You are on page 1of 28

Tinjauan Kasus

Identitas pasien
Nama : An. M
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 11 bulan 22 hari
Nama Ayah / Umur
Pendidikan

: Tn. M / 24 tahun

: SMA

Pekerjaan : Swasta
Nama Ibu / Umur : Ny. F / 26 Tahun
Pendidikan

: SMP

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga


Alamat
MRS

: Jl. Penjaringan 1/2


: 27 Desember 2016

Tanggal Pemeriksaan : 28 Desember 2016

Anamnesis
KU : Mencret
Mencret keluhan mencret dirasakan sejak 3 hari yang lalu, awalnya (25
desember) pasien mencret 3 kali dengan konsistensi cair, berwarna kuning,
sedikit berampas, jumlahnya sedikit-sedikit, lendir (-), darah (-). Pada hari
senin (26 desember) pasien juga mencret 10 kali, dengan konsisitensi cair,
berwarna kuning, sedikit berampas, jumlahnya sedikit-sedikit, lendir (-), darah
(-), saat pasien datang ke RS (27 desember) pasien mencret 3 kali, dengan
konsistensi sama dengan sebelumnya, hari ini (28 desember) pasien mencret
2 kali, konsistensi cair, ampas (+), lendir (-), darah (-).
Pasien tidak terlihat nyeri perut, pasien tidak memiliki riwayat konstipasi,
mual (-), muntah (-), sejak hari senin (26 desember) pasien nampak haus, dan
minum banyak, pasien juga lebih rewel, BAK (+) normal tidak ada keluhan.

Demam demam sejak 5 hari yang lalu (23 desember),


demam timbul mendadak, demam dirasakan naik-turun,
awalnya demam turun saat pasien minum obat (24 desember
pasien sempat ke puskesmas dan diberi puyer) namun pada
hari minggu (25 desember) pasien tetap demam walaupun
sudah diberikan obat, tidak ada keluhan menggigil.
Batuk batuk yang dirasakan sejak 1 minggu yang lalu, batuk
dirasakan hilang timbul, munculnya jarang, kadang berdahak
kadang tidak, namun dahak tidak dapat keluar. keluhan sesak
(-), pasien sempat pilek 1 minggu yang lalu dengan warna
sekret putih bening tetapi saat ini sudah menghilang.

Time Table
21 Des

23-24 des

25 des

26 des

27 des

28 des

Batuk (+),
Mencret (+), mencret

Mencret
(+),
mencret

muncul
3 kali, dengan
3
kali,
konsistensi
cair,
jarang,
konsistensi sama
berwarna
kuning,
sedikit
berdahak (+)
dengan sebelumnya
berampas,
lendir
(-),
sulit
Tampak haus + rewel
darah (-)
dikeluarkan
Pasien minum banyak

Demam
(+)
Pilek (+)
Demam (+)

Batuk
(+)
Sesak (-)
Batuk (+)
Demam (-)
Mencret (+),
Mencret (+), 10 kali,
Demam (+),
pasien mencret 2
dengan konsisitensi cair,
mendadak, naikkali, konsistensi
berwarna kuning, sedikit
turun suhunya,
cair, ampas (+),
berampas, jumlahnya sedikitmengigil (-)
lendir (-), darah (-).
sedikit, lendir (-), darah (-)
Batuk (+)
Demam (+)
Demam (+)
Pilek (-)
Batuk (+)
Batuk (+)

Riwayat penyakit
dahulu:
- Belum pernah
mengeluh seperti ini
sebelumnya.
- Riwayat alergi obat
dan makanan (-)
- Riwayat kejang
sebelumnya (-)

Riwayat Persalinan :
Penderita merupakan
anak Pertama, Aterm /
Spontan / ditolong bidan
/ BBL 2800 g / Langsung
menangis / asfiksia (-) /
cyanosis (-) / ikterik (-) /
kel.kongenital (-)

Riwayat
Penyakit
Keluarga :
- Tidak ada anggota
keluarga yang
mengalami keluhan
serupa
- Riwayat alergi obat
dan makanan dalam
keluarga disangkal

Riwayat Imunisasi:
Kurang campak
Riwayat Tumbuh
Kembang :
Pasien sejauh ini
baru bias tengkurap
dan duduk dengan
bantuan

Riwayat Antenatal :
Saat hamil ANC rutin di
bidan dan dikatakan
normal, riw.tekanan
darah tinggi saat hamil
(-), konsumsi vitamin
selama hamil (+)

Riwayat Gizi :
- ASI
- 4 bulan - sekarang ASI
+ susu formula
- 8 bulan makanan
pendamping ASI
- Sekarang
mengkonsumsi nasi, ayam,
sayuran, yang dipotong
kecil-kecil. Dalam sehari
pasien biasanya makan 2
3 kali.

