahmawati
3.Yogi Driantama

Uji Reaksi Nyala

Dasar
Dalam analisis suatu jenis unsur atau
senyawa anorganik, dilakukan analisis
pendahuluan untuk mengetahui komponen
penyususnnya. Salah satu cara yang dapat
dilakukan yaitu uji reaksi nyala. Logam
alkali atau alkali tanah akan memberikan
warna yang khas apabila dipijarkan dalam
api, begitu pula logam transisi. Warna
nyala dapat dilihat dengan mata langsung
atau melalui kaca kobalt.

Reaksi
1. CaCl2 2 Cl- + Ca2+

Ca + 2e

Ca*

2. KCl Cl- + K+

K+e

K*

3. NaCl Cl- + Na+

Na + e

Na*

4. BaCl2 2 Cl- + Ba2+

Ba + 2e

Ba*

5. SrCl2 2 Cl- + Sr2+ Sr + 2e


Sr*

Reaksi
6. CrCl3 3 Cl- + Cr3+

Cr+ 3e

Cr*

7. CoCl2 2 Cl- + Co2+


Co*

Co + 2e

Alat dan Bahan


Alat :
1. Pembakar Bunsen
2. Ose Ni-Cr atau platina
3. Tabung Reaksi

Bahan :
4. HCl pekat
5. NaCl
6. KCl
7. CaCl2
8. SrCl2
9. BaCl2
10.CoCl2
11.CrCl3

Bagan
Bagan Kerja
Kerja

Siapkan Ose,
HCl(p), dan
Sampel

Ose
dicelupkan
ke sampel

Ose
dipijarkan

Dicelupkan
ke HCl pekat

Diamati
warna nyala

Dipijarkan
kembali

Pengamatan

NaCl
Literatur
:
Kuning Keemasan
Pengamatan :
Kuning Keemasan

SrCl2
Literatur
: Merah
tua
Pengamatan :
Merah tua

CaCl2
Literatur
: Merah
Bata
Pengamatan :
Merah Bata

Pengamatan

BaCl2
Literatur
: Hijau
Kekuningan
Pengamatan : Hijau
Kekuningan

CrCl3
Literatur
: Hijau
Pengamatan : Tidak
menghasilkan warna
nyala

KCl
Literatur
:
Lembayung
Pengamatan :
Lembayung

Pengamatan

CoCl2
Literatur
:Pengamatan :
Percikan api sindur

Pembahasan
Pada uji reaksi nyala tiap logam memberikan
warna yang berbeda dikarenakan orbital
logam-logam tersebut yang berbeda. Orbitalorbital dapat tereksitasi membentuk orbital
baru dengan menyerap energi yang berbeda.
Energi
yang
diserap
akan
dilepaskan
(menghasilkan sinar emisi) dan elektron akan
pindah ke orbital baru. Energi yang dilepaskan
memiliki frekuensi yang berbeda, hal ini
menyebabkan nyala tiap logam berbeda.

Kesimpulan
Kation-kation pada suatu senyawa akan
memberikan warna nyala yang spesifik
bila dipanaskan. Hal ini bergantung pada
proses
eksitasi
pada
logam-logam
tersebut. Reaksi nyala ini dapat diamati
secara langsung.

Uji Mutiara Boraks

Dasar
Ketika Boraks dipanaskan bentuknya
akan membengkak lalu menyusut. Zat ini
dibakar pada nyala api oksidasi dan
reduksi,
boraks
mengembang
saat
melepaskan air kristalnya dan menyusut
sebesar lingkungan dengan membentuk
manik mirip kaca transparan. Mutiara
boraks diamati dalam keadaan panas dan
dingin.

Reaksi
Na2B4O7.10H2O Na2B4O7 + 10H2O
Na2B4O7 2NaBO3 + B2O3
B2O3 + CuSO4 Cu(BO2)2 + SO3
NaBO3 + CuSO4 NaCuBO3 + SO3
Na2B4O7.10H2O Na2B4O7 + 10H2O
Na2B4O7 2NaBO3 + B2O3
B2O3 + FeSO4 Fe(BO2)2 + SO3
NaBO3 + FeSO4 NaFeBO3 + SO3

Reaksi
Na2B4O7.10H2O Na2B4O7 + 10H2O
Na2B4O7 2NaBO3 + B2O3
B2O3 + NiSO4 Ni(BO2)2 + SO3
NaBO3 + NiSO4 NaNiBO3 + SO3

Alat dan Bahan


Alat :
1. Teklu
2. Ose
3. Kaca arloji
4. Piala Gelas

Bahan :
5. Boraks
6. HCl pekat
7. CuSO4.5H2O
8. NiSO4.7H2O
9. FeSO4.7H2O

Bagan Kerja

Ose
dipijarkan

Dicelupkan
ke HCl pekat

Dipijarkan
hingga
terbentuk
mutiara
yang tak
berwarna

Dipijarkan
kembali

Ditempelka
n pada
sampel

Dipanaskan
pada api
oksidasi
dan reduksi

Serbuk
Boraks
Diamati
warna
mutiara
ketika
panas dan
dingin

Tabel Pengamatan
Contoh

Literatur

CuSO4.5H2
O

Oksidasi :
Panas : Hijau
Dingin : Biru
Reduksi :
Panas : Merah
Dingin : Tak
Berwarna

NiSO4.7H2
O

Oksidasi :
Panas,dingin :
Coklat
Kemerahan
Reduksi :
Panas : Abuabu
Dingin : Hitam

Nyala Oksidasi

Nyala Reduki

Panas

Dingin

Panas

Dingin

Hijau

Biru

Tak
Berwarna

Tak
Berwarna

Coklat
Kehita
man

Kelabu

Kelabu

Hitam

Tabel Pengamatan
Contoh

Literatur

FeSO4.7H2
O

Oksidasi :
Panas,dingin :
kuning
Reduksi :
Pana,dingin :
Hijau

Nyala Oksidasi

Nyala Reduki

Panas

Dingin

Panas

Dingin

Merah

Coklat

Hijau

Hijau

Pengamatan

Pembahasan
Warna yang timbul pada lapisan
mutiara boraks adalah warna akibat reaksi
antara analat dengan mutiara boraks
membentuk metaborat atau ortoborat.
Masing-masing logam akan memberikan
warna yang berbeda tergantung dari api
dan kondisi pengamatan. Penambahan
analat yang terlalu banyak akan membuat
warna sulit diamati.

Kesimpulan
Mutiara boraks yang dihasilkan dari
pemanasan boraks, akan membentuk
warna jika direaksikan dengan analat
dengan baik dalam nyala pengoksidasi
maupun nyala pereduksi. Warna yang
terbentuk pada kondisi panas dan dingin
pun berbeda.

You might also like