You are on page 1of 28

Laporan Kasus

Abortus Incomplete

KEPANITRAAN KLINIK SENIOR STASE OBSTETRI DAN


GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JAMBI
RSUD RADEN MATTAHER JAMBI

2013

ILUSTRASI KASUS
Tanggal

28 Januari 2013 jam 09.05


WIB, Ny.dd usia 32 tahun datang
dengan keluhan perdarahan dari
kemaluan.

Os mengaku sedang hamil muda, 8hari


MRS Os mengeluh keluar darah dari
kemaluan, warna merah, banyaknya 2 kali
ganti pembalut/hari, dirawat di bangsal
kebidanan dengan Abortus Imminens pada
tanggal 20 - 1 - 2013 dan keluar pada
tanggal 23 1 2013. 1 hari SMRS Os
mengeluh darah yang keluar semakin
banyak dan keluar gumpalan darah dan
jaringan dari kemaluan, perut terasa nyeri
hingga menjalar ke pinggang.

RIWAYAT PENYAKIT

DAHULU:
Riwayat keluhan serupa pada kehamilan
sekarang
(+),
riwayat
trauma
sebelumnya disangkal.
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA:
Riwayat keluarga dengan keluhan
yang sama disangkal

Riwayat menstruasi :
Menarche
: usia 12 tahun
Teratur,satu siklus 28 hari, selama 7 hari, warna
merah tua, encer, ganti pembalut 2-3x/hari,
dismenorhoe kadang-kadang.
HPHT
: 29 102012
Usia kehamilan
: 12-13 minggu
TP
: 6 8 2013
Riwayat Perkawinan :
Perkawinan ke-1, telah berlangsung selama 8 tahun

Riwayat Kehamilan/Persalinan/Nifas :

Tahun
N

Tempat

Partus
o

Partus

UK

Jenis

Penolong Penyulit

Persalinan

Keadaan
Nifas Anak

Ket.

Baik

Sehat

.
1.

2005

Bidan

Aterm

Normal

Bidan

Baik,
LK,
3300
gram

2.

2010

RS

Aterm

SC

Dokter

Letsu

Baik

Baik,
LK,
2500
gram

Ini

Sehat

PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Tanda-tanda vital :
TD
: 100/60 mmHg
HR
: 80 x/menit
T
: 360C
RR
: 22x/menit, teratur
Tidak terdapat tanda-tanda syok
Pemeriksaan fisik secara keseluruhan dalam
batas normal

STATUS GINEKOLOGIS
Pemeriksaan luar:
Abdomen:
Abdomen datar, lemas, simetris, tinggi fundus uteri
1 jari atas simfisis, massa (-), nyeri tekan (-), tanda
cairan bebas (-).

Genitalia:
Rambut kemaluan terdistribusi merata, labia mayora
simetris, labia minora simetris, pembengkakan
kelenjar bartolini (-), pengeluaran cairan vagina (+)
berupa perdarahan tidak aktif.

Pemeriksaan dalam vagina :


Pemeriksaan bimanual :
Vulva/vagina : Mukosa licin,
Serviks
: Portio lunak, OUE terbuka 2cm, teraba
jaringan di muara OUE
Corpus uteri : 12 minggu
Adneksa Parametrium : kanan-kiri lemas
Cavum Douglasi
: tak menonjol
Inspekulo:
Portio livide, OUE terbuka 2 cm, tampak jaringan di muara
OUE, fluor (-), fluxus (+) darah tak aktif, erosi/ laserasi/ polip
(-)

Pemeriksaan Laboratorium
Darah rutin (28 1 2013, pukul 10.24
WIB):
WBC
: 8,9 x 103/mm3 (3,5 10)
RBC
: 4,11 x 106/mm3(3,8 5,8)
HGB
: 12,7 gr/dl
(11,0 16,5)
HCT
: 36,0 L %
(35 50)
PLT
: 266.000/mm3 (150 390)

Diagnosa Kerja
Abortus Incomplete

Penatalaksanaan
Perbaiki

keadaan umum
IVFD RL 20gtt/i
Observasi tanda vital ibu dan
perdarahan pervaginam
Pengeluaran hasil konsepsi secara
digital dan Pro kuretase
Cefotaxime 3x1gr

Prognosis
Quo

ad vitam : dubia ad bonam


Quo ad functionam : dubia ad
bonam

Follow Up
28 Januari 2013 pukul 10.50 WIB di VK Kebidanan.
S : Perut terasa mules, nyeri (+)
O : KU : lemah Kesadaran
: CM
TD : 120/90 mmHg
N
: 84x/menit
T
: 37o C RR
: 22x/menit
A : Abortus Incomplete
P :
Perbaiki KU ibu, pasang IVFD RL 20gtt/i
Dilakukan pengeluaran jaringan secara digital hanya sebagian
jaringan yang dapat diambil
Lapor DPJP :
Pro kuretase besok
Bed rest
Cefotaxime 3x 1gr
Os pindah zaal pukul 13.15 WIB

29 Januari 2013
S : Nyeri perut, Cemas
O : KU
: Sedang
Kesadaran
: CM
TD: 110/80 mmHg
N
: 80x/menit
T : 36o C
RR
: 20x/menit
A : G3P2A1 gravida 12-13 minggu + Abortus
Incomplete
P : Persiapan kuretase.
Os pindah ke VK pukul 10.00 WIB

