Professional Documents
Culture Documents
BUMI
A. PEMBENTUKAN MINYAK
B. KOMPONEN MINYAK BUMI
C. PENGOLAHAN MINYAK BUMI
D. BENSIN DAN BILANGAN OKTAN
E. KEGUNAAN MINYAK BUMI DAN
RESIDUNYA
F. DAMPAK PEMBAKARAN BAHAN BAKAR
ANGGOTA
KELOMPOK
A.PEMBENTUKAN MINYAK
BUMI
Gas 100 - - - -
Bensin 38 43 20 9 -
Kerosin 23 43 15 19 -
Solar 22 48 9 21 -
Minyak 16 52 6 24 -
pelumas
Residu 13 51 1 27 8
C. Pengolahan Minyak
Bumi
Distilasi Cracking Reforming
Polimerisa
Blending Treating
si
Distilasi atau
penyulingan
DISTILAS
merupakan cara
pemisahan BLENDING
campuran Untuk memperoleh kualitas
I senyawa
berdasarkan
pada perbedaan
bensin yang baik dilakukan
blending (pencampuran),
terdapat sekitar 22 bahan
titik didih pencampur (zat aditif) yang dapat
komponen- ditambahkan ke dalam proses
komponen pengolahannya. Bahan- bahan
penyusun pencampur tersebut, antara lain
campuran tetraethyllead (TEL), MTBE,
tersebut. etanol, dan methanol.
Cara Penambahan zat aditif ini dapat
distilasi dengan meningkatkan bilangan oktan.
menggunakan
beberapa tingkat
suhu
pendinginan
atau
pengembunan
disebut
CRACKIN REFORMI
G
Cracking adalah
NG
Reforming adalah
pengubahan bentuk
penguraian (pemecahan) molekul bensin yang
molekul-molekul bermutu kurang baik
senyawa hidrokarbon (rantai karbon lurus)
yang besar menjadi menjadi bensin yang
molekul-molekul bermutu lebih baik (rantai
senyawa yang lebih kecil. karbon bercabang). Kedua
Contoh cracking ini jenis bensin ini memiliki
adalah pengubahan rumus molekul sama, tetapi
minyak solar atau bentuk strukturnya berbeda
minyak tanah (kerosin) sehingga proses ini disebut
menjadi bensin. juga isomerisasi. Reforming
dilakukan dengan
menggunakan katalis dan
POLIMERISA TREATI
Polimerisasi adalah
SI
proses NG adalah proses
Treating
penggabungan pemurnian minyak
molekul-molekul kecil bumi dengan cara
menjadi molekul menghilangkan
besar. Misalnya, pengotor-
penggabungan pengotornya.
senyawa isobutena PROSES TREATING:
dengan senyawa Copper sweetening:
isobutana yang proses penghilangan
menghasilkan bensin bau tidak sedap.
berkualitas tinggi, Acid treatment: proses
yaitu isooktana. penghilangan lumpur.
Desulfurizing: proses
penghilangan unsur
belerang.
D. Bensin dan Bilangan Oktan
Komponen utama bensin adalah n-heptena
(C7H16) dan isooktana (C8H18). Kualitas bensin
ditentukan oleh kandungan isooktana (bilangan
oktan). Bilangan oktan untuk n-heptana = 0
dan isooktana = 100.
Fungsi kandungan isooktana pada bensin:
1. Mengurangi ketukan (knocking) pada mesin
2. Meningkatkan efisiensi pembakaran sehingga
energi yang dihasilkan lebih besar.
Bilangan oktan bensin dapat ditingkatkan
dengan:
1.Memperbesar kandungan isooktana Bensin adalah salah satu
2.menambah zat akditif antiketukan (TEL, MTBE bahan bakar bermotor
dan etanol).
Methyl Tetraethylleed
ETANOL Tertier (TEL)
Memiliki bilangan
Buthyl Ether Pb(C2H5)4
oktan 123 dan lebih
unggul disbanding (MTBE) Untuk mengubah Pb
Memiliki bilangan dari padat ke gas
TEL dan MTBE
oktan 118, dan ditambahkan zat
karena tidak
lebih aman adiktif lain yaitu
mencemari udara
disbanding TEL etilen bromida
dan mudah diuraikan
karena tidak (C2H5Br) yang
mikroorganisme.
mengandung nantinya akan
Selain itu bahan
logam berat bereaksi
baku untuk
namun tetap membentuk uap
membuat etanol
berpotensi PbBr2. Namun Pb
juga dari fermentasi
mencemari nantinya dapat
tumbuh-tumbuhan
lingkungan membahayakan
yang melimpah
karena sulit kesehatan karna
dialam dan dapat
diuraikan merupakan logam
dibudidayakan.
Mikroorganisme. berat.
E. Kegunaan Minyak Bumi
dan Residunya
KEGUNAAN MINYAK BUMI
BAHAN
BAHAN BAKAR
BAKAR GAS
GAS
ADA
ADA 2
2 JENIS
JENIS GAS
GAS ALAM,
ALAM, YAITU
YAITU ::
1.
1. LIQUEFIED
LIQUEFIED NATURAL
NATURAL GAS
GAS (LNG)
(LNG)
TERKENAL
TERKENAL SEBAGAI
SEBAGAI GAS
GAS RAWA
RAWA YANG
YANG TERDIRI
TERDIRI ATAS
ATAS 90%
90%
METANA
METANA DAN
DAN 10%
10% ETANA.
ETANA.
2.
2. LIQUEFIED
LIQUEFIED PETROLEUM
PETROLEUM GAS
GAS (LPG)
(LPG)
SEBAGAI
SEBAGAI GAS
GAS ELPIJI
ELPIJI DENGAN
DENGAN KOMPONEN
KOMPONEN UTAMA
UTAMA
PROPANA
PROPANA (C
(C33H
H88)) DAN
DAN BUTANA
BUTANA (C
(C44H
H10 ).
