You are on page 1of 25

FARMAKOLOGI KLINIK

Herlinda, S.Farm, Apt


Definisi

Disiplin dlm bidang kedokteran yg


berdasarkan prinsip2 ilmiah
menyatukan keahlian farmakologi
dan keahlian klinik dg tujuan akhir
utk meningkatkan manfaat dan
keamanan pemakaian klinik obat.

Mempelajari dan mengembangkan


cara2 evaluasi utk memilih obat yg
memberikan efek pengobatan
paling efektif dg efek samping yg
minimal pd pasien.
LATAR BELAKANG
ILMU FARMAKOLOGI KLINIK

Jenis obat yg semakin byk


Pemilihan obat yang aman dan
efektif berdasarkan penelitian
ilmiah yg benar
Terjadinya bencana-bencana
pengobatan.
LINGKUP
FARMAKOLOGI KLINIK

Farmakokinetika pada manusia


Farmakodinamika pada manusia
Terapetika
Farmakoepidemiologi
Epidemiologi pemakaian obat
Epidemiologi efek samping obat
Pengembangan, evaluasi dan uji
klinik obat
Monitoring terapi obat
MEKANISME KERJA OBAT
Secara Fisika
Obat dianggap melarut dlm lapisan
lemak dr membran sel dan berubah
sedemikian rupa shg transport normal dr
oksigen dan zat2 gizi terganggu,
akibatnya hilangnya perasaan (anestesi,
laksansia, diuretik osmotik).
Secara Kimia
Antasida dpt mengikat asam lambung yg
berlebihan dg reaksi netralisasi kimiawi.
Secara Kompetisi
Dg antagonisme saingan (sulfa)
Dg proses metabolisme berbagai
macam
(AB yg dpt menggangu pembentukan
dinding sel).
Faktor yg mempengaruhi efek
obat
Berat badan
Umur
Jenis kelamin
Kondisi patologik,
Genetik
Fungsi organ
Idiosinkrasi
Faktor-faktor formulasi
ADME
Faktor-faktor formulasi yg dpt
mengubah efek obat dlm tubuh

1. Derajat kehalusan serbuk Z.A


2. Bentuk kristal Z.A (amorf, kristal,
polimorfi)
3. Keadaan kimiawi
(ester,garam,hidrat, anhidrat)
4. Bahan pembantu (pengisi, pelekat,
penghancur, pelicin,pensuspensi,
pengemulsi)
5. Alat dan keadaan fisis pd proses
pembuatan (mesin, alat emulgator,
tekanan, kecepatan).
Efek-efek obat yg tdk diinginkan

Side effect
Idiosinkrasi
Suatu obat memberikan efek yg
berlainan dr efek normalnya
(neuroleptica yg hrsnya memberikan
efek menenangkan namun sebaliknya).
Allergi
rx hipersensitifitas akibat pelepasan
histamin dr sel mast.
Fotosensitasi
Kepekaan berlebihan thd cahaya
(kosmetika).
Toleransi
Toleransi primer (bawaan)
terdpt pd sebagian org dan binatang ttt
(kelinci yg sangat toleran thd atropin).
Toleransi sekunder (diperoleh)
timbul stlh mgdg obat bbrp wkt,
organisme menjd kebal thd obat tsb krn
habituasi.
Toleransi silang
Terjd antara zat2 dg struktur kimia
serupa atau antar zat yg berlainan.
Tachyphylaxis
Toleransi yg timbul dg cepat dg
pemberian yg singkat.
Habituasi

Induksi enzim
Reseptor2 sekunder yg
terbentuk ekstra oleh obat ttt
shg jml molekul obat yg
menempati reseptor2
Penghambatan reseptor setelah
pemberian oral (habituasi utk
preparat2 arsen)
RESISTENSI

Resistensi primer
Secara alamiah sdh terdpt
kuman (enzim yg dpt
menguraikan AB), Bakteri yg
dinding sel nya menjd tdk dpt
ditembus obat (TB, lepra)
Resistensi sekunder
Akibat kontak dr kuman dg
kemoterapeutik, disebabkan
terbtknya secr spontan jenis2 dg
ciri2 yg berlainan.
PLACEBO

