You are on page 1of 64

KRISTALOGRAFI

Berdasarkan susunan atom-atom atau


ion-ion penyusunnya PADATAN dapat
diklasifikasi menjadi :
Kristal
Padatan di mana atom-atom
tersusun dengan ketertiban
sempurna dan berulang (periodik)
Amorf
Padatan di mana atom-atom
walaupun berulang tersusun tidak
dengan ketertiban sempurna.

3
Susunan Atom-atom pada Kristal dan Amorf

4
5
6
Kristal ideal :
pengulangan suatu pola secara teratur dan
keteraturan ini hingga tak berhingga.
Kristal tunggal :
pengulangan suatu pola secara teratur di
dalam seluruh tubuhnya ( < 1 cm).

Kristalit :
- kristal yang kecil ( 10-6 m)
- jarak antar 2 partikel sekitar 2 angstrom
- jumlah partikel = 10-6/(2 x 10-10) = 5000

Kristal tunggal adalah kristalit yang besar


7
Di antara keadaan kristal sempurna (tunggal)
dengan keadaan amorf terdapat keadaan yang
disebut polikristal (kristal jamak).

Zat padat pada keadaan ini tersusun oleh kristal-


kristal kecil atau kristalit. Berdasarkan ukuran
kristal-kristalnya, polikristal dapat digolongkan
menjadi :
kristal mikro (microcrystalline)
kristal nano (nanocrystalline)

8
2. Kisi dan Struktur Kristal
Kristal ideal merupakan satuan susunan
kristal yang identik dan berulang
dalam ruang tiga dimensi tak
terbatas.
Satuan susunan tersebut disebut basis
atau kumpulan molekul. Basis mengisi
wadah (volume atau ruang) dengan
ukuran tertentu yang disebut sel satuan
(unit cell).
Kisi kristal terdiri dari sel-sel satuan yang
secara keseluruhan membentuk 9
10
a. Sel Satuan

Sel satuan dibangun oleh vektor basis


a, b, c dan arah sumbu kristal , ,
. Kombinasi nilai-nilai (a,b,c,,,)
merupakan parameter kristal.

Dalam 3 dimensi volume sel satuan



dituliskan sebagai perkalian vektor :
V a b c

11
Operasi Simetri pada sistem kristal akan
membentuk batasan atas panjang dan
arah sumbu kristal (a,b,c,,,) yang
merupakana parameter kristal.

c

Vektor-vektor basis
pembentuk sel satuan
b (a, b, c) tidak harus
saling tegak lurus.

12
Ada 7 kombinasi parameter kristal dalam
3D yang membentuk sistem kristal.

Sistem Kristal Parameter Kisi


Triklinik abc;

Monoklinik a b c ; = = 900

Ortorombik a b c ; = = = 900

Tetragonal a = b c ; = = = 900

Kubus a=b=c; ==

Trigonal a = b = c ; 120o > =

Heksagonal a = b c ; = , = 900

13
Sel Satuan Primitif dan Sel Satuan non
Primitif
Tinjau sistem kristal 2-dimensi berikut :
a A

b
b A,B : sel primitif
C
C : sel non-primitif
b B

a a

Setiap sel satuan memiliki vektor-vektor


basis a dan b yang unik. Titik-titik sebagai
tempat kedudukan atom dalam kristal
disebut titik kisi.
14
Berdasarkan jumlah titik kisi dalam setiap
sel satuan dapat dibedakan menjadi :
Sel Satuan primitif
Sel satuan primitif bilamana dalam sel
tersebut hanya terdapat satu titik kisi
Sel Satuan non-primitif
Sel satuan non-primitif bilamana dalam
sel satuan terdapat lebih dari satu titik
kisi.

15
16
b. Operasi Simetri pada Kristal

Operasi simetri adalah tindakan fisis tertentu di mana


ke-adaan kristal sesudah operasi tetap sama dengan
keadaan sebelumnya.