10).
BAHAN
BAHAN BAKAR
BAKAR GAS
GAS DIGUNAKAN
DIGUNAKAN UNTUK
UNTUK KEPERLUAN
KEPERLUAN
RUMAH
RUMAH TANGGA
TANGGA DAN
DAN INDUSTRI.
INDUSTRI. PADA
PADA KENDARAAN
KENDARAAN
BERMOTOR
BERMOTOR BERTUJUAN
BERTUJUAN UNTUK
UNTUK MENEKAN
MENEKAN PENCEMARAN
PENCEMARAN
UDARA.
UDARA. SELAIN
SELAIN ITU
ITU SEBAGAI
SEBAGAI BAHAN
BAHAN PEMBUATAN
PEMBUATAN PLASTIK
PLASTIK
DAN
DAN PEMBUATAN
PEMBUATAN ZAT
ZAT ADITIF
ADITIF BENSIN.
BENSIN.
Contohnya: petroleum
eter.
Bahan bakar kendaraan
bermotor. Contohnya:
bensin dan solar.
Bahan bakar rumah
tangga & bahan baku
pembuatan bensin.
Contohnya:
kerosin/minyak tanah.
Bahan bakar untuk mesin
diesel.
Minyak pelumas
(pelumasan atau lubrikasi
mesin-mesin).
Bahan baku pembuatan
KEGUNAAN RESIDU
Terdiri atas :
Paraffin (pembuatan obat-obatan,
kosmetik, dan lilin.)
Aspal (pengeras jalan raya.)
Residu minyak bumi digunakan sebagai
bahan dasar industry petrokimia. Yang
berupa senyawa alkana rantai panjang
diuraikan menjadi senyawa alkena
(etana/butadiene)
(CH2 CH2) CH2 = CH2
residu etena
Senyawa etanol
Reaksi hidrasi etena :
CH2 = CH2 + H2O CH3 CH2 OH
Dampak Pembakaran
Bahan Bakar
1. Oksida Karbon
Gas CO2 tidak membahayakan kesehatan,
namun pada konsentrasi tinggi (10%-20%),
dapat menyebabkan pingsan. Senyawa
hidrokarbon (CxHy) pembakaran sempurna
dengan persamaan reaksi :
Hb + CO HbCO
Ikatan gas O2 dan Hb dalam molekul
HbO2 bersifat dapat balik (reversible) :
Hb + 4O Hb(O )
2. Oksida Belerang
Gas belerang dioksida (SO2) mempunyai sifat tidak berwarna, tetapi berbau
sangat menyengat dan dapat menyesakkan napas meskipun dalam kadar
rendah. Gas ini dihasilkan dari oksidasi atau pembakaran belerang yang terlarut
dalam bahan bakar miyak bumi serta dari pembakaran belerang yang
terkandung dalam bijih logam yang diproses pada industri pertambangan.
Akibat yang ditimbulkan oleh berlebihnya oksida belerang memang tidak
secara langsung dirasakan oleh manusia, akan tetapi menyebabkan terjadinya
hujan asam.
3. Oksida Nitrogen
NOxadalah sebuah sebutan umum untuk mono-nitrogen oksida NO dan
NO2(nitrogen monoksidadan nitrogen oksida). Gas ini dihasilkan dari reaksi
antaranitrogen dan oksigendi udara saat pembakaran, terutama pada suhu
tinggi. Di tempat-tempat dengan kepadatan lalu lintas yang tinggi, seperti di
kota-kota besar, jumlah nitrogen oksida yang dilepaskan ke udara
sebagaipolusi udara dapat meningkat signifikan. Gas NOx terbentuk di semua
tempat yang terdapat pembakaran - contohnya dalam mesin. Dalamkimia
afmosfer, sebutan NOx artinya adalah total konsentrasi dari NO and NO 2.
4. Logam Timbel (Pb)
Logam Pb dapat mencemari udara. Logam Pb yang terbakar
membentuk oksida Pb. Logam Pb bersifat racun karena dapat
merusak saraf otak. Dalam senyawanya, yaitu TEL (tetraethyllead)
sengaja ditambahkan ke dalam bensin untuk menaikkan nilai
oktan. Semakin tinggi bilangan oktan maka mutu bensin semakin
baik.
Logam Pb dapat menurunkan tingkat kecerdasan anak,
menghambat pertumbuhan dan dapat menimbulkan kelumpuhan.
Gejala keracunan Pb yaitu mual, anemia dan sakit perut.
Di negara maju, penggunaan TEL pada bensin sudah dilarang.
Seharusnya di Indonesia pun sudah saatnya untuk tidak
menambahkan TEL pada bensin. Selain dari penggunaan TEL pada
bensin, sumber pencemar logam Pb lainnya berasal dari
penggunaan baterai, kabel, cat (sebagai zat pewarna) industri
penyebuhan dll.
5. Partikulat
Partikulat adalah partikel-partikel
padat atau cair yang ada di udara.
Partikulat padat disebut asap dan
partikulat cair disebut kabut.
Partikulat padat dihasilkan oleh
pembakaran bahan bakar, terutama
solar, batubara, pembakaran
sampah, industri kimia dan aktivitas
gunung berapi. Partikulat cair
terbentuk dari senyawa hidrokarbon
yang menguap. Keberadaan
partikulat padat dan cair ditambah
dengan oksida-oksida nitrogen dan
oksida belerang di udara akan
menimbulkan asap kabut yang
dikenal dengan istilah smog berasal
Sekian dan Terima Kasih
Atas Perhatiannya