You are on page 1of 15

Penatalaksanaan Eksaserbasi Asma di

Fasilitas Perawatan Akut /


Unit Gawat Darurat

ATLAS ID 360015
Feb 17
Definisi Eksaserbasi Asma

Eksaserbasi asma adalah episode peningkatan


progresif dari sesak napas, batuk, mengi, atau dada
terasa berat dan penurunan progresif dari fungsi
paru

Global Strategy for Asthma Management and Prevention, Global Initiative for Asthma (Updated 2015). Available from
www.ginasthma.org. Accessed on May 26, 2015
Tujuan Penatalaksanaan Eksaserbasi Akut

Menghilangkan obstruksi secepat mungkin


Menghilangkan hipoksemia secepat mungkin
Menekan inflamasi yang menjadi penyebab dasar
terjadinya eksaserbasi
Mencegah kekambuhan

Global Strategy for Asthma Management and Prevention, Global Initiative for Asthma (Updated 2015). Available from www.ginasthma.org. Accessed on May 26, 2015
Manajemen eksaserbasi asma pada fasilitas
perawatan akut/ UGD
PENILAIAN AWAL Apakah salah satu dari hal berikut
ada?
A: airway B: breathing C: circulation
Mengantuk, kebingungan, Silent chest
TIDAK
YA

Triase lebih lanjut dengan status klinis Konsul ke ICU, mulai SABA dan O2,
berdasarkan pada fitur terburuk dan siapkan pasien untuk intubasi

RINGAN atau SEDANG BERAT


Bicara dalam kalimat Bicara kata demi kata
Lebih senang duduk daripada Duduk membungkuk
berbaring Gelisah
Tidak gelisah Frekuensi pernapasan > 30 / menit
Frekuensi pernapasan meningkat Otot aksesori digunakan
Otot aksesori tidak digunakan Denyut nadi > 120 x/ menit
Denyut nadi 100-120 x/menit Saturasi O2 ( udara kamar ) < 90 %
Saturasi O2 ( udara kamar ) 90-95 % PEF 50 % prediksi atau terbaik
PEF > 50 % prediksi atau terbaik
Beta 2 agonist kerja singkat
Beta 2 agonist kerja singkat Ipratropium bromida
Pertimbangkan ipratropium bromida Atur O2 untuk mempertahankan saturasi 9395% (anak 94-
Atur O2 untuk mempertahankan saturasi 93 98%)
95% (anak 94-98%) Kortikosteroid oral atau IV
Kortikosteroid oral Pertimbangkan magnesium IV
Pertimbangkan ICS dosis tinggi

Jika terus memburuk, obati dengan


kriteria berat dan nilai ulang untuk ke ICU

NILAI KEMAJUAN KLINIS SECARA BERKALA


UKUR FUNGSI PARU
Pada semua pasien 1 jam sesudah pengobatan awal

FEV 1 atau PEF 60-80% FEV1 atau PEF < 60%


(prediksi atau terbaik) (prediksi atau terbaik)
Atau kurangnya respon klinis
dan ada perbaikan gejala
BERAT
SEDANG Lanjutkan perawatan seperti di atas dan
Pertimbangkan untuk dipulangkan lakukan penilaian ulang berkala

Global Strategy for Asthma Management and Prevention, Global Initiative for Asthma (Updated 2015). Available from www.ginasthma.org. Accessed on May 26, 2015
Manajemen eksaserbasi asma pada fasilitas
perawatan akut/ UGD

PENILAIAN AWAL Apakah salah satu dari hal berikut ini


ada?
A: airway B: breathing C: circulation
Mengantuk,, kebingungan, Silent chest

TIDAK
YA
Konsul ke ICU, mulai SABA
Triase lebih lanjut dengan status dan O2,
klinis berdasarkan pada fitur dan siapkan pasien untuk
terburuk intubasi

RINGAN atau SEDANG BERAT


Bicara dalam kalimat Bicara dalam kata
Lebih suka duduk daripada Duduk membungkuk
berbaring Gelisah
Tidak gelisah Frekuensi pernapasan > 30 x/
Frekuensi pernapasan menit
meningkat Otot aksesori digunakan
Otot aksesori tidak digunakan Denyut nadi > 120 x/menit
Denyut nadi 100-120 x/menit O2 saturasi (udara kamar ) <
O2 saturasi ( udara kamar ) 90 %
90-95 % PEF 50 % prediksi atau
PEF > 50 % prediksi atau terbaik
terbaik

