You are on page 1of 59

Asuhan Kesehatan

Reproduksi Remaja
KESEHATAN REPRODUKSI
REMAJA
DEFINISI REMAJA
mulai dws, sudah ckp umur utk kawin
dan bkn anak2 lg (Purwodarminto)
usia ketika seseorg mengalami masa
peralihan antara usia anak2 & dewasa
usia yg penuh badai dan tekanan,suatu
thpn ketika sifat2 mns yg baik & buruk
tampil scr bersamaan
Kesehatan Reproduksi
Remaja
Kesehatan reproduksi remaja adalah
suatu kondisi sehat yg menyangkut
sistem, fungsi dan proses reproduksi
yg dimiliki oleh remaja.
Sehat disini bukan semata-mata
bebas dari penyakit atau kecacatan
namun juga sehat mental dan sosio
kultural (Definisi sehat menurut
WHO).
USIA REMAJA DIBAGI ATAS 3
KELOMPOK :
O REMAJA AWAL 12 14 THN
O REMAJA PERTENGAHAN 14 17
THN
O REMAJA AKHIR 17 19 THN
Karakteristik masa remaja
Periode penting
Masa peralihan
Periode perubahan
Usia bermasalah
Pencarian identitas
Usia yang ditakutkan
Tidak realistik
Ambang dari masa dewasa

4/1/17 6
Mengapa remaja perlu mengetahui
kespro ?
agar memiliki informasi yang benar
mengenai proses reproduksi serta
berbagai faktor yang ada
disekitarnya shg remaja memiliki
sikap & tingkah laku yg bertanggung
jawab mengenai proses reproduksi.
Tugas perkembangan masa
remaja
Mencari relasi yang lebih matang dengan teman
seusia (laki-perempuan)
Mencapai peran sosial feminim atau maskulin
Menerima fisik dan menggunakan tubuhnya
secara efektif
Meminta, menerima dan mencapai perilaku
bertanggungjawab secara sosial
Mencapai kemandirian secara emosional
Mempersiapkan untuk karir ekonomi
Mempersiapkan untuk menikah dan berkeluarga
Memperoleh set nilai dan sistem etis untuk
mengarahkan perilaku

4/1/17 8
Permasalahan Remaja
Jumlah penduduk usia 10 24 th besar (sekitar
60 juta)
Masa transisi kehidupan (youth five life
transitions):
1. Melanjutkan sekolah (continue learning)
2. Mencapai pekerjaan (start working)
3. Memulai berkeluarga (form families)
4. Menjadi anggota masyarakat (exercise
citizenship)
5. Mempraktikkan hidup sehat (practice healthy
life)
. Globalisasi liberalisasi norma sikap dan perilaku
remaja
. Resiko triad (seksulaitas, narkoba, HIV / AIDS)
.
4/1/17 KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA????? 9
PIRAMIDA PENDUDUK INDONESIA

LANSIA 21,3JT
(9%)
LANSIA
LANSIA

PRODUKTIF 149,4 JT
(63%)

REMAJ
REMAJ
A
A
BALITA
BALITA BALITA-ANAK 0-14TH 68
&
& ANAK
ANAK JT (28%)
Kelompok Perempua
Laki-Laki Total
Umur n
0-4 11.662.369 11.016.333 22.678.702
5 -9 11.974.094 11.279.386 23.253.480
10 - 14 11.662.417 11.008.664 22.671.081
15 - 19 10.614.306 10.266.428 20.880.734
20 - 49 55.161.350 54.942.376 110.103.726
50 + 18.556.377 19.497.226 38.053.603
Sumber: Sensus Penduduk, 2010 Jumlah 119.630.913 118.010.413 237.641.326
10
Permasalahan Remaja contd

Masalah kaesehatan reproduksi remaja:


