You are on page 1of 19

TROMBOLITIK, ANTIKOAGULAN

NAMA KELOMPOK III


RAHMAT ANWARI PANIGORO
IRMA NOVIANTI IBRAHIM
PUPUT DUWI ANJASMORO
NURHIKMAH A. SAID
Trombolitik dan Antikoagulan:

- Obat yang mencegah pembekuan darah.


- Untuk Pencegahan dan Pengobatan Tromboemboli

Tromboemboli:
Negara Industri : Penyebab kematian utama Profilaksis

Merupakan Penyulit atau Menyertai Penyakit Lain:


- Gagal Jantung
- Diabetes Melitus
- Varises Vena
- Kerusakan Arteri

Faktor Timbulnya Tromboemboli:


- Trauma
- Kebiasaan Merokok
- Pembedahan
- Imobilisasi
- Kehamilan
- Estrogen
TROMBOLITIK:

Kerja Melarutkan Trombus yang sudah terbentuk

Digunakan pada saat trombus sudah terbentuk. Obat ini


bekerja dengan caraberdifusi ke dalam bekuan darah dan
mengaktifkan plasminogen yang digunakan untuk
menghancurkan gumpalan-gumpalan pada kondisi seperti
trombosis vena, emboli paru, trombosis retina, juga
infarkmiokard.

Indikasi:
- Infark miokard akut
-Trombosis Vena
- - Emboli Paru
- - Tromboemboli Arteri
- Melarutkan bekuan darah pada katup jantung buatan dan
kateter Vena
STREPTOKINASE:
Pengobatan fase dini emboli paru akut dan infark miokard akut

Mekanisme Kerja:
Mengaktifasi plasminogen dengan cara tidak langsung yaitu:
Dengan bergabung terlebih dulu dengan plasminogen untuk
membentuk kompleks aktivator mengkatalisis perubahan
plasminogen bebas menjadi plasmin.
Umumnya Pasein memiliki antibodi terhadap Streptokinase
akibat terinfeksi Streptokokus
Dosis : Pemberian sistemik: Dws 250,000 iu IV infus selama 30 mnt,
diikuti dengan dosis pemeliharaan 100,000 iu/jam. Pd infark miokard
akut: terapi diteruskan selama 24 jam. Indikasi lain: terapi tidak lebih dr
5 hari. Pemberian secara lokal (lisis kateter intra arterial): Infark
miokard akut Dosis bolus 20,000 iu dengan infus intra koroner. Diikuti
dengan dosis pemeliharaan 2,000-4,000 iu/mnt selama 30-90 mnt.
Kronik trombosis atau emboli pembuluh darah perifer akut atau
sub akut atau kronik 1,000-2,000 iu pada interval 3-5 mnt. Terapi
dapat diteruskan s/d 3 jam dengan total dosis maks 120,000 iu.
Kinetik: t bifasik : Fase cepat 11-13 menit, lambat 23 menit
UROKINASE:
Diisolasi dari Urin Manusia
Langsung mengaktifkan Plasminogen
Indikasi:
- Emboli Paru,
- Tromboemboli Vena
- Tromboemboli Arteri
Urokinase + Heparin insidens Perdarahan 45 %
Heparin insiden Perdarahan 27 %
KI:
- Usia >> 50 thn
- Sejarah penyakit kardiopulmonal
Kinetik:
Infus, iv, bersihan cepat oleh hati, t1/2 20 menit,
Ekskresi: Empedu dan Urin
Antidot:
Keracunan Urokinase / perdarahan akibat pemberian
trombolitik perlu diberikan obat antifibrinolitik:
- Asam aminokaproat
- Aprotinin
- Asam Traneksamat dapat melawan aksi trombolitik
(namun
keamanan pemberian obat ini secara bersamaan
belum
didapatkan).
Asam aminokaproat: Penghambat yang bersaing
dengan
aktivator plasminogen dan penghambat plasmin.
ANTIKOAGULAN
Mencegah pembekuan darah
menghambat pembentukan atau menghambat
fungsi beberapa faktor pembekuan darah.

