Professional Documents
Culture Documents
KELOMPOK VI
DODI ALAVAYER
MARIT
MEYLAN OLIVIA YULANDA
NADYA CAROLINA SIHOMBING
WINDI TRI ASTUTI
LATAR BELAKANG.
Masalah ulkus diabetik adalah masalah yang
serius dan yang sangat perlu diperhatikan. Ulkus
diabetik merupakan salah satu komplikasi kronik
diabetes melitus yang masih menjadi masalah
kesehatan masyarakat, karena angka morbiditas
dan mortalitasnya cukup tinggi. Walaupun tidak
semua ulkus diabetik terinfeksi, sebagian besar
penelitian
menunjukan
adanya kuman dan
tanda-tanda infeksi pada ulkus diabetik. Adapun
masalah
yang
muncul
pada
Masyarakat
Indonesia,
pada
penderita
diabetes
dan
komplikasi ulkus diabetes melitus mereka
cenderung tidak memperhatikan luka yang
DEFINISI
Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit metabolik yang
kebanyakan herediter, dengan tanda-tanda hiperglikemia
dan glukosuria, disertai dengan atau tidak adanya gejala
klinik akut ataupun kronik, sebagai akibat dari kuranganya
insulin efektif di dalam tubuh, gangguan primer terletak
pada metabolisme karbohidrat yang biasanya disertai juga
gangguan metabolism lemak dan protein (askandar, 2000 ).
Ulkus adalah luka terbuka pada permukaan kulit atau
selaput lender dan ulkus adalah kematian jaringan yang
luas dan disertai invasif kuman saprofit. Adanya kuman
saprofit tersebut menyebabkan ulkus
berbau, ulkus
diabetikum juga merupakan salah satu gejala klinik dan
perjalanan penyakit dm dengan neuropati perifer,
(andyagreeni,2010).
ETIOLOGI
Diabetes tipe I (Faktor genetik.
imunologi. Faktor lingkungan.
Faktor
KLASIFIKASI
1. Diabetes Mellitus type I, Insulin
Dependen Diabetes Mellitus (IDDM)
2. Diabetes Mellitus type II, Non Insulin
Dependen Diabetes Mellitus
(NIDOM)
3. Diabetes Mellitus type lain
4. Diabetes Gestasional (diabetes
kehamilan) intoleransi glukosa
selama kehamilan
PATOFISIOLOGI
Bila jumlah glukosa yang masuk tubulus
ginjal dan filtrasi glomerulus meningkat
kira-kira diatas 225 mg/menit glukosa
dalam jumlah bermakna mulai dibuang ke
dalam urine. Jika jumlah filtrasi glomerulus
yang terbentuk tiap menit tetap, maka
luapan glukosa terjadi bila kadar glukosa
meningkat melebihi 180 %mg.
MANIFESTASI KLINIS
Pain (nyeri).
Paleness (kepucatan)
Paresthesia (kesemutan)
Pulselessness (denyut nadi hilang)
Paralysis (lumpuh)
Bila terjadi sumbatan kronik, akan timbul gambaran klinis
menurut pola dari fontaine:
Stadium I : asimptomatis atau gejala tidak khas (kesemutan).
Stadium II : terjadi klaudikasio intermiten
Stadium III : timbul nyeri saat istitrahat.
Stadium IV: terjadinya kerusakan jaringan karena anoksia
(ulkus).
PEMERIKSAAN
BeberapaPENUNJANG
tes diagnostik pada klien
dengan ulkus diabetiku :
KOMPLIKASI
AKUT
Hypoglikemia
Ketoasidosis
Diabetik
KRONIK
Makroangiopati, mengenai pembuluh darah besar,
pembuluh darah jantung pembuluh darah tepi,
pembuluh darah otak.
Mikroangiopati mengenai pembuluh darah kecil
retinopati diabetik, nefropati diabetic.
Neuropati diabetic.
Asuhan Keperawatan
1.
Pengkajian
Identitas pasien
Sirkulasi
Eliminasi
Nutrisi
Neurosensori
Nyeri
Respirasi
Keamanan
Seksualitas
Diagnose Keperawatan
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik
sekunder
Gangguan integritas jaringan berhubungan dengan adanya
gangren pada ekstrimitas
Resiko terjadinya penyebaran infeksi (sepsis) berhubungan
dengan tingginya kadar gula darah.
