You are on page 1of 23

DETEKSI DINI PENYULIT DAN

KOMPLIKASI
MASA NIFAS DAN PENANGANANNYA

Anggota Kelompok :
1.Lince Santri Yanti
2.Lusy Charoline
3.Maya Difa Aulia
Demam, Muntah, Rasa Sakit
Waktu Berkemih

Deteksi dini melalui:


a) Data subjektif
Ibu mengatakan suhu badan naik dan
menggigil
Ibu mengatakan tidak enak badan
Ibu mengatakan muntah setiap habis makan
Ibu mengatakan sakit waktu kencing dan terasa
panas
Ibu mengatakan kalau kencing seperti anyang-
anyangen
Ibu mengatakan sakit mulai hari ke-5 setelah
Lanjutan
b) Data objektif
Suhu badan meningkat
Denyut nadi cepat
Sakit saat ditekan (nyeri tekan) dibagian
atas simpisis pubis dan daerah lipat paha

c) Pemeriksaan laboratorium
Jumlah lekosit meningkat
Terdapat bakteri
Lanjutan

Penanganan :
Pemberian parasetamol 500 mg sebanyak 3-4
kali sehari
Antibiotik sesuai dengan mikroorganisme
yang ditemukan
Minum yang banyak
Katerisasi bila perlu
Makan makanan yang bergizi
Jaga kebersihan daerah genitalia.
Payudara yang Berubah Menjadi Merah,
Panas, dan Terasa Sakit

Masalah menyusui pada umumnya terjadi dalam dua


minggu pertama masa nifas. Pada masa ini, pengawasan
dan perhatian petugas kesehatan sangat diperlukan agar
masalah menyusui dapat segera ditanggulangi, sehingga
tidak menjadi penyulit atau menyebabkan kegaglan
menyusi.

Masalah dalam pemberian ASI


1. Puting susu lecet
Sebanyak 57 % ibu yang menyusui dilaporkan pernah
mengalami kelecetan pada putting.
Penyebab putting susu lecet

1. Kesalahan dalam teknik menyusui, bayi tidak


menyusui sampai areola tertutup oleh mulut bayi.
Bila bayi hanya menyusui pada putting susu,
maka bayi akan mendapat ASI sedikit, karena
gusi bayi tidak menekan pada sinus latiferus,
sedangkan pada ibunya akan menjadi
nyeri/kelecetan pada putting susu.
2. Monoliasis pada mulut bayi yang menular pada
putting susu ibu.
Lanjutan

3. Akibat dari pemakaian sabun, alcohol, krim,


atau zat iritan lainnya untuk mencuci putting
susu.
4. Bayi dengan tali lidah yang pendek (frenulum
lingual), sehingga menyebabkan bayi sulit
menghisap sampai ke kalang payudara dan
isapan hanya pada putting susu saja.
5. Rasa nyeri juga dapat timbul apabila ibu
menghentikan menyusui dengan kurang berhati
hati.
Penatalaksanaan puting susu
lecet

1.Bayi harus disusuikan terlebih dahulu pada puting


yang normal yang lecetnya lebih sedikit.
2.Setiap kali selesai menyusui bekas ASI tidak perlu
dibersihkan, tetapi diangin-anginkan sebentar
agar melembutkan puting sekaligus sebagai anti-
infeksi.
3.Jangan menggunakan sabun, alkohol, atau zat
iritan lainnya untuk membersihkan payudara.
Lanjutan

4. Pada puting suus bisa dibubuhkan minyak lanolin


atau minyak kelapa yang telah dimasak terlebih dahulu.
5. Menyusui lebih sering (8-12 kali dalam 24 jam),
sehingga payudara tidak sampai terlalu penuh dan bayi
tidak begitu lapar juga tidak menyusu terlalu rakus.
6. Periksakanlah apakah bayi tidak menderita
moniliasis yang dapat menyebabkan lecet pada
puting susu ibu. Jika ditemukan gejala moniliasis
dapat diberikan nistatin.
Pencegahan Puting susu lecet :

Pencegahan Puting susu lecet :


1.Tidak membersihkan puting susu dengan sabun,
alcohol, krim, atau zat-zat iritan lainnya.
2.Sebainya untuk melepaskan puting dari isapan
bayi pada saat bayi selesai menyusu, tidak
dengan memaksa menarik puting tetapi dengan
menekan dagu atau dengan memasukkan jari
kelingking yang bersih ke mulut bayi
3.Posisi menyusu harus benar, yaitu bayi harus
menyusu sampai ke kalang payudara dan
menggunakan kedua payudara.
Payudara Bengkak

Gejala pembengkakan payudara :


Payudara yang mengalami pembengkakan tersebut
sangat sulit disusui oleh bayi, karena kalang
payudara lebih menonjol, putting lebih datar dan
sulit diisap oleh bayi, kulit pada payudara nampak
lebih mengkilap, ibu merasa demam, dan payudara
terasa nyeri. Oleh karena itu, sebelum disusukan
pada bayi, ASI harus diperas dengan tangan atau
pompa terlebih dahulu agar payudara lebih lunak,
sehingga bayi lebih mudah menyusu.
Penatalaksanaan pembengkakan
payudara
Penatalaksanaan yang dilakukan pada ibu
yang payudaranya bengkak adalah sebagai
berikut :
a. Masase payudara dan ASI diperas dengan
tangan sebelum menyusui
b. Kompres dingin untuk mengurangi statis
pembuluh darah vena dan mengurangi rasa
nyeri. Bila dilakukan selang-seling dengan
kompres panas untuk melancarkan pembuluh
darah.
c. Menyusui lebih sering dan lebih lama
Upaya pencegahan
pembengkakan payudara
a. Apabila memungkinkan, susukan bayi
segera setelah lahir.
b. Susukan bayi tanpa jadwal.
c. Keluarkan ASI dengan tangan atau pompa,
bila produksi ASI melebihi kebutuhan bayi.
d. Melakukan perawatan pascapersalinan
secara teratur.
Penyebab Saluran Susu
Tersumbat
Tekanan ibu jari yang terlalu kuat pada waktu menyusui.
Pemakaian bra yang terlalu ketat.
Komplikasi payudara bengkak, yaitu susu terkumpul
tidak segera dikeluarkan, sehingga terbentuklah
sumbatan.