Untuk mencegah terbentuk dan meluasnya


trombus dan emboli, juga mencegah bekunya
darah in vitro pada pemeriksaan laboratorium /
tranfusi.

Antikoagulan Oral dan Heparin menghambat


pembentukan fibrin sebagai pencegahan untuk
mengurangi insiden tromboemboli terutama
pada vena
Juga bermanfaat: Pengobatan trombosis arteri karena
mempengaruhi pembentukan fibrin yang diperlukan
untuk mempertahankan gumpalan trombosit.

ANTIKOAGULAN DIKELOMPOKAN:

1. Heparin: Antikoagulan yang bekerja langsung

2. Antikoagulan oral: Antikoagulan yang bekerja


tidak langsung
A. Derivat 4 Hidroksikumarin: Dikumoral, Warfarin
B. Derivat Indan-1,3-dion: Anisindion;

3. Antikoagulan bekerja mengikat ion Kalsium


(faktor pembekuan darah)
1. HEPARIN
Heparin adalah asam glycosaminoglycans yang terdiri dari
residu asam glukuronat dan glukosamin yang diesterifikasi
dengan asam sulfat sebagai antikoagulan.
Heparin: satu-satunya antikoagulan diberikan parenteral
dan pilihan bila diperlukan efek cepat pada:
- Emboli paru-paru,
- Trombosis vena dalam
- Infark miokard akut.

Juga digunakan:
- Pencegahan tromboemboli vena selama operasi
- Untuk mempertahankan sirkulasi ekstrakorporal
selama operasi jantung terbuka.
- Heparin juga diindikasikan untuk wanita hamil yang
memerlukan antikoagulan.
Heparin

Dosis tepat sangat penting,


Diperlukan monitoring terus-menerus.
Pemberian parenteral dapat menimbulkan nyeri dan hematome di area
infeksi.
Heparin: molekul besar sulit menembus plasenta, tidak masuk ke
ASI (tidak mempengaruhi janin dalam kandungan).
Efek samping:
- Perdarahan.
- Alergi
- Osteoporosis terapi lebih dari 6 bulan
- Trombositopenia
- Rambut rontok
- Raksi anafilaktik , Shock
KI:
Peminum alkohol karena mengganggu fungsi hepar.
Antagonis: Heparin adalah Protamin Sulfat.
Interaksi:
Fenilbutazon, Kortikosteroid, Kloramfenikol dapat meningkatkan
respon antikoagulan oral.
Mekanisme Kerja Heparin
Cara kerja heparin dengan meningkatkan
pelepasan protein spesifik, seperti tissue
plasminogen activator dan tissue factor pathway
inhibitor (TFPI), ke dalam darah untuk menghambat
pembekuan darah. Hal ini juga dapat meningkatkan
aktivitas dari protein. Heparin menambah aktivitas
antitrombin III, senyawa alami yang menghambat
aktivasi faktor pembekuan. Selanjutnya, heparin
juga menghambat zat yang dapat menyebabkan
angiogenesis (pembentukan pembuluh darah baru),
termasuk faktor pertumbuhan endotel vaskular,
faktor jaringan, dan plateletactivating factor.
Dosis :
Desesuaikan dengan kondisi medis, BB dengan
respon terhadap pengobatan
ANTIKOAGULAN ORAL:

Berguna untukpencegahan dan pengobatan Tromboemboli.


Umumnya digunakan dalam jangka panjang.

Terhadap Trombosis vena, efek Antikoagulan oral sama dengan


Heparin, tetapi
Tromboemboli arteri, antikoagulan oral kurang efektif.

Antikoagulan oral pada dasarnya merupakan antagonis vitamin K.

