Professional Documents
Culture Documents
PRODUKSI
Teknik Industri
Universitas Esa Unggul
1
Pertemuan ke 1
Pengenalan dan Pendahuluan
Rencana perkuliahan
Sasaran dan uraian perkuliahan
Penilaian, tata tertib perkuliahan
Terminologi judul perkuliahan
Contoh2 umum otomasi
Sejarah otomasi
2
Pertemuan ke 2
Pengertian otomasi
Definisi otomasi, teknologi otomasi, jenis
otomasi, elemen dan sistem terotomasi,
pertimbangan otomasi, keuntungan /
kerugian otomasi, prinsip2 otomasi,
strategi penerapan otomasi
Pentingnya otomasi dalam beberapa
aspek
3
Pertemuan ke 3
Dasar Manufakturing dan Otomasi
Pengertian otomasi dalam : Sistem
manufaktur, otomasi dan teknik
pengendalian kontinyu, sistem pendukung
manufaktur, teknologi pemindahan bahan,
sistem pengendalian kualitas
Pentingnya teori kontrol dalam otomasi
4
Pertemuan ke 4
Teori kontrol
Industri proses dan manufaktur
Sistem pengendalian dan umpan balik : dasar2 diagram
blok, diagram blok u. sistem pengendalian umpan balik,
mekanisme servo
Pengendalian digital (diskrit) dan analog (kontinyu)
Komponen sistem kontrol : Saklar, Transduser dan
Sensor, Aktuator: (relai, solenoid, motor stepper,motor
DC), prosesor / komputer, dan komponen sistem kontrol
lainnya
Pentingnya teori kontrol dalam otomasi
5
Pertemuan ke 5
Sistem kontrol
Formulasi model proses
Analisa sistem kontrol
Fungsi alih dan diagram blok
Transformasi Laplace
Analisa stabilitas
6
Pertemuan ke 6
Review otomasi dan Sistem kontrol
Responsi soal-soal
Kisi-kisi soal uts
Pertemuan ke 7 : UTS
7
Pertemuan ke 8
Rangkaian Logika
Elektronik digital
Dasar bilangan digital (biner)
Konversi : decimal-biner, biner-decimal,decimal-oktal,
oktal-decimal, decimal-hexa, hexa-decimal, konversi
antar sistem bilangan: biner-oktal, biner-hexa, oktal-hexa
Gerbang logika : AND, OR, NOT, NAND, NOR, XOR,
XNOR
Gabungan gerbang logika
Gerbang universal
Fungsi Boolean, Aljabar Boolean, Hukum De Morgan
Tabel Kebenaran
8
Pertemuan ke 9
Aplikasi sistem kontrol dalam sistem
produksi
Numerical control (NC) machine
Computer numerical control (CNC) machine
Direct numerical control (DNC) machine
Flexible manufacturing system (FMS) mach
CAD CAM
9
Pertemuan ke 10
Aplikasi sistem kontrol dalam sistem
produksi (lanjutan)
Manual asembly line
Transfer line
Sistem perakitan otomatis
10
Pertemuan ke 11
Robot
Arti kata dan definisi
Sejarah dan perkembangan Robot
Komponen dasar Robot
Klasifikasi Robot
Aplikasi Robot dlm industri
11
Pertemuan ke 12
Pengenalan PLC dan diagram Ladder
Sejarah dan perkembangan PLC
Prinsip kerja PLC
Perbandingan PLC dg jenis kontroler
lainnya
Diagram ladder dan PLC
Simbol2 kontaktor pada PLC
12
Pertemuan ke 13
Machine vision
Image acquisition & digitization
Image processing & analysis
Machine vision application
Kisi2 dan Review u. UAS
13
Pertemuan ke 14
Review dan responsi
Membahas soal-soal
Kisi-kisi UAS
14
Komponen Penilaian
UTS 35%
UAS 35%
Quiz dan Tugas 30%
Kehadiran kurang dari 70% = MG
15
Teori Kontrol dan
Pengantar Otomasi
Sasaran :
Memberikan pengetahuan dasar tentang teori
kontrol dan sistem otomasi sebagai suatu
penerapan teknologi mekanik, elektronik dan
komputer dalam upaya meningkatkan
produktivitas, efisiensi serta fleksibilitas pada
industri.
