You are on page 1of 43

MINYAK ATSIRI

OLEH KELOMPOK II

Minyak atsiri ( Volatile Oil)


Minyak atsiri :
adalah bahan yang berbau yang terdapat dalam berbagai
bagian tanaman, mudah menguap pada suhu kamar.
Disebut juga :
minyak menguap (volatile oil),
minyak eteris (eterial oil)
minyak esensial (esential oil) karena adanya komponen
tanaman yang mempunyai essences atau berbau (odoriferous)
Sifat : tidak berwarna sesuai dengan persyaratan terutama waktu
masih segar. Pada penyimpanan lama dapat teroksidasi dan
seperti resin sehingga warnanya lebih gelap.
Penyimpanan : harus disimpan di tempat dingin, kering, tertutup
kedap, sebaiknya penuh (tidak kosong lebih dari setengahnya),
wadah dari gelas

Cara identifikasi awal minyak atsiri


Pemerian :
Cairan jernih ; bau seperti bagian tanaman asalnya.
Bau periksa dengan meneteskan 1 tetes minyak dengan 10 ml
air; rasa diperiksa air dengan mencampurkan 1 tetes minyak
dengan
2 g gula

Identifikasi:

a. Teteskan 1 tetes minyak keatas airpermukaan air


tidak boleh keruh.
b. Pada sepotong kertas teteskan 1 tetes minyak yang
diperoleh dg cara penyulingan uap minyak menguap
sempurna tanpa meninggalkan noda transparan.
c. Kocok sejumlah minyak dg lar. NaCl P volume sama,
biarkan memisah volume lapisan air tidak boleh
memisah.

Identifikasi lebih lanjut


Bobot

per ml (BJ)
Indeks bias :
Indeks bias suatu zat (n) adalah perbandingan
kecepatan cahaya dalam hampa udara dengan
kecepatan cahaya didalam zat tersebut.
Indeks bias dapat pula didefinisikan perbandingan
sinus sudut datang dengan sinus sudut bias.
Kecuali dinyatakan lain indeks bias dinyatakan
dengan menggunakan sinar natrium dengan panjang
gelombang
589,3 nm pada suhu 20 o.
Alat untuk menentukan indeks bias adalah
Refraktometer
.

Rotasi optik
Rotasi optik adalah besar sudut pemutaran bidang polarisasi
yang terjadi jika sinar terpolarisasi dilewatkan melalui cairan.
Kecuali dinyatakan lain, pengukuran dilakukan menggunakan
sinar natrium pada lapisan cairan setebal 1 dm pada suhu
20oC.
Rotasi jenis.
Rotasi jenis adalah besar sudut pemutaran bidang polarisasi
yang terjadi jika sinar terpolarisasi dilewatkan melalui cairan
setebal 1 dm yang mengandung 1 g zat tiap ml.

[ ] = 100 = 100
lc
ldp
[ ] = rotasi jenis
larutan
= rotasi optik
tiap
l = tebal larutan dalam dm
c = jumlah g zat tiap 100 ml larutan

d = kerapatan
p = jumlah g zat
100 g larutan.

Kecuali dinyatakan lain, pengukuran dilakukan pada suhu 20 o


C, menggunakan sinar natrium dengan panjang gelombang
589,3.

Cara Pembuatan Minyak Atsiri


A.

Cara Destilasi : Caranya tergantung kondisi


tanaman tersebut.
1. Destilasi air (water distilation)
2. Destilasi dengan air dan uap (water & steam
distilation
3. Destilasi dengan uap langsung (steam
distilation)

B. Cara peras (press)


C. Enfleurage
D. Ekstraksi dengan pelarut organik
E. Cara destruksi

1. Destilasi air (water distilation)

- untuk simplisia kering & tahan pemanasan.

- baik untuk serbuk atau yang menggumpal jika


kena panas.
- terbatas untuk bahan yang tidak dapat dengan
cara penyulingan lain.

