You are on page 1of 22

ASUHAN

KEPERAWATAN
KOMUNITAS PADA
KELOMPOK
PEKERJA

KELOMPOK 6
Nuzulia Azizi Islamia 131411133005
Moh Thoriq Hidayatullah 131411133011
Thaliah Jihan Nabilah 131411133014
Citra Intan Trisnalia 131411133017
Bella Nabila Wijaya K 131411133020
Ayu Tria Kartika Putri 131411133023
Aida Lutfi ati
131411133026

DEFINISI PERAWAT KESEHATAN


KERJA (OHN)
Keperawatan
kesehatan
kerja
adalah
praktek
keperawatan bervariasi dan khusus di mana perawat
kesehatan kerja (OHN) memanfaatkan basis yang luas
pengetahuan dan keterampilan dalam praktek mereka.
Pencapaian sertifi kasi keperawatan kesehatan kerja
menunjukkan perawat memiliki pengetahuan dan
keahlian untuk kompeten merawat individu di tempat
kerja.

RUANG LINGKUP KEGIATAN


PERAWAT KESEHATAN KERJA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.

Administras i dan man aje me n


Me nge lola pe layanan ad ministr as i kes e hatan
Pe njagaan re cor ds.
Hubu ngan masyar akat
Pe nilaian dan pe ngawasan
Pe layanan pe r awatan lan gsun g
Ke se hatan preve n tif
Pe rawatan akut
Pe rawatan darurat
Manaje me n kasus
Pe ndidikan ke se hatan dan promosi ke se h atan
Konse ling
Primary he alth c are .
Quality Assu rance
Kolaborasi komunitas

DEFINISI KESEHATAN KERJA


Pada tahun 1950, satu komisi bersama antara ILO dan
WHO menyusun defi nisi kesehatan kerja. Menurut
komisi itu, kesehatan kerja merupakan promosi dan
pemeliharaan kesejahteraan fi sik, mental, dan sosial
pekerja pada jabatan apapun dengan sebaik-baiknya.

PRINSIP DASAR KESEHATAN KERJA


Upaya kesehatan kerja adalah upaya penyerasian
antara kapasitas, beban dan lingkungan kerja agar
setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa
membahayakan dirinya sendiri maupun masyarakat di
sekelilingnya, agar diperoleh produktifi tas kerja yang
optimal (Undang-undang kesehatan tahun 1992).
Konsep dasar dan upaya kesehatan kerja ini adalah
mengidentifi ksi
permasalahan,
mengevaluasi,
dan
dilanjutkan dengan tindakan pengendalian. Sasaran
kesehatan kerja adalah manusia yang meliputi aspek
kesehatan dari pekerja itu sendiri.

RUANG LINGKUP KESEHATAN KERJA


1.

2.

3.

4.

Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan kerja


masyarakat pekerja di semua lapangan kerja setinggitingginya baik fi sik, mental, maupun kesejahteraan
sosialnya.
Mencegah
timbulnya
gangguan
kesehatan
pada
masyarakat pekerja yang diakibatkan oleh keadaan atau
kondisi lingkungan kerjanya.
Memberikan pekerjaan dan perlindungan bagi pekerja di
dalam pekerjaannya dari kemungkinan bahaya yang
disebabkan oleh faktor-faktor yang membahayakan
kesehatan.
Menempatkan
dan
memelihara
pekerja
di
suatu
lingkungan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan
fi sik dan psikis pekerjanya. (Ferry Efendi & Makhfudli.
2009)

KOMPONEN KESEHATAN KERJA


1. Kapasitas kerja
2. Beban kerja
3. Lingkungan kerja
- Lingkungan kerja fi sik
- Lingkungan kerja non fi sik

DASAR HUKUM KESEHATAN KERJA


Sumber hukum peraturan perundang-undangan tentang
K3 adalah UUD 1945 pasal 27 ayat (2) yang
menyatakan bahwa, tiap warga Negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kehidupan
kemanusian. Berdasarkan UUD 1945 pasal 27 ayat (2)
tersebut, kemudian ditetapkan UU RI No.14 tahun 1969
tentang ketentuan- ketentuan pokok ketenagakerjaan

DEFINISI KECELAKAAN KERJA


Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor:
03/MEN/1998
tentang
Tata
Cara
Pelaporan
dan
Pemeriksaan Kecelakaan bahwa yang dimaksud dengan
kecelakaan
adalah
suatu
kejadian
yang
tidak
dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat
menimbulkan korban manusia dan atau harta benda.

LINGKUNGAN KESEHATAN KERJA


Penyakit akibat kerja dan/atau berhubungan dengan
pekerjaan
dapat
disebabkan
oleh
pemajanan
dilingkungan kerja. Untuk mengatasi permasalahan ini
maka langkah awal yang penting adalah pengenalan
atau identifi kasi bahaya yang bisa timbul dan di
evaluasi, kemudian dilakukan pengendalian. Untuk
mengantisipasi dan mengetahui kemungkinan bahaya
dilingkungan kerja ditempuh dengan tiga langkah
sebagai berikut :
1. Pengenalan lingkungan kerja
2. Evaluasi lingkungan kerja
3. Pengendalian lingkungan kerja
- Pengendalian lingkungan
- Pengendalian perorangan

PENYAKIT AKIBAT KERJA


Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor: PER01/MEN/1981 tentang Kewajiban Melapor Penyakit
Akibat Kerja bahwa yang dimaksud dengan penyakit
akibat kerja (PAK) adalah setiap penyakit yang
disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja.

