Professional Documents
Culture Documents
Wr Wb.
Disusun Oleh:
Nurrohmatulloh
NIM. 01009077
SEKOLAH TINGGI FARMASI YPIB CIREBON
PROGRAM PENDIDIKAN STRATA 1
CIREBON
2013
Pendahuluan
Diare merupakan permasalahan yang umum
diseluruh dunia dengan insiden yang cukup tinggi,
khususnya di negara berkembang. Menurut survey
Departemen kesehatan RI tahun 1996, 12% penyebab
kematian adalah diare. Statistik menunjukkan bahwa
setiap tahun diare menyerang 50 juta penduduk
Indonesia, dan 2/3-nya adalah balita dengan korban
meninggal sekitar 600.000 jiwa.
Salah satu cara pengobatan penyakit diare dapat
dilakukan dengan menggunakan pengobatan tradisionl,
contohnya dengan menggunakan rimpang kunyit.
Identifikasi
Masalah
1. Ekstrak rimpang kunyit (Curcuma domestica
L) mempunyai efek antidiare terhadap tikus
putih jantan.
2. Pada konsentrasi tertentu ekstrak rimpang
kunyit (Curcuma domestica L) mempunyai
efek antidiare terhadap tikus putih jantan.
RUMUSAN MASALAH
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah ekstrak rimpang kunyit
(Curcuma domestica) mempunyai efek antidiare
terhadap tikus putih jantan.
2. Untuk mengetahui pada konsentrasi berapa ekstrak
rimpang kunyit (Curcuma domestica) mempunyai efek
antidiare terhadap tikus putih jantan.
Hipotesa
1.
Ekstrak
rimpang
kunyit
(Curcuma
domestica)
Tinjauan Pustaka
Klasifikasi Kunyit:
Kingdom
: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan
berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi
: Magnoliophyta (Tumbuhan
berbunga)
Kelas
: Liliopsida (berkeping satu /
monokotil)
Sub Kelas
: Commelinidae
Ordo
: Zingiberales
Famili
: zingiberaceae (suku jahe-jahean)
Genus
: Curcuma
Spesies
: Curcuma domestica L.
(Rukmana :1994)
Tinjauan Pustaka
Kandungan Kimia Kunyit
Kunyit mengandung senyawa yang berkhasiat obat, yang
disebut
kurkuminoid
yang
terdiri
dari
kurkumin,
desmetoksikurkumin dan bisdesmetoksikurkumin dan zat- zat
manfaat lainnya. Kandungan Zat : Kurkumin : R1 = R2 =
OCH3 10 % Demetoksikurkumin : R1 = OCH3, R2 = H 1 5 %
Bisdemetoksikurkumin: R1 = R2 = H sisanya Minyak atsiri /
Volatil oil (Keton sesquiterpen, turmeron, tumeon60%,
Zingiberen25%, felandren, sabinen, borneol dan sineil)
Lemak 1 -3 %, Karbohidrat 3 %, Protein 30%, Pati 8%, Vitamin
C 45-55%, Tanin, Garam-garam Mineral (Zat besi, fosfor, dan
kalsium).
(Anonim : 2005)
Tinjauan Pustaka
Definisi Diare
Menurut Ernst Mutschler, 1991 dalam bukunya
berpendapat bahwa diare adalah pengeluaran feses cair
atau seperti bubur berulang kali (lebih dari tiga kali
sehari).
Diare adalah keadaan buang-buang air dengan
banyak cairan (mencret) dan merupakan gejala dari
penyakit-penyakit tertentu atau gangguan lain, (Tjay,
2007)
Metodologi Penelitian
1. Populasi :
Tanaman Kunyit dan Tikus Putih Jantan
2. Sampel :
Rimpang Kunyit yang diambil dari desa sirampog Bumiayu, Kab.
Brebes
Jawa Tengah dan Tikus Putih
3.
