You are on page 1of 8

Reynalda Patty

Charin Riupassa
Eva de fretes
Alvitho Wenno

Kelompok 2
Ciri-ciri Ascomycota
Tubuh ada yang uniseluler dan ada yang
muliseluler,
Hifa bersekat dan bersel banyak
Hidup ada yang sebagai parasit, saprofit dan ada yang
simbiosis.
Dinding sel dari kitin,
Habitat di laut, air tawar dan darat
Membentuk suatu badan penghasil spora, disebut
Askus.
Cara reproduksi seksual dengan membentuk askospora.
Sedangkan cara reproduksi aseksual dengan membentuk
konidium/ konidia.
Cara Reproduksi

Reproduksi Aseksual

Dilakukan dengan membentuk kuncup.


Kuncup terbentuk pada sel induk yang
kemudian akan lepas. Kadang-kadang kuncup
tetap melekat pada induk selnya membentuk
rantai sel yang disebut hifasemu atau
pseudohifa.
Reproduksi Seksual

- Mula-mula hifa berbeda jenis saling berdekatan.


- Hifa betina akan membentuk Askogonium dan hifa jantan akan
membentuk Anteridium, masing-masing berinti haploid.
- Dari askogonium akan tumbuk Trikogin (saluranyang
menghubungkan askogonium dan anteridium)
- Melalui trikogin anteridium pindah dan masuk ke askogoium
sehingga terjadi plasmogami.
- Askogonium tumbuh membentuk sejumlah hifa askogonium
yang dikarion.
- Pada Ascomycota yang memiliki badan buah, kumpulan hifa
askogonium yang dikariotik ini membentuk jalinan kompak yang
disebut Askokarp. Ujung-ujung pada askokarp membentuk askus
dengan inti haploid dikariotik.
- Di dalam askus terjadi kariogami menghasilkan indi diploid.
- Di dalam dalam askus terdapat 8 buah spora. Spora
tersebut di dalam askus sehingga disebut sporaaskus.
- Spora dapat tersebar oleh angin. Jika jatuh di tempat
yang sesuai, sporaaskus akan tumbuh menjadi benang
hifa yang baru.

Reproduksi Seksual dan Aseksual pada Ascomycota


Peranan Ascomycota
Aspergillus fumigates, bersifat parasit yang menyebabkan
penyakit pada saluran pernapasan unggas
2) Aspergillus flavus, penghasil flatoksin yang diduga sebagai
penyebab penyakit kanker hati. Kapang ini benyak terdapat
pada kacang tanah dan makanan yang terbuat darinya.
3) Aspergillus niger, menghasilkan asam sitrat.
4) Aspergillus oryzae, untuk merombak zat pati dalam
pembuatan minuman berakohol.
5) Aspergillus nidulan, parasit pada telinga menyebabkan
outomikosis.
6) Aspergillus soyae, untuk pembuatan kecap.
b. Penicillium
Kapang multiseluler ini mempunyai miselium bersekat-
sekat. Ujung konidiofornya tidak melebar melainkan
bercabang-cabang tadi. Penicillium, banyak terdapat pada
bahan-bahan organik dan sebagai saprofit, misalnya
sebagai berikut:

1)Penecillium notatum dan P. chrysogenum penghasil zat


antibiotik (penisilin) yang ditemukan tahun 1929 oleh
Alexander Fleming.
2)Penecillium cammemberti dan P. requefort dimanfaatkan
untuk meningkatkan kualitas keju.
3)Penecillium italicum dan P. digitatum perusak buah
jeruk masing-masing dinamai juga kapang biru dan
kapang hijau.
4)Penecillium axpansup, menyebabkan buah apel
membusuk ditempat penyimpanan.
5)Penecillium islandicum merusak beras sehingga menjadi
kuning, maka disebut Yellow rice
Perkembangbiakan Aseksual pada
Ragi
Perkembangbiakan aseksual pada
ragi dengan cara bertunas. Karena bertunas itu
maka sel anak tidak lepas maka terbentuk
rantai sel yang bercabang-cabang.

Perkembangbiakan aseksual pada ragi

You might also like