Indikasi:
Penyakit dengan kecenderungan timbulnya Tromboemboli,
seperti:
- Infark miokard,
- Penyakit jantung rematik,
- Serangan iskemia selintas,
- Trombosis vena,
- Emboli paru.
KUMARIN: (Antagonis Vit K)
Derivat 4-Hidroksi kumarin : Dikumarol

Mekanisme Kerja:
- Menghambat sisntesis Protrombin juga faktor VII, IX dan
X dalam hati Antikoagulan tak langsung
- Mencegah -karboksilasi asam Glutamat menjadi prazat
faktor pembekuan

Efek Samping:
Resiko pendarahan kadang-kadang
Eksatem, Dermatitiskadang-kadang
Rambut rontok kadang-kadang
Nekrosa kulit/kumarin kadang-kadang
nekrosa
Interaksi : Kumarin Efeknya Berkurang
Antasid
Atropin
Barbihirat/fenobarbital
Kloral hidrat
Glikosida gitalis
Griseofulvin
Haloperidol & neuroleptika
Metilxantin
NNR-steroid
Penghambat ovulasi
Tiourasil
Meprobamat
Preparat Vitamin, yang mengandung vit
Interaksi : Efek Kumarin Meningkat dengan
Asam p-Amino salisilat
Anabolika
Antibiotika spektrum luas
Kinin, kinidin
Kolesteramin
Klofibrat
Dietilstrilbestrol
Isoniasid
Metiltiourasil, propiltiourasil
Morfin dan opiat
Fenotiasin
Fenitoin
Reserpin
As. Asetil salisilat
Tiroksin
Triiodtironin
Kontra Indikasi:
As. Asetilsalisilat
Indometasin
Oksifenilbutazon
Fenilbutazon
Sulfinpirazon

WARFARIN
Pemberian: intra muskular atau intravena. Serta oral
Pasien Hipotiroid yang diberikan warfarin bersama
Levotiroksin, hati-hati berefekkelainan
kardiovaskular.
Natrium Warfarin: Oral, Intravena
Mekanisme kerja :
antikoagulan oral adalah antagonis vitamin K.
Vitamin K adalah kofaktor yang berperan
dalam aktivasi faktor pembekuan darah II,
VII, IX dan X.
Indikasi : pencegahan dan penatalksanaan
trombeomboli
Dosis :
Dewasa awal : 10-15 mg /hari. Pemeliharaan
5-7 mg/ hari
Efek samping :
Reaksi hipersensitif, pendarahan, diare dll
IO :
Efek potensiasi dengan alkohol

ANTIKOAGULAN PENGIKAT ION KALSIUM

Natrium Sitrat dalam darah akan mengikat Kalsium menjadi


kompleks kalsium sitrat. Banyak digunakan dalam darah untuk
transfusi, karena tidak tosik. Tetapi dosis terlalu tinggi pada
transfusi darah sampai 1.400 ml dapat menyebabkan depresi
jantung.

Asam oksalat dan senyawa oksalat lainnya digunakan untuk


antikoagulan di luar tubuh (in vitro), sebab terlalu toksis untuk
penggunaan in vivo (di dalam tubuh).

Natrium Edetat mengikat Kalsium menjadi kompleks dan


bersifat sebagai Antikoagulan.

Untuk mengatasi perdarahan akibat penggunaan antikoagulan


digunakan:
-Protamin Sulfat
Komplikasi dan efek yang tidak diinginkan pada
terapi dengan antikoagulan
Komplikasi yang berbahaya akibat terapi dengan
antikoagulan adalah pendarahan, biasa penyebabnya
adalah dosis tinggi (perlu kontrol terapi)

Tingkat Bahaya:

1. Bahaya ringan : hematoma kulit, pendarahan


subkonjuktiva, mikrohemorogi
2. Bahaya berat : pendarahan didaerah operasi
makrohematurien, hematoma otot
3. Membahayakan hidup : intrakranial, intraspinal,
gastrointestinal, pendarahan pada mata, anak
ginjal, laring

You might also like