2. Destilasi dengan air dan uap


(water & steam distilation)
- Bahan bercampur sempurna

Bahan +
air

3.Destilasi dengan
distilation)

/sebagian dg air mendidih.


- Senyawa kandungan menguap
tetap kontinu ikut terdestilasi..
- uap berpenetrasi secara merata ke
dalam jaringan bahan, suhu dapat
dipertahankan.
- untuk bahan segar/kering yang
dapat
rusak bila dipanaskan
tinggi.
- waktu relatif lebih singkat, mutu
lebih baik daripada penyulingan
air.
uap dengan
langsung
(steam
- Untuk bahan segar dan tanaman
yang
dipanen langsung
didestilasi.
- Tekanan uap dinaikkan bertahap
(1 atm sampai 3 atm.)
- Suhu harus diawasi spy tidak
melampaui super heated steam
dekomposisi, resinifikasi.

Destilasi dengan uap langsung


(steam distilation) skala industri

B. Cara peras (press)


Untuk Minyak atsiri yang tidak dapat didestilasi
tanpa peruraian.
Contoh : Ol. Citri, Ol. Bergamot

C. Enfleurage
-Cara

pembuatan minyak atsiri dengan


menggunakan
penjerap lemak atau minyak
lemak tidak berbau yang dibuat lapisan tipis pada
plat kaca.
Helaian bunga ditempatkan di atas lapisan lemak
kemudian ditutup beberapa jam, diganti berulangulang dengan bahan segar.
Minyak yang diserap oleh lapisan lemak
diekstraksi dengan alkohol.
- Digunakan untuk minyak atsiri dari bahan segar
yang
sangat sangat sedikit jumlahnya (mahkota
bunga).
- Digunakan untuk parfum.

D. Ekstraksi dengan pelarut organik


1. Digunakan pelarut organik eter minyak
bumi atau
benzena.
- Keuntungan : temperatur dapat diatur
minyak berbau alamiah
- Digunakan di industri parfum.
2. Ekstraksi dengan CO2
- Semua tanaman kering dpt langsung
diekstraksi
menggunakan CO2 pada tekanan
tertentu.
- CO2 bekerja spt pelarut lain,
- Banyak digunakan di industri parfum.

Keuntungan Pemilihan CO2 :


Tidak berwarna , tidak berbau, tidak berasa
Tidak dapat terbakar
Murah dan mudah diperoleh
Mudah dihilangkan tanpa meninggalkan bekas
Viskositas rendah shg dapat berpenetrasi dg

baik
Suhu dan tekanan dapat diatur dengan
pemisahan selektif.

Kekurangan penggunaan
Kelarutan senyawa dalam CO2 cair
CO2
:
BM < 250 larut baik : monoterpena

hidrokarbon
BM 250-400 kurang baik
BM > 400 hampir tidak larut : malam,
polifenol,
Karbohidrat, karoten, klorofil dll.

E. Cara
destruksi
Mendestilasi

tanpa air oleum


empyrematicum kayu /resin dari suku
Pinaceae atau Cupresacae dipanaskan tanpa
air terurai terbentuk zat menguap.
Hasil destilasi terpisah 2 lapis y.i :
Lap. 1 Lap. air mengandung metil
alkohol (wood nafta) dan asam pirolignat.
Lap. 2 cairan seperti ter.

Komponen Kimia Minyak atsiri


Minyak atsiri umumnya sebagian besar
mengandung senyawa hidrokarbon yang
merupakan isomer terpena.
Secara kimia, terpen minyak atsiri dipilah
menjadi
2 golongan, yaitu berupa isoprenoid :
monoterpen (C10), dengan titik didih
140o-180o
Berdasarkan
teori
dua atau tiga
seskuiterpen
(Cpolimerisasi
15), dengan titik didih >
molekul
200oC dari hidrokarbon tak jenuh isoprena
(C5H8), menghasilkan monoterpena C10H16 atau
seskuiterpena C15H24.

