You are on page 1of 17

MINYAK BUMI

ANGGOTA KELOMPOK :
I. ADITYA PUTRA. P(02)
II. ANINDITA VIDYA. P(05)
III. M. RIZAL KUSUMA(21)
IV. PUTRI NOER. P (25)
V. SHINTA AYU. H(32)
Pendahuluan
Minyak bumi merupakan komoditas hasil
tambang yang sangat besar peranannya bagi
perekonomian indonesia. Minyak bumi
merupakan campuran dari berbagai senyawa.
Penyusun utama minyak bumi berupa
hidrokarbon, terutama alkana, sikloalkana,
dan senyawa aromatis.
Komposisi Minyak Bumi
Jenis senyawa Jumlah Contoh
(presentaa
se)
Senyawa hidrokarbon 90 99% Alkana,
sikloalkana, dan
aromatis
Senyawa karbon mengandung 0,1 7% Tioalkana(R-S-R)
belerang Alkanatiol(R-S-H)
Senyawa karbon mengandung 0,01 0,9% Pirol (C4H5N)
nitrogen
Senyawa karbon mengandung 0,01 0,4% Asam
oksigen karboksilat(RCOOH
)
Senyawa organo logam Sangat kecil Senyawa logam
nikel
Jumlah atom karbon dalam rantai hidrokarbon bervariasi.
Untuk dapat dipergunakan sebagai bahan bakar maka
dikelompokkan menjadi beberapa fraksi atau tingkatan
dengan urutan sederhana sebagai berikut :
Gas
Rentang rantai karbon : C1 sampai C5
Trayek didih : 0 sampai 50C
Peruntukan: Gas tabung, BBG, umpan proses
petrokomia.
Gasolin (Bensin)
Rentang rantai karbon : C6 sampai C11
Trayek didih : 50 sampai 85C
Peruntukan : Bahan bakar motor, bahan bakar
penerbangan bermesin piston, umpan proses petrokomia
Kerosin (Minyak Tanah)
Rentang rantai karbon : C12 sampai C20
Trayek didih : 85 sampai 105C
Peruntukan : Bahan bakar motor, bahan bakar
penerbangan bermesin jet, bahan bakar rumah tangga,
bahan bakar industri, umpan proses petrokimia
Solar
Rentang rantai karbon : C21 sampai C30
Trayek didih : 105 sampai 135C
Peruntukan : Bahan bakar motor, bahan bakar
industri
Minyak Berat
Rentang rantai karbon dari C31 sampai C40
Trayek didih dari130 sampai 300C
Peruntukan : Minyak pelumas, lilin, umpan proses
petrokimia
Residu
Rentang rantai karbon diatas C40
Trayek didih diatas 300C
Peruntukan : Bahan bakar boiler (mesin pembangkit
uap panas), aspal, bahan pelapis anti bocor.
Proses Pembentukan Minyak Bumi
Proses pembentukan minyak bumi terdiri dari tiga
tingkat, yaitu:
1. Pembentukan sendiri, terdiri dari:
- pengumpulan zat organik dalam sedimen
- pengawetan zat organik dalam sedimen
- transformasi zat organik menjadi minyak
bumi.
2. Migrasi minyak bumi yang terbentuk dan
tersebar di dalam lapisansedimen
terperangkap.
3. Akumulasi tetes minyak yang tersebar dalam
lapisan sedimen hingga berkumpil menjadi
akumulasi komersial
Proses kimia organik pada umumnya dapat dipecahkan dengan
percobaan di laboratorium, namun berbagai faktor geologi
mengenai cara terdapatnya minyak bumi serta penyebarannya
didalam sedimen harus pula ditinjau. Fakta ini disimpulkan oleh Cox
yang kemudian di kenal sebagai pagar Cox diantaranya adalah:
Minyak bumi selalu terdapat di dalam batuan sedimen dan
umumnya pada sedimen marine, fesies sedimen yang utama untuk
minyak bumi yang terdapat di sekitar pantai.
Minyak bumi memeng merupakan campuran kompleks hidrokarbon.
Temperatur reservior rata-rata 107C dan minyak bumi masih dapat
bertahan sampai 200C. Diatas temperatur ini forfirin sudah tidak
bertahan.
Minyak bumi selalu terbentuk dalam keadaan reduksi ditandai
adanya forfirin dan belerang.
Minyak bumi dapat tahan pada perubahan tekanan dari 8-10000
psi.
Proses transformasi zat organik menjadi minyak bumi.