Suatu cara dlm kefarmasian dg


mempergunakan suatu zat yg
tdk mempunyai efek
farmakodinamik utk maksud ttt.
Cara pengobatan dg sugesti
Digunakan dlm uji klinis
Sebagai pelengkap/penggenap
dlm pemberian obat2an ttt.
EFEK TERAPEUTIK
Terapi kausal
Penyebab penyakit ditiadakan, hanya
pd pemusnahan kuman/parasit
(sulfonamida, antimalaria, AB).
Terapi simptomatis
Hanya gejala penyakit
yg diobati/diringankan, penyebab yg
lbh mendlm tdk dipengaruhi (NSAID,
AH).
Terapi substitusi
Obat yg menggantikan zat lazimnya
dibuat oleh organ yg skt (insulin,
estrogen).
KOMBINASI OBAT
Antagonisme
Kerja obat I dikurangi/ ditiadakan obat II krn
mempunyai khasiat farmakologi
bertentangan or mempunyai reseptor yg sm
shg terjd kompetitif (barbital vs striknin,
adrenalin vs histamin).
Sinergisme
Kekuatan obat I diperkuat kekuatan obat II krn
efek farmakologi searah.
Adisi: Jml kekuatan = jml kekuatan msng2
obat (asetosal+parasetamol).
Potensiasi: Jml kekuatan > kekuatan msng2
obat (estrogen + progesteron,
sulfametoksazol + trimetropin, asetosal +
codein, analgetik - sedatif)
KEUNTUNGAN OBAT KOMBINASI

Mengadisi kerja terapeutik tanpa


mengadisi efek buruk n
mengurangi toksisitas msng2
(trisulfa).
Menghambat terjdnya resistensi
(rifampisin + isoniazid).
Memperoleh potensiasi
(kotrimoksazol).
Pd infeksi campuran (ampisilin +
kloksasilin).
KERUGIAN OBAT KOMBINASI

Extravagant Prescribing
Takaran msng2 blm tentu sesuai
dg kebutuhan (takaran obat tdk
dpt diubah tanpa mengubah dosis
obat lainnya).
Manfaat tdk memenuhi syarat
Pd kombinasi tetap:
kecenderungan dianggap tdk tepat
(bahkan timbul harapan semu
tanpa didasari bukti klinis),
Mempermudah terjd resistensi
bbrp spesies kuman
INTERAKSI OBAT

Interaksi kimiawi (reaksi fisiko-


kimiawi antar obat2 parenteral
menyebabkan
pengendapan/inaktivasi).
Kompetisi protein plasma (warfarin
vs fenilbutazon = terjd pendarahan)
Induksi enzim (kontrasepsi oral vs
luminal = kegagalan kontrasepsi)
Inhibisi enzim (tolbutamid vs
kloramfenikol = hipoglikemia)
Percobaan kimia pertama

Penapisan farmakologi

Uji toksisitas akut

Studi percobaan farmakologis yg lebih


luas

Uji toksisitas kronik dan penelitian klinik


Skrining
Bahan alam Farmakologi
(Tanaman, hewan) (potensi, efikasi, toksikologi)

Obat Tradisional AH
Kimia
(Pemurnian, sintesa, modifikasi)

Bentuk Obat Bahan obat


(Formulasi)

Klinik Farmakokinetika (BA, Cl, t1/2)


A. FASE I

o Menentukan DM yg dpt
ditoleransi manusia
o Meneliti sifat farmakodinamik n
farmakokinetika obat
o Mgdg sukarelawan sehat 10-20
orang (obat kanker dg pasien karena
bersifat toksik)
B. FASE II

o Mulai pd sekelompok kecil penderita


(apakah efek farmakologik pd fase I jg terjadi
pd org sakit).
o Penelitian bersifat eksploratif
(sukarelawan mengetahui obat yg digunakan).
o Dalam skala kecil dilakukan jg uji
klinik komparatif (membandingkan
langsung dg placebo).
o Untuk menjamin validitas uji klinik
harus dilakukan secara acak
(randomized) dan uji tersamar ganda
(double blind).
o Subyek yg diteliti merupakan pasien.
C. FASE III

o Diteliti apakah obat benar2


mempunyai efek ttt n
dibandingkan efeknya dg
placebo.
o Jika hasil penelitian menunjukkan
obat cukup aman n efektif mk
obat diijinkan utk dipasarkan.
o Jml pasien min 500.
o Seringkali uji klinik dilakukan
serentak dibbrp pusat penelitian
(multi-center).
o Disebut fase post-marketing
drug surveillance.
o Diamati segi keamanan dan
pola efektivitas obat
o Jika menimbulkan efek
samping yg serius maka obat
harus ditarik dari
peredarannya.
PRINSIP DASAR PEMILIHAN OBAT

Pemberian resep yg tepat


Penggunaan dosis yg tepat
Lama pemberian yg tepat
Interval pemberian obat yg tepat
Kualitas obat yg tepat
Efikasi harus sdh terbukti
Aman pd pemberiannya
Tersedia bila diperlukan
Cost
Waspada terhdp ESO
SEKIAN

You might also like