You are on page 1of 150

TUMOR OTAK

Dr. Eddy Ario Koentjoro SpS


Brain Tumor in Adults by Location
GejaLa Klinis
Pelan-pelan namun progresif
Dalam minggu - tahun, tergantung derajad
keganasannya
Tumor yang timbul gejala akut perdarahan
atau hidrosefalus
TIK meningkat : sakit kepala, papil edema
Brain Shift : muntah, deteriorasi kesadaran,
dilatasi pupil
Epilepsi :
General
Fokal 30% Tumor Otak
Sekunder generalis
Pada parsial seizure membantu menentukan
lokasi tumor
Misalkan
Partial motorseizure korteks motor
Partial sensory seizure korteks sensor
Komplek partial (lobus temporalis)
Gangguan Fungsi :
Nervus kranialis:
I - VI (Supra Tentorial)
III - XII (Infra Tentorial)

Serebelar
Serebral : sindroma lobus (fungsi luhur)
Clinical Features - Brain Tumour
There are 3 groups of symptoms & signs
resulting from brain tumours :
1. Raised intracranial pressure - TRIAD
2. Epilepsi
3. Evolving focal neurological deficit
Raised Intracranial Pressure :
The cardinal features of raised intracranial pressure
are :
Headache
Vomiting
Papil oedema
False localizing signs
Depression of conscious level
Signs of tentorial herniation and coning
Herniation of (A) the temporal lobe (supratentorial tumours)
and (B) the cerebellar tonsils (infratentorial tumours; coning)
Focal neurological signs according to the site of the tumour
Summary of localitation of symptoms arising from focal lesions
of the cerebral hemisphere.
Some Common Manifestation of Brain Tumours
Brain Tumours in Children
Signs associated with localized lesions
Signs associated with localized lesions (continued)
PEMERIKSAAN
R = Toraks (metastase)
= Skull : - Kalsifikasi
Lesi Osteolitik
Erosi Prosesus Klinoidius posterior
Tanda TIK Bayi (Diastasis)
CT Scan
MRI
Angiografi
Isotop Scanning
DIFERENSIAL DIAGNOSIS
Vaskuler :
Hematome (ICH, SAH)
Aneurisma besar
AVM
Trombosis venous
Trauma :
Hematome (EDH, SDH, ICH)
Kontusio
Infeksi :
Abses
Tuberkuloma
Ensefalitis
Kiste :
Arakhnoid
Parasit (Hidatid)
PATOLOGI
Benign dan Maligna :
Benigna :
Batas Jelas
Tumbuh lambat
Soliter
Maligna :
Tumbuh cepat
Infiltratif
Deferensiasi jelek
Nekrosis
Mitosis >>
Proliferasi vaskuler
PATOGENESIS TUMOR
Faktor-faktor yang mempengaruhi
induksi dan progresifitas tumor :
1. Faktor genetik
2. Faktor Lingkungan (Environmental)
3. Lain-lain : hormonal, alkohol, tembakau,
radiasi, trauma
Gejala Klinis
Epilepsi
Tanda & Simptom dari kerusakan fokal:
disfagia, hemiparesis, gangguan
kepribadian
Tanda & simptom TIK , Sakit kepala,
vomiting, penurunan kesadaran

Simptom dan tanda Klinis timbul gradual,


progresif dalam minggu, bulan dan tahun
Terapi
Steroid
Mengurangi edema, memperbaiki gejala klinis
Dosis, bolus dexamethazone 12 mg/IV
dilanjutkan
Dekompresi Bila kista besar
Radioterapi & Kemoterapi
II. OLIGODENDROGLIOMA
Lebih jarang
Usia : 30 -50 th
Lobus frontalis lebih sering
Gambaran Kalsifikasi secara radiologis
(40%)
Batas tumor jelas
Histologis : Gambaran Mixed Astrositik
dan Oligodendroglia
Benign :
Grade 1-2 gliomas
Meningioma
Pituitary adenoma
Accoustic neuroma
Malignant :
Primary
Grade 3-4 gliomas
Secondary
Metastatic carcinoma
Tindakan

Admission to hospital
Scanning
No lumbar puncture
Dexamethasone
Surgery
Radiotherapy
Anticonvulsant
III. Tumor Metastase

