You are on page 1of 43

PNEUMONIA

Definisi Pneumonia
Pneumonia :
Inflamasi pada parenkim paru yang
dihubungkan dengan konsolidasi rongga
Alveoli.
Infeksi saluran Pernafasan bagian bawah :
- Bronchitis
- Bronchiolitis
- Pneumonia
Epidemiologi Pneumonia
Pneumonia penyebab
terbanyak mortalitas
anak < 5 tahun.
Tahun 2007 : 1,8 juta
dari 9 juta anak yang
meninggal disebabkan
oleh pneumonia.
98% anak yang
meninggal dunia karena
pneumonia berasal dari
negara berkembang.
Etiologi Pneumonia
Virus :
RSV, virus influenza, adenovirus dan virus parainfluenza

Bakteri:
Streptococcus pneumoniae
Hemophilus influenzae
Staphylococcus aureus
Streptococcus group A B
Klebsiella pneumoniae
Pseudomonas aeruginosa
Chlamydia sp
Mycoplasma pneumoniae
Faktor Resiko Pneumonia
Klasifikasi Pneumonia
Bronchopneumonia
Lobar Pneumonia
Patogenesis Pneumonia
Aspirasi kuman/penyebaran langsung
kuman dari saluran respiratorik atas
Terjadi proses peradangan di Alveoli,
yang melalui 4 stadium:
1.Kongesti
Lobus paru yang terkena menjadi
merah, bengkak, banyak cairan, kapiler
melebar, kongestif, alveolus terisi
netrofil dan makrofag.
2. Hepatisasi Merah
Netrofil bertambah, alveoli juga berisi
leukosit, eritrosit, dan eksudat menjadi fibrin.
Pada perabaan, paru-paru tampak lebih padat,
menyerupai hepar.

3. Hepatisasi Abu
Deposisi fibrin, tdp fibrin dan leukosit
polimorfonuklir di alveoli & terjadi proses
fagositosis yg cepat.
Paru-paru masih tetap padat namun warna
kemerahan berubah menjadi abu-abu.
4. Resolusi
Degenerasi neutrofil, fagositosis
bakteri, fibrin menipis, kuman dan
debris menghilang.
Patogenesis Pneumonia
Aspirasi kuman/ penyebaran dari
traktus respiratorius atas

Proses peradangan
alveoli

Ekstravasasi cairan ke dalam alveoli

Terhambatnya perpindahan oksigen dari


alveoli ke aliran darah
HIPOKSEMIA

Terbentuknya eksudat dalam alveoli


DIAGNOSIS / KLASIFIKASI

DIAGNOSIS KLINIS KLASIFIKASI WHO

Pneumonia Berat (rawat inap): Penyakit sangat berat


tanpa gejala hipoksemia (Pneumonia berat)
dengan gejala hipoksemia
dengan komplikasi

Pneumonia ringan (rawat jalan) Pneumonia

Infeksi respiratorik akut atas Batuk: bukan pneumonia


GEJALA
DIAGNOSIS

Pastikan bahwa anak tidak mempunyai tanda- tanda


pneumonia berat
DIAGNOSIS

Batuk dan atau kesulitan bernapas ditambah minimal


salah satu hal berikut ini:
Kepala terangguk-angguk
Pernapasan cuping hidung
Tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam
Foto dada menunjukkan gambaran pneumonia
(infiltrat luas, konsolidasi, dll)
DIAGNOSIS

- Napas cepat: Dalam keadaan yang


< 2 bulan : 60x/menit sangat berat dapat
2 11 bulan : 50x/menit dijumpai:
1 5 tahun : 40x/menit Tidak dapat menyusu atau
5 tahun : 30x/menit minum/makan, atau
- Grunting pada bayi muda memuntahkan semuanya
- Pada auskultasi terdengar: Kejang, letargis atau tidak
Crackles (ronki) sadar
Suara pernapasan menurun Sianosis
Suara pernapasan bronkial Distres pernapasan berat.
PENATALAKSANAAN

Anak di rawat jalan


Beri antibiotik: Kotrimoksasol (4 mg TMP/kg BB/kali) 2 kali
sehari selama 3
Hari atau Amoksisilin (25 mg/kg BB/kali) 2 kali sehari
selama 3 hari. Untuk pasien HIV diberikan selama 5 hari.
Anjurkan ibu untuk memberi makan anak. Nasihati ibu
untuk membawa kembali anaknya setelah 2 hari, atau lebih
cepat kalau keadaan anak memburuk atau tidak bisa
minum atau menyusu.
Ketika anak kembali:
- Jika pernapasannya membaik (melambat), demam
berkurang, nafsu makan membaik, lanjutkan pengobatan
sampai seluruhnya 3 hari.
PENATALAKSANAAN

- Dirawat di RS

- Antibiotik:
Ampisilin/amoksisilin (25-50 mg/kgBB/x IV atau IM /6 jam),
yang harus dipantau dalam 24 jam selama 72 jam pertama
Bila respons baik diberikan selama 5 hari terapi
dilanjutkan di rumah atau di RS dengan amoksisilin oral
(15 mg/kgBB/x, 3x sehari) 5 hari berikutnya.
Bila klinis memburuk <48 jam atau terdapat keadaan yang
berat (tidak dapat menyusu atau minum/makan, atau
memuntahkan semuanya, kejang, letargis atau tidak sadar,
sianosis, distres pernapasan berat) maka + kloramfenikol
(25 mg/kgBB/x IM atau IV / 8 jam).
PENATALAKSANAAN

