You are on page 1of 11

ASUHAN

KEPERAWATAN PADA
IBU HAMIL DENGAN
DIABETES MELITUS
DI SUSUN
OLEH :
BAHAGIA NURHAYATI
CUT FAZRIANI
ELIYANI
FAISAL
HAMDANI

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Diabetes
Melitus
Gestasional
(DMG)
didefinisikan sebagai gangguan toleransi
glukosa berbagai tingkat yang diketahui
pertama kali saat hamil tanpa membedakan
apakah penderita perlu mendapat insulin atau
tidak. Pada kehamilan trimester pertama kadar
glukosa akan turun antara 55-65% dan hal ini
merupakan respon terhadap transportasi
glukosa dari ibu ke janin. Sebagian besar DMG
asimtomatis sehingga diagnosis ditentukan
secara kebetulan pada saat pemeriksaan rutin.

Gangguan DM terjadi 2 % dari semua wanita


hamil, kejadian meningkat sejalan dengan
umur kehamilan, tetapi tidak merupakan
kecenderungan orang dengan gangguan
toleransi glokusa , 25% kemungkinan akan
berkembang menjadi DM. DM gestasional
merupakan keadaan yang perlu ditangani
dengan
professional,
karena
dapat
mempengaruhi kehidupan janin/ bayi dimasa
yang akan dating, juga saat persalinan.

PEMBAHASAN

Diabetes Melitus pada kehamilan atau sering


disebut Diabetes Melitus Gestasional, merupakan
penyakit diabetes yang terjadi pada ibu yang
sedang hamil.
Diabetes Mellitus Gestasional (DMG) didefinisikan
sebagai gangguan toleransi glukosa, Intoleransi
karbohidrat ringan (toleransi glukosa terganggu)
maupun berat. Penyakit kelainan metabolisme,
dimana penderita tidak bisa secara otomatis
mengendalikan tingkat glukosa dalam darahnya,
yang terjadi atau diketahui pertama kali pada saat
kehamilan berlangsung dan tidak diderita sebelum
ibu hamil.

ETIOLOGI

Penyakit gula dapat merupakan kelainan


herediter dengan cara insufisiensi atau
absennya insulin dalam sirkulasi darah,
konsentrasi gula darah tinggi. Berkurangnya
glikogenesis. Diabetes dalam kehamilan
menimbulkan banyak kesulitan, penyakit ini
akan menyebabkan perubahan-perubahan
metabolik dan hormonal pada penderita yang
juga dipengaruhi oleh kehamilan. Sebaliknya
diabetes akan mempengaruhi kehamilan dan
persalinan.

PATOFISIOLOGI

Pada DMG terjadi suatu keadaan di mana


jumlah/fungsi insulin menjadi tidak optimal. Terjadi
perubahan kinetika insulin dan resistensi terhadap
efek insulin. Akibatnya, komposisi sumber energi
dalam plasma ibu bertambah (kadar gula darah tinggi,
kadar insulin tetap tinggi).
Melalui difusi terfasilitasi dalam membran
plasenta, dimana sirkulasi janin juga ikut terjadi
komposisi sumber energi abnormal. (menyebabkan
kemungkinan terjadi berbagai komplikasi). Selain itu
terjadi juga hiperinsulinemia sehingga janin juga
mengalami
gangguan
metabolik
(hipoglikemia,
hipomagnesemia, hipokalsemia, hiperbilirubinemia,
dan sebagainya.

MANIFESTASI KLINIS
1. Sering kencing pada malam
hari (polyuria)
2. Selalu merasa haus
(polydipsia)
3. Selalu merasa lapar
(polyfagia)
4. Selalu merasa lelah atau
kekurangan energi
5. Penglihatan menjadi kabur
6. Hyperglaisimia (peningkatan
abnormal kandungan gula
dalam darah)
7. Glaikosuria (glukosa dalam
urine)

8. Mata kabur

9. Pruritus vulva.

10. Ketonemia.

11. BB menurun

12. Gula darah 2 jam pp > 200


mg/dl.

13. Gula darah sewaktu > 200


mg/dl

14. Gula darah puasa > 126 mg/dl.

KLASIFIKASI

Pada Diabetes Mellitus Gestasiona , ada 2


kemungkinan yang dialami oleh si Ibu, yaitu:
1. Ibu tersebut memang telah menderita DM
sejak sebelum hamil
2. Si ibu mengalami/menderita DM saat
hamil

Klasifikasi DM dengan Kehamilan menurut Pyke:


Kelas I : Gestasional diabetes, yaitu diabetes yang
timbul pada waktu hamil dan menghilang setelah
melahirkan.
Kelas II : Pregestasional diabetes, yaitu diabetes
mulai sejak sebelum hamil dan berlanjut setelah
hamil.
Kelas III : Pregestasional diabetes yang disertai
dengan komplikasi penyakit pembuluh darah seperti
retinopati, nefropati, penyakit pemburuh darah
panggul dan pembuluh darah perifer, 90% dari
wanita hamil yang menderita Diabetes termasuk ke
dalam kategori DM Gestasional (Tipe II).

. PENCEGAHAN

1. Primer : untuk mengurangi obesitas dan BB.


2. Sekunder : deteksi dini, kontrol penyakit
hipertensi, anti rokok, perawatan.
3. Tersier :
a. Pendidikan tentang perawatan kaki, cegah
ulserasi, gangren dan amputasi.
b. Pemeriksaan optalmologist
c. Albuminuria monitor penyakit ginjal
d. Kontrol hipertensi, status metabolic dan diet
rendah protein
e. Pendidikan pasien tentang penggunaan medikasi
untuk mengontrol medikasi

You might also like