Tumor malignant otak, bisa berasal dari


metastase tumor ganas temoat lain
Tumor primer : bronkus, mamae, ginjal,
tiroid, lambung, prostate, testis, melanoma
50% bentuk multiple, melalui hematogenus
Lokasi intrakranial : hemisfere otak dan
serebellum
Tumor Metastase
Terutama :
Paru
Mammae
Tiroid
Prostat/ servix
M
E
T
A
S
T
T
A
U
T M
I
O
C
R
B
R
A
I
N
IV. Meningioma
Tumbuh lambat, berasal dari sel granulasi,
meningen arakhnoid, benigna tumor
terbanyak
Usia 40-60, wanita sedikit lebih banyak
Macam klasifikasi (Histologik) :
meningotheliomatous, fibromatous dan
angioblastic
Letak Meningioma Intrakranial
Gejala Klinis
Tergantung lokasinya, kecepatan tumbuh dan
perlekatan terhadap struktur sekitar
Konveksitas : focal seizures/hemiparesis
Parasagital : Hemiparesis kaki
Serebellum : Ataxia, hidrosefalus obstruksi
Basis Kranium (Olfactory Groove, Sphenoid wing,
paraselar): simptom sesuai dengan kompresi struktur
neural sekitar (Blindness, optic atrophy, kelumpuhan
otot extra oculer atau facial numbness)
Di lobus Frontalis : perubahan kepribadian,
hemiparesis, stupor, Foster Kennedy Syndrome
Foramen Magnum : nyeri leher, hemiparesis, atropi
tangan
Meningioma Invading Superior Sagittal Sinus
V. Neurolemoma/ Neurinoma Akustik
Terutama: Intra Tentorial, mengenai selubung saraf
80% berada di segitiga serebelopontin
Usia 40-50 th : wanita >
Sifat Benigna, lambat, sering berasal dari bagian saraf
ke VIII (Jarang N.V)
Gambaran Klinis :
Sering mengenai saraf kranialis VIII, kemudian menyebar ke
saraf lain (V, VII, IX, X,XI) Pontin, Serebellum dan Aquaductus
shg menimbulkan Hidrosefalus
Pemeriksaan :
Neuro-otologi
CT Scan / MRI
Terapi :
1. Operasi (komplikasi N. VII terpotong)
2. Gamma Knife Radiosurgery ( < 3 cm) aman
Neurinoma Akustik
VI. Tumor Sela/ Suprasela
(Adenoma Pituitari)
Hidrosefalus
A. Definisi
Akumulasi cairan serebrospinal berlebihan dalam
rongga kranial, dan dilatasi sistem ventrikel otak
B. Etiologi & Patogenesis
Cairan otak diproduksi oleh sel-sel pleksus
khoroideus dari ventrikel lateralis, ventrikel III & IV
mengalir dalam sistem ventrikel, melalui foramen
Luschka & Magendie, masuk ke ruang
subarakhnoid menyebar ke konveksitas serebral,
selanjutnya diabsorbsi di granulasi arakhnoid
sepanjang sinus sagitalis superior
Sebagian lagi masuk ke dalam canalis
sentralis medulla spinalis, selanjutnya
diabsorbsi ke dalam sirkulasi umum.
Juga cairan otak berhubungan dengan
cairan interstitial dalam jaringan otak, mll
lapisan ependimal dan permukaan
piameter otak , sehingga air dan molekul
kecil saling bertukar dua arah
(Biderectional) melalui ruang interseluler
dalam sistim saraf pusat peran kontrol
volume otak.
Hidrosefalus dapat terjadi :
1. Malformasi otak. Kegagalan perkembangan
otak, hingga timbul akumulasi cairan di daerah
abnormal (Anenserall)
2. Produksi cairan . Terjadi pada papiloma
plexus choroideus
3. Obstruksi Sirkulasi Cairan Otak:
a. Tumor di ventrikel lateralis
b. Obstruksi ventrikel III ok tumor, kista koloid atau
kista parasitic
c. Penekanan ventrikel III ok tumor pinealis, tumor
pituitari, faringioma kranialis, tumor hipotalamus,
metastase tumor
d. Penyempitan aquaductus ok stenosis kongenital,
glioma pontin
e. Obstruksi ventrikel IV ok tumor atau kista parasit
f. Oklusi for. Luschka dan Magendie ok tumor
cerebellopontin atau fibrosis ok meningitis atau
SAH
g. Kegagalan sirkulasi cairan otak di ruang
subarakhnoid SAH, meningitis kronis, penyakit
granulomatosa, trauma otak.
4. Penurunan absorbsi cairan otak ok
meningitis, SAH
5. Kompensasi atropi otak akumulasi cairan
otak di sistem ventrikel & permukaan otak
Hidrosefalus ex vacuo
Klasifikasi Hidrosefalus