29 Januari 2013, pukul 11.00 WIB dilakukan kuretase


a/i abortus incomplete
S
: Cemas
O
: KU : Sedang
Kesadaran
: CM

TD : 100/60
N
: 84x/menit

T
: 36o C
RR
: 20x/menit
A
: Pre kuretase Abortus Incomplete

Laporan kuretase Ny. DD


Pasien dibaringkan di atas meja ginekologi
Atur posisi dalam letak litotomi
Lakukan premedikasi dan anestesi
Lakukan septic dan antiseptic
Pasang sims atas dan bawah
Jepit porsio dengan tenakulum arah jam 11
Masukkan sonde, ukuran : 10 cm
Kuretase dimulai searah jarum jam, didapati darah 50cc
Kuretase selesai.

30 Januari 2013
S : Nyeri perut (+)
O : KU : Sedang
Kesadaran
: CM
TD
: 110/70 mmHg N
: 80x/menit
T
: 36o C
RR
: 20x/menit
Perdarahan pervaginam (-)
A : Post kuretase hari I a/i Abortus Incomplete
P : Cifotaxime tab 500mg 3x1
Ketoprofen tab 100mg 3x1
Metergin tab 3x1
Pasien diperbolehkan pulang

ANALISA KASUS
Diagnosa

: Abortus Inkomplit

Dasar diagnosa :
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang

Anamnesis
Keluhan

utama :
Os mengaku sedang hamil muda, 1
hari SMRS os mengeluh keluar darah
berupa gumpalan darah dan jaringan
dari kemaluan, perut terasa nyeri
hingga menjalar ke pinggang.

kasus ini dapat kita diagnosis sebagai


abortus. Dimana ada riwayat terlambat
haid sejak 3 bulan yang lalu dan Os
mengaku saat ini sedang hamil muda,
Os mengeluh adanya perdarahan
pervaginam yang disertai keluarnya
jaringan, dan nyeri pada perut. Hal ini
sesuai dengan kriteria diagnosis abortus.

Kriteria diagnosis abortus

Riwayat

terlambat haid atau


amenore kurang dari 20 minggu
Perdarahan pervaginam, mungkin
disertai jaringan hasil konsepsi
Rasa sakit atau kram perut di daerah
supra simfisis

Pemeriksaan Fisik

Status generalis: tidak terdapat tanda-tanda syok

Dari pemeriksaan ginekologis, pada pemeriksaan luar


untuk abdomen didapatkan abdomen datar, lemas dan
simetris. Tinggi fundus uteri 1 jari di atas simfisis.

Dari hasil pemeriksaan luar, besar uterus tidak sesuai


dengan usia kehamilan. Tinggi fundus uteri pada
pasien ini hanya 1 jari di atas simpisis, tidak sesuai
dengan usia kehamilan Os yaitu 12-13 minggu yang
seharusnya tinggi fundus uteri berada pada
pertengahan simpisis dan umbilicus

Pada pemeriksaan dalam secara bimanual


didapatkan porsio lunak, OUE terbuka 2cm, dan
teraba jaringan di muara OUE.
Hasil inspekulo didapatkan porsio livide, OUE
terbuka 2cm, fluor (-), fluksus (+) : perdarahan
tidak aktif.
Dari pemeriksaan dalam baik secara bimanual
ataupun inspekulo pada kasus ini dapat kita
diagnosa sebagai abortus incomplit.

Diagnosis
Abortus
imminens

Perdarahan
Sedikit hingga
sedang

D E R AJ AT
Serviks
Besar uterus
Tertutup
Sesuai umur
kehamilan

Gejala lain
Plano tes(+)
Kram
Uterus lunak

Abotus insipiens Sedang hingga


banyak

Terbuka

Sesuai atau lb
kecil

Kram uterus
lunak

Abortus
inkomplit

Sedikit hingga
banyak

Terbuka

Lebih kecil dari


umur kehamilan

Kram
Keluar
jaringan
Uterus lunak

Abortus
komplit

Sedikitatau tidak Lunak


ada
(terbuka
atau
tertutup)

Lebih kecil dari


umur kehamilan

Sedikit/kram
(-)
Uterus kenyal

Missed abortion Sedikit dan


warna
kehitaman

Agak kenyal Lebih kecil dari


dan tertutup umur kehamilan

Gejala
kehamilan
menghilang
Uterus tak
membesar

Penatalaksanaan

Perbaikan keadaan umum ibu dengan pemasangan


infus RL 20 gtt/I untuk maintance hemodinamik
akibat perdarahan yang terjadi
pengeluaran hasil konsepsi secara digital, namun
sebagian jaringan masih tertinggal di dalam uterus.
Selanjutnya pada pasien ini dilakukan kuretase
untuk mengeluarkan sisa-sisa jaringan hasil
konsepsi, dan diberikan uterotonika dalam infuse
RL 500ml.
Setelah kuretase, pasien diberikan terapi berupa
antibiotik dan analgetik.

Prognosa
Quo

Ad Vitam : dubia ad bonam


Quo Ad Functionam : dubia ad
bonam

TERIMA KASIH

You might also like