Riwayat Sosial
Anak tinggal serumah bersama
ayah & ibu
Sumber air sumur
WC ada di dalam rumah
Disekitar rumah tidak terdapat
kubangan (-), atau selokan (-).

Pemeriksaan
fisik
Keadaan umum: Tampak sakit
sedang
Kesadaran: compos mentis,
GCS 4-5-6
Vital sign:
N: 116x/menit
RR:36x/menit
T axila:36oC
Berat badan
: 6,5 kg
Panjang badan
: 76 cm
Lingkar kepala
: 42 cm

Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan Penunjang
Darah Lengkap
Hb

: 12,0 gr/dl

Leukosit

: 13,410/ mm3

Hct

: 34,7 %

Thrombosit
mm3

: 205.000 /

Serologi

S Typhi O

: (-)

S Typhi H

: (-)

S Paratyphi A-H

: (-)

S Paratyphi B-H

: (-)

Resume
Anak perempuan, 11 bulan 22 hari
Amanesis:
Mencret hari ke 3 hari yll, konsistensi
cair, setiap hari pasien mencret lebih
dari 3 kali.
Post dehidrasi ringan-sedang
Demam hari ke 5, demam naik-turun.
Batuk sejak 1 minggu yll, jarang muncul,
dahak (+) sulit dikeluarkan, sesak (+)

Pemeriksaan fisik:

Vital sign dbn

Status gizi gizi kurang

k/l Mongoloid face (+), pernafasan cuping hidung


(-), makroglosi (+)

Thorax retraksi subcostal (+), ronkhi +/+

Abdomen dan genitalia dbn

Pemeriksaan penunjang :

DL leukositosi

DAFTAR MASALAH
Diare
febris
Batuk, retraksi subcostal +, Rh basah
kasar +/+
leukositosi
Down sindrome dengan developmenT
delay
Imunisasi beum lengkap
Gizi kurang

DIAGNOSIS
DIAGNOSIS PRIMER:
Diare akut + dehidrasi
ringan-sedang teratasi +
suspek bronkopneumonia
DIAGNOSIS SEKUNDER:
Down sindrom dengan gizi
kurang
DIAGNOSIS BANDING
Tifoid fever, ISK

Pemeriksaan
penunjang
Feses lengkap
IgM anti typhoid
UL
Foto thorax

Terapi
Inf Kaen 3B 650cc/24 jam ( 6,5 x 100cc dalam
24 jam)
Paracetamol 3 x cth (6,5 x 10-15mg/kali
minum)
Zink syr 1 x 20 mg
Antibiotik: ampicillin 3 x 200 mg IV
Nutrisi: Diet TKTP dengan kalori 710 Kkal
dengan protein 14,2g
Konsul fisioterapi post MRS

Monitoring
Vital sign (Tensi, Nadi, RR, Suhu, Produksi urine)
Keluhan (Mencret, demam, batuk) dan gejala lain
Input dan Output cairan
BB pasien

Edukasi:
Edukasikan mengenai penyakit yang dialami anak,
penyebab, pemeriksaan yang akan dilakukan, terapi yang
akan dilakukan dan prognosis penyakit.
Edukasikan mengenai pentingnya peran orangtua dalam
pertumbuhan anak dan ketaatan mengikuti program gizi
dan rogram tumbuh kembang untuk kesehatan anak.

PEMBAHASAN

Keluhan mencret sejak 3 hari


yang lalu, dengan frekuensi
mencret setiap hari 3 kali ,
konsistensi cair, berwarna
kuning, sedikit berampas,
jumlahnya sedikit-sedikit,
lendir (-), darah (-).

sejak hari senin (26


desember)
pasien nampak haus, dan
minum banyak, pasien
juga lebih rewel

Diare akut
dengan
dehidrasi
ringan-sedang
teratasi

Menurut WHO, diare akut


didefinisikan sebagai
frekuensi buang air besar
lebih dari 3 kali dalam 24 jam
dengan konsistensi
cair/lembek (terdapat
perubahan konsistensi dari
biasanya) berlangsung
kurang dari 14 hari.

DIARE
Infeksi
Enteral:
Virus
Bakteri
Parasit

Parenteral:
ISK
ISPA
OM
dll

Non
infeksi
Intoksikasi
makanan
Intoleransi
Alergi
Malabsorbsi

Anamnesis:
Batuk yang dirasakan
sejak 1 minggu yang lalu,
batuk dirasakan hilang
timbul, kadang berdahak
kadang tidak, namun
dahak tidak dapat keluar.
keluhan sesak (-),
pasien sempat pilek 1
minggu yang lalu.
Demam sejak 5 hari yang
lalu

pemeriksaan fisik:
Takipneu (-)
retraksi subcostal (+)
ronkhi pada basal paru
kanan dan kiri.

