You are on page 1of 14

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN

PADA USUS BESAR: HERNIA INGUINALIS

STIKES MUHAMMADIYAH PALEMBANG


TAHUN AJARAN 2011-2012

A.Stomatitis
Hernia
Inguinalis
Definisi

Merupakan prolaps
sebagian usus ke dalam
anulus inginalis di atas
kantong skrotum,
disebabkan oleh kelemahan
atau kegagalan menutup
yang bersifat kongenital.
( Cecily L. Betz, 2004).
2

Kelemahan otot
dinding abdomen.

Etiologi

Peningkatan tekanan
intra abdominal.
Faktor resiko:
Kelainan congenital

Patofisiologi

Klasifikasi
1. Hernia inguinalis indirect
(hernia inguinalis lateralis):
yaitu hernia yang terjadi
melalui cincin inguinal dan
mengikuti saluran spermatik
melalui kanalis inguinalis.
2. Hernia inguinalis direct (hernia
inguinalis medialis ):
yaitu hernia yang menonjol
melalui dinding inguinal
posterior di area yang
mengalami kelemahan otot
melalui trigonum hesselbach
bukan melalui kanalis

Manifestasi Klinis:

1. Penonjolan di daerah inguinal


2. Nyeri pada benjolan/bila terjadi
strangulasi.
3. Obstruksi usus yang ditandai dengan
muntah, nyeri abdomen seperti kram
dan distensi abdomen.
4. Terdengar bising usus pada benjolan
5. Kembung
6. Perubahan pola eliminasi BAB
7. Gelisah
8. Dehidrasi
9. Hernia biasanya terjadi/ tampak di
atas area yang terkena pada saat
pasien berdiri atau mendorong.

Komplikasi:
1. Perlekatan.
2. Hernia ireponibilis.
3. Jepitan terhadap isi hernia
4. Infeksi: menimbulkan nekrosis.
5. Obstipasi: gangguan defekasi
karena adanya obstruksi.

Penatalaksanaan:
1.Konservatif

.Istirahat baring
.Pengobatan dengan pemberian obat penawar
nyeri.
.Diet cairan sampai saluran gastrointestinal
berfungsi lagi.

2. Pembedahan (Operatif)

Asuhan Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik
Intervensi
Kaji nyeri secara komprehensif
(Lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan faktor
presipitasi ).

Rasional
Dengan mengkaji tingkat nyeri
maka akan dapat diperoleh data
seberapa berat yang dirasakan
klien sehingga dapat ditentukan
tindakan yang akan dilakukan.

.
Dengan menciptakan lingkungan
yang nyaman diharapkan klien
Ajarkan teknik non farmakologis
dapat beristirahat dengan baik
(relaksasi, distraksi dll) untuk
Diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan koping dalam
mengatasi nyeri.
menurunkan rasa nyeri.
Berikan lingkungan yang nyaman

Kolaborasi pemberian analgetik

2. Cemas berhubungan dengan krisis situasional,


rencana operasi.
Intervensi
Kaji tingkat kecemasan dan reaksi fisik Untuk

Jelaskan seluruh prosedur tindakan


kepada

klien

dan

perasaan

yang

mungkin muncul pada saat melakukan


tindakan.

Dengan

memberi

penjelasan

diharapkan klien dan keluarga lebih


mengerti tentang keadaan yang dialami
klien.

Bantu pasien untuk mengidentifikasi

yang

tepat.

pada tingkat kecemasan (tachicardia,


tachypnea, ekspresi cemas non verbal)

Rasional
menentukan intervensi

.
Dapat mengetahui permasalahan yang

situasi yang menciptakan cemas.

dirasakan dan dialami klien sehingga


dapat dipecahkan bersama.

Instruksikan

pasien

untuk

.
Dapat mengurangi kecemasan klien.

3. Gangguan rasa nyaman: nyeri berhubungan dengan insisi


bedah
Intervensi
Selidiki keluhan nyeri.

.
Anjurkan

klien

untuk

nyeri segera saat mulai.


Ukur tanda-tanda vital.

Rasional
Nyeri insisi pada fase pasca operasi
awal, diperberat oleh gerakan, batuk
distensi abdomen, mual. Membantu
mengidentifikasi intervensi yang tepat
dan mengevaluasi keefektifan analgesia
.
melaporkan

Intervensi diri pada kontrol nyeri


memudahkan pemulihan otot/jaringan
dengan menurunkan tegangan otot dan
memperbaiki sirkulasi.

Respon autonomik meliputi perubahan


pada TD, nadi, dan pernafasan, yang
berhubungan dengan
keluhan/penghilang nyeri.
Abnormalitas tanda vital terus

4. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan insisi


bedah.
Intervensi
tanda-tanda vital

Rasional
Ukur
dengan Mungkin indikatif dari pembentukan
hematoma .
sering, perhatikan demam, takipnea,
takikardia dan gemetar.
Periksa luka dengan sering terhadap
bengkak insisi berlebihan, inflamasi
dan drainase.
Beri

makanan

yang

bergizi

plester

Terjadinya infeksi menunjang


perlambatan pemulihan luka .

dan

dukung pasien untuk makan..


Gunakan

kertas/bebat

Untuk
mempercepat
penyembuhan.
.

proses

montgonery untuk balutan sesuai Penggantian balutan sering dapat

5. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan ketidakadekuatan


pertahanan primer, luka operasi.
Intervensi
Ukur tanda-tanda vital,

Rasional
Suhu malam hari memuncak yang

perhatikan peningkatan suhu.


.
penyatuan

karakter

luka,

drainase,

adanya

inflamasi.
Pertahankan

perawatan

karakter

infeksi.

Pertahankan

pembedahan sering menandakan


abses luka (Doenges, 1999).

Perkembangan

dapat

memperlambat pemulihan.

balutan

Melindungi
kontaminasi

obat-obatan

infeksi

luka

kering.
Berikan

adalah

Peningkatan suhu 4-7 hari setelah

Observasi

aseptik.

kembali normal pada pagi hari

sesuai

penggantian
basah

pasien
silang

balutan.

menyerap

dari
selama

Balutan

kontaminasi

_
^

^
_
^ ^

Th a n

kz
14

You might also like