You are on page 1of 15

PRESENTASI JURNAL MEDIKAL

BEDAH
Efcacy of honey gel in the
treatment of chronic lower
leg ulcers: A prospective
study
(Khasiat Madu Dalam Pengobatan Borok/ Luka
Oleh : Kaki: Sebuah Study Prospektif)
Ahmad Sulhan
KUTIPAN AYAT DALAM AL
QURAN
Al-Quran dalam surat An Nahl : (68)
Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah Buatlah sarang sarang di
bukit-bukit, di pohon pohon kayu, dan di tempat yang dibikin
manusia.(69) Dan Kemudian makanlah dari tiap tiap (macam)
buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan
(bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang
bermacam macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang
menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar benar terdapat tanda kebesaran Tuhan bagi orang orang yang
memikirkan
KONSEP TEORI
Madu merupakan cairan kental seperti sirup bewarna
cokelat kuning muda sampai cokelat merah yang
dikumpulkan dalam indung madu oleh lebah Apis
mellifera (Gunawan, 2004)

Manfaat:
Madu dapat mengobati luka, dimana madu telah
dimanfaatkan untuk manahan luka-luka bakar yang
terjadi pada kulit. Jika diusapkan pada daerah yang
terbakar, madu akan mengurangi rasa sakit yang
menyengat dan mencegah pembentukan lepuhan
(Jarvis.D.C., 2002).
ULKUS PADA KAKI
Luka pada kaki adalah infeksi, ulkus,
dan/ atau kerusakan jaringan yang lebih
dalam yang terkait dengan gangguan
neurologis dan vaskuler pada tungkai
(WHO, 2001)
.
TUJUAN:
Untuk mengevaluasi efektivitas madu dalam pengobatan
kronis borok kaki
ANALISIS PICO
POPULATION (P)
Penelitian ini melibatkan 10 pasien:
6 perempuan dan 4 laki-laki
usia rata-rata 73 tahun (rentang usia 57-
83). Standar Kriteria untuk diagnosis kaki
ulserasi yang yang digunakan.
Borok kaki telah diderita pasien ini rata-
rata 3,3 tahun (rentang: 2 bulan-5
tahun).
INTERVENSI (I)
1. Diberikan Perawatan luka
menggunakan Madu selama 2 x dalam
seminggu selama 100 hari
2. Selama periode, pasien diobservasi
pada minggu 2, 4, dan rutin setiap
bulan berikutnya.
3. Tidak ada antibiotik topikal atau
sistemik yang digunakan.
COMPARATION (C)
Untuk penelitian, pasien sendiri sebelum memulai
pengobatan madu gel digunakan sebagai
kelompok kontrol.

OUTCOME (0)
Penurunan ukuran luka diamati pada semua
pasien di mean waktu 101 hari (kisaran: 28-174
hari). Tujuh pasien menunjukkan penyembuhan
lengkap luka dan tingkat rata-rata
pengurangan perpanjangan ulkus adalah 90%,
mulai dari 10% sampai 100%. 3 pasien, yang
menunjukkan penurunan terkecil pada ukuran
luka, mengeluh sakit setelah penerapan gel
madu dan meninggalkan penelitian.
KESIMPULAN
Khasiat pengobatan menggunakan madu
dapat memberikan hasil yang praktis dan
dapat dimanfaatkan dengan baik untuk
pengobatan luka, khususnya bagi pasien
yang memiliki kepatuhan yang rendah
terhadap pengobatan
TERIMAKASIH ^_^
Madu banyak mengandung enzim, yaitu molekul protein yang sangat komplek yang dihasilkan oleh sel

hidup dan berfungsi sebagai katalisator, yakni : zat pengubah kecepatan reaksi dalam proses kimia

yang terjadi di dalam tubuh setiap makhluk hidup. (Purbajaya, J.R.2007).

Madu tersusun atas beberapa molekul gula seperti glukosa dan fruktosa serta sejumlah mineral

seperti Magnesium, Kalium, Potasium, Sodium, Klorin, Sulfur, Besi, dan Fosfat. Madu juga mengandung

vitamin B1, B2, C, B6 dan B3 yang komposisinya berubah-ubah sesuai dengan kualitas madu bunga dan

serbuk sari yang dikonsumsi lebah. Disamping itu, didalam madu terdapat pula tembaga, yodium dan

seng dalam jumlah yang kecil, juga beberapa jenis hormon. (Sarwono, 2001).

Madu dapat mengobati luka bakar, dimana madu telah dimanfaatkan untuk manahan luka-luka bakar

yang terjadi pada kulit. Jika diusapkan pada daerah yang terbakar, madu akan mengurangi rasa sakit

yang menyengat dan mencegah pembentukan lepuhan (Jarvis.D.C., 2002)


Komposisi Jumlah
Kalori 328 kal
Kadar air 17,2 g
Protein 0,5 g
Karbohidrat 82,4 g
Abu 0,2 g
Tembaga 4,4 - 9,2 mg
Fosfor 1,9 - 6,3 mg
Besi 0,06 - 1,5 mg
Mangan 0,02 - 0,4 mg
Magnesium 1,2 - 3,5 mg
Thiamin 0,1 mg
Riboflavin 0,02 mg
Niasin 0,20 g
Lemak 0,1 g
pH 3,9
Asam 43,1 mg
Hemostasis
Hemostatis : Pada fase ini terjadi peningkatan perlekatan platelet. Platelet akan bekerja untuk
menutup kerusakan pembuluh darah.
Inflamasi
Pada proses penyembuhan ini biasanya terjadi proses pembersihan debris. Respon jaringan yang
rusak : jaringan yang rusak dan sel mast melepaskan plasma dan polimorfonuklear ke sekitar jaringan.
Neutropil memfagositosis mikroorganisme dan berperan sebagai pertahanan awal terhadap infeksi.
Jaringan yang rusak juga akan menyebabkan vasodilatasi dari pembuluh darah sekeliling yang masih
utuh serta meningkatkan penyediaan darah ke daerah tersebut, sehingga menjadi merah dan hangat.
Fase Proliferasi
Fibroblas meletakkan subtansi dasar dan serabut-serabut kolagen serta pembuluh darah baru mulai
menginfiltrasi luka. Begitu kolagen diletakkan, maka terjadi peningkatan yang cepat pada kekuatan
regangan luka
Maturasi (Remodelling)
Pada tahap maturasi terjadi proses epitelisasi, kontraksi dan reorganisasi jaringan ikat

You might also like