Professional Documents
Culture Documents
Definisi NDT
Menurut ASTM - E 1316
Neutron Radiografi
Acoustic Emission
Thermal and Infrared Testing
Microwave Techniques
Leak Testing
Holography
dll
Visual Inspection
Prinsip Dasar
Memeriksa benda uji secara visual (penglihatan mata),
dengan atau tanpa alat bantu
Kelebihan
Kelemahan
Lingkup Penerapan
Cacat terbuka pada permukaan
Semua jenis material (logam dan non logam)
yang permukaannya tidak berpori (non porous)
Urutan aplikasi uji penetrant
Cara pembersihan
Mekanik
Kimia
Solven
Aplikasi penetrant
Metoda aplikasi penetrant
Brushing (kuas)
Spraying (semprot)
Dipping (celup)
Aplikasi penetrant (lanjutan)
Contoh
Bahan steel, bentuk las, cacat crack, jenis penetrant
water washabel, dwell time 30 menit
Aplikasi penetrant (lanjutan)
Daya penetrasi
Daya penetrasi (kemampuan cairan penetrant masuk)
ke dalam celah cacat dikendalikan oleh
Tegangan permukaan
Sudut kontak
SPP = Cos
Sudut kontak
Rendah ---- mampu basahnya baik ----- daya penetrasi baik
Tinggi ---- daya penetrasi kurang
Aplikasi penetrant (lanjutan)
Laju penetrasi
Sudut kontak tinggi -- mampu basah rendah -- daya penetrasi rendah
Aplikasi penetrant (lanjutan)
Laju penetrasi
Sudut kontak
Rendah ---- mampu basahnya baik ----- daya penatrasi baik
Aplikasi penetrant (lanjutan)
Laju penetrasi
Laju penetrasi (kecepatan masuk ke dalam celah cacat)
dikendalikan oleh
Tegangan permukaan
Sudut kontak
Viskositas KPP = Cos /
Jenis-jenis penetrant
Cara inspeksi
Fluorescent
Non fluorescent
Cara pembersihan
Water washable
Post emmulsified
Solvent removable
Pembersihan sisa penetrant
Membersihkan sisa penetrant
pada permukaan
Cara pembersihan
Water washable --- air
Post emulsified --- diberi emulsi
dibersihkan air
Solvent removable --- solvent
Aplikasi Developer
Fungsi
Menyedot cairan penetrant yang
ada di dalam celah
Jenis developer
- Kering
- Basah
Development time
Waktu dari aplikasi developer
sampai munculnya indikasi
Inspeksi
Inspeksi harus dilakukan segera setelah indikasi
tampak agar tidak berubah bentuk akibat rembesan
cairan penetran
Cara pembersihan
disemprot dengan solvent
dilap, dikuas dengan air
Magnetic Particle
Prinsip Dasar
Apa yang terjadi jika magnet batang patah ditengah tetapi tidak
secara keseluruhan?
Terbentuk kutub baru dibagian yang patah
Medan magnet menyebar keluar dari kutub utara menuju kutub
selatan, jika ada rongga pada tempat yang patah
Dikatakan mengalami kebocoran flux magnet
Prinsip Dasar
Magnetisasi longitudinal
menghasilkan medan magnet
memanjang
Magnetisasi sirkular
menghasilkan medan magnet
melingkar
Teknik Magnetisasi
Magnet permanen
Elektromagnetik
Magnetisasi menggunakan arus listrik
AC atau DC (AC yang disearahkan)
Magnetisasi longitudinal
Persiapan pengujian
Magnetisasi
Penerapan partikel magnetik
Interpretasi dan pencatatan indikasi
Demagnetisasi
Pembersihan setelah inspeksi
Persiapan pengujian
Coil shot --- benda uji batang, cacat tegak lurus sumbu
benda uji cincin, cacat transversal
Head shot --- benda uji batang, cacat sejajar sumbu
benda uji cincin, cacat transversal
Central conductor --- benda uji pipa, cacat sejajar sumbu
--- benda caincin, cacat transversal
Magnetik Yoke --- benda uji pelat, posisi cacat sembarang
Prod --- benda uji pelat, posisi cacat sembarang
Aplikasi serbuk (partikel) magnetik
Cara demagnetisasi
- Masukkan ke dalam coil yang dialiri arus AC, arus perlahan-
lahan diturunkan atau coil dan bahan dijauhkan perlahan-lahan
- Masukkan ke dalam coil yang dialiri arus searah yang dibalik
dan diturunkan pelan-pelan
- Memanasi material melampaui curie point
Adanya magnet dapat diukur dengan magnetic field indicator
Demagnetisasi
Prosedur Pengujian
Perbedaannya,
Ultrasonik memiliki frekwensi lebih dari 20 kHz
Suara memiliki frekwensi kurang dari 20 kHz
Prinsip Dasar (lanjutan)
Apa yang dimaksud gelombang mekanik?
