Professional Documents
Culture Documents
----------------------------------------------
Logis Pelupa Inkoheren
Koheren Kdg bingung Disorientasi
Rasional Penilaian Daya ingat (-)
PROSES PENYIMPANGAN BERPIKIR
Pikiran anda:
Tindakan
Itu tidak adil!
orang lain
Persetan!
Saya tidak terima
Perilaku:
Anda mengusir orang itu, Emosi:
meninggalkan dengan dingin, Marah, frustasi, takut,
merencanakan balas dendam merasa bersalah
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
A. FAKTOR PREDISPOSISI
Gangguan kognitif umumnya disebabkan oleh
gangguan fungsi susunan syaraf pusat
Gangguan peredaran darah
Penyakit infeksi sistemik
Gangguan metabolik
Lansia degenerasi jaringan otak
PENGKAJIAN (lanjutan)
B. FAKTOR PRESIPITASI
Setiap kejadian di otak dapat mengakibatkan
gangguan kognitif
1. Hipoksia
suplai oksigen ke otak kurang
2. Gangguan metabolisme
Mengganggu fungsi mental
Hipotiroidisme
Hipoglikemia
FAKTOR PRESIPITASI
(lanjutan)
3. Racun, virus, bakteri yang menyerang
otak gangguan fungsi otak
4. Perubahan struktur otak akibat trauma
atau tumor
5. Stimulus yang kurang atau berlebihan
Misal pada ICCU cahaya, bunyi
yang konstan disorientasi, halusinasi
FAKTOR PRESIPITASI (lanjutan)
C. PERILAKU
Delirium
Demensia
D. MEKANISME KOPING
Cara klien mengatasi emosi dengan
gangguan kemampuan kognitif dipengaruhi
oleh pengalaman masa lalu
Koping yang biasa digunakan: denial,
rasionalisasi, intelektualisasi & regresi
DELIRIUM (lanjutan)
Sindroma otak akut yang reversible
Dapat pulih kembali jika dilakukan
intervensi yang cepat & tepat
Terjadi akibat respons terhadap stressor
yang spesifik
Infeksi, trauma, toksin, obat, intoksikasi
alkohol
DEMENSIA (lanjutan)
Disebabkan trauma (kecelakaan atau
pembedahan), infeksi kronis, gangguan
serebrovaskular
Perilaku yang umum kehilangan memori,
disorientasi, afek labil, gelisah & agitasi
perubahan tsb tidak mudah diterima klien
Paling banyak terjadi pada usia diatas 65 tahun
DELIRIUM
Fungsi kognitif yang kacau ditandai dengan
kesadaran berkabut dengan manifestasi:
Gangguan pikir : konsentrasi/ perhatian
rendah, daya ingat berkurang, orientasi &
persepsi yang salah
Gangguan aktifitas
Gangguan tidur
DEMENSIA
Gangguan kognitif yang ditandai oleh
hilangnya fungsi intelektual yang berat
Gangguan memori, penilaian, berpikir
abstrak
Sindroma otak kronik yang irreversible
Gangguan memori, penilaian, berpikir
abstrak
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Yang sering timbul:
1. Kecemasan
2. Gangguan komunikasi
3. Koping yang tidak efektif
4. Gangguan iteraksi sosial
5. Gangguan sensori persepsi
6. Gangguan eliminasi
7. Gangguan pola tidur
8. Gangguan mobilitas fisik
9. Gangguan pemenuhan perawatan diri
TUJUAN KEPERAWATAN
Tujuan jangka panjang:
1. Ditujukan terhadap peningkatan
kemampuan memproses informasi
2. Memfungsikan klien seoptimal mungkin
terutama pada gangguan
irreversible
TUJUAN KEPERAWATAN (lanjutan)
2. Komunikasi
Topik percakapan dipilih klien
Petunjuk komunikasi:
Verbal: pendek, jelas & lambat
Nonverbal: kontak mata, berdiri di
depan klien, gerakan lambat
Pendengar yang aktif
INTERVENSI DEMENSIA
(lanjutan)
3. Kurangi agitasi
Jadual harian
Aktifitas jelas & biasa
Penyaluran energi perawatan
mandiri
4. Mempersiapkan keluarga & masyarakat
Perawatan klien di rumah program
puskesmas