Komponen Kimia Minyak atsiri

Minyak atsiri umumnya sebagian besar mengandung


senyawa hidrokarbon yang merupakan isomer
terpena.

Secara kimia, terpen minyak atsiri dipilih menjadi 2


golongan, yaitu berupa isoprenoid :
monoterpen (C10), dengan titik didih 140-180oC
seskuiterpen (C15), dengan titik didih > 200oC

Berdasarkan teori polimerisasi dua atau tiga molekul


dari hidro-karbon tak jenuh isoprena (C5H8),
menghasilkan monoterpena C10H16 atau
seskuiterpena C15H24.

Formula dari isoprena adalah sbb:


H 3C
C
H2 C

CH

CH 2

isoprena

Bila dua molekul isoprena bergabung maka


akan terbentuk suatu terpena monosiklik
(monoterpen).
CH
3

CH3

H 2C
H 2C

CH 2

H 3C

CH 2

H3C

Isoprena
Limonena
( 2 mol.)
(monoterpen)

CH 2

a) Kristalisasi pada suhu rendah.


b) Fraksinasi destilasi
c) Fraksinasi kristalisasi berdasarkan kelarutan
dalam suatu pelarut.
d) Pemisahan dengan reaksi kimia.
Komponen dengan asam bebas dapat
dipisahkan dari minyak dengan natrium
karbonat;
Komponen basa dapat dipisahkan dengan
asam klorida;
Fenol dengan natrium hidroksida, dan
aldehida dengan natrium bisulfit.

Berdasarkan Komponen Kimia


Minyak atsiri dapat digolongkan sbb.
(1)
(2)
(3)
(4)

hidrokarbon
alkohol
aldehida
keton

(5) fenol
(6) eter fenolik
(7) oksida
(8) ester, dll.

Hidrokarbon tdd:
1.Minyak
GolonganAtsiri
Hidrokabon

-Terpena isomer HK yang mempunyai


rumus molekul : C10H16 (monoterpena),
merupakan

-Terpena

2 satuan isoprena

yang sederhana: limonena, pinena.


Limonena monosiklik terpen hasil kondensasi
isoprena.
-Terpena yang tidak teroksidasi
- Seskuiterpena (C15H24)
- Diterpen

1.1 Cubeba (Kemukus)

Tanaman

asal : Piper cubeba Linne filius


Suku : Piperaceae
Ciri tanaman : Berupa tumbuhan memanjat.
Simplisia : Buah yang belum masak
( Cubebae Fructus).
Buah dikumpulkan pada waktu hampir
masak tapi masih hijau dan dikeringkan
dengan sinar matahari.

Kandungan kimia Cubebae

Fructus

Minyak atsiri 18 % tdd :


- DL. Sabinena
- Terpen alkohol
lain
- 1,4 sineol.
- l. kadinena
- d. terpinen-4 ol
- seskuiterpena

Lignan 2,5 %
Kubebin 7,5%
Resin
8 %
Minyak lemak 1 %
Penggunaan : - Diuretika
- Karminativa
- Antipiretika
- Ekspektoransia

1.2 Piperis nigri Fructus ( buah Lada Hitam)

Tanaman asal : Piper nigrum Linne.


Nama asing : Black Pepper
Suku : Piperaceae
Ciri tanaman : Berupa tumbuhan memanjat.
Simplisia : berupa buah kering yang sudah
tua tapi belum matang

Penyebaran:

Kandungan kimia :

minyak atsiri 1-2% yang


Tanaman ini berupa tumbuhan
mengandung : - dipentena
berkayu, memanjat.
- felandrena.
Berasal dari Cochin China
dan India Timur, Jawa Timur,
alkaloid piperin
dan daerah tropik lainnya.
- piperidina 4,5-8%.
Dalam perdagangan berasal resin
dari Jakarta, Singapura Cochin khavisin
amilum
dan India
tanin
minyak tak menguap
ekstrak eter

Kegunaan :

Stimulan
Obat demam
Tonikum
Sebagai bumbu

1.3. Piperis albae Semen ( Lada Putih)

Tanaman asal : Piper nigrum Linne.


