You are on page 1of 19

MORNING REPORT POLI

30 NOVEMBER 2016
dr. Ria Damayanti, SpS

M. Hafishtyawan
Melany
Yolenta
Yogiyanto
Jasmira
Yosef

IDENTITAS PASIEN
Nama

: Ny. B

Usia

: 58 tahun

Alamat
Pekerjaan
Status

: Malang
: Ibu Rumah Tangga
: Sudah menikah

ANAMNESIS
Keluhan Utama:
Tangan/lengan kanan sulit digerakkan karena nyeri
Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang dengan keluhan tangan/lengan kanan sulit
digerakkan karena nyeri sejak 1 bulan yang lalu. Nyeri dirasakan
pada bahu kanan dan diperberat apabila pasien akan mengerakkan
tangan, lebih ringan apabila tidak digunakan. Selain itu juga
didapatkan keluhan kesemutan menjalar dari mana? hingga ke
ujung jari. Riwayat trauma disangkal pasien.

ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Dahulu:
Kencing manis(+) sejak 3 tahun yang lalu, gula darah tertinggi
yaitu sekitar 300 mg/dL
Darah Tinggi (+) sejak 3 tahun yang lalu, tensi tertinggi yaitu
sekitar 200/100
Asam urat (-)
Kolesterol (-)
Riw. Stroke (-)
Riwayat Pengobatan:
Tidak ada riwayat pengobatan sebelumnya

ANAMNESIS
Riwayat Keluarga:
Keluhan serupa (-)
Riwayat Trauma:
Tidak ada
Riwayat Sosial:
Wanita, 58 tahun. Sudah menikah, sehari-hari beraktivitas sebagai
ibu rumah tangga

PEMERIKSAAN FISIK
TD
N
RR
Tax

:
:
:
:

130/90
82x/menit
22x/menit
37,3 C

Status Interna
K/L
: anemis -/-, ikterik -/-, pembesaran KGB (-)
Thorax Cor : S1 S2 single, murmur (-), gallop (-)
Thorax Pulmo
: Rh -|- Wh -|-|-|-|-|Abdomen : flat, soefl, BU (+) N
Eksteritas : akral hangat, edema -|-|-

PEMERIKSAAN FISIK
Status Neurologis
GCS : 4x6
Fungsi Luhur
: dbn
Meningeal Sign
: kaku kuduk (-),
kernig (-), brudzinski I-IV (-)
NI
: tde
N II : diplopia oculi dextra
N III, IV, VI : PBI 3mm/3mm
RC +/+
N V : dbn
N VII : dbn
N VIII : tde
IX, X, XI
: dbn
N XII : dbn

Motorik

: Tonus N|N Power 5|5


N|N
5|5

ROM : terbatas
Sensoris
: dbn
ANS : dbn
R. Fisiologi
: BPR +2|+2
TPR +2|+2
KPR +2|+2
APR +2|+2
R. Patologis : H -|T -|B -|C -|O -|G -|S -|Appley: +/-

DIAGNOSIS
Dx Klinis:
Wanita, 58 tahun
Nyeri bahu kanan
Limited ROM
Riw DM (+)
Riw. HT (+)
Dx Topis: Glenohumeral joint D
Dx Etiologis:
Frozen Shoulder D
Dx Sekunder:
HT St. II
DM Tipe 2

PLANNING
Planning Diagnosis:
USG Shoulder D

Planning Therapy:
Non-Farmakoterapi:

DL, SE, Ur/Cr, OT/PT, FH, GDS

- Fisioterapi

Planning Monitoring:
Subj.
VS

- ROM Exercise
Farmakologi
- Meloxicam 2x7,5 mg
- Vit B6 2x10 mg
- Amitriptilin 0-0-12,5 mg

FROZEN SHOULDER
Frozen shoulder (adhesive
capsulitis) adalah kelainan yang
ditandai dengan nyeri dan
hilangnya gerakan atau
kekakuan pada bahu
Paling banyak dialami oleh
perempuan dan orang-orang
yang berusia di atas 40 tahun.

FAKTOR RESIKO
Usia > 40 tahun
Jenis kelamin 70% terjadi pada wanita
Penyakit sistemik : Tuberculosis, thyroid issues, Parkinsons and
penyakit cardiovascular
Imobilisasi
Diabetes ( 10-20% penderita DM )

STADIUM KLINIS
Stadium 1 (fase nyeri)

Seringkali onset nyeri pada malam hari


Nyeri tidak berhubungan dengan aktivitas tertentu

Stadium 2 (fase frozen atau adhesive)


Nyeri masih ada atau sudah berkurang
ROM secara progresif pada semua arah gerakan
Gangguan yang bermakna pada aktivitas keseharian (ADL).

Stadium 3 (fase regresi)


rasa nyeri & ROM yang progresif
Sekitar 40% pasien akan mengalami sedikit keterbatasan luas gerak sendi
yang persisten, hanya 10% yang mengalami keterbatan fungsional jangka
panjang

DIAGNOSA
Terdapat keterbatasan gerak yang cukup signifikan baik oleh
pasien sendiri atau oleh pemeriksa yang menggerakkannya
Diagnosa melalui riwayat penyakit, pemeriksaan, test darah
dan pemeriksaan x-ray pada bahu.
Imaging : X-ray, MRI

TREATMENT
Non Surgical Treatment
NSAID : untuk mengurangi inflamasi dan nyeri
Injeksi steroid : Cortisone sebagai anti-inflamasi diinjeksikan langsung
ke sendi bahu
Fisioterapi : Untuk membantu memulihkan ruang gerak. Terapi
meliputi peregangan dan latihan gerak untuk bahu. Kadang-kadang
panas digunakan untuk membantu melonggarkan bahu sebelum
latihan.
Hal yang sangat penting bagi pasien dengan frozen shoulder untuk
menghindari terjadinya injury kembali pada jaringan sendi bahu selama
proses ini. Pasien harus menghindari gerakan gerakan yang sifatnya
mendadak, gerakan menyentak, dan mengangkat bebabn berat dengan
menggunakan anggota badan yang terkena.

PHYSICAL THERAPY

PHYSICAL THERAPY

PHYSICAL THERAPY

SURGICAL TREATMENT
Manipulation under anesthesia dan shoulder
arthroscopy
Seringkali manipulation and arthroscopy dilakukan
bersamaan untuk mendapatkan hasil yang
maksimal
Setelah melakukan terapi bedah, latihan fisioterapi
tetap harus dilakukan secara berkala dalam waktu 6
minggu hingga 3 bulan

TERIMA KASIH

You might also like