You are on page 1of 12

GEOLOGI CEKUNGAN SUMATERA

TENGAH (BACK ARC BASIN)


NAMA KELOMPOK:
1. TAUFIQ HIDAYAT 410013140
2. RIZKY ANANDA 410013136
3. NICO ADITAMA 410013021
4. FRIAN BANAR SUGANDHI 410013030
5. ALFII FRIHASTA 410013119
6. ELEDUARDUS HARI HASTHA OKTAVIYAN 410013134
7. .........................
8. .........................
9. .........................
1. GEOLOGI REGIONAL CEKUNGAN
SUMATERA TENGAH
Secara fisiografi, Cekungan Sumatera Tengah merupakan cekungan busur belakang yang
berkembang di sepanjang tepi barat dan selatan Paparan Sunda terletak di baratdaya Asia
Tenggara. Cekungan ini terbentuk akibat subduksi Lempeng Samudera Hindia yang menunjam ke
bawah Lempeng Benua Eurasia diawal Tersier (Eosen-Oligosen) dan merupakan seri dari struktur
setengah graben yang terpisah oleh blok horst. Cekungan ini berarah baratlaut-tenggara. Pada
beberapa bagian setengah graben ini diisi oleh sedimen klastik non-marine dan sedimen danau
(Eubank dan Makki, 1981; dalam Heidrick dan Aulia, 1993).
Cekungan ini terbentuk akibat posisi tumbukan yang
menyudut (obligue collision) antara lempeng benua
Eurasia dengan lempeng samudera Hindia di Sumatra
selama Miosen.
Produk lain yang dihasilkan oleh interaksi kedua
lempeng ini adalah unit fisiografi sejajar yang berarah
barat laut, berupa busur kepulauan di sepanjang
muka pantai baratdaya Sumatera, Cekungan Muka
Busur Nias, Busur Volkanik Barisan, cekungan
belakang busur, dan Zona Sesar Sumatera atau yang
lebih dikenal dengan sebutan Sesar Semangko.
Unit fisiografi dengan arah barat laut ini merupakan
fenomena pada zaman Kenozoikum Akhir yang
menghasilkan Busur Asahan dengan arah timurlaut
(NNE), Tinggian Lampung dan Tinggian Tigapuluh
yang berarah timur-timurlaut (ENE). Busur dan
tinggian ini membagi daratan Sumatera menjadi
Cekungan Sumatera Utara, Cekungan Sumatera
Tengah, dan Cekungan Sumatera Selatan
Cekungan Sumatera Tengah di sebelah baratdaya
dibatasi oleh uplift Bukit Barisan, di sebelah barat laut
oleh Busur Asahan, di sebelah tenggara dibatasi oleh
Tinggian Tigapuluh, dan di sebelah timurlaut oleh
Kraton Sunda.
1.1. Stratigrafi Regional