1. Seksual pranikah
Dr. Boyke th 1980 (5%); th 2000 (20% - Jakarta,
Surabaya, Banjarmasin); Palu (29.9%)
YKB (1993) 10 31% (n=300 / kota dari 12 kota
besar di Indonesia) pernah melakukan hubungan
seksual pranikah
Situmorang (2001) 27% laki2, 9% wanita (15 24
th) di Medan pernah melakukan hubungan seksual
pranikah
Studi PKBI (1997) 75 dari 100 remaja di Lampung
pernah melakukan hubungan seksual pranikah
Pangkahila (1996) 23.4% dari 633 pelajar SLTA
kelas II (22% laki2; 18% wanita) pernah
melakukan hubungan seksual pranikah
4/1/17 11
Permasalahan Remaja contd

90% remaja melakukan light petting


80% remaja melakukan heavy petting
Perilaku onani masturbasi di
Surabaya berkisar 62% (2 kali / hari)
Nonton video porno (..%)
2. Aborsi:
20% dari 2.3 juta kasus aborsi per
tahun dilakukan remaja

4/1/17 13
RISIKO KEHAMILAN USIA REMAJA

14
Kehamilan tak
diinginkan dan aborsi 1% mengalami
Kehamilan
tak aman pada remaja tak diinginkan

Pengalamanseksual pada
remajaperempuan

1.30%

Tdk

Ya 60%
mengalami
15
98.70% aborsi tak
Indonesian Young Adult Reproductive Health Survey (IYARHS) 2007 aman
Mengapa remaja perlu
tahu?
Agar remaja memiliki informasi yang
benar mengenai proses reproduksi
serta berbagai faktor yang ada di
sekitarnya remaja memiliki sikap
dan tingkah laku yang
bertanggungjawab tentang proses
reproduksi

4/1/17 16
Kesehatan Reproduksi
Remaja
Reproduksi proses kehidupan manusia dalam
menghasilkan keturunan demi kelestarian hidup
Kesehatan reproduksi keadaan sejahtera fisik,
mental sosial yang utuh dalam segala hal yang
berkaitan dengan fungsi, peran dan system
reproduksi (Konferensi Internasional
Kependudukan dan Pembangunan, 1994)
Kesehatan reproduksi kesejahteraan fisik,
mental dan sosial yang utuh bukan hanya bebas
dari penyakit atau kecacatan, dalam segala aspek
yang berhubungan dengan sistem reproduksi,
fungsi serta prosesnya (WHO)
Kesehatan reproduksi remaja pada remaja
4/1/17 17
Pengetahuan dasar apa yg perlu diberikan kpd
remaja agar
mereka mempunyai kespro yang baik?

Pengenalan mengenai sistem, proses


& fungsi alat reproduksi dan hak
hak reproduksi
Mengapa remaja perlu menDWSkan
usia kawin serta bgmn
merencanakan khmln agar sesuai dg
keinginnannya dan pasangannya
PMS,HIV/AIDS serta dampaknya thdp
kondisi kespro
Bahaya narkoba dan miras pada
next

Pengaruh sosial & media thdp


perilaku sexual
Kekerasan seksual dan bagaimana
menghindarinya
Mengembangkan kemampuan
berkomunikasi termasuk
memperkuat kepercayaan diri agar
mampu menangkal hal-hal yang
bersifat negatif
Prasyarat Reproduksi Sehat
1. Supaya tidak terjadi kelainan anatomis
fisiologis perempuan harus memiliki
ronggga pinggul yang cukup besar untuk
mempermudah persalinan; memiliki
kelenjar penghasil hormon reproduksi
yang sehat DIPERLUKAN GIZI YANG
ADEKUAT
2. Diperlukan landasan psikis yang kuat dan
memadai dimulai sejak bayi
3. Terbebas dari penyakit organ reproduksi
4. Dapat melewati masa hamil dengan
4/1/17
aman 20
Ruang lingkup masalah
kespro
Ditinjau dari siklus kehidupan keluarga
(Program kerja WHO IX th 1996 2001):
1. Praktik tradisional yang berakibat buruk semasa
anak-anak (mutilasi, genital, diskriminasi nilai
anak)
2. Masalah kespro remaja
3. Tidak terpenuhinya kebutuhan KB
4. Mortalitas dan morbiditas ibu dan anak
5. Infeksi saluran reproduksi
6. Kemandulan
7. Sindroma pre dan post menopause
8. Kekurangan hormon osteoporosis

