Professional Documents
Culture Documents
MULIANSYAH(14-053-038)
RESTU RIADI(14-053-015)
Profil PT Timah (Persero) Tbk.
Pengelolaan Identifikasi
Potensi
Dampak
Limbah B3 yang dihasilkan oleh PT Timah :
Sisa pelumas
Aki Bekas
Botol HCL
Slag Timah Putih
Tailing
Karakteristik
Mudah Meledak
Mudah Menyala
Reaktif
Infeksius
Korosif
Beracun
Jenis Limbah Karakteristik
Mudah menyala, Mudah
Sisa Pelumas
meledak
Aki Bekas Korosif
Aki bekas
kode limbah : A102d
Kategori bahaya : 1
Sisa Pelumas
kode limbah : B105d
Kategori bahaya : 2
Limbah B3 dari sumber spesifik khusus,
lampiran 1, tabel 4
Tailing
Proses pengolahan bijih mineral logam pada
industri pertambangan
kode limbah : B416
Kategori bahaya : 2
Potensi
Dampak
Sisa Pelumas
kepala sebahagian (mulai mata kiri hingga bagian urat sebelah kiri), kepala
terasa lembek, kepala terasa sangat sakit hingga rambut juga sakit bila
mata sering bengkak, mata seperti akan tercabut, sering tidak bisa
mendengar, leher dan tenggorokan terasa sakit dan sulit menelan, mata
mau keluar.
Pengelolaan
1.
1.
Pengurangan
Pengurangan
6.
6.
2.
2.
Pengolahan/
Pengolahan/ Penyimpanan
Penyimpanan
penimbunan
penimbunan
Pengelolaan
Pengelolaan
PP
PP 101
101
Tahun
Tahun 2014
2014
5.
5. 3.
3.
Pemanfaatan
Pemanfaatan Pengumpulan
Pengumpulan
4.
4.
Pengangkutan
Pengangkutan
1.
Pengurangan
merupakan suatu kegiatan pada
penghasil untuk mengurangi
jumlah dan mengurangi sifat
bahaya dan racun limbah B3
sebelum dihasilkan dari suatu
kegiatan.
Pengurangan
Studi Kasus Teoritis
Pelaporan inventarisasi Sebagaimana yang dimaksud
dalam PP 101 Tahun 2014, BAB III
limbah B3 setiap tiga bulan mengenai Pengurangan Limbah B3
pasal 11 ayat 1 dan 2 :
(1) Setiap Orang yang
sumber : Laporan Keberlanjutan PT Timah,2008
menghasilkan Limbah B3
sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 10 wajib menyampaikan
laporan secara tertulis kepada
Menteri mengenai pelaksanaan
Pengurangan Limbah B3.
(2) Laporan secara tertulis
sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) disampaikan secara berkala
paling sedikit 1 (satu) kali dalam 6
(enam) bulan sejak Pengurangan
Limbah B3 dilakukan.
2.
Penyimpanan
kegiatan menyimpan limbah B3
yang dilakukan oleh penghasil
dan atau pengumpul dan atau
pemanfaat dan atau pengolah
dan atau penimbun limbah B3
dengan maksud menyimpan
sementara.
Penyimpanan
Studi Kasus Teoritis
Melengkapi tempat penyimpanan Fokus regulasi adalah memastikan
sementara limbah B3 dengan bahwa metode-metode pengelolaan
kemiringan 1% ke satu arah, tailing, termasuk fasilitas fasilitas
pembuatan saluran, bak penampung penyimpanan tailing aman, stabil dan
tumpahan minyak dan pemasangan tidak menimbulkan polusi.
papan nama.
Fasilitas
penyimpanan tailing harus
Melengkapi kemasan limbah B3 dapat memenuhi tujuan-tujuan
dengan simbol dan label sesuai keselamatan dan kesehatan operator
dengan peraturan yang berlaku. dan masyarakat, serta perlindungan
masyarakat dan lingkungan.
Lokasi penyimpanan limbah B3 sumber : Undang-Undang Keselamatan Bendungan
tahun 1978. New South Wales
tailing berada di wilayah kekuasaan
PT Timah.
Lokasi penyimpanan limbah B3 berada
di dalam penguasaan setiap orang yang
menghasilkan limbah B3.
sumber : Laporan Keberlanjutan PT Timah,2008 sumber : PP 101 Thn. 2014, pasal 14 ayat 3.
3.
Pengumpulan
kegiatan mengumpulkan limbah
B3 dari penghasil limbah B3
dengan maksud menyimpan
sementara sebelum diserahkan
kepada pemanfaat dan atau
pengolah dan atau penimbun
limbah B3.
Tailing
Pengumpulan
Studi kasus Teoritis
Limbah tailing Setiap orang yang
langsung ditempatkan menghasilkan limbah
di lokasi wajib melakukan
pertambangan PT. pengumpulan limbah
Timah. B3 yang dihasilkan.
sumber : Laporan Keberlanjutan PT Timah,2008 sumber : PP 101 tahun 2014, pasal 53-54.
6.
Pengolahan/
Penimbunan
Pengolahan : proses
untuk mengubah
karakteristik dan Penimbunan : kegiatan
komposisi limbah B3 menempatkan limbah B3 pada
untuk menghilangkan dan suatu fasilitas penimbunan
atau mengurangi sifat dengan maksud tidak
bahaya dan sifat racun membahayakan kesehatan
manusia dan lingkungan
hidup.
Pengolahan
Studi Kasus Teoritis
Tailing timah diolah kembali untuk Pengolahan Limbah B3 wajib dilaksanakan
diambil mineral bernilai yang oleh Setiap Orang yang menghasilkan
Limbah B3.
mungkin masih tersisa didalam
Dalam hal Setiap Orang sebagaimana
tailing atau buangan. Prosesnya
dimaksud pada ayat (1) tidak mampu
adalah dengan gaya sentrifugal. melakukan sendiri, Pengolahan Limbah B3
Namun saat ini proses tersebut diserahkan kepada Pengolah Limbah B3.
sudah tidak lagi digunakan karena Pengolahan Limbah B3 sebagaimana
tidak efisien karena kapasitas dari dimaksud dalam Pasal 99 ayat (1)
alat pengolah ini adalah 60 kg/jam. dilakukan dengan cara:
a. termal;
sumber : Laporan Keberlanjutan PT Timah,2008 b. stabilisasi dan solidifikasi; dan/atau
c. cara lain sesuai perkembangan teknologi.
Pengolahan Limbah B3 sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan
mempertimbangkan:
a. ketersediaan teknologi; dan
b. standar lingkungan hidup atau baku mutu
lingkungan hidup.