You are on page 1of 25

DEFISIENSI VITAMIN

OLEH:
SYOFIA
NELLI,DNClin.M.Biomed
NUTRISIONIS MADYA
RSUD RADEN MATTAHER
JAMBI
Vitamin
Vitamin adalah senyawa organik yang
diperlukan tubuh dalam jumlah sangat
sedikit dan harus disuplai dari makanan
karena tubuh tidak dapat
mensintesisnya.
Vitamin dibagi menjadi dua golongan
besar bedasarkan kelarutannya, yaitu:
(1) vitamin larut air (grup vitamin B dan
C),
(2) vitamin larut lemak yaitu vitamin A,
D, E dan K
Perbedaan sifat vitamin larut air &
larut lemak
Vitamin larut lemak Vitamin larut air
Larut dalam lemak dan pelarut Larut dalam air
lemak
Dapat disimpan dalam tubuh (bila Disimpan dalam jumlah sedikit
konsumsi berlebihan) (praktisnya tidak dapat disimpan)
Diekskresikan dalam jumlah sedikit Diekskresikan ke dalam urine
ke dalam asam empedu
Gejala defisiensi lambat munculnya Gejala defisiensi cepat terlihat
Tidak harus disuplai tiap hari dalam Harus disuplai tiap hari dalam
makanan makanan
Mempunyai prekursor atau Umumnya tidak mempunyai
provitamin prekursor
Hanya mengandung elemen C, H Mengandung elemen C, H, O dan N
dan O (serta Co dan S)
Diserap oleh usus dan diteruskan ke Diserap oleh usus dan diteruskan ke
dalam sistem limfatik dalam sistem aliran darah
Beracun dalam dosis relatif rendah Beracun dalam dosis relatif tinggi (>
(6-10 kali konsumsi per hari yang 10 kali konsumsi per hari yang
Defisiensin vitamin dapat terjadi sebagai
akibat berbagai macam faktor penyebab,
misalnya:
(1) kurangnya kandungan vitamin dalam
bahan pangan,
(2) penyerapan vitamin dalam usus halus
kurang baik,
(3) kebutuhan akan vitamin yang
meningkat. Misalnya peminum alkohol
banyak memerlukan tiamin, penderita TBC
atau perokok banyak memerlukan vitamin
C.
Vitamin A
Di dalam tubuh, vitamin A terdapat
dalam tiga bentuk, yaitu:
retinol (suatu alkohol),
retinal (suatu aldehid),
asam retinoat (suatu asam)
Retinol dapat diubah menjadi retinal
atau sebaliknya, tetapi asam retinoat
tidak dapat dibentuk kembali
menjadi retinal atau retinol
Defisiensi vitamin A dapat menyebabkan
kulit menjadi kasar dan kering, terutama
pada bagian bahu. Selain itu, akan terjadi
apa yang disebut sebagai folliculosis,
yaitu benjolan benjolan kecil pada dasar
kantung rambut yang kemudian mengeras
(mengalami keratinisasi).
Dampak lainnya akibat defisiensi vitamin
A, antara lain: (a) perubahan pada saluran
pencernaan, yaitu perubahan pada
jaringan epitel, yang dapat menyebabkan
terjadinya diare, (b) hilangnya email gigi,
(c) menurunnya kepekaan indera
penciuman dan perasa,
(d) nafsu makan menurun
Keracunan vitamin A dapat terjadi
pada orang yang mengkonsumsi
vitamin A sebanyak 16000 RE per
hari
Gejala keracunan pada orang dewasa
adalah: sakit kepala, perasaan
mengantuk, mual-mual, rambut
rontok kulit mengering dan diare.
Sedangkan pada anak-anak adalah:
dermatitis, berat badan turun dan
sakit pada tulang rangka.
Vitamin D
Vitamin dari makanan (kolekalsiferol,
cholecalsiferol), masuk ke dalam darah
akan diubah oleh hati menjadi kalsidiol.
Di dalam ginjal, tulang dan usus halus
vit D menstimulir berbagai reaksi yang
meningkatkan jumlah kalsium dan fosfor
untuk pembentukan tulang.
Di dalam usus kalsitriol menstimulir
sintesis kalsium binding protein untuk
meningkatkan penyerapan kalsium dan
fosfor.
Tiga Jenis Defisiensi Vit D
1. Rikersia, diderita oleh anak anak
yang ditandai dengan kaki bengkok
(bentuk O).
2. Tetani, yang ditandai oleh
bengkoknya pergelangan tangan dan
sendi.
3. Osteomalasia, yang diderita oleh
orang dewasa.
Vitamin E
Fungsi utama vit E adalah sebagai
antioksidan didalam tubuh bertindak
sebagai scavenger (penangkap) radikal
bebas yang masuk/ terbentuk di dalam
tubuh.
Radikal bebas dapat mengoksidasi
asam lemak tidak jenuh menjadi bagian
struktur membran sel berubah menjadi
lemah, bila hal ini terjadi pada sel-sel
darah merah mengakibatkan terjadinya
hemolisis.
Vitamin E dapat mencegah
terbentuknya lipofuscin yaitu pigmen
karateristik proses penuaan yang
muncul sebagai bintik bintik coklat
pada kulit.
Defisiensi vit E jarang terjadi hanya
terdapat pada bayi prematur dan
yang mengalami gangguan proses
pencernaan dan penyerapan lemak.
Vitamin K
Vitamin K diperlukan untuk proses pembekuan
darah (koagulation) oleh karena itu orang
yang mengalami defisiensi vit K mudah