4/1/17 21
Ruang lingkup masalah
kespro contd
Berdasarkan Masalah reproduksi:
1. Kesehatan, kesakitan dan kematian perempuan
yang terkait dengan kehamilan
2. Peranan / kendali sosial budaya terhadap
masalah reproduksi
3. Intervensi pemerintah terhadap masalah
reproduksi
4. Tersedianya yan reproduksi dan KB
5. Kesehatan bayi dan anak
6. Dampak pembangunan ekonomi, industri dan
perubahan lingkungan terhadap kesehatan
reproduksi

4/1/17 22
Ruang lingkup masalah
kespro contd
Berdasarkan masalah gender dan
seksualitas:
1. Pengaturan negara terhadap
seksualitas
2. Pengendalian sosio-budaya terhadap
masalah seksualitas
3. Seksualitas di kalangan remaja
4. Status dan peran perempuan
5. Perlindungan terhadap perempuan
bekerja
4/1/17 23
Ruang lingkup masalah
kespro contd
Berdasarkan masalah kekerasan dan
perkosaan terhadap perempuan:
1. Kecenderungan penggunaan kekerasan
secara sengaja kepada perempuan
2. Norma sosial mengenai kekerasan dalam
rumah tangga
3. Sikap masyarakat mengenai kekerasan
perkosaan terhadap pelacur
4. Berbagai langkah untuk mengatasi
masalah2 tersebut

4/1/17 24
Ruang lingkup masalah
kespro contd
Berdasarkan masalah penyakit yang
ditularkan melalui hubungan seksual:
1. Masalah penyakit menular seksual yang lama
(sifilis, Gonorhea)
2. Masalah penyakit menular seksual yang baru
(chlamydia, herpes)
3. Masalah HIV / AIDS
4. Dampak sosial dan ekonomi dari penyakit menular
seksual
5. Kebijakan dan program pemerintah dalam
mengatasi masalah penyakit menular seksual
6. Sikap masyarakat terhadap penyakit menular
seksual

4/1/17 25
Ruang lingkup masalah
kespro contd
Berdasarkan masalah
pelacuran:
1. Demografi pekerja seksual
komersial
2. Faktor2 yang mendorong pelacuran
3. Dampaknya terhadap kesehatan
reproduksi

4/1/17 26
Ruang lingkup masalah
kespro contd
Berdasarkan masalah sekitar
teknologi:
1. Teknologi reproduksi dengan bantuan
2. Pemilihan bayi berdasarkan kelamin
3. Penapisan genetik
4. Keterjangkauan dan kesamaan
kesempatan
5. Etika dan hukum yang terkait dengan
teknologi reproduksi

4/1/17 27
Faktor yang mempengaruhi
kespro
1. Faktor sosio-ekonomi dan demografi
2. Faktor budaya dan lingkungan
3. Faktor psikologis
4. Faktor biologis

4/1/17 28
Tujuan kespro
Utama meningkatkan kesadaran kemandirian
wanita remaja dalam mengatur fungsi dan proses
reproduksinya, termasuk kehidupan seksualitasnya,
sehingga hak-hak reproduksinya dapat terpenuhi
peningkatan kualitas hidup
Khusus:
1. Meningkatnya kemandirian remaja dalam
memutuskan peran dan fungsi reproduksinya
2. Meningkatnya hak dan tanggungjawab sosial
remaja (wanita) dalam menentukan kapan hamil,
jumlah dan jarak kehamilan
3. Meningkatnya peran dan tanggungjawab sosial
remaja (pria) terhadap akibat dari perilaku seksual
dan fertilitasnya kepada kesehatan dan
kesejahteraan pasangan dean anak2nya
4. Dukungan yang menunjang remaja untuk membuat
keputusan yang berkaitan dengan proses
4/1/17
reproduksinya 29
Pengetahuan apa saja yang diperlukan remaja?

