You are on page 1of 24

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat

Umum

Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik


(AC) yang putaran rotornya tidak sama dengan
putaran medan stator, dengan kata lain putaran
rotor dengan putaran medan stator terdapat selisih
putaran yang disebut slip

Berdasarkan jumlah fasa yang digunakan motor


induksi dikenal ada dua macam, yaitu: motor
induksi satu fasa dan motor induksi tiga fasa

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat


MOTOR LISTRIK INDUKSI 1 PHASE
Sesuai dengan namanya motor induksi satu fasa dirancang untuk
beroperasi menggunakan suplai tegangan satu fasa

Motor induksi satu fasa sering digunakan sebagai penggerak


pada peralatan yang memerlukan daya rendah dan kecepatan
yang relatif konstan

Motor induksi satu fasa memiliki beberapa kelebihan: konstruksi


sederhana, kecepatan putar yang hampir konstan terhadap
perubahan beban, dan umumnya digunakan pada sumber jala-jala
satu fasa yang banyak terdapat pada peralatan domestik

Motor ini memiliki beberapa kekurangan: kapasitas pembebanan


yang relatif rendah, tidak dapat melakukan pengasutan sendiri
tanpa pertolongan alat bantu dan efisiensi yang rendah

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat


Konstruksi Umum Motor Induksi Satu Fasa
Konstruksi motor induksi satu fasa hampir sama dengan
konstruksi motor induksi tiga fasa, yaitu terdiri dari dua bagian
utama yaitu stator dan rotor.

Keduanya merupakan rangkaian magnetik yang berbentuk


silinder dan simetris. Di antara rotor dan stator ini terdapat celah
udara yang sempit

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat


Konstruksi Umum Motor Induksi Satu Fasa (lanjutan)

Stator terdiri dari : inti stator, kumparan stator, dan alur stator.
Motor induksi satu fasa dilengkapi dengan dua kumparan stator
yang dipasang terpisah, yaitu kumparan utama (main winding)
atau sering disebut dengan kumparan berputar dan kumparan
bantu (auxiliary winding) atau sering disebut dengan kumparan
start

Rotor terdiri dari : inti rotor, kumparan rotor dan alur rotor
Ada dua jenis rotor yang sering digunakan pada motor induksi,
yaitu rotor belitan (wound rotor) dan rotor sangkar (squirrel cage
rotor)

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat


Prinsip Kerja Motor Induksi Satu Fasa

Teori Medan Putar Silang


Prinsip kerja motor induksi satu fasa dapat dijelaskan dengan
menggunakan teori medan putar silang (cross-field theory)

Jika motor induksi satu fasa diberikan tegangan bolak-balik satu


fasa maka arus bolak-balik akan mengalir pada kumparan stator

Arus pada kumparan stator ini menghasilkan medan magnit


seperti yang di tunjukkan oleh garis putus-putus pada Gambar
berikut:

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat


Prinsip Kerja Motor Induksi Satu Fasa
Teori Medan Putar Silang (lanjutan)

Medan Magnit Stator Berpulsa Sepanjang Garis AC

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat


Prinsip Kerja Motor Induksi Satu Fasa
Teori Medan Putar Silang (lanjutan)
Arus stator yang mengalir setengah periode pertama akan
membentuk kutub utara di A dan kutub selatan di C pada
permukaan stator

Pada setengah periode berikutnya, arah kutub-kutub stator


menjadi terbalik

Meskipun kuat medan magnit stator berubah-ubah yaitu


maksimum pada saat arus maksimum dan nol pada saat arus nol
serta polaritasnya terbalik secara periodik, aksi ini akan terjadi
hanya sepanjang sumbu AC

Dengan demikian, medan magnit ini tidak berputar tetapi hanya


merupakan sebuah medan magnit yang berpulsa pada posisi yang
tetap (stationary).