Bila pasien datang dalam keadaan klinis berat segera


berikan O2 + kombinasi ampilisin-kloramfenikol atau
ampisilin-gentamisin
Sebagai alternatif seftriakson (80-100 mg/kgBB IM atau
IV 1x/hari).
Bila anak tidak membaik dalam 48 jam maka bila
memungkinkan buat foto dada.
Apabila diduga pneumonia stafilokokal ganti dengan
gentamisin (7.5 mg/kgBB IM 1x/hari) dan kloksasilin (50
mg/kgBB IM atau IV/6 jam) atau klindamisin (15
mg/kgBB/hari,3x pemberian) Bila keadaan membaik
lanjutkan kloksasilin (atau dikloksasilin) oral 4 x sehari
sampai secara keseluruhan mencapai 3 minggu, atau
klindamisin secara oral selama 2 minggu.
Pertimbangan antibiotik berdasarkan
kelompok umur
Neonatus atau bayi kecil Bayi dan anak usia sekolah Aak usia sekolah (> 5
(<3 bulan) (3 bulan 5 tahun) tahun)
Etiologi: Etiologi: Etiologi:
-Group B Streptococcus -S pneumonia -M pneumonia
-Gram negative enteric -H influenza -K pneumonia
bakteri -S aureus -S pneumonia
-C trachomatis
-S aureus
Antibiotik: Antibiotik: Antibiotik:
-Amoxicillin -Beta-lactam -Makrolide
-Amoxicillin/ as. Clavulanat ampisillin eritromisin
+ gentamicin amoxicillin/ as. Clavulanat klaritromisin
+ Sefalosporin gen.ke-3 sefalosporin azitromisin
-Cotrimoxazol -Tetrasiklin dan doksisiklin (
-Makrolide > 8 thn)
eritromisin
Terapi Oksigen

Beri O2 pada semua anak dengan pneumonia berat

Beri O2 bila SatO2 < 90%. Lakukan periode uji coba.

Hentikan bila SatO2 stabil> 90%.


Nasal prongs direkomendasikan
Lanjutkan pemberian O2 sampai tanda hipoksia (seperti
tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam yang berat
atau napas > 70x/menit) tidak ditemukan lagi
Terapi Suportif
KOMPLIKASI
Jika dalam 48 jam klinis tidak
membaik/memburuk
komplikasi / diagnosis lain R Thorax
Pneumonia Stafilokokus.
Pneumatokel
Pneumotoraks
Efusi pleura Pneumonia Stafilokokus
Sputum kokus Gram positif
Infeksi kulit (pus/pustula)

Kloksasilin (50 mg/kg/BB IM atau IV /6 jam) +


Gentamisin (7.5 mg/kgBB IM atau IV 1x/hari).
Perbaikan (+) lanjutkan kloksasilin oral
50mg/kgBB/hari 4x/hari selama 3 minggu.
Catatan: Kloksasilin dapat diganti dengan antibiotik anti-stafilokokal lain
seperti oksasilin, flukloksasilin, atau dikloksasilin.
KOMPLIKASI...

Tanda pendorongan organ


intratorakal.
Pekak pada perkusi.
R Thorax cairan pada satu
EMPIEMA
atau kedua sisi dada.
demam menetap meskipun sedang
diberi antibiotik
Cairan pleura menjadi keruh/
purulen.
TERAPI KOMPLIKASI...
Drainase
Mungkin diperlukan drainase ulangan sebanyak 2-3x jika
terdapat cairan lagi.
Analisis cairan terutama protein dan glukosa, jumlah sel,
jenis sel, pemeriksaan bakteri dengan pewarnaan Gramdan
Ziehl-Nielsen.

Antibiotik
Kloksasilin (50 mg/kgBB/x IM/IV/6 jam) + gentamisin(7.5mg/
kgBB IM/IV 1x/hari).
Perbaikan (+) lanjutkan kloksasilin oral 50-100
mg/kgBB/hari. Lanjutkan terapi sampai maksimal 3 minggu.
Gagal Terapi
Jika klinis menetap/memburuk setelah
terapi yang adekuat TB?

Demam persisten 2 minggu +


gejala pneumonia TUBERCULOSIS

Skoring TB 6

Terapi sesuai untuk TB


* Respon terhadap terapi TB harus dievaluasi
Anak dengan positif HIV atau suspek positif HIV

- Gejala sama dengan anak Non-HIV


- PCP, tersering pada umur 4-6 bulan

Beri ampisillin + gentamisin selama 10 hari, seperti


pada pneumonia

Jika tidak membaik dalam 48 jam, ganti dengan seftriakson (80


mg/kgBB IV 1x/hari dalam 30 menit). Jika tidak tersedia beri
gentamisin + kloksasilin (seperti pada pneumonia).

Anak umur 2-11 bulan +kotrimoksazol dosis tinggi


(8mg/kgBB TMP+40 mg/kg SMZ IV/ 8 jam, oral 3x/hari) 3
minggu.
Anak berusia 12-59 bulan, pemberian antibiotik seperti di
atas diberikan jika ada tanda PCP
R Thorax Klinis BUKAN
(-) PNEUMONIA
Pneumonia
Terima Kasih

Wassalamualaikum,wr,wb

You might also like