Gangguan pemenuhan nutrisi (kurang dari) kebutuhan tubuh
berhubungan dengan intake makanan yang kurang.
Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan
melemahnya / menurunnya aliran darah ke daerah gangren
akibat adanya obstruksi pembuluh darah.
KASUS
Seorang perempuan berusia 82 tahun dirawat dipanti
werdha sejak 1 minggu yang lalu karena keluarga
kurang mampu dan tidak sanggup mearawat,
kondisinya saat ini lemah sehingga membutuhkan
total care, aktivitas klien hanya berbaring saja
ditempat tidur. Pada bagian punggungnya terdapat
luka yang menimbulkan ulkus dalam, cekung , tampak
adanya pus, kemerahan, dan berbau. Didapatkan hasil
tanda-tanda vital tekanan darah 160/100 mmHg , nadi
68 x/mnt , GDS 450 g/dL. Berdasarkan kasus diatas,
buatlah analisa menggunakan proses keperawatan,
mulai dari pengkajian, diagnose keperawatan,
intervensi keperawatan, implementasi keperawatan,
dan evaluasi keperawatan.
Pengkajian keperawatan
1. Identitas pasien
Nama : Ny.M
Usia : 82 tahun
Agama : Kristen protestan
Pekerjaan : pensiunan PNS
2. Keluhan Utama
Keluarga pasien mengatakan kurang mampu dan tidak sanggup merawat
pasien karena pasien hanya baring ditempat tidur dan ada luka pada
bagian punggung.
3. Riwayat Kesehatan sekarang
Keluarga mengantarkan pasien ke panti werdha karena keluarga kurang
mampu dan tidak sanggup merawat pasien karena pasien hanya baring
ditempat tidur dan ada luka pada bagian punggung, luka ulkus dalam,
cekung, tampak pus,kemerahan, dan berbau, pasien tampak lemah, TTV
TD : 160/100 mmHg Nadi : 68 x/mt GDS 450 g/dL
4. Riwayat kesehatan dahulu
Keluarga pasien mengatakan Ny.M memang memiliki riwayat penyakit
kencing manis dan riwayat hipertensi
Diagnosa 1
mengkaji tingkat luasnya ulkus
dan catat lokasi
Diagnosa 2
Mengkaji tingkat kekuatan
otot
mengobservasi tanda-tanda
infeksi
Mengobservasi aktivitas
klien
mengobservasi TTV
mengobservasi GDS
mengatur posisi pasien setiap
4 jam mika-miki
melakukan perawatan luka
dengan tindakan steril
berkolaborasi dengan dokter
memberikan antibiotic sesuai
kebutuhan pasien
memberikan obat antidiabetik
memberikan pengaman
ditempat tidur pasien
membantu klien dalam
melakukan aktivitas
melakukan personal
hygiene
mengajarkan klien melatih
ROM
EVALUASI
DIAGNOSA 1
S : Klien mengatakan masih merasa tidak nyaman
karena luka yang ada dipunggung nya.
O : klien tampak lemas
- Luka ulkus tampak bersih
-Tanda-tanda infeksi tidak ada
-Tanda-tanda vital
- TD: 140/ 80 ,mmHg
- N : 70 x/m
- S : 36,8 o C
A : Masalah Sebagian Teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
DIAGNOSA 2
S : Klien mengatakan hanya bisa menggerakan tangan dan kaki,
lemas untuk berdiri dan beraktivitas.
O : -klien tampak lemas
-Tampak hanya dapat beraktivitas di tempat tidur
-Klien tampak bersih dan rapi
-Luka ulkus tampak bersih
-Pus berkurang, kulit punggung masih tampak kemerahan,
cekung.
-Kekuatan otot atas 3/3 bawah 3/3
-Tanda-tanda vital
- TD: 140/ 80 ,mmHg
- N : 70 x/m
- S : 36,8 o C
A : Masalah Sebagian Teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
Kesimpulan
Dari
materi
yang
sudah
kami
bahas
dan
kami
kedua
yaitu
intoleransi
aktivitas
berhubungan
Terima Kasih