1. Pengenalan masalah sistem reproduksi, proses dan fungsi


alat reproduksi
2. Mengapa remaja perlu mendewasakan usia perkawinan
dan merencanakan kehamilan agar sesuai dengan
keinginan
3. Penyakit menular seksual dan HIV / AIDS dan
dampaknyan terhadap kespro
4. Bahaya narkoba dan miras pada kespro
5. Pengaruh sosial dan media terhadap perilaku seksual
6. Kekerasan seksual dan bagaimana menghindarinya
7. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi termasuk
memperkuat kepercayaan diri agar mampu menangkal
hal2 negatif
8. Hak2 reproduksi

4/1/17 30
Perlu Upaya
Preventif sejak dari
REMAJA

Kehamilan
Tak
Diinginkan Permasalahan kesehatan pada
perempuan berawal dari masih
tingginya usia perkawinan
pertama dibawah 20 tahun
Seks pranikah pada Remaja
(Adolescent Reproductive Health, Persentase Ibu Meninggal Menurut Umur
SDKI 2012) dan Jumlah Anak
16 14.6
100.0 92.0
14 Melahirkan anak pertama
12 15-
10.5
19 80.0 dan usia < 20 th
10
8 tahu 58.0
n 60.0
6 <20 tahun
3.7 4.5 46.7
4 Persen 39.3 36.4 20-34 tahun
1.8 40.0
2 1.31.4 0.7 35+ tahun
0 20.0 14.0
5.7 7.8
0.2
0.0
anak <=1 anak 2-3 anak 4+
Pendidikan kesehatan
reproduksi
Pendidikan seks tidak ditujukan untuk
mengajarkan mereka tentang
hubungan seks, namun memberi
pengetahuan tentang upaya yang perlu
mereka tempuh untuk menjaga kesehatan
organ reproduksi mereka.

Setiap remaja mempunyai hak untuk


mendapatkan akses dan informasi tentang
kesehatan reproduksi berupa pendidikan
seks (ICPD - Konferensi Internasional Kependudukan dan
Pembangunan di Kairo, Mesir, 1994)
Pendidikan seks
(kesehatan reproduksi)

Pendidikan seks secara komprehensif adalah proses


pendidikan yang dilakukan secara terencana tentang
seksualitas & reproduksi, meliputi aspek biologi,
psikologi, sosiokultural dan spiritual sehingga
memiliki sikap & perilaku seksual yang sehat dan positif.
Pendidikan seks memandang seksualitas sebagai
bagian kehidupan manusia yang bersifat alamiah,
positif, dan sehat dan bertujuan untuk memelihara
kesehatan reproduksi dan kebahagiaan keluarga.
Memiliki
informasi
KESPRO BAGI yang benar
mengenai
REMAJA fungsi,
peran &
proses
reproduksi

Memiliki sikap serta


tingkah laku yang
bertanggung jawab
mengenai proses
reproduksi.
MASA PUBERTAS

Masa ketika seorang anak


mengalami perubahan fisik,
psikis, dan pematangan fungsi
seksual
KARAKTER SEKSUAL
SEKUNDER
Pada remaja pria :
* Tubuh menjadi lebih jantan.
* Suara menjadi besar dan pecah
* Tumbuhnya bulu-bulu rambut pada bagian tertentu.
Jerawatan.