Batuan dasar yang berfungsi sebagai landas Cekungan


Sumatra Tengah dapat dibagi menjadi tiga kelompok
batuan, yaitu Mallaca Terrane, Mutus Assemblage, dan
Greywacke Terrane (Eubank dan Makki, 1981 dalam
Heidrick dan Aulia, 1993).
Secara tidak selaras di atas batuan dasar diendapkan
suksesi batuan-batuan sedimen Tertier.
Eubank dan Makki, 1981 dalam Heidrick dan Aulia,
1993, membagi stratigrafi Tertier di Cekungan Sumatra
Tengah menjadi 5 (lima) unit stratigrafi, dari yang tua ke
muda sebagai berikut :
1. Formasi Menggala
Formasi ini diperkirakan berumur Miosen Awal (N4) yang
diendapkan secara tidak selaras di atas kelompok
Pematang. Litologinya tersusun atas batupasir
haluskasar yang bersifat konglomeratan. Lingkungan
pengendapannya berupa braided river-non marine
dengan ketebalan mencapai 1800 kaki.
2. Formasi Bangko
Formasi ini berumur Miosen Awal (N5) yang diendapkan
selaras di atas Formasi Menggala. Litologinya berupa
serpih abu-abu yang bersifat gampingan berseling
dengan batupasir halus-sedang. Formasi ini diendapkan
pada lingkungan estuarin dengan ketebalan mencapai
300 kaki.
3. Formasi Bekasap
Formasi ini berumur Miosen Awal (N6) yang diendapkan
selaras di atas Formasi Bangko. Litologinya berupa
batupasir dengan kandungan glaukonit di bagian
atasnya serta sisipan serpih, batugamping tipis dan
lapisan batubara. Formasi ini diendapkan pada
lingkungan estuarine, intertidal, inner-outer neritic
dengan ketebalan sekitar 1300 kaki.
Kolom Stratigrafi Cekungan Sumatra
Tengah (Yarmanto dan Aulia, 1988)
4. Formasi Duri
Formasi ini berumur Miosen Awal (N7N8)
yang diendapkan selaras di atas Formasi
Bekasap. Litologinya berupa batupasir
berukuran halus-sedang berseling dengan
serpih dan sedikit batugamping. Lingkungan
pengendapannya adalah barrier bar
complex dan delta front dengan ketebalan
mencapai 900 kaki.
5. Formasi Telisa
Pada Formasi Telisa ini terlihat periode
penggenangan maksimum di Sumatera
Tengah yang terjadi pada Miosen Awal
sehingga formasi ini dapat menjadi batuan
penutup regional yang sangat baik bagi
Kelompok Sihapas. Tebal dari formasi ini
lebih dari 9000 kaki. Formasi Telisa berumur
Miosen Awal - Miosen Tengah.
Kolom Stratigrafi Cekungan Sumatra
Tengah (Yarmanto dan Aulia, 1988)
1.2 Struktur Geologi Regional
Cekungan Sumatra Tengah ini mempunyai dua arah struktur utama,
yaitu yang lebih tua berarah cenderung ke Utara (NNW SSE) dan yang
lebih muda berarah Baratlaut (NW SW).
Struktur yang berarah ke Utara berasosiasi dengan orientasi Pre-Tersier
yang ditemukan di Semenanjung Malaysia. Ini adalah struktur yang
mempengaruhi arah pengendapan batuan berumur Paleogen. Struktur
yang berarah Baratlaut, yang berumur lebih muda dari struktur Tersier,
mengontrol susunan struktur saat ini.
Bentuk struktur yang saat ini ada di Cekungan Sumatra Tengah dan
Sumatera Selatan merupakan hasil sekurang kurangnya tiga fase
tektonik utama yang terpisah, yaitu orogenesa Mesozoikum Tengah,
tektonik Kapur Akhir - Tersier Awal dan Orogenesa PlioPleistosene
Heidrick dan Aulia (1993) membagi tatanan tektonik Tersier di Cekungan
Sumatra Tengah dalam tiga episode tektonik (Gambar 3), yaitu :
1. F1 (50-26) Ma
Episode tektonik F1 berlangsung pada kala Eo-Oligocene (50-26) Ma.
Akibat tumbukan lempeng Hindia terhadap Asia Tenggara pada sekitar 45
Ma terbentuk suatu sistem rekahan trans-tensional yang memanjang
kearah selatan dari Cina bagian Selatan ke Thailand dan ke Malaysia
hingga Sumatra dan Kalimantan Selatan (Heidrick dan Aulia, 1993).
Rekahan ini kemudian menjadi danau tempat diendapkannya sedimen
sedimen dari Kelompok Pematang
Pada akhir episode F1 terjadi peralihan dari perekahan menjadi penurunan
cekungan ditandai oleh pembalikan struktur yang lemah, denudasi dan
pembentukan dataran peneplain. Hasil dari erosi tersebut berupa paleosoil
yang diendapkan di atas Formasi Upper Red Bed.
2. F2 (26-13) Ma
Episode tektonik F2 (26-13) Ma berlangsung pada Early Miocene Middle
Miocene. Pada awal dari episode terbentuk sesar geser kanan yang
berarah Utara Selatan. Dalam episode ini Cekungan Sumatra Tengah
