Fisiologi yaitu suatu ilmu yang mempelajari fungsi,
proses, dan aktifitas suatu organisme dalam menjaga dan mengatur kehidupannya. Fisiologi tumbuhan merupakan salah satu cabang biologi yang mempelajari tentang proses metabolisme yang terjadi dalam tubuh tumbuhan yang menyebabkan tumbuhan tersebut dapat hidup. Organisme yang menjadi sasaran dalam kajian fisiologi tumbuhan meliputi semua jenis tumbuhan, dari tumbuhan satu sel seperti halnya bakteri hingga pada tumbuhan tingkat tinggi. Fisiologi Tumbuhan sendiri memiliki beberapa manfaat yakni: Untuk menjabarkan serta menjelaskan proses proses penting yang terjadi pada tumbuhan misalnya fotosintesis, respirasi, traspirasi,asimilasi, pengangkutan pertumbuhan dan perkembangan tanaman dan lain sebagainya. Menjabarkan dan menjelaskan fungsi setiap jenis organ, jaringan, sel, dan organel seluler dalam tumbuhan. Misalnya saja stomata mempunyai fungsi sebagai sel untuk fotosintesis dan lain sebagainya. Menjabarkan dan menjelaskan bagaimana proses proses dan fungsi fungsi diatas terhadap perubahan lingkungan.misalnya saja proses respon tanaman terhadap rangsang atau yang sering disebut dengan gerak tropisme pada tanaman, kemudian pengaruh siang dan malam atau yang sering kita sebut dengan fotoperiodisme dan respon tumbuhan terhadap cekaman lingkungan atau perubahan lingkunganan. 2. MEKANISME LAWAN VITALISME
Dalam mencari hukum-hukum dasar tentang aktivitas hidup
pada tumbuhan atau suatu organisme. Orang dapat dipengaruhi oleh dua pandangan tentang hidup yaitu mekanisme atau vitalisme. Mekanisme memandang segala kejadian di dunia ini sebagai suatu automatisme belaka, suatu kejadian yang dengan sendirinya harus terjadi sebagai akibat dari suatu rentetan hukum sebab-akibat (Causa-effect). Vitalisme (Vita=hidup) menganggap adanya hidup sebagai suatu prinsip yang lepas dari segala kebendaan. Dalam mempelajari fisiologi tumbuhan ini, orang akan banyak menjumpai kejadian-kejadian yang menyebabkan pada suatu waktu ia cinding kepada pandangan-hidup vitalisme, pada lain waktu ia akan menjadi penganut mekanisme. 3. PERANAN TUMBUHAN DI DALAM KEHIDUPAN MANUSIA Tumbuhan merupakan organisme penting dalam semua aspek kehidupan di bumi. Tumbuhan merupakan pelopor yang menyediakan makanan dan perlindungan kepada hewan dan manusia. Dengan tiada tumbuhan, baik hewan maupun manusia tidak dapat mempertahankan hidupnya. Oleh sebab itu, maka peranan tumbuhan sangatlah penting.
Beberapa peran penting yang diberikan oleh tumbuhan bagi
kehidupan di bumi antara lain : 1. Sebagai Produsen dalam ekosistem. . Kemampuan fotosintesis yang dimiliki oleh tumbuhan menjadikan mereka bisa menyediakan sumber makanan untuk kehidupan mereka sendiri, dan beberapa senyawa lainnya disimpan sebagai cadangan makanan dalam bentuk amilum / pati yang dimanfaatkan oleh mahkluk hidup ( terutama konsumen primer ) sebagai sumber makanan.
2. Mengendalikan siklus / daur biogeokimia.
. CO2 yang merupakan zat "tak berguna" bagi mahkluk hidup lain, oleh tumbuhan dapat dimanfaatkan sebagai sumber bahan pembentukan senyawa organik termasuk juga dihasilkannya O2 yang merupakan senyawa penting bagi mahkluk hidup lainnya. 3. Sebagai agen pelapukan batuan. . Tumbuhan lumut merupakan vegetasi perintis yang mampu merubah struktur batuan ataupun karang menjadi tanah yang subur.
4. Mencegah terjadinya banjir, tanah longsor dan penyedia
cadangan air tanah. . Akar tumbuhan yang menembus sampai ke dalam tanah, tajuk-daun yang lebat pada tumbuhan mampu menahan derasnya aliran air di permukaan menyerap dan menahan air ketika terjadi hujan.
5. Memberikan manfaat lain kepada manusia.
.Dengan kemampuan berpikirnya, tumbuhan bisa menjadi "sesuatu" yang bernilai lebih bagi manusia. 4. PENGETAHUAN-PENGETAHUAN LAIN YANG BERHUBUNGAN DENGAN FISIOLOGI TUMBUHAN Seorang penuntut fisiologi tumbuhuan harus berbekal pengetahuan tentang kimia, baik kimia anorganik maupun kimia organik dan biokimia untuk dapat mengikuti perubahan-perubahan peri hal unsur yang diperlukan tanaman, pembentukan serta peredaran dan penggunaan zat-zat organik beserta pengaruh enzim-enzim yang bersangkutan.
Sebaiknya pengetahuan tentang fisiologi memberi penjelasan
tentang hubungan antara fungsi dan bentuk. 5. REVOLUSI HIJAU
Revolusi Hijau adalah sebutan tidak resmi yang dipakai untuk
menggambarkan perubahan fundamental dalam pemakaian teknologi budidaya pertanian yang dimulai pada tahun 1950- an hingga 1980-an di banyak negara berkembang, terutama di Asia. Hasil yang nyata adalah tercapainya swasembada (kecukupan penyediaan) sejumlah bahan pangan di beberapa negara yang sebelumnya selalu kekurangan persediaan pangan (pokok), seperti India, Bangladesh, Tiongkok, Vietnam, Thailand, serta Indonesia, untuk menyebut beberapa negara. Revolusi hijau diawali oleh Ford dan Rockefeller Foundation, yang mengembangkan gandum di Meksiko (1950) dan padi di Filipina (1960). Revolusi hijau mendasarkan diri pada empat pilar penting: 1. Penyediaan air melalui sistem irigasi. 2. Pemakaian pupuk kimia secara optimal. 3. Penerapan pestisida sesuai dengan tingkat serangan organisme pengganggu. 4. Penggunaan varietas unggul sebagai bahan tanam berkualitas.