Metodologi Penelitian
Desain Penelitian
X
1
X
2
X
3
X
4
K-
K+
Y
Keterangan :
X1 = Ekstrak rimpang kunyit dengan konsentrasi 20%
X2 = Ekstrak rimpang kunyit dengan konsentrasi 40%
X3 = Ekstrak rimpang kunyit dengan konsentrasi 60%
X4 = Ekstrak rimpang kunyit dengan konsentrasi 100%
K+ = Obat Diapet
K- = Aquadest
Y = Berhentinya diare pada tikus putih jantan yang ditandai dengan konsistensi feses yang
normal
Metodologi Penelitian
Penyiapan dan Pengolahan Simplisia
Penyiapan
Simplisia
Pemilihan & Pengumpulan Tumbuhan
Identifikasi
Tumbuhan
Determinasi
Tumbuhan
Pengolahan
Tumbuhan
Pembuatan Ekstrak Rimpang
Kunyit
Ekstrak 20% Ekstrak 40% Ekstrak 60%
Ekstrak
100%
Metodologi Penelitian
Prosedur Pengujian Ekstrak terhadap Tikus
Populasi tikus dibagi menjadi 6
kelompok
Randomisasi 6 kelompok @ 3 ekor
Per oral
Oleum Ricini
1,5 ml
Per oral Estrak
Rimpang Kunyit
20%, 40%, 60%,
100%, aquadest,
dan Larutan obat
diapet.
K1
K2
K1
K2
K3
K3
Analisis
Data
K4
K4
K5
K5
K6
K6
Keterangan :
Kontrol
Kontrol
Negatif
Positif
(Aquadest) (Diapet)
20%
40%
60%
100%
70
82
120
136
60
94
72
72
130
145
71
100
72
82
130
136
64
96
Jumlah
214
236
380
417
195
290
Rata-rata
71,33
78,67
126,67
139
65
96,67
40%
60%
252
204
170
248
240
188
248
204
188
Jumlah
748
648
546
Rata-rata
249,33
216
182
100%
137
133
135
405
135
Kontrol
Kontrol
Negatif
Positif
(Aquadest) (Diapet)
340
181
362
177
370
170
1072
528
357,33
176
40%
60%
Jumlah
15
13
Rata-rata
4,33
100%
2
3
3
8
2,67
Kontrol
Kontrol
Negatif
Positif
(Aquadest) (Diapet)
8
21
14
4.67
Kontrol
Kontrol
Negatif
Positif
(Aquadest) (Diapet)
20%
40%
60%
100%
16
13
10
21
13
14
11
10
18
14
14
13
10
17
11
Jumlah
44
37
30
20
56
38
Rata-rata
13,33
12,33
10
6,67
18,67
12,67
PEMBAHASAN
Dari hasil keseluruhan data yang diperoleh
menunjukkan kelompok konsentrasi 100 %
memberikan efektivitas paling tinggi sebagai
antidiare dengan awal terjadi diare pada menit
ke-139 menit; lamanya terjadi diare selama 135
menit,; dan frekuensi diare terjadi sebanyak
2,67 kali dan dengan nilai konsistensi feses
yang sangat kecil sekali yaitu 6,67. Namun jika
dibandingkan, ekstrak rimpang kunyit memiliki
tingkat efektivitas yang sama dengan kontrol
positif pada konsentrasi antara 40 - 60%.
ANALISA DATA
Dari data pengamatan tersebut kemudian
dianalisis menggunakan uji ANOVA satu arah
dengan
taraf
kepercayaan
5
persen.
Berdasarkan rumus hipotesa didapat hasil
untuk nilai waktu tunda terjadinya diare F
hitung 123,97 > F tabel 3,11 maka Ho ditolak,
untuk nilai lamanya diare kolom F hitung
132,92 > F tabel 3,11 maka Ho ditolak,
sedangkan untuk frekuensi diare F hitung
10,89 > F tabel 3,11 maka Ho ditolak, dan
untuk nilai F hitung pada konsistensi feses
didapat 28 > dari F tabel dengan nilai 3,11
maka Ho ditolak.
ANALISA DATA
Lanjutan ...
Berdasarkan
hasil
perhitungan
analisa tersebut dapat disimpulkan
bahawa terdapat perbedaan daya
efektivitas antidiare dari tiap perlakuan
yang telah diberikan terhadap tikus.
Dimana
tiap
konsentrasi
memiliki
pengaruh terhadap efektivitas antidiare.
Makin
besar
konsentrasi
ekstrak
rimpang kunyit, makin efektif sebagai
antidiare.
KESIMPULAN
SARAN
Untuk
TERIMAKASIH
Wassalamualaikum
Wr Wb.