Kandungan Senyawa Flavonoid pada

Daging Buah Mahkota Dewa ( Phaleria

macrocarpa [Scheff.] Boerl) Sebagai
Efek Antiinflamasi

Mekanisme kerja Flavonoid bekerja dengan

menghambat enzime penghasil eicosanoid
termasuk fosfolipase A2 siklooksigenase dan
lipooksigenase dan juga mengurangi
konsentrasi dari prostanoid dan leukotrin.

Agustina dkk, 2010

Kandungan Senyawa Flavonoid pada
Daun Pepaya (carica papaya) untuk
pengobatan Infeksi Bakteri

Meknisme kerja Alkaloid bersifat toksik terhadap mikroba,

sehingga efektif membunuh bakteri dan virus, sebagai
antiprotozoa dan antidiare, bersifat detoksifikasi yang
mampu mentralisir racun dalam tubuh (Naim, 2004).

Alkaloid diketahui mampu meningkatkan daya tahan

tubuh. Zat ini akan dibawa oleh aliran darah menuju sel-sel
tubuh. Hasilnya sel-sel tubuh tersebut menjadi aktif dan
terjadi perbaikan-perbaikan struktur maupun fungsinya.
Mekanisme kerja dari alkaloid dihubungkan dengan
kemampuan berinteraksi dengan DNA (Naim, 2004)
Haryani. A dkk, 2012
Kandungan Senyawa Alkaloid pada Batang Brotowali (Tinospora crispa L) sebagai antidiabetik

Mekanisme kerja Alkaloid bekerja dengan

mempercepat keluarnya glukosa melalui
peningkatan metabolisme kedalam deposit
lemak. Proses ini mempercepat pankreas untuk
memproduksi insulin.

Prapti.U dkk, 2005

Kandungan Senyawa Tanin pada Daun
Jambu Biji (Psidium Guajava) sebagai
Antidiare
Mekanisme kerja, Tanin mempunyai sifat
sebagai penyelat berefek spasmodik yang
mengkerutkan usus sehingga gerak
peristaltik usus berkurang

Yonalnda, 2015
Kandungan Senyawa Saponin Dalam Akar
dan Batang Binjai (mangifera caesia)
sebagai Anti Diabetes
Mekanisme kerja saponin menghambat
penyerapan glukosa sehingga mencegah
naiknya glukosa dalam darah, serta dapat
menurunkan glukosa dalam darah.

Kamila, 2016
Kandungan Senya Flavonoid pada Daun
Sirih (Piper betle) sebagai Anti Bakteri
Mekanisme kerja flavonoid dengan cara
membentuk senyawa kompleks terhadap
protein extraseluler yang menggangu
integritas membrane sel bakteri. Flavonoid
merupakan senyawa fenol, sementara
senyawa fenol dapat bersifat koagulan
protein

Agustin W, dkk, 2012

Kandungan Senya Alkaloid pada Daun
Sirih (Piper betle) sebagai Anti Bakteri

Mekanisme kerja alkaloid dengan cara

menganggu komponen penyusun
peptidoglikan pada sel bakteri, sehingga
lapisan dinding sel tidak terbentuk secara
utuh dan menyebabkan kematian sel
tersebut.

Agustin W, dkk, 2012

Kandungan Senya Alkaloid pada Daun
Sirih (Piper betle) sebagai Anti Bakteri
Mekanisme kerja tanin dapat merusak membran sel
bakteri, senyawa astringen tanin dapat menginduksi
pembentukan kompleks senyawa ikatan terhadap enzim
atau subtrat mikroba dan pembentukan suatu kompleks
ikatan tanin terhadap ion logam yang dapat menambah
daya toksisitas tanin itu sendiri.

Tanin diduga dapat mengerutkan dinding sel atau

membran sel sehingga menganggu permeabilitas sel itu
sendiri. Akibat terganggunya permeabilitas, sel tidak
dapat melakukan aktivitas hidup sehingga
pertumbuhannya dihambat atau bahkan mati (Ajizah,
2004)
Agustin W, dkk, 2012
Kandungan Senyawa Flavonoid dan
Tanin pada Daun Kemuning (Murraya
paniculata(L)Jack) Sebagai Antioksidan
Mekanisme kerja flavonoid dan tanin galat
mampu menghambat reaksi oksidasi melalui
mekanisme penangkapan radikal (radical
scavenging) dengan cara menyumbangkan satu
elektron pada elektron yang tidak berpasangan
dalam radikal bebas sehingga banyaknya radikal
bebas menjadi berkurang

(Pokorny et al.,2001)
Kandungan Senyawa Herba Krokot
(Portulaca oleracea L.) sebagai Anti
Bakteri
Dalam menekan pertumbuhan bakteri, saponin dapat
menurunkan tegangan permukaan dinding sel (Widodo, 2005).

Senyawa saponin merupakan zat yang apabila berinteraksi

dengan dinding bakteri maka dinding tersebut akan pecah atau
lisis (Pratiwi, 2008).

Saponin akan mengganggu tegangan permukaan dinding sel,

maka saat tegangan permukaan tergangguzat antibakteri akan
dapat dengan mudah masuk kedalam sel dan akan mengganggu
metabolisme hingga akhirnya terjadilah kematian bakteri.

Chrystie dkk, 2013