Diagnosis Supports Use Of Procalcitonin In The Emergency Room For Diagnosis Of Severe Sepsis
Fabin A Jaimes, Gisela D De La Rosa, Marta L Valencia, Clara M Arango,
Carlos I Gomez, Alex Garcia, Sigifredo Ospina, Susana C Osorno And Adriana I Henao
BMC Anesthesiology 2013
Background Klinisi sering tidak mendiagnosis atau lambat dalam mendiagnosis Sepsis. Gold standar yang ideal belumlah tersedia untuk mendiagnosis suatu sepsis, mikrobiologi tidaklah terlalu sensitive dan test laboratorium tidaklah begitu spesifik Sepsis berkaitan dengan aktifasi faktor inflamasi secara simultan dan faktor kaskade koagulasi. Tiga biomarker yang selalu muncul dalam infeksi sistemik adalah :C-reactive protein (CRP), procalcitonin (PCT), and D-dimer (DD); Penelitian ini bertujuan untuk mengukur akurasi diagnosis dari ketiga biomarker tersebut dalam mendiagnosis suatu sepsis. Methods Penelitian cross-sectional untuk menentukan akurasi diagnosis dari ketiga biomarker tersebut dibandingkan dengan sepsis yang didiagnosis dari ahli, dan dianalisis/dibandingkan berdasarkan LCA. Sampel yang diambil adalah pasien di UGD yang dirawat dalam 24 dan difollow-up setiap hari sampai pasien pulang. Setting ER Hospital Universitario San Vicente de Paul (Colombia) Agustus 2007-Februari 2009 Result Result Result Result Kesimpulan
CRP, PCT dan DD tidak cukup mampu
membedakan sepsis dan pasien non- sepsis di UGD PCT yang lebih tinggi tampaknya berhubungan dengan prognosis pasien dan cendrung pada pasien dengan sepsis berat. Penentuan tingkat PCT berguna untuk screening dan penentuan prognosis pasien dengan penyakit yang parah. Terimakasih