Memberikan alternatif sistem otomasi produksi
yang layak berdasarkan berbagai aspek.
16
Teori Kontrol dan
Pengantar Otomasi
Uraian :
Mengenalkan bentuk-bentuk aplikasi sistem otomasi
di industri manufaktur.
Macam-macam sistem terotomasi (tetap, fleksibel,
terprogram dan terintegrasi ).
Prinsip-prinsip pengendalian dan prinsip kerja
otomasi , sebagai dasar otomasi (diagram blok, open
loop, closed loop, response transient, steady state,
transformasi Laplace, pengendalian analog dan
digital ).
Teknologi instrumentasi dan pengendalian proses
( instrumen pengendalian dan yang
dikendalikan, transducer, ADC, DAC, teknik
pengkondisian sinyal, PLC ).
17
Teori Kontrol dan
Pengantar Otomasi
PUSTAKA (1) :
Groover,Mikell P., Automation, Production Systems,
and Computer Integrated Manufacturing, Second
Edition, New Jersey, Prentice Hall Inc, 2001.
Richard C.Dorf, Andrew Kusiak, Handbook of
Design, Manufacturing and Automation. John Wiley
& Soons Inc, 1994.
Frank D. Petruzella, Industrial Electronics, McGraw-
Hill,1996.
Katsuhiko Ogata, Teknik Kontrol Automatik, Jakarta,
Penerbit Erlangga, 1995.
18
Teori Kontrol dan
Pengantar Otomasi
PUSTAKA (2) :
T-C Chang, R Wysk and H-P Wabng., Computer Aided
Manufacturing Integrated Manufacturing, New
Jersey, Prentice Hall Inc, 1998.
D.Bedworth M.Hendeerson, and P.Wolfe, Computer
Integrated Design, McGraw-Hill,1991.
Thomas O. Bouchery, Computer Automation in
Manufacturing, Chapman & Hall,1996.
Asfahl C.R, , TRobot and Manufacturing Automation,
Singapore, John Willey & Sons, 1995.
19
PENDAHULUAN
Otomasi SISTEM PRODUKSI
Terminologi :
Teknik : metode, cara, alat, sistem
Otomatisasi : bekerja sendiri, start / stop
sendiri
Kontrol : pengawasan, pengendalian*),
pengaturan
20
PENDAHULUAN
Pengantar Otomasi
Terminologi :
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
Otomat (n) : alat atau mesin yang dapat bergerak dan bekerja
sendiri.
Otomatis (a) : bekerja sendiri; secara otomat; dengan sendirinya.
Otomatisasi (n) ;
(1) perihal otomatis; pengotomatisan
(2) penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin
yg secara otomatis melakukan dan mengatur
pekerjaan sehingga tidak memerlukan lagi
pengawasan manusia ( dalam industri,dsb.)
Otomatisasi : operasi *) otomatis pada sebuah perlengkapan,
proses, atau sistem dengan peralatan mekanik atau
elektrik yang mengambil alih kemampuan observasi,
usaha dan keputusan manusia.
21
Pemetaan perkembangan teknologi
terhadap waktu
P r o d . L in e / M a s s . P ro d ,
p e rk a k a s ta n g a n m e s in m e s in p e r k a k a s jig , g a g e s
M a s s . P ro d M g t . S c i. K o m p u te r
22
Sejarah Otomasi
(Mikkel P.Groover hal.63)
23
Sejarah Otomasi Lanjutan
(Mikkel P.Groover hal.63)
24
Pengendali
Pengendalian meliputi :
Menghidupkan/menjalankan
Mematikan/menghentikan
Mengatur gerakan
Mengatur posisi/aliran
Pengendali Otomatis
Produk diinspeksi secara otomatis, informasi diproses untuk
melakukan pengaturan
Konsep otomasi
Meniru manusia
Sensing thinking decision making
29
Otomasi (Automation)
Pengendali proses terotomasi (automated) untuk
mencapai akurasi, presisi dan yang lebih penting
lagi produktivitas.