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat


Prinsip Kerja Motor Induksi Satu Fasa
Teori Medan Putar Silang (lanjutan)
Seperti pada transformator, tegangan terinduksi pada belitan
sekunder, dalam hal ini adalah kumparan rotor

Karena rotor dari motor induksi satu fasa umumnya rotor sangkar
yang belitannya terhubung singkat, maka arus akan mengalir
pada kumparan rotor tersebut

Sesuai dengan hukum Lenz, arah dari arus ini (seperti yang
ditunjukkan pada Gambar dibawah), sedemikian rupa sehingga
medan magnit yang dihasilkan melawan medan magnit yang
menghasilkannya

Arus rotor akan menghasilkan medan magnit rotor dan


membentuk kutub-kutub pada permukaan rotor

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat


Prinsip Kerja Motor Induksi Satu Fasa
Teori Medan Putar Silang (lanjutan)
Karena kutub-kutub berada pada sumbu AC dengan arah yang
berlawanan terhadap kutub-kutub stator, maka tidak ada momen
putar yang dihasilkan pada kedua arah sehingga rotor tetap diam

Maka motor induksi satu fasa tidak dapat diasut sendiri dan
membutuhkan rangkaian bantu untuk menjalankannya
Motor berputar,dapat dilakukan
dengan memutar secara manual
(dengan tangan) atau dengan
rangkaian bantu

Konduktor-konduktor rotor akan


memotong medan magnit stator
sehingga timbul gaya gerak listrik
pada konduktor-konduktor
tersebut.

Motor Dalam Keadaan Berputar


ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat
Prinsip Kerja Motor Induksi Satu Fasa
Teori Medan Putar Silang (lanjutan)
Jika fluks rotor mengarah ke atas (gambar sebelumnya), sesuai
dengan kaidah tangan kanan Fleming, arah gaya gerak listrik (ggl)
rotor akan mengarah keluar kertas pada setengah bagian atas
rotor dan mengarah ke dalam kertas pada setengah bagian bawah
rotor

Pada setengah periode berikutnya arah dari gaya gerak listrik


yang dibangkitkan akan terbalik

Gaya gerak listrik yang diinduksikan ke rotor adalah berbeda


dengan arus dan fluks stator

Karena konduktor-konduktor rotor terbuat dari bahan dengan


tahanan rendah dan induktansi tinggi, maka arus rotor yang
dihasilkan akan tertinggal terhadap gaya gerak listrik rotor
mendekati 90o, lebih jelasnya lihat gambar berikut:

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat


Prinsip Kerja Motor Induksi Satu Fasa
Teori Medan Putar Silang (lanjutan)

Fluks Rotor Tertinggal Terhadap Fluks Stator Sebesar 90

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat


Prinsip Kerja Motor Induksi Satu Fasa
Teori Medan Putar Silang (lanjutan)
Perhatian pada gambar berikut

Sesuai dengan kaidah tangan kanan Fleming, arus rotor ini akan
menghasilkan medan magnit, karena medan rotor ini terpisah
sebesar 90o dari medan stator, maka disebut sebagai medan
silang (cross-field)

Nilai maksimum dari medan ini terjadi pada saat seperempat


periode setelah gaya gerak listrik rotor yang dibangkitkan adalah
telah mencapai nilai maksimumnya

Karena arus rotor yang mengalir disebabkan oleh suatu gaya


gerak listrik bolak-balik maka medan magnit yang dihasilkan oleh
arus ini adalah juga bolak-balik dan aksi ini terjadi sepanjang sumbu
DB

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat


Prinsip Kerja Motor Induksi Satu Fasa
Teori Medan Putar Silang (lanjutan)

Medan Silang yang Dibangkitkan Arus Stator

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat


Prinsip Kerja Motor Induksi Satu Fasa
Teori Medan Putar Silang (lanjutan)
Karena medan silang beraksi pada sudut 90o terhadap medan
magnit stator dengan sudut fasa yang juga tertinggal 90 o terhadap
medan stator, kedua medan bersatu untuk membentuk sebuah
medan putar resultan yang berputar dengan kecepatan sinkron
yang ditunjukkan pada gambar berikut:

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat


Prinsip Kerja Motor Induksi Satu Fasa
Teori Medan Putar Silang (lanjutan)