Gelombang longitudinal
Arah rambat gelombang
sejajar dengan arah gerakan
atom yang digetarkan
Gelombang transversal
Arah rambat gelombang
tegak lurus arah gerakan
atom yang digetarkan
Prinsip Dasar (lanjutan)
Sifat gelombang ultrasonik ?
Antara lain :
Teknik Transmisi
Teknik resonansi
Ultrasonic Testing
Teknik Transmisi
Digunakan 2 probe
- transmiter
- receiver
Probe normal,
Pemancar gelombang
longitudinal
Probe sudut,
Pemancar gelombang
transversal
Probe (transduser) --- lanjutan
Penggunaan probe normal memiliki keterbatasan tidak
mampu mendeteksi cacat di dekat permukaan, mengapa ?
Berkas ultrasonik yang dipancarkan dari probe dibagi atas dua daerah
Medan dekat
- gelombang merambat secara silindris (tidak menyebar)
- arah dan intensitas tidak teratur
- pengukuran tidak dapat dilakukan secara teliti
Medan jauh
- gelombang menyebar secara konis,
- arah dan intensitas teratur
- pengukuran dapat dilakukan secara teliti
Probe (transduser) --- lanjutan
Penyebaran gelombang ultrasonik
Kuplan
Fungsi kuplan ---- memudahkan perambatan gelombang
ultrasonik ke dalam benda uji, karena jika antara probe dengan
benda uji terdapat udara maka hampir 100% gelombang akan
dipantulkan kembali ke dalam probe
Bahan kuplan
Oli, gliserin, emulsi plastik dalam air, grease, dll.
Balok Kalibrasi
Kelemahan
Diskontinuitas yang dapat terdeteksi adalah yang orientasinya
tegak lurus arah rambat gelombang
Permukaan benda uji harus datar
Menggunakan kuplan
Eddy Current
Prinsip Dasar
N S
Prinsip Dasar (lanjutan)
Arah garis gaya dari kutub utara ke selatan (di luar kumparan)
Prinsip Dasar
Perubahan garis gaya dapat dilakukan
dengan memutus arus searah
Prinsip Dasar
Perubahan garis gaya dapat dilakukan
dengan menggunakan arus bolak-balik
Prinsip Dasar (lanjutan)
Apa yang terjadi jika didekat
coil magnet yang memiliki flux
magnet berubah-ubah terdapat
konduktor yang besar ?
Hukum Lenz :
Perubahan impedansi
atau perubahan arus
dapat diamati pada
layar monitor
Prosedur Uji
Instrumentasi
Sistem instrumentasi dasar eddy current terdiri atas
Probe absolut
Probe differensial
Jenis-jenis coil inspeksi
berdasarkan mode pengujian
Mode absolut
Memiliki 2 coil
Salah satu coil ditempatkan pada material standar yang bebas cacat,
coil lainnya ditempatkan pada benda uji.
Jika kedua bagian benda uji kondisinya sama, tidak ada perubahan
impedansi
Jika salah satu mengandung diskontinyuitas menghasilkan
perubahan impedansi yang dapat diamati pada layar CRT
Mode diferensial (perbandingan) auto
Menggunakan 2 coil, satu coil berada pada bagian tertentu benda uji
Coil lainnya ditempatkan pada bagian lain benda uji yang sama
Jika kedua bagian benda uji kondisinya sama, tidak ada perubahan
impedansi
Jika salah satu mengandung diskontinyuitas menghasilkan
perubahan impedansi yang dapat diamati pada layar CRT
Tampilan Osciloscope
Mode Absolut
Probe belum
digerakkan
Tampilan Osciloscope
Inspeksi tubing menggunakan probe absolut dan deferensial
Probe bergerak
melintasi takikan
luar
Tampilan Osciloscope
Inspeksi tubing menggunakan probe absolut dan deferensial
Probe bergerak
melintasi takikan
dalam
Tampilan Osciloscope
Inspeksi tubing menggunakan probe absolut dan deferensial
Probe bergerak
melintasi lubang
tembus
Tampilan Osciloscope
Inspeksi tubing menggunakan probe absolut dan deferensial
Probe bergerak
melintasi pelat
penyangga
Faktor yang mempengaruhi uji eddy current
Faktor benda uji
Kondisi pengujian
Kondisi pengujian
- Lift-of (jarak coil dengan benda uji)
- Frekwensi arus bolak-balik, ukuran coil, jumlah lilitan
Pengaruh konduktivitas
Kelebihan:
Kekurangan
Lift-off
Jarak antara coil inspeksi
dengan material
Cacat yang terdeteksi adalah cacat yang tegak lurus dengan
eddy curent