1. Tenaga kerja
Kelangkaan tenaga kerja
yang ahli / trampil
Jumlah tenaga kerja yang
tinggi
1. Daya beli
34
Human Vs
Speed
Automated
Machine Repeat ability
Power
Acouracy
Flexibility
Judgement
Learning
Human
Machine
35
Man and Machine ( Metheun, 1976)
Kebaikan Manusia : Kebaikan Mesin :
Speed lambat Speed sangat cepat
Power kecil terbatas, dpt Power bisa diatur besar +
berubah-ubah tetap
Keseragaman tdk dpt Keseragaman dpt diandalkan
diandalkan hanya u. pek rutin + cocok u. pek rutin
Memori / ingatan u. sgl macam Memori / ingatan baik u.
u. menentukan dasar2 pikiran, menyimpan + memprod
strategi dan hanya jangka sesuatu yg sdh ditentukan
pendek baik u. jangka pendek / panj.
Berpikir baik secara induksi Berpikir baik secara deduktif
Kekurangan Manusia : Kekurangan Mesin :
Proses kalkulasi lambat / salah, Proses kalkulasi cepat + tepat,
namun mampu mengkoreksi tidak mampu mengkoreksi
36
Alasan perlunya otomasi (1)
Meningkatkan produktivitas
Keluaran produksi per jam yang lebih tinggi dapat
dicapai dengan otomasi, dibandingkan dengan operasi
manual
Ongkos tenaga kerja yang tinggi
Upah buruh selalu meningkat. Oleh karena itu, investasi
tinggi dari teknologi otomasi telah dapat dibenarkan
secara ekonomi untuk menggantikan operasi-operasi
manual
Kekurangan tenanga kerja
Kecenderungan di negara maju yang mengimpor tenaga
kerja
41
Argumen untuk tidak menerapkan otomasi
Pekerjaan tenaga manusia menjadi turun
derajatnya. Otomasi memindahkan ketrampilan
yang diperlukan pada suatu pekerjaan dari
manusia/operator ke mesin
Akan terjadinya penurunan jumlah kebutuhan
tenaga kerja yang dapat menimbulkan
pengangguran
Otomasi dapat menurunkan kemampuan daya
beli masyarakat, yang disebabkan karena
menurunnya kemampuan ekonomi masyarakat
akibat meningkatnya jumlah pengangguran
46
Klasifikasi Otomasi
( Mikell P. Groover )
Fixed Automation
Programmable Automation
Flexible Automation
(N.Visnadham)
Integrated Automation
47
Klasifikasi Otomasi menurut
Diagram P-Q ( Mikell P. Groover hal. 12)
Product Variety
Progamable
Automation
Flexible
Automation
Manual Fixed
Production Automation
Production Quantity
( unit per years )
48
Produksi, Pabrik dan Industri
49
3 Katagori Jenis Produksi
Mass Production
Batch Production
Job Shop
Production quantity
Production rate
Special tooling
50
Fixed Automation (Otomasi Tetap)
Otomasi tetap adalah sistem otomasi yang
ditentukan dengan urutan proses operasi
yang tetap berdasarkan konfigurasi
peralatannya.
Contoh : transfer lines, automatic
assembly lines, penyulingan minyak
51
Programmable Automation
(Otomasi Terprogram)
Otomasi terprogram adalah sistem
otomasi dengan peralatan produksi yang
dirancang memiliki kemampuan terhadap
perubahan urutan operasi untuk
mengerjakan konfigurasi produk-produk
berbeda .
Contoh : NC, Assembly Robot, AGV
52
Flexible Automation
(Otomasi Lentur)
Otomasi Lentur / fleksibel adalah
penyempurnaan otomasi terprogram yang
selalu disempurnakan sehingga mampu
memproduksi produk-produk bervariasi
tanpa kehilangan waktu proses
pemindahan dari produk satu ke lainnya.