Ada beberapa hal yang mempengaruhi peristiwa diatas,
diantaranya:
1. Degradasi thermal
Akibat sedimen terkena penimbunan dan pembanaman maka akan
timbul perubahan tekanan dan suhu. Perubahan suhu adalah faktor
yang sangat penting.
2. Reaksi katalis
Adanya katalis dapat mempercepat proses kimia.
3. Radioaktivasi
Pengaruh pembombanderan asam lemak oleh partikel alpha dapay
membentuk hidrokarbon parafin. Ini menunjukan pengaruh
radioaktif terhadap zat organik.
4. Aktifitas bakteri.
Bakteri mempunyai potensi besar dalam proses pembentukan
hidrokarbon minyak bumi dan memegang peranan dari sejak
matinya senyawa organik sampai pada waktu diagnosa, serta
menyiapkan kondisi yang memungkinkan terbentuknya minyak
bumi.
Zat organik sebagai bahan sumber
Jenis zat oragink yang dijadikan sumber minyak bumi menurut
para ahli dap[at disimpulkan bahwa jenis zat organik yang
merupakan zat pembentuk utama minyak bumi adalah lipidzat
Pengolahan Minyak Bumi
Pengolahan minyak bumi dibagi menjadi dua tahap,
pengolahan tahap pertama dilakukan dengan cara
distilasi bertingkat, dan pengolahan tahap kedua
dilakukan dengan berbagai cara. Proses pengolahan
minyak bumi sendiri terdiri dari dua jenis proses
utama, yaitu Proses Primer dan Proses Sekunder.
Sebagian orang mendefinisikan Proses Primer sebagai
proses fisika, sedangkan Proses Sekunder adalah
proses kimia. Hal itu bisa dimengerti karena pada
proses primer biasanya komponen atau fraksi minyak
bumi dipisahkan berdasarkan salah satu sifat
fisikanya, yaitu titik didih
Sementara pemisahan dengan cara proses
sekunder bekerja berdasarkan sifat kimia,
seperti perengkahan atau pemecahan maupun
konversi, dimana didalamnya terjadi proses
perubahan struktur kimia minyak bumi tersebut.
Proses Primer
Minyak bumi atau minyak mentah sebelum masuk kedalam kolom
fraksinasi (kolom pemisah) terlebih dahulu dipanaskan dalam
aliran pipa dalam furnace (tanur) sampai dengan suhu 350C.
Minyak mentah yang sudah dipanaskan tersebut kemudian masuk
kedalam kolom fraksinasi pada bagian flash chamber (biasanya
berada pada sepertiga bagian bawah kolom fraksinasi). Untuk
menjaga suhu dan tekanan dalam kolom maka dibantu
pemanasan dengan steam (uap air panas dan bertekanan tinggi).
Karena perbedaan titik didih setiap komponen hidrokarbon maka
komponen-komponen tersebut akan terpisah dengan sendirinya,
dimana hidrokarbon ringan akan berada dibagian atas kolom
diikuti dengan fraksi yang lebih berat dibawahnya. Pada tray
(sekat dalam kolom) komponen itu akan terkumpul sesuai
fraksinya masing-masing.
Pada setiap tingkatan atau fraksi yang terkumpul kemudian
dipompakan keluar kolom, didinginkan dalam bak pendingin, lalu
ditampung dalam tanki produknya masing-masing. Produk ini
belum bisa langsung dipakai, karena masih harus ditambahkan
aditif (zat penambah) agar dapat memenuhi spesifikasi atau
persyaratan atau baku mutu yang ditentukan oleh Dirjen Migas RI
untuk masing-masing produk tersebut.
Proses Sekunder
Untuk pengolahan minyak berat jenis ini maka bisa
dipastikan produk yang dihasilkan akan lebih banyak
fraksi beratnya daripada fraksi ringannya.
Teknologi yang banyak digunakan adalah dengan cara
melakukan cracking (perengkahan atau pemutusan)
terhadap hidrokarbon rantai panjang menjadi
hidrokarbon rantai pendek, sehingga bisa menjadi
fraksi ringan juga. Misal, dengan cara
merengkahsebuah molekul hidrokarbon C30 yang
merupakan produk dari fraksi solar atau minyak berat
menjadi dua buah molekul hidrokarbon C15 yang
merupakan produk dari fraksi minyak tanah atau
kerosin, atau menjadi sebuah molekul hidrokarbon
C10 yang merupakan produk dari fraksi bensin dan
sebuah molekul hidrokarbon C20 yang merupakan
produk dari fraksi solar.