Gejala yang ditimbulkan antara lain :


Pada wanita yang kurus, gejalanya terlihat jelas dan
lunak pada perabaan.
Payudara pada daerah yang mengalami penyumbatan
terasa nyeri dan bengkak terlokalisir.
Mastitis
Mastitis adalah radang payudara.

Penyebab terjadinya mastitis adalah sebagai


berikut
Payudara bengkak yang tidak disusui secara
adekuat, akhirnya terjadi mastitis
Puting lecet akan memudahkan masuknya kuman
dan terjadinya payudara bengkak.
Bra yang terlalu ketat mengakibatkan segmental
engorgement, jika tidak disusui dengan adekuat,
maka bisa terjadi mastitis.
Abses Payudara

Abses payudara merupakan


kelanjutan/komplikasi dari mastitis. Hal ini
disebabkan karena meluasnya peradangan
dalam payudara tersebut.

Gejala terjadinya abses adalah :


a. Ibu tampak lebih parah sakitnya
b. Payudara lebih merah dan mengkilap
c. Benjolan lebih lunak karena berisi nanah,
sehingga perlu diinsisi untuk
mengeluarkan nanah tersebut.
Penatalaksanaan pada abses
payudara adalah sebagai berikut :

a.Teknik menyusui yang benar


b.Kompres air hangat dan dingin
c.Terus menyusui pada mastitis
d.Susukan dari yang sehat
e.Senam laktasi
f. Rujuk
g.Pengeluaran nanah dan pemberian obat
antibiotik bila abses bertambah.
Kehilangan Nafsu Makan Dalam
Waktu Yang Lama
Anoreksia merupakan penurunan nafsu makan yang
merupakan gejala umum pada banyak penyakit dan dapat
disebabakan oleh makanan, obat, emosi, ketakutan, masalah
psikologi dan infeksi. Anoreksia jangka panjang dapat
menyebabkan ketidak seimbangan elektrolit yang dapat
menyebabkan dysritmia jantung.

Tanda Atau Gejala :


Tanda awal dari anoresia nervosa terdiri dari:
1. Kehilangan berat badan
2. Rendah harga diri
3. Konfulsif terhadap diet
Tanda lanjut terdiri dari:
1. Amenorehea pada wanita
2. Ketidak seimbangan elektrolit
3. Disritmia jantung
4. Konstipasi
5. Kulit kering
6. Bradi kardi
7. Hypothermia
8. Hypotensi
9. Kehilangan otot
Rasa Sakit, Merah, Lunak, dan
Pembengkakan di Kaki
Selama masa nifas dapat terbentuk trhombus sementara pada
vena-vena manapun di pelvis yang mengalami dilatasi.
Faktor predisposisi :
1. Obesitas
2. Peningkatan umur meternal dan tingginya paritas
3. Riwayat sebelumnya mendukung
4. Anestesi dan pembedahan dengan kemungkinan trauma
yang lama pada keadaan pembuluh vena.
5. Anemia maternal
6. Hypotermi dan penyakit jantung
7. Endometritis
8. Varicostitis
Manifestasi :
1. Timbul secara akut
2. Timbul rasa nyeri akibat terbakar
3. Nyeri tekan permukaan

Antisipasi dan Penanganan Yang Perlu Dilakukan


adalah:
1. Posisi tidur yang baik selama hamil dan pengeluaran cairan
secara teratur akan dapat mengurangi pembengkakan pada kaki.
2. Segera anjurkan ibu untuk melakukan senam nifas, karena
dengan bergeraknya anggota tubuh maka akan mencegah
terjadinya pembengkakan pada kaki.
3. Menganjurkan ibu membersihkan daerah kelamin dengan cara
membersihkan daerah buang air kecil ketika ada rasa sakit pada
pada jahitan ibu pada masa nifas.
4. Memberikan dukungan emosional kepada ibu, serta
keluarganya.
Rasa Merasa Sedih, atau Tidak Mampu
Mengasuh Sendiri atau Bayinya Sendiri
Pada minggu-minggu awal setelah persalinan kurang
lebih 1 tahun ibu post partum cenderung akan mengalami
perasaan-perasaan yang tidak pada umumnya seperti
merasa sedih, tidak mampu mengasuh dirinya sendiri dan
bayinya.
Faktor penyebab :
1. Kekecewaan emosional yang mengikuti kegiatan
bercampur rasa takut yang di alami kebanyakan wanita
selama hamil dan melahirkan.
2. Rasa nyeri pada awal masa nifas
3. Kelelahan akibat kurang tidur selama persalinan dan telah
melahirkan kebanyakan di rumah sakit
4. Kecemasan akan kemampuannya untuk merawat bayinya
Terima Kasih

You might also like