Contoh : Flexible Manufacturing Systems
(FMS)
53
Integrated Automation
(Otomasi Terintegrasi)
Otomasi Terintegrasi (>2000) adalah
sistem otomasi yg mempunyai lingkup
rancangan organisasi yg logik, seperti
engineering, production, testing, marketing
dan fungsi distribusi ke dalam sistem
komputer terintegrasi.
Contoh : Computerized Integrated
Manufacturing (CIM)
54
Ir.Bambang Risdianto MM Teknik 55
Industri - UIEU
Sistem Otomasi
Jenis sistem otomasi dapat dikelompokkan
menjadi:
Numerical Controlled Machine Tools (NC, CNC)
Programmable Controller (PC / PLC)
Automatic Storage and Retrieval System (AS/RS)
Robotics
Flexible Manufacturing Systems (FMS)
59
3 Strategi
Penerapan Otomasi
Prinsip-prinsip USA
10 Strategi Otomasi
60
Automation Migration
Strategy
Product Demand
Automated Integrated
Production
Automated Production
1 Sel Stasiun
Manual Production
1 Sel Stasiun
61
62
Strategi Otomasi (1)
Specialization of operations merancang penggunaan peralatan khusus
( mengurangi To) untuk satu jenis pengoperasian ddg
efisiensi pengerjaan yg tinggi (berarti butuh
pekerja dg skill yg tinggi).
Combined operations
( mengurangi n, Tn,Tno) Dipakai pd produksi pengerjaan berurutan
yaitu dg penyederhanaan jumlah mesin
produksi atau workstation yg berbeda.
Simultaneous operations Pada saat yg sama dilakukan 2 atau lebih
( mengurangi n, Tn,Th,Tno) pengoperasian scr. Serentak pd work part
sama shg akan menghemat total wkt
operasi.
Integration of operations ( Pemindahan bhn diantara dua workstation
mengurangi n, Tn,Tno) menggunakan peralatan otomatis menjadi
sistem mekanisme tunggal,shg bbrp bag
bhn kerja dpt diproses secara simultan.
Increased flexibility
( mengurangi Tsu,MLT,WIP, Ditujukan u. memperoleh peralatan mesin
U meningkat) yg maksimal pada job shop dan produksi dg
volume medium dg peralatan yg sama u.
beberapa variasi produk.
63
Strategi Otomasi (2)
Improved material handling Meningkatkan teknik penanganan dan
& storage penyimpanan material ( dg
( mengurangi Tno,MLT,WIP menggunakanperalatan MH dan storage
) otomatik)
On-line inspection ( Pengawasan mutu kerja dilakukan setiap
mengurangi Tno,Q ) proses selesai, tidak setelah menjadi
produk jadi.
Process control and Mencakup teknik pengendalian u.
optimization mengoperasikan proses-proses individual
( mengurangi To,Q ) dg peralatan-peralatan yg terkait agar lebih
efisien.
Kendali pada tingkat plant, u. mengatur dan
Plant operations control mengkoordinasikan agar pengopersian
(mengurangi Tsu,MLT, peralatan efisien.
U meningkat)
Mirip pd plant operation control, tetapi
Computer integrated
manufacturing (CIM) ( mencakup perancangan teknik dan aspek-
aspek bisnis lainnya.
mengurangi MLT,design
time, production planning
time, U meningkat)
64
Total Waktu Produksi
( Manufacturing Lead Time = MLT )
Model operasi produksi ada dua bagian yaitu :
Bagian operasi
Bagian non operasi
Total Waktu Produksi ( TWP ) = 5% waktu produkif ( 30% = cutting, borring, drilling, reaming dan
70% = positioning, loading, gaging,dst) ) dan 95% waktu non produktif ( moving and waiting )
TWP = nm + ( To + Tno )
Di mana , nm = jumlah mesin yg harus dilewati selama proses
To = waktu operasi per mesin , ada tiga kompenen yaitu Tno = waktu operasi per mesin
Jika barang yg akan dibuat bukan 1 buah tapi Q buah, maka
Tm = actual machine time, Th= work piece hsndling time, Tth= any tool handling time per
workpiece
To= Tm+ Th+ Tth
TWP = nm + ( Q.To + Tno )
Aktualnya, seluruh mesin produksi perlu set-up, jadi ada penambahan waktu set -up ( Tsu ) pada
rumus , maka
TWP = nm + ( Tsu + Q.To + Tno )
Dalam satu urutan operasi produksi ( batch) menggunakan lebih dari satu mesin, maka waktu set-
up ( Tsu ) , waktu operasi ( To ) , dan waktu non operasi ( Tno ) masing-masing berbeda-beda,
tapi dalam pertimbangan model matematik dipakai harga rata-rata.