terkena hemorrhage (pendarahan).
Defisiensi vit K dapat terjadi pada orang yang
mengkonsumsi antibiotik akibat efek
antibiotik pada kerja enzim karboksilase yang
memerlukan vit K
Defisiensi vit K pada orang dewasa ditandai
oleh lamanya pembekuan darah, rendahnya
kadar vit K dalam plasma, rendahnya ekskresi
dalam urin serta rendahnya aktivitas faktor
VII.
Grup vitamin B
Yang tergolong grup vit B adalah:
Tiamin (vitamin B1)
Riboflavin (vitamin B2)
Niasin (vitamin B3)
Asam pantetonat (vitamin B5)
Piridoksin (vitamin B6)
Asam folat
Siaokobalamin (vitamin B12)
Biotin
Grup vit B berfungsi sebagai ko-enzim dari
enzim-enzim yang diperlukan untuk
pembentukan energi dari karbohidrat, asam
amino dan asam lemak.
Vitamin B1 (Tiamin)
Defisiensi tiamin dapat
menyebabkan timbulnya penyakit
beri-beri dengan gejala: sistem saraf
dan kardiovaskuler terpengaruh,
jantung membesar, lemah otot,
depresi, hilangnya refleks lutut atau
siku, nafsu makan menurun, nyeri
pada otot kepala, kelumpuhan,
odema dan otot mengerut.
Vitamin B2 (Riboflavin)
Defisiensi riboflavin ditandai oleh
cheilosis yaitu peradangan pada
sudut mulut dan bibir.
Defisiensi berlanjut menyebabkan
glossitis yaitu lidah menjadi halus
dan berwarna merah keunguan serta
peradangan kulit yang bersisik
Vitamin B3 (Niasin)
Defisiensi menimbulkan penyakit
pellagra yang gejalanya muncul pada
kulit, saluran pencernaan dan sistem
saraf pusat.
Pasien pellagra menderita
tenggorokan, lidah dan mulut sakit
serta dermatitis pada tangan,
lengan, siku, kaki dan leher.
Kulitnya berwarna merah, bengkak
dan lunak kemudian luka dan
Asam folat
Defisiensi asam folat menyebabkan
toxemia of pregnancy, infeksi, scurvy
dan rheumatoid arthritis.
Toxemia of pregnancy adalah kondisi
yang sering terjadi pada saat akhir
kehamilan, gejalanya tekanan darah
tinggi, proteinuria dan oedema.
Vitamin B5 (asam
pantotenat)
Fungsi utama asam pantotenat
adalah sebagai bagian ko-enzim A
yang diperlukan dalam berbagai
proses biokimia dalam tubuh,
misalnya siklus krebs, sintesis lemak,
pembentukan cincin forfirin (untuk
pembentukan hemoglobin), stimulasi
antibodi dan sintesis kolesterol.
Vitamin B6 (Piridoksin)
Fungsi utama piridoksin adalah dalam
metabolisme protein diperlukan untuk proses
transaminasi dan deaminasi serta
dekarboksilasi asam-asam amino.
Defisiensi piridoksin pada manusia kurang
spesifik gejalanya lemah, mudah tersinggung,
insomnia dan kesulitan berjalan.
Defisiensi piridoksin pada bayi menyebabkan
kejang-kejang yang akan segera sembuh
dengan pemberian piridoksin intravena.
Biotin
Biotin berfungsi sebagai ko-enzim
dari empat macam enzim yang
mengkatalisis reaksi yaitu transfer
karboksilasi, sintesis asam lemak,
oksidasi asam lemak dan oksidasi
karbohidrat.
Defisiensi biotin dapat menimbulkan
dermatitis, nafsu makan menurun,
mual-mual dan depresi mental.
Vitamin B12 (Kobalamin)
Defisiensi vitamin B12 dapat
menimbulkan anemia yang dikenal
sebagai pernicious anemia disebabkan
karena konsumsi bahan pangan hewani
kurang atau karena adanya gangguan
dalam proses penyerapan vitamin B12.
Defisiensi Vit.B12 ditandai oleh
terdapatnya sel-sel darah merah yang
berukuran besar
(megaloblast/macrocytes).
VITAMIN C ( ASAM
ASKORBAT )
Vitamin C dikenal dengan lain yaitu :
* Cevitamic acid
* antiscorbutic factor
* Scurvy preventive dietary essential

Terdapat dua bentuk molekul vit.C


aktif, yaitu:
- bentuk tereduksi ( asam askorbat )
- bentuk teroksidasi ( asam dehidro
askobat )
Ada lima fungsi utama Vit.C
1. pembentukan kolagen dalam jaringan
pengikat
2. pembentukan gigi
3. metabolisme tirosin
4. Sintesis neurotransmitter
5. penggunaan Fe, Ca dan folasin
Defisiensi Vitamin C
1. gusi berdarah
2. pecahnya urat darah kapiler dibawah kulit
Apabila defisiensi berlanjut akan terjadi :
a. Sintesis kolagen terhambat
b. pendarahan berlanjut
c. otot,termasuk otot jantung melemah
d. kulit menjadi kasar, kecoklatan dan kering
e. luka sulit disembuhkan
f. pembentukan tulang terhambat
g. gigi cepat tanggal
h. defisiensi zat besi yg dpt mengakibatkan
anemia
Tugas Vitamin
Larut lemak : A, D, E, K
Larut Air : C, B1, B2, B3, B5, B6, B12
Asam Folat, Biotin
Tentang :
- Etiologi
- Patofisiologi
- Absorpsi, transportasi
- Metabolisme
- Fungsi
- Sumber

You might also like