Professional Documents
Culture Documents
Pembimbing:
dr. Adhi Permana, Sp.PD
Disusun Oleh:
Yeyen Saputri, S.Ked (702010032)
Bagian SMF Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang
2016
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Latar Belakang
Latar Belakang
BAB II
LAPORAN
KASUS
:
:
:
:
: Tn. P
: Perempuan
63 tahun
Islam
: Indonesia
Desa rambutan
: 07 Desember 2016
35-64-39
Keluhan Utama
Sakit Kepala sejak 1 hari SMRS
Kebiasaan
Pemeriksaan Fisik
KU
:
Kesadaran
:
Tekanan darah:
Nadi
:
isi &
Napas
Suhu aksila
Keadaan Spesifik
Kulit
Warna kuning langsat
Hiperpigmentasi (-)
Ikterus kulit (-)
Kulit teraba lembab
Pucat (-)
Sianosis (-)
KGB
Pembesaran (-)
Nyeri tekan (-)
Kepala
Normochepali
Asimetris
Deformitas (-)
Nyeri tekan (-)
Keadaan Spesifik
Mata
Hidung
TAK
Eksoftalmus (-)
Hiperemis (-)
CA (-)
Telinga
SI (-)
TAK
Pupil isokor, R. cahaya (+)
Gerakan bola mata
Kesegala arah
Mulut
TAK
Keadaan Spesifik
Leher
Pembesaran KGB (-)
JVP 5 - 2 cmH2O
Dada
Astenikus
Sela iga tidak melebar
Retraksi dinding thoraks (+)
Venektasi
Spider nervi (-)
Paru-Paru
Inspeks
i
Palpasi
Perkusi
Auskultas
i
Jantung
Inspeks
i
Palpasi
Perkusi
Abdomen
Inspeks
i
Auskultasi
Palpasi
Perkusi
BU (+) normal
Lemas,
Nyeri tekan (+) R. epigastrium skala 5,
Hepar dan lien tidak teraba
Ekstremitas Atas
Pucat (-)
Palmar eritema (-)
Nyeri eritema (-)
Nyeri otot & sendi
(-)
Jari tabuh (-)
Eutoni
Atrofi (-)
Tremor (-)
Edema (-)
Ekstremitas Bawah
Pucat (-)
Palmar eritema (-)
Nyeri eritema (-)
Nyeri otot & sendi
(-)
Jari tabuh (-)
Tes Romberg (+)
Eutoni
Atrofi (-)
Tremor (-)
Edema pada kedua tungkai
(+)
Pemeriksaan Penunjang
RO thorax
7 Desember 2016
Kardiomegali dan Edema Paru
Diagnosis Kerja
Dispepsia + Vertigo + Hipertensi + Edema Paru
Kronik EC CHF
Diagnosis Banding
Efusi Pleura
Cefalgia
Tatalaksana
-
Pemeriksaan Anjuran
- Echocardiography
- EEG
Prognosis
Dubia ad vitam
: Dubia ad bonam
Dubia ad functionam : Dubia ad bonam
Follow up
Penatalaksanaan
1.
2.
3.
4.
Preload reducers.
Morphine
Afterload reducers
Obat-obatan anti hipertensi
BAB III
TINJAUAN
PUSTAKA
Definisi
BAB IV
ANALISIS
KASUS
Definisi
Gagal Jantung adalah adalah kumpulan gejala
yang kompleks dimana seorang pasien harus
memiliki tampilan berupa:
Gejala gagal jantung (nafas pendek yang tipikal
saat istrahat atau saat melakukan aktifitas
disertai / tidak kelelahan)
tanda retensi cairan (kongesti paru atau
edema pergelangan kaki)
adanya bukti objektif dari gangguan struktur
atau fungsi jantung saat istirahat
Definisi
Edema paru adalah akumulasi cairan di
intersisial dan alveolus paru. Hal ini dapat
disebabkan oleh tekanan intravaskular yang
tinggi (edema paru kardiak)
Pemeriksaan Laboratorium
Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan
Hipokalemia
Pada pasien ini terdapat abnormalitas EKG
berupa sinus takikardia
Foto thoraks
Sedangkan pada rontgen thoraks didapatkan
cardiomegali dan edema paru , edema paru ini
dapat disebabkan Gagal jantung. Sedangkan
untuk morfologi jantung berdasarkan rontgen
thorak tidak dapat dinilai dikarenakan gambaran
jantung yang tidak spesifik sehingga dianjurkan
untuk melakukan rontgen thoraks lateral atau
dapat dilakukan pemeriksaan penunjang
echocardiography
Foto thoraks
Dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang pasien didiagnosis
dengan Dispepsia + Vertigo + Edema paru ec
Gagal Jantung Kongestif. Diagnosis Vertigo pada
kasus ini kurang tepat karena sakit kepala yang
diderita disebabkan karena hipertensi, hal ini
dibuktikan dengan pemeriksaan Romberg yang
negative pada pasien sehingga diagnosis yang
tepat pada pasien ini adalah Dispepsia +
Hipertensi Grade I + Edema paru ec Gagal
jantung Kongestif
Penatalaksanaan
Penatalaksaan pada pasien gagal jantung
berupa penatalaksaan non farmakologi berupa
manajemen perawatan mandiri
ketaatan pasien berobat
pemantauan berat badan mandiri
pengaturan asupan cairan
pengurangan berat badan
aktivitas fisik dan aktivitas seksual yang sesuai
berdasarkan gejala pada penderita
Penatalaksanaan
Pada pasien ini perlu dilakukan retriksi cairan
1,5 2 Liter/hari
serta dilakukan terapi intoleransi glukosa
pengaturan dosis diuretik
Pasien harus dipantau berat badan rutin
setiap hari, jika terdapat kenaikan berat
badan > 2 kg dalam 3 hari, pasien harus
menaikan dosis diuretic
Pada pasien perlu dilakukan bedrest total
dikarenakan sesak hebat pada penderita
Penatalaksanaan farmakologi
Pada pasien ini lakukan
Oksigen Canul 2 5 liter
IVFD RL : D 5 % gtt X x/m serta pembatasan
asupan cairan untuk minum sebanyak 750 cc,
Untuk diuretic diberikan furosemide tablet 2 x
20 mg serta sprinolakton 1 x 12,5 mg,
karena pasien memiliki hipokalemia maka
diberikan Aspar tablet 1 x 300 mg dan tablet
KSR 1 x 600 mg,
untuk manajemen hipertensi diberikan
candesartan 1 x 8 mg.
Pada terapi dyspepsia diberikan terapi injeksi
ranitidine 2 x 25 mg dan ondansentron 2 x 4 mg
serta sukralfat sirup 3 x 500 mg.
Penatalaksanaan farmakologi
Untuk terapi sakit kepala yaitu diazepam 3 x 2
mg, betahistin tablet 3 x 6 mg untuk terapi
vertigo, flunarizine tablet 2 x 5 mg dan
neurodex tablet 1 x1 tab.
Pada kasus ini untuk terapi sakit kepala
kurang tepat karena berdasarkan
pemeriksaan tes Romberg didapatkan hasil
yang negative. Keluhan sakit kepala pada
pasien merupakan gejala yang disebabkan
karena hipertensi pada pasien
Prognosis
Prognosis pada pasien :
Dubia ad bonam pada quo ad vitam dan
functionam.
Terima Kasih