Bila dilihat khusus mesinnya saja :
Total waktu yg dibutuhkan mesin selama proses produksi = ( Tsu+ Q.To )
Total produksi ( Tp ) rata-rata satu barang tiap mesin Tp = ( Tsu+ Q.To ) / Q
Kecepatan produksi rata-rata tiap mesin Rp , Rp = 1 / Tp
65
Performansi
Sistem Manufakturing
ada 8 ukuran
1. MLT
2. Work in process
3. Machine utilization
4. Throughput
5. Capacity
6. Flexibility
7. Performability
8. Quality
66
Persiapan Otomasi
Untuk menerapkan otomasi di perusahaan,
beberapa persiapan yang harus dilakukan:
Jenis produksi: job order, batch, dan kontinu
Studi proses produksi:
Work study
Method study
Work measurement
Fisibilitas perbaikan teknik produksi (eliminasi operasi,
kombinasi operasi, perbaikan operasi)
Estimasi ongkos : ekonomi teknik
Perencanaan dan pengendalian produksi
70
Siklus Hidup Produk
Dengan penggunaan otomasi, salah satu
keuntungan yang dapat diperoleh adalah
menurunnya siklus waktu desain produk, atau
waktu yang dibutuhkan untuk meluncurkan
produk baru dari konseptual desain, analisa pasar,
desain produk dan pengembangan proses.
72
SISTEM PRODUKSI
Sistem Pendukung
Manufaktur
3) Sistem Pendukung
Manufaktur
4) Sistem Pengendalian
Kualitas
1) Sistem Manufaktur
Fasilitas Pabrik
0) Otomasi dan 2) Teknologi Penanganan
Teknik Pengendalian Material
73
Beberapa Contoh
Tipe Penerapan Otomasi
74
Sistem manufaktur
Komponen-komponennya :
Mesin-mesin produksi, tools, fixtures, dst
Sistem pemindahan bahan
Sistem komputer untuk koordinasi dan
pengendalian
Pekerja, buruh, operator
75
Definisi Manufaktur
As technological process As an economical process
Machinery
Labor
Power Value aded
Tools
Completed part
or product
Starting
Material
Starting Material in Completed part
Manufacturing material processing or product
process
Scrap and / or
waste
76
77
Otomasi dan
Teknik Pengendalian
Contoh :
Industrial computer control
Control system component
Numerical control
Industrial robot
Programmable logic controller
78
5 Tipe Dasar Peralatan
Pemindahan Bahan
Contoh2 :
a. Forklift truck, industrial truck
b. Unit load AGV
c. Monorail
d. Roler conveyor
e. Jib crane with hoist ( crane & hoist )
79
Sistem Pengendalian
Kualitas
Decision to accept
Inspection or
reject
a) off-line inspection
80
Sistem Pengendalian
Kualitas
Inspection
Output units
Incoming Manufacturing
workparts process
81
Sistem Pengendalian
Kualitas
Output units
Incoming Manufacturing
Inspection ( acceptable )
workparts process
Parts sortation
82
Teknologi Inspeksi ( Bab 23)
83
Desain untuk Otomasi
Desain produk harus memungkinkan untuk
diproduksi dan dirakit
88
Desain untuk Otomasi
Desain untuk pengarahan
Suatu part yang akan
dimasukkan ke suatu
lubang:
men-tirus-kan bagian
ujung part, dan atau
mentiruskan lubang yang
akan dimasuki.
Perhatikan Gambar 7.