Professional Documents
Culture Documents
DARURATAN
KEJANG DEMAM
Disusun Oleh :
Anugrahani
Kadanti Arifah
Fahmi Alfi Dayanti
Nursyifa Kusuma
Rahayu
Yumna Suci Amalia
Kelas 3D
Tosilitis
Otitis Media
Akut
Bronkitis
Furunkolosis
Manifestasi
Klinik
Kejang demam
berlangsung
singkat, berupa
serangan kejang
klonik atau tonik
klonik bilateral
Bangkitan kejang
yang berlangsung
lama lebih sering
terjadi pada
kejang demam
yang pertama.
Kejang berulang
dalam 24 jam
ditemukan pada
16% paisen
Kejang demam
yang menetap lebih
lama dari 15 menit
menunjukkan
penyebab organik
seperti proses
infeksi atau toksik
yang memerlukan
pengamatan
menyeluruh
Pathway
Pemeriksaan Penunjang
1.
2.
3.
4.
Elektroensefalogram ( EEG )
Pemindaian CT
Magneti resonance imaging ( MRI )
Pemindaian
positron
emission
tomography ( PET )
5. Uji laboratorium
Komplikasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pneumonia aspirasi
Asfiksia
Kerusakan Neurotransmiter
Epilepsi
Kelainan Anatomis di Otak
Mengalami
kecacatan
atau
kelainan
neurologis karena kejang yang disertai
demam
7. Kemungkinan mengalami kematian
Penatalaksanaan Kejang
Demam
Pengobatan Rumat
Profilaksis
intermitten
Untuk mencegah
terulangnya kejang
sederhana dapat
diberikan obat
campuran anti
konvelsion dan anti
pirektika yang harus
diberikan adalah
fenobargial dengan
dosis 45mg/kgBB/hari
Profilaksis jangka
panjang
Profilaksis jangka panjang
berguna untuk menjamin
terdapatnya dosis.
Terapeutik yang stabil dan
cukup di dalam darah
pasien untuk mencegah
terulangnya kejang
dikemudian hari
Obat yang digunakan untuk
profilaksis :
1. Fenobarbital
2.Sodium valproate/asam
valproate
3. Fenetion
Pengobatan Penunjang
Sebelum memberantas kejang demam tidak boleh
dilupakan adanya pengobatan penunjang, yaitu :
1. Buka semua pakaian yang ketat.
2. Miringkan kepala untuk mencegah aspirasi isi lambung.
3. Usahakan jalan napas bebas untuk menjamin kebutuhan O2
(bila perlu diinkubasi atau trakeostomi).
4. Pengisapan lender secara teratur dan diberikan O2.
5. Observasi vital sign
6. Berikan cairan intravena dengan memonitoring untuk
kelainan metabolik dan elektrolit. Jika didapatkan tekanan
intracranial yang tinggi jangan diberikan cairan dengan
kandungan kadar natrium tinggi.
7. Lakukan hipernasi dengan alcohol/es jika suhu meninggi
sampai hipereksia. Obat untuk hipernasi adalah
klorptomazin 2-4 mg/kgBB/hari dibagi 3 dosis secara
suntikan.
Home Management
1. Tetap tenang, tidak ada kepanikan
2. Kendurkan pakaian anak, di sekitar leher
3. Jika anak tidak sadar,tempatkan pada posis lateral
bersikan muntahan lendir di mulut atau hidung,
jangan masukkan sesuatu ke dalam mulut
4. Amati jenis dan durasi kejang demam
5. Berikan diazepam 0,5mg/kg
6. Hubungi dokter
7. Tindakan medis diperlukan jika>10 menit
- Kejang berulang
- Kejang Fokal
- Gangguan kesadaran yang berkepanjangan
(Fukuyama,2006).
Managemen A,B,C
A (Airway) :
1. Telungkupkan dan palingkan wajah ke samping
2.
Ganjal perut dengan bantal agar tidak tersedak Bila anak
balita muntah,
bersihkan mulutnya dengan jari.
B (Breathing) :
1.Look,Listen,Feel,Smell
C (Circulation) :
1.Tingkat kesadaran = GCS
2.Warna kulit
3.
Nadi = Carotis pada orang dewasa
4
Tekanan Darah
THANK YOU