Obstruktif
Komunicating
Ex Vacuo
Normal Pressure
Klinis
Sakit kepala
Nausea
Muntah
Gangguan penglihatan
Ataxia
Papil odema
Diagnosis
CT Scan & MRI
LP Kontraindikasi
Terapi
Operating
Pasang Shunting / VP (Ventrikulo Peritonial) - Shunt
Tekanan Intra Kranial (TIK)

Diukur dari titik Nol setinggi Foramen


Monro
Harga Normal 0-135 mmH2O (0-10
mmHg)
Aliran Darah Otak (ADO)
Aliran darah yang mengalir masuk ke ruang
tengkorak disebut Aliran Darah Otak (ADO).
Berapa banyak darah yang dapat masuk
tergantung Tekanan Perfusi Otak (TPO) dan
Tahanan Pembuluh Darah

Autoregulasi : adalah mekanisme kompensasi


yang menaik/turunkan tekanan perfusi otak
tanpa banyak menurunkan aliran darah otak
Bila tekanan perfusi otak menurun akan menyebabkan
vasodilatasi sehingga aliran darah bertambah dan
sebaliknya terjadi vasokonstriksi, berakibat aliran darah
menurun
Tekanan Perfusi Otak = Tekanan Darah - TIK
Autoregulasi tidak berkerja bila Tekanan Perfusi Otak
kurang dari 60 mmHg atau lebih dari 100 mmHg
Pengenalan Gejala Klinis Tumor Otak

Tumor otak gejala klinisnya beragam,


tergantung
Lokasi
Ukurannya
Gejala : Khas bisa pula kabur
Tumor otak : segala usia, umumnya usia
dewasa muda, jarang <15 tahun atau lebih dari
70 tahun
Insiden : Laki-laki lebih banyak daripada wanita,
tetapi sebagian ahli menyatakan sama
Gejala Tumor Otak
Gejala Umum :
Gangguan serebral akibat oedem otak dan
Tekanan Intra Kranial meningkat
Gejala Spesifik :
Akibat destruksi dan kompresi jaringan
saraf : nyeri kepala, muntah, kejang,
kesadaran menurun, gangguan mental, visual
dan sebagainya. Edema papil dan defisit
neurologis ditemukan pada stadium lanjut
TRIAS GEJALA TUMOR OTAK

A. NYERI KEPALA
B. MUNTAH
C. EDEMA PAPIL
A. NYERI KEPALA
Biasanya terlokalisir atau menyeluruh
Muncul pagi hari setelah bangun tidur
Rekuren (datang-pergi), interval tidak teratur,
beberapa menit sampai beberapa jam
Bertambah hebat saat batuk, bersin, dan mengejan
(Buang air besar atau coitus)
Posisi berbaring bertambah berat, berkurang bila
duduk
Penyebab akibat tarikan (traksi) pain sensitive
structure, seperti dura, pembuluh darah atau serabut
saraf
Nyeri kepala merupakan gejala permulaan tumor
otak lobus oksipitalis
B. MUNTAH
Proyektil (menyemprot) tanpa mual