Suspek
Bronkopnemoni

Foto Thorax

Menurut Martel (2015), Bronkopneumoni


adalah adanya peradangan paru yang
terjadi pada jaringan paru atau alveoli
yang biasanya didahului oleh infeksi
traktus respiratorius bagian atas selama
beberapa hari kemudian mencapai ke
bronkus oleh satu atau agens virus,
bakteri, mikroplasma dan aspirasi benda
asing
Menurut WHO (2008), Gejala klinis dari
pneumonia: Batuk, disertai demam, dan
atau kesulitan bernapas, dan ditambah
minimal salah satu hal berikut:
- Kepala terangguk-angguk
- Pernapasan cuping hidung
- Retraksi dinding dada
- Foto Thorax menunjukan gambaran
pneumonia (infiltrate luas, konsolidasi
dll)
Selain itu bisa didapatkan:
- Ronkhi
- Suara pernafasan menurun

Down
syndrome

Anamnesis:
Riwayat Tumbuh Kembang :
Pasien sejauh ini baru bias
tengkurap dan duduk dengan
bantuan

Pemeriksaan
fisik:
Mongoloid face (+)
Makroglosi (+)
Simian Crease (+)

Sindrom Down (SD) adalah suatu kelainan


kongenital multipel akibat kelebihan materi genetic
cetakan ketiga (third copy) kromosom 21 sehingga
individu tersebut memiliki 47 kromosom.

Karakteristik Perkembangan:
Keterlambatan perkembangan kognitif, biasanya
dengan retardasi mental kategori ringan hingga
sedang. Pada individu tertentu, dengan genotip
mosaik mungkin memiliki IQ di kisaran rata-rata.
Keterlambatan berbicara dan berbahasa
Keterlambatan perkembangan keterampilan
sosial.
Keterlambatan keterampilan motorik
Kemungkinan adanya gangguan perkembangan
lain, kesehatan mental atau kondisi perilaku
(Down Syndrome Ireland, 2013).

Down Syndrome Ireland, 2013


Wajah Jika dilihat dari depan karakteristik wajah yang
bulat dan dari samping bentuk wajah cenderung datar.
Kepala Sebagian besar memiliki bagian kepala yang
sedikit rata, dikenal dengan istilah brachycephaly.
Mata sedikit miring keatas, terdapat lipatan kecil pada
kulit secara vertikal antara sudut dalam mata dan
jembatan hidung. Lipatan tersebut dikenal dengan lipatan
(epicanthic atau epicanthus). Hal tersebut memberikan
kesan mata terlihat juling. Mata mempunyai bintik putih
atau kuning terang di sekitar pinggir pupil, bintik ini
disebut brushfield.
Rambut Rambut lemas dan lurus
Mulut Rongga mulut sedikit lebih kecil dan lidah sedikit
lebih besar (makroglossy) dari ukuran anak pada
umumnya. Kombinasi ini membuat sebagian anak
mempunyai kebiasaan menjulurkan lidahnya.
Tangan satu alur yang melintang dan apabila ada dua
garis, keduanya memanjang melintasi tangan disebut
dengan istilah (simian crease.)

UMUR: 11 bulan, 22 hari


BB: 6,5 kg
TB: 78 kg

BB ideal : 6,9 11,2 (nilai median 9,09)


Kebutuhan gizi: 7,79 8
Kebutuhan Kalori : 8 x 100 = 800 kkal
Kebutuhan Protein : 8 x 2 = 16 gr

TERAPI.
Inf Kaen 3B 650cc/24 jam ( 6,5 x 100cc dalam 24
jam)
Paracetamol 3 x cth (6,5 x 10-15mg/kali minum)
Zinc syr 1 x 20 mg
Antibiotik: ampicillin 4 x 250mg IV
Nutrisi: Diet TKTP dengan kalori 760 Kkal dengan
protein 15,29g
Konsul fisioterapi post MRS
Jadwalkan Imunisasi Campak post MRS

Pemberian
Antibiotik

Ampicillin 3 x
200mg IV
(325-650/ hari)

Diare Infeksi
Berdasarkan WHO
tatalaksana anak
dengan pneumonia
bisa diberikan
ampisilin (50100mg/kgBB/hari IV
atau IM setiap 8 jam)
berikan selama 7-10
hari.
Leukositosis

Pemberian Zinc

Zinc syr 1 x 20 mg
Selama 10 hari

Menurut WHO (2008)


penanganan kasus diare:
1. Beri cairan tambahan
2. Lanjutkan pemberian
makana
3. Beri tablet zinc
selama 10 hari
Menurut IDAI (2011)
Manfaat dari zinc:
1. absorbi air dan
elektrolit
2. Regenerasi epitel
usus
3. Brush border apical
4. Respon imun

Thanks

You might also like