Operasi simetri terdiri atas :


Translasi (T) : pergeseran sepanjang sumbu simetri
Refleksi (m) : percerminan terhadap bidang (m)
Rotasi (n) : perputaran pada sumbu tertentu (2/n, n
=1,2,3,4 dan 6)
Inversi (i) : percerminan pada titik tertentu (i)
Luncuran/Glide : operasi gabungan refleksi dan translasi
Ulir/Screw : operasi gabungan rotasi dan translasi
17
1) Translasi
3
Yaitu pergeseran sel satuan sepanjang
jarak yang diskrit sejajar sumbu simetri
dengan menggunakan vektor translasi T.

Vektor translasi T dinyatakan dalam


persamaan :

T n1a n2b n3c

di mana n1, n2 dan n3 adalah bilangan


bulat sedangkan a, b, c adalah vektor
satuan dalam arah tiga dimensi (sejajar
dengan rusuk-rusuk persegi-empat dari
sel satuan).
18
Translasi dengan jarak yang diskrit ini memberikan sifat
simetri translasi pada kristal, yaitu diperoleh sel satuan
yang identik apabila sel satuan semula ditranslasikan
dengan vektor T.
Sebagai ilustrasi, bila pada posisi r dan r dapat
ditentukan atom-atom identik berarti r memenuhi :

r = r + T

Berarti seperangkat vektor T mendefinisikan kisi ruang


atau kisi Bravais.
Kisi Bravais sebenarnya hanyalah konsep geometri
belaka. Sedangkan kisi kristal yang sesungguhnya
adalah gabungan antara kisi Bravais dan Basis.

19
2) Rotasi

Yaitu operasi perputaran melalui poros dengan


sudut (2/n) di mana n = 1,2,3,4, dan 6.

Poros harus diambil tegak lurus bidang kristal


dan melalui titik-titik kristal. Bidang kristal
adalah bidang yang melalui titik-titik kristal
(minimal 3). Untuk 1-dimensi tak terbatas.

Sudut rotasi yang mungkin () terbatas pada 5


nilai sudut (180o, 120o, 90o , 60o , 0o). Sudut lain
tidak mungkin karena menyalahi sifat simetri
translasi.

20
Bukti :

A B


A P Q B
a

Bila diperkenankan A dan B harus di


titik kisi
PQ = na maka AB = ma
PQ = AB 2a cos
na = ma 2a cos

sehingga diperoleh (dengan r bilangan bulat) :


mn r
cos
2 2
21
Diperoleh untuk nilai r tertentu :

r (o) (rad)

2 0 2/1

1 60 2/6

0 90 2/4

-1 120 2/3

-2 180 2/2

22
Rotasi yang diperkenankan mengikuti persamaan :

2 , dengan n = 1, 2, 3, 4, dan 6

n

= 180o = 120o = 90o = 60o = 0o

n = 1,2 n = 1,3 n = 1,2,4 n = 1,2,3,6 n=1

23
Seperti telah dibahas sebelumnya tidak semua
operasi rotasi dapat dilakukan bila dikaitkan
dengan sifat simetri translasinya. Dengan
syarat ini maka untuk kisi 2D rotasi yang
mungkin adalah hanya untuk n = 3, 4 dan 6
saja.

24
25
Sistem kristal, paramater kisi dan kisi Bravais

Dalam ruang 3D, persyaratan simetri nampak lebih ketat


bergantung variasi panjang vektor a,b, c dan sudut (,,)
yang dibentuk oleh ketiga vektor.
Variasi panjang vektor dan besarnya sudut menghasilkan 14
kisi Bravais dalam 7 sistem kristal.

Sistem Kristal Parameter Kisi Kisi Bravais


Triklinik abc; Primitif (P)
Monoklinik a b c ; = = 900 P, Pusat Ruang (I)
Ortorombik a b c ; = = = 900 P, I, Pusat Dasar
(C), Pusat Sisi (F)
Tetragonal a = b c ; = = = 900 P, I
Kubus a=b=c; == P, I, F
Trigonal a = b = c ; 120o > = P

Heksagonal a = b c ; = , = 900 26 F
7 sistem kristal dan 14 kisi Bravais

27
3. Struktur Kristal (1)
Tiga jenis struktur kristal sederhana yang
banyak dijumpai pada logam yaitu :
FCC (face-centered cubic), kubus pusat sisi
BCC (body-centered cubic), kubus pusat
ruang
HCP (hexagonal closed-packed), heksagonal
mampat

dan ada satu lagi jenis kristal sederhana


meskipun jarang ditemukan adalah SC
(simple cubic) atau kubus sederhana :