Global Strategy for Asthma Management and Prevention, Global Initiative for Asthma (Updated 2015). Available from www.ginasthma.org. Accessed on May 26, 2015
Manajemen eksaserbasi asma pada fasilitas
perawatan akut/ UGD

Beta 2 agonist kerja singkat Beta 2 agonist kerja singkat


Pertimbangkan ipratropium bromida Ipratropium bromida
Atur O2 untuk mempertahankan Atur O2 untuk mempertahankan saturasi
saturasi 9395% (anak 94-98%) 9395% (anak 94-98%)
Kortikosteroid oral Kortikosteroid oral atau IV
Pertimbangkan magnesium IV
Pertimbangkan ICS dosis tinggi

Jika terus memburuk, obati dengan


kriteria berat dan nilai ulang untuk ke ICU

NILAI KEMAJUAN KLINIS SECARA BERKALA


UKUR FUNGSI PARU
pada semua pasien 1 jam sesudah pengobatan awal

FEV 1 atau PEF 60-80% FEV1 atau PEF < 60%


(prediksi atau terbaik) (prediksi atau terbaik)
Atau kurangnya respon klinis
dan ada perbaikan gejala
BERAT
SEDANG Lanjutkan perawatan seperti di atas dan
Pertimbangkan untuk dipulangkan lakukan penilaian ulang secara berkala

Global Strategy for Asthma Management and Prevention, Global Initiative for Asthma (Updated 2015). Available from www.ginasthma.org. Accessed on May 26, 2015
Terapi pada perawatan asma akut

Terapi berikut ini biasanya diberikan bersamaan untuk mencapai


perbaikan secara cepat :

Oksigen
Untuk mencapai saturasi O2 93-95% (94-98% pada anak usia 6-11
tahun) oksigen harus diberikan dengan nasal kanul atau masker

Inhalasi SABA
Terapi SABA inhalasi harus diberikan secara berulang kali pada pasien
asma akut
pMDI dengan spacer merupakan cara pemberian yang paling efektif
dan efisien

SABA: Short Acting Beta 2 Agonist


Global Strategy for Asthma Management and Prevention, Global Initiative for Asthma (Updated 2015). Available from
www.ginasthma.org. Accessed on May 26, 2015
Terapi pada perawatan asma akut
Terapi berikut ini biasanya diberikan bersamaan untuk mencapai
perbaikan secara cepat :

Kortikosteroid sistemik, penting diberikan jika:


Pengobatan awal dengan SABA tidak memberikan perbaikan gejala
Eksaserbasi terjadi pada pasien yang sedang menggunakan
kortikosteroid oral
Pasien mempunyai riwayat eksaserbasi yang memerlukan
kortikosteroid oral

Kortikosteroid inhalasi
ICS dosis tinggi yang diberikan pada satu jam pertama akan
mengurangi kebutuhan rawat inap pada pasien-pasien yang tidak
menerima kortikosteroid sistemik (Evidence A).
Secara keseluruhan ICS ditoleransi dengan baik

SABA: Short Acting Beta 2 Agonist ; ICS : Inhalation


Corticosteroid
Global Strategy for Asthma Management and Prevention, Global Initiative for Asthma (Updated 2015). Available from
Global Strategy for Asthma Management and Prevention, Global Initiative for Asthma (Updated 2015). Available from
Peranan Kortikosteroid Inhalasi (ICS)
pada Asma Akut

1. Kortikosteroid inhalasi lebih aman dibandingkan dengan


kortikosteroid sistemik
2. Kortikosteroid sistemik membutuhkan waktu 4 s/d 24 jam
untuk mendapatkan efek peningkatan nilai faal paru dan
mengurangi angka perawatan
3. Kortikosteroid inhalasi (ICS) yang diberikan dalam dosis
berulang dengan interval waktu 30 menit selama 90 s/d
120 menit menunjukkan perbaikan pada status klinis dan
hasil spirometri (dalam waktu 1-2 jam) bila diberikan bersama
B2 agonis

Rodrigo GJ. CHEST 2006;130:1301-1311


Meninjau Respon

Lakukan penilaian ulang secara sering untuk mengetahui status klinis


dan saturasi oksigen, dan berikan terapi lanjutan sesuai respon
pasien

Ukur fungsi paru setelah 1 jam, yaitu sesudah pemberian


bronkodilator 3 kali berturut-turut, dan bagi pasien yang kondisinya
memburuk meskipun telah diberikan bronkodilator dan kortikosteroid
secara intensif maka evaluasi ulang untuk dirawat di ICU.

