You are on page 1of 9

EFFECTS OF THRESHOLD INSPIRATORY MUSCLE

TRAINING VERSUS
CONVENTIONAL PHYSIOTHERAPY ON THE
WEANING PERIOD OF
MECHANICALLY VENTILATED PATIENTS

INDRA DWI SETIAWAN


Introduction
Bernapas adalah salah satu modal dasar
dari kehidupan manusia , yang
diperlukan untuk kelangsungan hidup
dan dilakukan dengan mekanisme
sistem pernafasan yang rumit.
Kegagalan pernapasan adalah
ketidakmampuan untuk menjaga baik
pengiriman normal dari O2 ke jaringan
yang normal atau pengangkatan
jaringan dari co2 .
Analisis PICO
Patient = menggunakan sample sebanyak 30
orang dengan kriteria pasien, pasien yang sudah
ada di ICU menggunakan MV (Mechanical
ventilation) selama 24 jam dan mulai dilakukan
tindakan medis, > 18tahun, jenis kelamin,
Ventilator mode: SIMV, CPAP, SIMV+PS and PSV,
Kesadaran baik , dapat bekerja sama dan dapat
duduk di posisi 60 selama 15 menit, ABG
normal, Cardiovascular stability, Maximal
Inspiratory Pressure: >-35cm H2O
Intervention
1. Pelatihan Threshold otot inspirasi (TIMT)
2. Fisioterapi Konvensional
Comparation
Grup-A Pengobatan Fisioterapi
konvensional
Positioning ,pelatihan ulang diafragma dan
perekrutan penopang strategi,Latihan
segmental ekspansi, latihan dada ekspansi,
Perkusi dan getaran,postural drainase,Batuk
dan terengah,rentang aktif dan pasif gerak
Frekuensi - dua kali sehari; 7 hari
seminggu sampai ekstubasi.
Comparation
Grup-B Pengobatan Fisioterapi konvensional dengan
Threshold Inspirasi Pelatihan Otot:
Pasien posisi-45 derajat pada tempat tidur.
Perangkat ini diadaptasi dan terhubung ke tube endotrakeal
pasien. Pasien diinstruksikan untuk bernapas sampai suatu
isyarat pendengaran berasal dari perangkat.
5 set 6 nafas pengulangan.
1 menit istirahat antara setiap set; pada MV mendukung
Untuk latihan tekanan pada ambang batas itu terus ke 30 %
mip exertion dan kemudian mengatur sebuah peringkat 6-8 rpe
maksimal 10 pada skala.
skala RPE diukur mengikuti setiap set
Tekanan pelatihan Ambang meningkat setiap hari oleh 10% dari
MIP pasien.
Fisioterapi konvensional kemudian dilanjutkan ( sebagaimana
disebutkan dalam kelompok kontrol ) pada bagian lain untuk
mencegah kelelahan .
Frekuensi - dua kali sehari; 7 hari seminggu sampai ekstubasi.
Outcame
Hasil studi menunjukkan bahwa TIMT (Threshold
Inspiratory Muscle Training )bersama dengan
fisioterapi konvensional lebih signifikan dibandingkan
dengan hanya menggunakan fisioterapi konvensional
dalam MIP (Maximal Inspiratory Pressure ).
Implikasi keperawatan

Pelatihan otot inspirasi menggunakan


TIMT (Threshold Inspiratory Muscle
Training )yang dilakukuan bersamaan
dengan fisioterapi konvensional dapat
dimasukkan dalam rutinitas keperawatan
dimana dapat mempermudah pasien yang
menggunakan ventilasi mekanis, karena
dapat meningkatkan kemampuan otot
saat inspirasi.
TERIMA KASIH

You might also like