28
Struktur Kristal Sederhana :

SC

BCC

HCP
FCC

29
4. Faktor Pemampatan Atom
(APF)
Susunan mampat (packing structure) sel
satuan adalah penggambaran atom-
atom sebagai sebuah bola yang saling
bersinggungan dengan tetangga
terdekatnya.
Untuk mengetahui besarnya
penggunaan ruang sel oleh atom-atom
didefinisikan faktor pemampatan
atom (atomic packing factor = APF).
APF menyatakan perbandingan antara
volume ruang yang ditempati atom
dengan volume sel satuan. 30
Khusus untuk sel heksagonal terdapat dua jenis susunan mampat,
yaitu heksagonal mampat (HCP) dan kubus mampat (CCP).

HCP CCP

ABAB ...... ABCABC ......


31
32
33
34
35
36
HCP
2r =a, a adalah rusuk limas segitiga
beraturan (tetrahedral) dengan tinggi t =
c/2 = (a6)/3 atau a = (c6)/4
Volume ruang sel satuan :

Vs a b c


a (a) sin 120 o (
4
a ) cos 0o )
6
c
Populasi = 6
b Volume terisi populasi :
a
Va = [(4x1/6) + (4x1/12) +1]x(4/3)(a/2)3

APF = 74%

37
5. Indeks Miller
Pada setiap sel satuan dapat
dibentuk bidang kristal yang
merupakan bidang khayal, yang
akan memiliki arti bila memuat
atom-atom.
Sebuah bidang digambarkan
memotong sumbu koordinat sel
satuan. Ada banyak bidang yang
dapat dibentuk pada sel satuan,
sehingga untuk membedakannya
digunakan indeks bidang yang
dikenal sebagai Indeks Miller.
38
Langkah-langkah penentuan indeks
bidang :
Tentukan titik potong bidang
dengan sumbu koordinat, misal
(x1,y1,z1)
Bandingkan titik potong di atas
dengan tetapan kisi, yaitu : x1/a,
y1/b, z1/c.
Ambil kebalikan dan definisikan
sebagai h = a/x1, (kh k=l )b/y1, l =
c/z1.
Indeks bidang tersebut ditulis (hkl) 39
Contoh :

Gunakan :
x1 = a1
y1 = a2
z1 = a3
40
Khusus untuk sel satuan heksagonal
digunakan empat jenis indeks yaitu
(hkil) dengan

i = -(h + k)

Hal ini berhubungan erat dengan


adanya empat buah tetapan kisi untuk
sel heksagonal yaitu :

(a1, a2, a3, c), dan a3 = -(a1 + a2)

41
Bidang sel pada heksagonal dan indeksnya

42
6. Jarak Antar Bidang dan Arah Bidang
Kristal
Dalam sel satuan dapat dibuat bidang sejenis
yang berindeks sama, yang berarti merupakan
dua bidang yang sejajar.
Jarak antar bidang (hkl) dalam sel satuan kubus
dapat ditentukan dari persamaan :
a0
d hkl
h k l
2 2 2

a0
di mana panjang rusuk kristal

43
Selain bidang, dalam kristal (sel
satuan) dapat juga didefinisikan arah
bidang kristal. Pengertian ini sangat
berguna dalam mengungkapkan
besaran fisis pada kristal yang
umumnya anisotropis (bergantung
arah).
Arah kristal dinyatakan dalam notasi
[uvw]. Arah kristal adalah arah yang
tegak lurus terhadap bidang (hkl)
bilamana u = h, v = k dan w = l.

44
Bidang (001)

[100]

-
Arah [001]

45
7. Kisi Balik (Kisi Resiprokal)
Kisi Bravais dalam ruang 3 dimensi dibangun
oleh vektor a, b, c dan biasa disebut sebagi
kisi langsung (direct lattice).
Sebaliknya dapat didefinisikan kisi-balik
(reciprocal lattice) yang dibangun oleh
vektor-vektor basis dalam ruang a*, b*, c*
menurut hubungan :

a* = (2/V)(b x c)
b* = (2/V)(c x a)
c* = (2/V)(a x b)

dengan V = |a.b x c|, yaitu volume sel satuan.