Phasor Medan Putar yang Dihasilkan Oleh Belitan Stator dan Rotor
(R=Fluks resultan, r=Fluks rotor, s=Fluks stator)

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat


Prinsip Kerja Motor Induksi Satu Fasa
Teori Medan Putar Ganda
Teori medan putar ganda (double revolving-field theory) adalah suatu
metode lain untuk menganalisis prinsip perputaran motor induksi satu
fasa disamping teori medan putar silang

Menurut teori ini, medan magnit yang berpulsa dalam waktu tetapi diam
dalam ruangan dapat dibagi menjadi dua medan magnit, dimana besar
kedua medan magnit ini sama dan berputar dalam arah yang
berlawanan

Dengan kata lain, suatu fluks sinusoidal bolak-balik dapat diwakili oleh
dua fluks yang berputar, yang masing-masing nilainya sama dengan
setengah dari nilai fluks bolak-balik tersebut dan masing-masing
berputar secara sinkron dengan arah yang berlawanan.

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat


Prinsip Kerja Motor Induksi Satu Fasa
Teori Medan Putar Ganda (lanjutan)
Pada gambar berikut menunjukkan:
Komponen fluksnya A dan B mempunyai nilai yang sama yaitu m/2,
berputar dengan arah yang berlawanan dan searah jarum jam, seperti
ditunjukkan anak panah.

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat


Prinsip Kerja Motor Induksi Satu Fasa
Teori Medan Putar Ganda (lanjutan)

Pada beberapa saat ketika A dan B telah berputar dengan sudut


+ dan seperti pada gambar (b) diatas, maka besar fluks
resultan adalah :
r = m sin ( weber )
Keterangan :
r = fluks resultan ( weber )
m = fluks maksimum ( weber )
= sudut ruang
Setelah seperempat periode putaran, fluks A dan B akan
berlawanan arah seperti yang ditunjukkan pada gambar (c)
diatas, maka fluks resultannya = 0

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat


Prinsip Kerja Motor Induksi Satu Fasa
Teori Medan Putar Ganda (lanjutan)
Setelah setengah putaran, fluks A dan B akan mempunyai resultan
sebesar -2 x m /2 = - m , seperti yang ditunjukkan pada gambar (d)

Setelah tiga perempat putaran, resultan akan kembali nol seperti yang
ditunjukkan pada gambar (e) demikianlah seterusnya

Jika nilai-nilai dari fluks resultan digambarkan terhadap diantara = 0o


sampai = 360o, maka akan didapat suatu kurva seperti yang
ditunjukkan pada gambar berikut:

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat


Prinsip Kerja Motor Induksi Satu Fasa
Teori Medan Putar Ganda (lanjutan)

Kurva Fluks Resultan Terhadap

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat


Prinsip Kerja Motor Induksi Satu Fasa
Teori Medan Putar Ganda (lanjutan)
Pada saat rotor berputar sesuai dengan arah momen putar medan maju
dengan kecepatan tertentu, maka besar slip terhadap momen putar
medan maju (sf) yang terjadi adalah :
Sf = (Ns Nr) / Ns = S
Keterangan :
Ns = kecepatan sinkron ( rpm )
Nr = kecepatan putaran rotor (rpm)

Sedangkan slip terhadap momen mundur (sb) dengan rotor menentang


arah momen putar mundur adalah :

Sb = (Ns (-) Nr) / Ns = (Ns + Nr) / Ns = Ns / Ns + Nr / Ns


= 1 + Nr / Ns = 1 - (S Ns - Ns ) / Ns = 2 S

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat


Prinsip Kerja Motor Induksi Satu Fasa
Teori Medan Putar Ganda (lanjutan)
Masing-masing komponen fluks memotong konduktor rotor sehingga
menginduksikan ggl dan pada akhirnya menghasilkan torsi

Pada keadaan diam kedua komponen torsi tersebut adalah sama besar,
sehingga torsi asut adalah = nol

Pada saat motor berputar, besar kedua komponen torsi tersebut tidaklah
sama sehingga torsi resultan membuat motor tetap berputar pada
putarannya.

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat


ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat

You might also like