Professional Documents
Culture Documents
YANUARMAN
Pembimbing :
dr. DEWI BEHTRI YANIFITRI, Sp. P
Gagal dalam mengenali dan
mengobati abses paru berkaitan
dengan hasil klinis yang buruk.
Palpasi
Atas Fremitus taktil/vocal: Normal Fremitus taktil/vocal: Normal
Perkusi
Atas Sonor Sonor
Tengan Sonor memendek
Bawah Pekak Sonor
Auskultasi
Atas Vesikuler ( +), rhonki (-), wheezing (-) Vesikuler ( +), rhonki (-), wheezing (-)
Tengan Vesikuler ( ), rhonki (-), wheezing (-)
Bawah Vesikuler (- ) , rhonki (-), wheezing (-) Vesikuler ( +) , rhonki (-), wheezing (-)
Pemeriksaan Fisik
Kulit : sawo matang, ikterik(-) sianosis(-),
edema(-)
Kepala : rambut hitam, sukar dicabut
Wajah : simetris, edema (-), deformitas (-)
Mata : anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), sekret
(-/-), refleks cahaya langsung ( +/+), refleks
cahaya tidak langsung (+/+), pupil isokor 3
mm/3 mm
Telinga : kesan normotia
Hidung : sekret (-/-), cavum nasi hiperemis
(-), napas cuping hidung (-)
Mulut : mukosa kering (-), sianosis (-)tremor
(-), hiperemis (-), tonsil hiperemis
(-/-), T1 T1.
Leher : retraksi suprasternal (-)
pembesaran KGB (-), kaku kuduk(-).
Jantung:
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba, thrill (-)
Perkusi : Batas-batas jantung
Atas : Sela iga III linea midclavicula sinistra
Kiri : Sela iga V linea Axilaris anterior
Kanan : Sela iga V satu jari linea parasternal
kanan
Auskultasi : BJ I > BJ II , reguler (+), bising
(-)
Abdomen
Inspeksi : simetris, distensi (-), vena
kolateral (-)
Palpasi : nyeri tekan (-), defans muskular
(-)
Perkusi : timpani, shifting dullness (-),
undulasi (-)
Auskultasi : Peristaltik normal
Ekstremitas : sianosis (-), pucat (-),
udem (-)
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium Darah
22/12/2014 Nilai rujukan Satuan
Difftel
Eosinofil 2 0-6 %
Basofil 0 0-2 %
N. Segmen 75 50-70 %
Limfosit 16 20-40 %
Monosit 7 2-8 %
1Elektrolit
Na 143 135-145 mmol/L
K 3,0 3,5-4,5 mmol/L
Cl
113 90-110 mmol/L
Fungsi Ginjal
Ureum 13 13- 43 mg/dl
Kreatinin 0,5 0,51-0,95 mg/dl
Sputum Mo : Tidak ada bakteri patogen
terisolasi
Foto Thorax, 26-12-2014
Espertise
Foto toraks AP
Cor : Besar dan bentuk normal
Pulmo : tampak perselubungan di
Lateral
Cairan : Ada (+)
Belakang
Penebalan pleura: Ada (+)
Tatalaksana
Diet TKTP
IVFD RL : aminofluid 20gtt/i
Drip Metronidazol 500 mg/8 jam
Drip Levofloxacin 500 mg/24 jam
Sohobion tab 2x1
Curcuma tab 2x1
Planing:
Foto thorak ulang
Cek darah ulang
Diagnosa
Abses paru
Abses paru didefinisikan sebagai nekrosis
jaringan paru dan pembentukan rongga yang
berisi debris-debris nekrotik atau cairan yang
disebabkan oleh infeksi mikroba. Pembentukan
sejumlah abses kecil (<2 cm) abses kadang-
kadang disebut sebagai pneumonia nekrosis
atau gangren paru.
Baik abses paru maupun pneumonia nekrotik
adalah manifestasi/perwujudan dari proses
patologis yang serupa.
1. Infeksi yang timbul melalui saluran
nafas (aspirasi)
2. Penyulit beberapa tipe pneumonia
3. Perluasan abses sub diafragma
4. Luka traumatik paru
5. Infark paru terinfeksi
Prevalensi tertinggi adalah dari infeksi
saluran nafas atas
Penyebabnya campuran bermacam-
Batuk
Nyeri pleuritik
Dahak
Berupa pus
Kloramfenikol4 x 500 mg
Klindamisin3 x 600 mg
Metronidazol 4 x 500 mg
Postural drainase
Bronkoskopi
Membersihkan jalan nafas
Pembedahan
Abses menahun
Kavitas menetap dengan produksi dahak
masih ada setelah terapi intensif selama 6
minggu.
Terima kasih