C. EDEMA PAPIL
Terlihat dengan funduskopi (oftalmoskop)
Kaburnya batas papil
Warna papil lebih kemerahan dan pucat
Pembuluh darah melebar tampak terputus-
putus
Akibat penekanan vena sentralis retina
Terjadi bila tumor menekan jalan aliran
likuor Hisrosefalus Interne
KEJANG
Tumor di hemisfer serebri yang merangsang
kortek motorik
Kejang sifatnya lokal, sukar dibedakan
dengan kejang akibat lesi otak lainnya
Kejang sifatnya umum/general, sukar
dibedakan dengan kejang karena epilepsi
GEJALA TUMOR OTAK BERDASAR LOKASI
1. Tumor Lobus Frontalis (Daerah Prefrontal)
Gangguan mental : perubahan perasaan, kepriadian dan
tingkah laku, eforia sehingga menyerupai Gejala
Psikiatris
Afasia Motorik, bila tumor di daerah Broca
Reflek memegang (Grasp refleks) KHAS
Stadium Lanjut bisa gangguan pembauan, visual,
keseimbangan berjalan, gangguan gerakan bola mata
serta edema papil
2. Tumor Lobus frontalis (Daerah Presentral)
Kejang fokal sisi kontralateral
Kelumpuhan Motorik (Destruksi/ Penekanan Tumor
terhadap jalur Kortikospinal)
3. Tumor Di Kelenjar Hipofisis
Adenoma Eosinofil
Anak : Pertumbuhan Raksasa
Dewasa : Pembesaran tangan, kaki, jari-
jari, madibula, penebalan kulit dan lidah
Adenoma Basofil :
Timbunan lemak wajah, bahu, abdomen,
pengecilan alat genitalia (Distrofia
Adiposogenitalis)
Adenoma Kromofob :
Berat badan meningkat dan libido
menurun
4. Tumor Lobus Temporalis
Unkus :
Gejala halusinasi pembauan dan pengecapan
disertai gerakan bibir dan lidah
Lesinya destruktif gangguan pembauan dan
pengecapan
Media :
Gejala dejavu (seperti pernah mengalami
kejadian semacam ini sebelumnya padahal
belum pernah)
Korteks Belakang Lobus Temporal :
Berkurangnya pendengaran
Tumor Hemisfer dominan belakang = afasia
sensoris
Tumor berkembang melibatkan jalur Kortikospinal
Kelumpuhan anggota badan sisi kontralateral
5. Tumor Lobus Parietalis Gangguan
Sensoris
Lesi iritatif parestesi (tebal, kesemutan atau
seperti terkena alarm listrik)
Lesi destruktif Hilangnya sensasi
Gangguan diskriminasi rangsang taktil,
Astereognosis
6. Tumor lobus Oksipitalis
Nyeri kepala
Defek lapangan penglihatan sebagian
Lesi Hemisfer Dominan = tidak mengenal benda
yang dilihat (visual object agnosia) dan tidak
mengenal warna (agnosia warna). Tidak
mengenal wajah orang lain (prosopagnosia)
7. Tumor Mesensefalon
Menekan jalur supranuklear N.III dan IV konjugasi
bola mata, dilatasi pupil (anisokor), rangsang cahaya
negatif, spastisitas
Hidrosefalus nyeri kepala edema papil
8. Tumor daerah Pons dan Med. Oblongata
Paresis N. VI unilateral, diplopia
Nyeri kepala dan pusing (vertigo)
Hemiparesis Alternans
9. Tumor Serebellum
Biasa menyerang pada anak-anak
Fase awal = Tekanan Intra Kranial meningkat akibat
penekanan jalan likuor Hidrosefalus
Gangguan keseimbangan
Ataksia
Spinal Cord & Root Compression
Causes :
Tumours
Primary
Secondary :
Extradural
Intradural/ Extramedullary
Intramedullary
Infection
Acute : Chronic Staphylococcus
Chronic : TB
Extradural
Intradural
Disc Disease And Spondylosis
Hematoma
AVM Extradural
Spontaneus Intradural
Trauma Intramedullary
Cystic Lesions
Extradural
Intradural - arachnoidal
Intramedullary - syringomyelia
Vascular Tumors and Malformation
Metastatic Tumors
Epidemiology
Thirty-five percent of all patients with systemic cancer
have CNS metastases. Ten times more common than
primary brain tumors.
Distribution
Two third affect parenchyma; others in meninges, dura,
calvarium. Location influenced by tumor type (Table 61.1).
On CT, 49% of patients with brain metastasis have one
mass; 21% have two; 30% have three or more.
Distribution parallels blood flow to brain;15% in
cerebellum; others supratentorial.
Calvarial and skull base metastases associated with five
characteristic syndromes (Table 61.2).
Primary Tumors Leading to CNS
Metastases
Several primary neoplasm associated
with brain metastases (Table 61.3)
About 14% of brain metastases
hemorrhagic (clinical stroke syndrome);
metastasis more likely to bleed than
primary brain tumor. Hemorrhage most
common with choriocarcinoma,
melanoma, lung, renal cel carcinoma
Diagnosis
Symptoms and Signs
Dictated by location. Seizures first
symptom in 15% to 20% of patients.
About 14% of brain metastases
hemorrhagic (clinical stroke syndromes);
metastasis more likely to bleed than
primary brain tumor. Hemorrhage most
common with choriocarcinoma, melanoma,
lung, renal cell carcinoma.
Imaging
MRI : usually round, well-circumscribed lesions;
hypointense on T1 images, hyperintense on T2.
Exception : malignant melanoma (isointense to
hyperintense on T1, hypointense on T2). About
90% enhance; sometimes heterogeneous or
ring-like.
Typical location: hemisphere white matter, near
cortical border.
Calcification: colon, lung, breast carcinoma.
Fluorodeoxyglucose PET may distinguish
recurrent tumor from radiation necrosis.
Diferential Diagnosis

Brain abscess, multifocal gliomas,


demyelinating disease (occasionally
large enhancing lesions), delayed
radiation necrosis, stroke.
Spinal Tumor

You might also like