Nama Simplisia : Piperis albae Semen
Suku : Piperaceae
Ciri tanaman : Berupa tumbuhan memanjat.
Simplisia : diperoleh dari buah yang sudah matang yang kulit
luar buahnya (perikarp) telah dihilangkan setelah
buah direndam dalam larutan garam dan air kapur
semen.
Lada putih berbentuk bulat, berwarna abu2
kekuningan.
Rasa pedas dan baunya lebih lemahdibandingkan
dengan lada hitam. Lada putih baunya lebih enak.
Penggunaan : untuk bumbu.

1.4 Turpentin Oil (Minyak turpentin)

Tanaman asal : Pinus palustris Miller dan spesies


lainnya dari Pinus Linne.
Suku : Pinaceae.
Nama asing : Spirits of Turpentin
Minyak atsiri hasil destilasi dari oleoresin yang
diperoleh dari Pinus palustris Miller
Minyak berupa cairan tak berwarna, bau dan rasa
khas, keduanya makin kuat yang tidak diinginkan
sebagai minyak bila dibiarkan diudara.
Kandungan kimia : pinena

Kegunaan

Sbg lokal iritan


Untuk obat luar
Antiseptik lemah
Insektisida
Pelarut Wax
Bahan untuk
pembuatan
- kamfer sintetik,
- semir sepatu
- vernis

2. Golongan Alkohol
Golongan Alkohol yang
terdapat pada minyak
atsiri
1. Asiklik alkohol :
geraniol, linalool,
sitronelol.

2. Terpena alkohol :
Mentol, borneol.

OH
OH

Geraniol

Linalool

OH

OH

Mentol

Borneol

Santalol
3.
Seskuiterpena
alkohol :
-santalol

-santalol

2.1 Cardamomum (Kapulaga)

Tanaman Asal : Elettaria cardamomum (Linne)


Suku : Zingiberaceae
Simplisia : Biji masak yang telah dikeringkan.
Buah dikumpulkan Bln Okt.-Desember.
Dikeringan dengan sinar matahari.
Dikelantang dg SO2 . Disortir ukuran2 dan
bentuknya (Long, short, Tyni & medium).

Penyebaran : Ditanam di Guatemala, New Zeylan,


sepanjang pantai Malabar.

Kandungan kimia biji : - m. atsiri


- m. lemak
- amilum
Minyak disuling dari biji mengandung :
- terpena alkohol : borneol
- terpena
- limonen
Kegunaan : - Penambah rasa
- Karminativum
- Perangsang karena bau harum
- Bumbu

2.2 Coriandri Fructus (ketumbar)


T.A. : Coriadrum sativum
Suku : Umbelliferae
Simplisia : Buah masak kering
Dari 100 g simpisia :
mengandung tidak kurang
dari 0,25 ml minyak
Coriander
Kandungan kimia :
- m. atsiri
- tanin
- m.lemak
- Ca Oksalat
Kegunaan :

- Karminativum
Penambah rasa makanan

Minyak

coriander merupakan hasil


destilasi uap buah yang masak kering.
Minyak tidak berwarna, bau dan rasa
khas.
Kegunaan

: - karminativum
- penambah rasa
- pengharum

Oleum Coriandri (Minyak Coriander)

2.3 Santali Lignum (Kayu cendana)


T.A. : Santalum album Linne
Suku : Santalaceae
Tanaman : Berupa pohon
berasal dari India, tinggi
sampai 10 m, daun selalu
hijau.
Simplisia : Santali Lignum
berupa kayu yang dipanen
dari pohon yang berumur
20 sampai 40 tahun.
Penyebaran :
banyak diperkebunkan di
Asia Tenggara, umumnya
berasal dari India ,
kemudian dieksport melalui
Bombay ke Cina, Eropa dan
Amerika.
Kandungan kimia :
m. atsiri 1,5 6 %