mengalami transgresi dan sedimen sedimen dari Kelompok Sihapas
diendapkan.
3. F3 (13 recent).
Episode tektonik F3 (13-recent) terjadi pada Akhir Miosen sampai Resen,
disebut juga fasa kompresi. Gejala tektonik F3 bersaman dengan sea floor
spreading Laut.
Andaman, pengangkatan regional, terbentuknya jalur pengunungan
Kerangka struktur geologi fasa F2 vulkanik. Pada fasa ini terbentuk ketidakselarasan regional dan
dan F3 yang mempengaruhi struktur diendapkan Formasi Petani dan Minas tidakselaras di atas Kelompok
geologi Cekunan Sumatra Tengah Sihapa
1.3 Tektonostratigrafi Cekungan Sumatera Tengah
1.3.1 Fase Pembentukan Batuan Dasar
(Tektonik Fase F0)
Batuan dasar di Sumatra Tengah terdiri dari
empat satuan litologi berumur Palezoik
sampai Mesozoik. Satuan litologi tersebut
adalah Kelompok Mutus terdiri dari ofiolit,
metasedimen dan sedimen-sedimen berumur
Trias, Kelompok Malaka terdiri dari kuarsit, filit
dan intrusi granodiorit, Kelompok Mergui
terdiri dari graywacke yang berumur Kapur,
kuarsit dan batulempung kerikilan, dan
Kelompok Tapanuli terdiri dari batusabak,
metasedimen dan filit yang diendapkan di
atas batugamping shelf berumur Devon-
Karbon.
1.3.2 Fase Intra-cratonic Rifting dan Rift Infill (Tektonik Fase F1)
Tumbukan antara Lempeng Benua Indo-Australia dan Eurasia
menghasilkan gaya transtensional hampir di seluruh Lempeng Benua
Sunda, maka terbentuk sistem pemekaran kerak benua yang berupa
pembentukan rangkaian struktur graben berumur Eosen-Oligosen dan
mempunyai pola kelurusan utara-selatan. Struktur tersebut diisi oleh
sedimen-sedimen fluviatil dan lakustrin yang dimasukkan dalam
Kelompok Pematang. Berdasarkan ciri litologinya maka Kelompok
Pematang dibagi menjadi tiga Formasi, yaitu:
Formasi Lower Red Bed
Formasi ini terdiri dari batulempung, batulanau, batupasir arkosik,
fanglomerat dan sedikit konglomerat yang diendapkan pada lingkungan
dataran alluvial dan pada lingkungan fluvial. Batupasir di formasi ini
mempunyai kualitas yang buruk sebagai reservoar karena masih sangat
dekat dengan sumbernya dan memiliki sortasi buruk.
Formasi Brown Shale
Sesuai dengan namanya, formasi ini terdiri dari shale yang berwarna
coklat dan diendapkan di atas formasi Lower Red. Shale pada formasi ini
kaya akan kandungan bahan organik. Shale ini kaya akan kandungan
bahan organik maka formasi ini merupakan batuan induk hidrokarbon bagi
reservoar yang berada pada Cekungan Sumatra Tengah. Formasi ini juga
tersusun oleh endapan-endapan kipas delta dan turbidit. Endapan turbidit
yang terbentuk oleh mekanisme aliran butiran telah dijadikan sebagai
target eksplorasi yang pada umumnya mempunyai tipe jebakan stratigrafi.
1.3.3 Fase Interior Sag Basin (Tektonik Fase F2)
Di atas Kelompok Pematang diendapkan suatu seri sedimen yang
diendapkan pada saat aktivitas tektonik mulai berkurang yang
terjadi selama Oligosen Akhir sampai Miosen Tengah. Kompresi
bersifat setempat-setempat yang ditandai dengan pembentukan
sesar dan lipatan dan bersamaan dengan penurunan muka air laut
global pada 28 jtyl. Periode ini diikuti oleh terjadinya subsidence
kembali dan transgresi ke dalam cekungan tersebut. Kelompok
Sihapas yang diendapkan secara tidak selaras di atas Kelompok
Pematang terdiri dari Formasi Menggala, Bangko, Bekasap, Duri
dan Telisa (Heidrick dkk, 1996).
1.3.4 Fase Kompresi (Tektonik Fase F3)
Pada bagian atas Kelompok Sihapas ditandai ketidakselarasan
regional dan memiliki penyebaran cukup luas hampir di seluruh
Cekungan Sumatra Tengah. Ketidakselarasan ini menunjukkan
adanya perubahan fase tektonik ekstensi menjadi tektonik
kompresi yang dimulai dari Miosen Akhir sampai dengan sekarang.
Bagian atas dari Formasi Telisa sulit ditentukan dengan pasti dari
seismik karena kompresi dan struktur lainnya yang berhubungan
dengan kolisi antara Lempeng Australia dengan Eurasia telah
mengganggu batas tersebut. Struktur yang terbentuk tersebut
telah mejadi penampungan terakhir dari minyak yang bermigrasi
dan saat ini dijumpai sebagai jebakan struktural. Pada fase
kompresi ini terbentuk Formasi Petani dan Minas.

You might also like