46
Sifat-sifat vektor basis yang
bersangkutan :

a*.a = b*.b = c*.c = 2 dan


a*.b = a*.c = b*.c = 0

Volume dari kisi balik dinyatakan dalam


persamaan :

= |a*.b* x c*|

47
2
b1 x y
a
Tentukan vektor kisi baliknya !
48
Tentukan vektor kisi baliknya !

49
Sel satuan dalam kisi balik dinamakan Zona
Brilloun. Zona Brilloun Pertama (ZBP)
merupakan sel primitif Wigner Seitz*) dari kisi
balik.
Vektor dalam kisi balik (semacam vektor translasi
dalam kisi langsung) dinyatakan sebagai berikut :

Ghkl = ha* + kb* + lc*

Berhubungan dengan bidang (hkl) dalam kisi


langsung adalah sifat berikut :
Ghkl tegak lurus bidang (hkl) kisi biasa atau Ghkl
// dhkl
2
d hkl
Ghkl

50
METODA WIGNER SEITZ*)
Ambilah salah satu titik kisi sebagai acuan (biasanya
di tengah)
Titik kisi yang anda ambil sebagai acuan dihubung-
kan dengan titik kisi terdekat di sekitarnya.

Di tengah-tengah garis penghubung, buatlah garis


yang tegak lurus terhadap garis penghubung.

Luas terkecil (2 dimensi) atau volume terkecil (3


dimensi) yang dilingkupi oleh garis-garis atau
bidang- bidang ini yang disebut sel primitif
Wigner-Seitz.

51
Contoh :

Sel Primitif
Wigner-Seitz

52
Zone Brillouin Pertama (ZBP) Zone Brillouin Kedua

Zone Brillouin ke-n

53
54
ZBP kisi BCC

ZBP kisi FCC

55
8. Struktur Kristal (2)
a. Struktur NaCl
Struktur NaCl dapat dilihat sebagai struktur
fcc yang terdiri atas 2 ion di posisi a b c dan
a+ b c. Dengan kata lain 2 struktur fcc
yang satu tergeser a dalam arah [100] dari
yang lain.

0 00 0 0 0
00 1 0 10

populasi = 8 dan jarak tetangga terdekat (jtt)


=a

56
Struktur NaCl (LiH, MgO, MnO, AgBr, PbS, KCl,
KBr)
Kristal a
LiH 4,08 Ao
MgO 4,20
MnO 4,43
NaCl 5,63
AgBr 5,77 a
PbS 5,92
KCl 6,29
KBr 6,59

57
b. Struktur CsCl
Merupakan struktur SC yang satu tergeser diagonal
ruang dengan arah [111]. Populasi = 2 dan jtt = a3

Kristal a
BeCu 2,70 Ao
AlNi 2,88
CuZn 2,94
CuPd 2,99
AgMg 3,28
LiHg 3,29 a
NH4Cl 3,87
HBr 3,97
CsCl 4,11
TiL 4,20

58
c. Struktur Intan

Dapat dilihat sebagai struktur fcc dengan pola


dasar yang terdiri atas 2 atom di posisi a b c
dan a+ b+ c+
fcc0 0 0 0 0
fcc
2 struktur fcc yang satu tegeser sebanyak
diagonal kubus dalam arah [111] dari yang lain.
Populasi = 8 dan jtt = a 3

59
diamond (Si, Ge)
zincblende (GaAs ...)

60
61
d. Struktur ZnS
Hampir sama dengan struktur intan di
mana a b c adalah Zn++ dan a+ b+
c+ adalah S-- .

Zn++

S--

62
e. Struktur HCP
(Be, Sc, Te, Zn, Y, Tc, Ru, Gd, Tb, Py, Ho, Er, Tm, Lu,
Re, Os, Ti)

Posisi atom : 000, 2/3 1/3


Jumlah tetangga terdekat : 12
Kristal c/a
He 1,633
Be 1,581
Mg 1,623
Ti 1,586
Zn 1,861
Cd 1,886
Co 1,622
Y 1,570
Zr 1,594
Gd 1,592
Lu 1,586
63
64
65

You might also like