Kegunaan :
- Pengharum
- Penambah rasa
makanan

Oleum Santali (Minyak Cendana)

Nama asing : Santali Oil


Sandelwood Oil
Minyak cendana :
Merupakan hasil destilasi kayu, batang kecil dan
ranting kering. Minyak berwarna kuning pucat, bau
dan rasa khas aromatik
Kandungan kimia minyak :
- seskuiterpen alkohol santalol : santalol
- santalol
- ester
- keton
- alkohol lainnya dan aldehida
Kegunaan :

karminativum
- penambah rasa
- pengharum

2.4. Daun Permen (Peppermint )


T.A. : Mentha piperita Linn
Suku : Labiatae
Simplisia : Daun kering
Menthae piperitae Folium
Penyebaran : Berasal dari
Eropa, ditanam di Asia Bag.
Utara & Canada di A.S.
seluruhnya diambil dari
Mentha piperita,
Di Jepang dari Mentha
Arvensis var. piperascencs.
Kandungan kimia : - m. atsiri
- tanin
- resin

Oleum menthae piperitae (minyak permen)


Nama asing : Peppermint Oil
Minyak permen diperoleh dari destilasi air pucuk berbunga
yang masih segar.
Pemerian : Berupa cairan tak berwarna kuning muda
Bau aromatik , Rasa pedas, kemudian dingin.
Kandungan kimia : 70-80% mentol bebas.
5-28 % dalam bentuk ester
Minyak permen Jepang : Kadar mentol lebih besar, rasa
kurang enak.
Karena kadar mentol lebih besar, karena itu digunakan
sebagai sumber mentol
Kegunaan : karminativum
stimulan
penambah rasa dan bau
Pemalsuan : Dengan alkohol dan gliseril asetat, dapat dilihat
dari angka ester, bila lebih besar dari aslinya
palsu

Preparat :
Mentol = 3p-Mentanol : adalah suatu gol. alkohol
yang diperoleh dari Oleum menthae piperitae atau
diperoleh secara sintetis.
Mentol biasanya dibuat dari M. permen Jepang .

Mentol dapat berupa l-mentol yang dibuat secara


alami atau bentuk (dl-mentol) dibuat secara sintetik
dengan refrigerasi
(-22o C ) mentol akan
mengkristal, kemudian bagian yang cair dituangkan .
Mentol kristal dipres diantara kertas saring,
kemudian direkristalisasi sampai diperoleh kristal
murni.

Mentol rasemik dapat diperoleh secara sintetis


dengan hidrogenisasi timol.

Penggunaan : Mentol digunakan sebagai antiseptik


untuk kulit
Secara internal mempunyai efek
stimulan.

2.5. Rosae Flos (Bunga Mawar)


T.A. : Rosa gallica Linn.
Suku : Rosaceae
Simplisia : Rosae Flos
Bunga dikumpulkan bulan Mei,
Juni dan Desember
Dalam perdagangan : R. Damascena
Miller
R. alba Linne
R.centifolia
Linne
Penyebaran : Kebanyakan dihasilkan
dari Bulgaria, Perancis Selatan,
Turki & Maroko
Oleum Rosae yang paling tinggi
mutunya berasal dari R. Damascena
yang berasal dari Eropa & Bulgaria

Oleum Rosae
Oleum Rosae diperoleh dari destilasi air pucuk berbunga yang
segar.
Minyak terdapat pada bagian atas destilat dan dipisahkan.
Air yang tinggal air mawar disuling kembali.
Dari 3 ton petalumnya dihasilkan 1 kg Minyak Mawar
Pemerian : Berupa cairan tak berwarna/kuning
Rasa dan bau spesifik
Pada suhu kamar (25oC) cairan kental
Dengan pendinginan yang teratur Kristal bening
Kandungan kimia :
- steareoptena, tidak berwarna (15-20 %), pada suhu
kamar padat.
- geraniol dan sitronelol (seskuiterpena alkohol)
- Nerol 5-10 % menentukan bau dari minyak mawar
- l-linalool, eugenol,
Kegunaan :
- sebagai zat pengharum,
- merupakan bahan penting untuk parfum.