ICU : Intensive Care Unit

Global Strategy for Asthma Management and Prevention, Global Initiative for Asthma (Updated 2015). Available from
www.ginasthma.org. Accessed on May 26, 2015
Kriteria untuk Rawat Inap atau
Pulang dari Unit Gawat Darurat

Status klinis dan fungsi paru dalam 1 jam setelah mulai pengobatan
adalah prediktor yang lebih baik untuk menentukan kebutuhan rawat
inap dibandingkan status saat pasien datang pertama kali.

Rekomendasi Konsensus Pada Studi yang Lain

Jika pre-treatment FEV1 atau PEF < 25% (prediksi atau terbaik), atau post
treatment FEV1 atau PEF < 40%, (predisksi atau terbaik) rekomendasi rawat
inap.
Jika fungsi paru post-treatment 40-60% (prediksi), pasien mungkin dapat
dipulangkan dengan mempertimbangkan faktor-faktor resiko dan ketersediaan
perawatan lanjutan.
Jika fungsi paru post-treatment >60% (prediksi atau terbaik), rekomendasi
pasien pulang setelah mempertimbangkan faktor-faktor resiko dan
ketersediaan perawatan lanjutan.

Global Strategy for Asthma Management and Prevention, Global Initiative for Asthma (Updated 2015). Available from
www.ginasthma.org. Accessed on May 26, 2015
Manajemen Pasien Pulang
(setelah rawat inap atau dari unit gawat darurat karena asma)

Kortikosteroid oral
Dewasa : prednisolone atau setara 1 mg/kg/hari ~ max 50 mg/hari selama 5-
7 hari
Anak : prednisolone atau setara 1-2 mg/kg/hari ~ max 40 mg/hari selama 3-5
hari
Obat pelega : as needed
Kortikosteroid inhalasi:
Pasien yang belum pernah mendapat ICS : mulai berikan ICS
Pasien yang pernah mendapat ICS : tingkatkan dosis ICS selama 2-4
minggu, dan ingatkan pentingnya kepatuhan pasien pada penggunaan
ICS harian.

ICS : Inhalation Corticosteroid

Global Strategy for Asthma Management and Prevention, Global Initiative for Asthma (Updated 2015). Available from
www.ginasthma.org. Accessed on May 26, 2015
Tindak lanjut setelah eksaserbasi

Eksaserbasi sering kali menunjukkan adanya kegagalan perawatan asma kronis,


dan eksaserbasi memberikan kesempatan untuk meninjau manajemen asma
pada pasien

Tindak lanjut semua pasien secara rutin setelah eksaserbasi hingga gejala asma
terkontrol dan fungsi paru kembali ke normal

Pada kunjungan lanjutan, cek:


Pemahaman pasien tentang penyebab flare-up
Faktor-faktor resiko yang dapat diubah, misalnya merokok
Pemahaman pasien tentang tujuan pengobatan dan penggunaan obat-
obatan secara benar
Tindakan yang harus dilakukan oleh pasien bila mengalami perburukan
gejala ~ rencana tindakan asma secara tertulis

Global Strategy for Asthma Management and Prevention, Global Initiative for Asthma (Updated 2015). Available from
www.ginasthma.org. Accessed on May 26, 2015
Simpulan

1. Eksaserbasi asma adalah episode peningkatan progresif dari


sesak napas, batuk, mengi, atau dada terasa berat dan
penurunan progresif dari fungsi paru
2. Manajemen eksaserbasi asma berdasarkan status klinis pasien
3. Tatalaksana eksaserbasi meliputi : beta 2 agonist kerja singkat,
ipratropium bromide +, O2, kortikosteroid sistemik
4. Obat-obatan paska eksaserbasi meliputi : kortikosteroid oral
jangka pendek, obat pelega, dan kortikosteroid inhalasi
5. Tindak lanjut setelah eksaserbasi penting untuk dilakukan

You might also like