JENIS PENYAKIT AKIBAT KERJA


Dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Nomor:
PER-01/MEN/1981
dicantumkan
30
jenis
penyakit, sedangkan pada Keputusan Presiden RI
Nomor 22/1993 tentang Penyakit yang Timbul Karena
Hubungan kerja memuat jenis penyakit yang sama
dengan tambahan penyakit yang disebabkan bahan
kimia lainnya termasuk bahan obat.

CONTOH JENIS- JENIS PENYAKIT


AKIBAT KERJA
1. Pneumokoniosis disebabkan oleh debu mineral
pembentuk jaringan parut dan silikotuberkulosis.
2. Penyakit paru dan
saluran pernapasan
yang
disebabkan oleh debu logam keras.
3. Asma akibat kerja yang disebabkan oleh penyebab
sensitisasi dan zat perangsang yang dikenal yang
berada dalam proses pekerjaan.
4. Alveolitis allergika yang disebabkan oleh faktor dari
luar sebagai akibat penghirupan debu organik.
5. Penyakit yang disebabkan oleh berilium (Be) atau
persenyawaannya yang beracun.
6. Penyakit yang disebabkan oleh kadmium (Cd) atau
persenyawaannya yang beracun.

KONSEP PENCEGAHAN PENYAKIT


AKIBAT KERJA
Berikut ini adalah penerapan konsep lima tingkatan
pencegahan
penyakit
(fi ve
level
of
prevention
diseases) pada penyakit akibat kerja.
1. Peningkatan kesehatan(health promotion).
2. Perlindungan khusus(specifi c protection).
3. Diagnosis (deteksi) dini dan pengobatan tepat ( early
diagnosis and prompt treatment ).
4. Membatasi kemungkinan cacat( disability limitation ).
5. Pemulihan kesehatan(rehabilitation).

PERAN DAN FUNGSI PERAWAT


KESEHATAN KERJA
A. Fungsi perawat kesehatan kerja:
1)Mengkaji masalah kesehatan.
2)Menyusun rencana asuhan keperawatan pekerja.
3)Melaksanakan pelayanan kesehatan dan keperawatan
terhadap pekerja.
4)Melakukan penilaian terhadap asuhan keperawatan
yang telah dilakukan.

B. Tu g a s p er a w a t kes eh a t a n ke r j a :
1 ) M e n g a w a s i lin g ku n g a n p e ke r j a .
2 ) M e m e li h a r a fa s ilit a s ke s e h a t a n p e ke r ja .
3 ) M e m b a n t u d o k t er d a la m p e m e r i k s a a n ke s e h a t a n p e ke r j a .
4 ) M e m b a n t u m e la ku ka n p e n i l a i a n t e rh a d a p ke a d a a n ke s e h a t a n
p eke r j a .
5 ) M e re n c a n a ka n d a n m e la k s a n a ka n ku n j u n g a n r u m a h d a n p e r a w a t a n d i
r u m a h ke p a d a p eke r ja d a n ke l u a rg a p e ke r j a y a n g m e m p u n y a i m a s a l a h
kes e h a t a n .
6 ) I ku t b er p er a n d a la m p e n y e l e n g g a r a a n p e n d i d i ka n K 3 t e rh a d a p
p eke r j a .
7 ) I ku t b e r p er a n d a la m u s a h a ke s e la m a t a n ke r j a .
8 ) M e m b er ika n p e n d id ika n ke s e h a t a n m e n g e n a i K B t e rh a d a p p e ke r j a
d a n ke lu a rg a n y a .
9 ) M e m b a n t u u s a h a p e n y e l i d i ka n ke s e h a t a n p e ke r j a .
1 0 ) M e n g o o rd in a s i d a n m e n g a w a s i p e l a k s a n a a n K 3 .

C. Peran perawat okupasi dalam manajemen kesehatan


kerja menurut WHO, 2001 seperti :
1. Clinican
.Pencegahan Primer
.Emergency care
.Layanan Pengobatan
2. Specialis
.Kebijakan kesehatan kerja, dan pengembangan
praktek, pelaksanaan dan evaluasi
.Penilaian kesehatan kerja
.Kesehatan dan keselamatan

3. Manager
. Manajemen
. Administrasi
. Perencana anggaran
4. Co-ordinator
.Tim kesehatan kerja
.Pendidikan dan pelatihan kerja
.Manajemen kesehatan lingkungan
5. Adviser
.Untuk manajemen dan staf pada isu-isu yang
berkaitan dengan manajemen kesehatan kerja
.Sebagai penghubung untuk lembaga kesehatan
eksternal atau sosial lainnya

6. Health educator
7. Counsellor
8. Researcher

ASKEP

You might also like