Preparat

Stronger Rose Water = Aqua Rosae Fortior (USP)


merupakan larutan jenuh zat pengharum dari bunga Rosae
centifolia Linneyang dibuat dengan cara destilasi air bunga
segar;
Bagian minyak atsiri dipisahkan dari bagian airnya.
Agar baunya awet disimpan dalam wadah kedap udara.

Air mawar yang diperoleh merupakan hasil sampingan dari


Oleum Rosae sebagai hasil utama.

Air Mawar (Rose Water ) : diperoleh dengan mencampur


Stronger Rose Water dengan aqua murni volume sama.

Air Mawar sisa destilasi tidak sama dengan Aq. Rosarum (NP V)
Ol. Rosae yang dilarutkan dalam spiritus, diencer kan dengan
air.

Pemalsuan :

Penambahan geraniol /sitronelol sintesis


Perhatikan : B.J naik, T.B turun
Penambahan pelarut2 organik spt Alkohol, parafin.
Liq./Solid atau setasium T.B. tinggi
Dengan Ol. Geranii (dari Geranium & Pellargonium).

2.6. Orange Flower Oil ( Neroli Oil )

TA : Citrus aurantium Linne


(var. Vulgaris / Bigarade/ amara)
Suku : Rutaceae

Minyak diperoleh dengan destilasi bunga


segar.
Bunga segar berwarna putih sedangkan
bunga yang dikeringkan berwarna
kekuningan. Bau berkurang dibandingkan
dengan yang segar.

Kandungan kimia

Bunga segar : minyak atsiri 0,9-1 %


Minyak : Campuran terpena spt :
l-pinena
kamfena
dipentena
limonena
Terpena alkohol dan asetatnya :
l-linalool
d-terpineol

2.7 Juniper Oil


T.A. : Juniperus communis Linne
Suku : Pinaceae
Tanaman : Berupa pohon kecil yang selalu
menghijau, duduk daun melingkar, buah
bulat.
Simplisia : Juniperi Fructus
Minyak Diperoleh dengan cara destilasi uap
buah masak kering Juniperus
communis Linne.
Penyebaran : Tanaman berasal dari
Amerika Utara, Eropa dan Asia.
Kemudian etrsebar ke Italia Hongaria,
Jerman Timur.
Dalam perdagangan kebanyakan berasal
dari Itali
Kandungan kimia :
Buah : 0,5-1,5 % minyak atsiri, resin 10
%, dekstrosa 10-30 %, zat warna kuning.

Pemerian
Minyak
Berupa

Hampir tidak berwarna


cairan yang mempunyai rasa
dan bau khas buah Juniper.

Kandungan

Kimia :
terpineol, pinena,
Kadinena dan kamfor juniper.

Kegunaan

: diuretika
emmenagogue
antiseptik sal.urin

2.7 Savin Oil


T.A. : Juniperus sabina Linne.
Suku : Pinaceae
Nama asing : Savin/ Sabina
Simplisia : Cabang dan ranting tanaman
Minyak : diperoleh dari hasil destilasi uap
dari cabang dan ranting tanaman.
Kandungan kimia :
Savin mengandung 4-6 % minyak atsiri
Minyak mengandung : alkohol sabinol, pinena,
cadinena, dan lain-lain gol. aldehid.
Juga mgd resin dan sedikit tanin.
Kegunaan : Reumatik (topikal)
Stimulan uterus : Sabinol
oksitoksik
Emmenagogue ( dekokta dari
daun)
Abortivum (dekokta dari kulit
batang)

You might also like