Teori Minyak Bumi
1. Teori Anorganik (Abiogenesis)
Barthelot (1866) mengemukakan bahwa di dalam
minyak bumi terdapat logam alkali, yang dalam keadaan
bebas dengan temperatur tinggi akan bersentuhan dengan
CO2 membentuk asitilena. Kemudian Mandeleyev (1877)
mengemukakan bahwa minyak bumi terbentuk akibat
adanya pengaruh kerja uap pada karbida-karbida logam
dalam bumi. Yang lebih ekstrim lagi adalah pernyataan
beberapa ahli yang mengemukakan bahwa minyak bumi
mulai terbentuk sejak zaman prasejarah, jauh sebelum
bumi terbentuk dan bersamaan dengan proses
terbentuknya bumi. Pernyataan tersebut berdasarkan fakta
ditemukannya material hidrokarbon dalam beberapa
batuan meteor dan di atmosfir beberapa planet lain.
Berdasarkan teori anorganik, pembentukan minyak bumi
didasarkan pada proses kimia, yaitu :
a. Teori alkalisasi panas dengan CO2 (Berthelot)
Reaksi yang terjadi:
alkali metal + CO2 karbida
karbida + H2O ocetylena
C2H2 C6H6 komponen-komponen lain
Dengan kata lain bahwa didalam minyak bumi terdapat logam
alkali dalam keadaan bebas dan bersuhu tinggi. Bila CO2 dari
udara bersentuhan dengan alkali panas tadi maka akan
terbentuk ocetylena. Ocetylena akan berubah menjadi benzena
karena suhu tinggi. Kelemahan logam ini adalah logam alkali
tidak terdapat bebas di kerak bumi.
b. Teori karbida panas dengan air (Mendeleyef)
Asumsi yang dipakai adalah ada karbida besi di dalam kerak
bumi yang kemudian bersentuhan dengan air membentuk
hidrokarbon, kelemahannya tidak cukup banyak karbida di alam.
2.Teori Organik (Biogenesis)
Berdasarkan teori Biogenesis, minyak bumi terbentuk karena adanya
kebocoran kecil yang permanen dalam siklus karbon. Siklus karbon ini
terjadi antara atmosfir dengan permukaan bumi, yang digambarkan dengan
dua panah dengan arah yang berlawanan, dimana karbon diangkut dalam
bentuk karbon dioksida (CO2). Pada arah pertama, karbon dioksida di
atmosfir berasimilasi, artinya CO2 diekstrak dari atmosfir oleh organisme
fotosintetik darat dan laut. Pada arah yang kedua CO2 dibebaskan kembali
ke atmosfir melalui respirasi makhluk hidup (tumbuhan, hewan dan
mikroorganisme).
P.G. Mackuire yang pertama kali mengemukakan pendapatnya bahwa
minyak bumi berasal dari tumbuhan. Beberapa argumentasi telah
dikemukakan untuk membuktikan bahwa minyak bumi berasal dari zat
organik yaitu:
- Minyak bumi memiliki sifat dapat memutar bidang polarisasi,ini
disebabkan oleh adanya kolesterol atau zat lemak yang terdapat dalam
darah, sedangkan zat organik tidak terdapat dalam darah dan tidak dapat
memutar bidang polarisasi.
- Minyak bumi mengandung porfirin atau zat kompleks yang terdiri dari
hidrokarbon dengan unsur vanadium, nikel, dsb.
- Susunan hidrokarbon yang terdiri dari atom C dan H sangat mirip dengan
zat organik, yang terdiri dari C, H dan O. Walaupun zat organik
menggandung oksigen dan nitrogen cukup besar.
- Hidrokarbon terdapat di dalam lapisan sedimen dan merupakan bagian
integral sedimentasi.
- Secara praktis lapisan minyak bumi terdapat dalam kambium sampai
Bensin
Petrol (biasa disebut gasoline di Amerika
Serikat dan Kanada; di Indonesia biasa
disebut bensin) adalah cairan campuran yang
berasal dari minyak bumi dan sebagian besar
tersusun dari hidrokarbon serta digunakan
sebagai bahan bakar dalam mesin
pembakaran dalam. Istilah gasoline banyak
digunakan dalam industri minyak, bahkan
dalam perusahaan bukan Amerika.
Kadangkala istilah mogas (kependekan dari
motor gasoline, digunakan mobil) digunakan
untuk membedakannya dengan avgas,
gasoline yang digunakan oleh pesawat

You might also like