Pada remaja putri :


* Buah dada mulai berkembang.
* Bagian tubuh tertentu menjadi berisi
* Jerawatan.
KARAKTER SEKSUAL PRIMER

PRIA
Mimpi basah.
Menegangnya alat kelamin pada
saat-saat tertentu
WANITA
Menstruasi
PUBERTAS
ORGAN REPRODUKSI
WANITA
MASA SUBUR
adalah masa yang diperkirakan akan
terjadinya ovulasi atau keluarnya telur
sehingga wanita tsb dinyatakan subur,
karena siap untuk dibuahi dengan sperma
yang datang.
14 hari sebelum mens berikutnya (utk yang
mempunyai siklus ajeg)
Kurang lebih selama 6 hari
Umur sel sperma 72 jam
Umur sel telur 24 jam
HAMIL DI USIA REMAJA
DILARANG
Sering merupakan kehamilan yang
tidak dikehendaki abortus tidak
aman
Fisik, mental, emosional belum siap
untuk menjadi ibu anak terlantar
Sering disertai penyulit kehamilan
kesakitan dan kematian
BBLR, kematian bayi
Berisiko kanker servik
Mulut rahim

ut rahim remaja dan dewasa berbeda


Masa Reproduksi
Perempuan 10-59 tahun
5 BEKAL KESPRO REMAJA
1. Perkembangan fisik, kejiwaan dan
kematangan seksual remaja, agar remaja
memahami serta mengatasi berbagai
keadaan yang membingung-kannya,
misal informasi tentang haid dan mimpi
basah, alat reproduksi
2. Proses reproduksi yang bertanggung
jawab. Bagaimana menyalurkan dan
mengendalikan naluri seksual yang mulai
tumbuh pada remaja melalui
kegiatanbermanfaat.
3. Pergaulan sehat antara remaja laki-laki dan
perempuan, agar remaja waspada dan
berperilaku reproduksi sehat dalam bergaul
dengan lawan jenisnya.
4. Persiapan pra nikah, untuk calon pengantin
supaya siap mantal dan fisik
5. Kehamilan dan persalinan, serta cara
pencegahannya, sebagai persiapan remaja
dalam memasuki kehidupan berkeluarga di
masa depan.
PENGERTIAN
Menstruasi adalah pelepasan dinding rahim
(endometrium) disertai dengan pendarahan,
terjadi setiap bulannya kecuali pada saat
kehamilan
Menstruasi secara terus menerus tiap
bulannya disebut siklus menstruasi.
Panjang siklus menstruasi dihitung dari hari
pertama periode menstruasi hari terakhir
yaitu 1 hari sebelum perdarahan menstruasi
bulan berikut nya dimulai
PENGERTIAN LANJUTAN
Menstruasi normal siklus 21-35 hari
Menstruasi yang tidak teratur panjang siklus
yang dialaminya tidak pada periode 21-35
hari, haidnya sebentar-sebentar keluar (< 25
hari) atau jarang muncul (> 35 hari) dan
kejadiannya selalu berulang.
Menstruasi tidak teratur, dapat terjadi pada
tahun-tahun pertama siklus menstruasi atau
saat premenopause
PENGERTIAN LANJUTAN
MENSTRUASI TIDAK TERATUR
Jika siklus haid tidak pada periode 21-
35 hr, lebih pendek/lebih panjang dan
terjadi lebih dari 2 kali dalam tempo
yang berbeda-beda
Jika siklus lebih pendek/panjang tapi
teratur dan rutin TERATUR
PENGERTIAN LANJUTAN
PERNAH ALAMI HAID TDK TERATUR
Jika 12 bln terakhir responden alami
haid yang tidak teratur, lebih pendek
(< 21 hari) / lebih panjang (> 35
hari) dan kejadian tidak teratur
tersebut berulang lebih dari 2 kali
dengan tempo yang berbeda-beda
TERLAMBAT HAID
Jika tidak mengalami haid selama 3
bulan berturut-turut

You might also like