You are on page 1of 20

JOURNAL READING

Diabetes Sebagai Faktor


Penginduksi Karies Gigi: Analis
Kasus-Kontrol di Jammu
Oleh :
Samuel Bertua Halomoan Manurung, S.Ked
Anggia Fabelita, S.Ked
Pembimbing :
drg. Billy Sujatmiko Sp.KG
Abstrak
Objektif :

Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit kronis yang telah menjadi


masalah utama pelayanan kesehatan.

Terdapat peluang yang lebih besar menderita karies dentin pada penderita
diabetes dibandingkan yang non diabetes.

DM penurunan proporsi dan aktivitas saliva yang berdampak pada


kesehatan mulut.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi dampak berbagai


faktor saliva pada kerusakan gigi di kalangan DM tipe-II di Jammu.
Bahan dan Metode
Subjek : 50 pasien DM tipe-II dan 50 kontrol usia 30-60 tahun.

Status diabetes penilaian kadar glukosa darah

Hasil temuan gigi dicatat menggunakan Oral health survey-basic method 2013
WHO.

Sampel saliva dikumpulkan dan dikirim ke laboratorium untuk interpretasi pH,


laju aliran saliva, dan kalsium saliva.

Analisis komponen saliva gigi menggunakan analisis ANOVA dan Pearson's


correlation test.

Semua parameter dianalisis secara statistika menggunakan Statistical Package for


Social Sciences (SPSS) versi 20.0.
Hasil dan Kesimpulan
Hasil Nilai signifikan pH saliva rendah , laju aliran saliva, dan
kadar kalsium saliva pasien diabetes lebih tinggi dibandingkan non
diabetes.

Penurunan komponen saliva akan mengurangi kemampuan untuk


mendukung kompartemen mineral dalam struktur gigi dalam
menolak proses demineralisasi oleh potensi kariogenik sehingga
menciptakan lingkungan yang menguntungkan bagi perkembangan
karies.
Pendahuluan
Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit kronis yang telah menjadi masalah
utama pelayanan kesehatan

DM menyebabkan penyakit metabolik ditandai hiperglikemia akibat kerusakan


pada sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya

Diabetes terdiri dari dua jenis:


Diabetes tipe-I, sel- pankreas kehilangan kemampuan menghasilkan insulin
Diabetes tipe-II, terjadi kerusakan sel- atau berkurangnya sensitivitas jaringan
terhadap insulin

Komplikasi oral termasuk karies gigi, penyakit periodontal, dan mobilitas gigi
dipengaruhi oleh air liur

Pasien diabetes Hilangnya intensitas cairan akibat poliuria, berkurangnya


respon terhadap infeksi, gangguan metabolisme jaringan ikat, dan berbagai
perubahan mikrovaskuler.
DM Menyebabkan kenaikan proporsi dan aktivitas saliva yang berdampak
pada kesehatan mulut

Karies gigi Demineralisasi yang dipicu oleh akumulasi flora penyebab


plak mikroba, penurunan laju aliran saliva penurunan proses
pembersihan, dan penyangga aktivitas dan penurunan kadar kalsium yang
penting untuk perbaikan gigi yang membusuk

Nilai rata-rata keseluruhan saliva dalam penelitian yang dilakukan pada


saliva yang tidak distimulasi didapatkan 0,3 mL/menit. Jika nilai-nilai yang
ditemukan kurang dari 0,1 ml/menit merupakan hiposalivasi.Nilai normal
pH saliva adalah 5,6- 7,9, sedangkan kadar normal kalsium saliva adalah 4-
6 mg/mL.
Bahan dan Metode
Studi kasus-kontrol 100 pasien berobat di Indira Gandhi Dental
College and Hospital Jammu dipilih secara acak dalam jangka waktu
Maret sampai Agustus 2015.

Dari 100 pasien : 50 pasien DM tipe-II dan 50 orang non diabetes

Kriteria pasien DM :
- Menderita diabetes tipe-II selama minimal 3 tahun
- Usia antara 30 sampai 60 tahun
- Kadar FBS 126 mg/dL (7 mmol/L) atau lebih tinggi
- Bebas dari komplikasi diabetes dan tidak mengikuti prosedur
preventif karies termasuk paparan fluoride

Kriteria pasien nondiabetes :


- Usia antara 30 sampai 60 tahun
- Kadar FBS dibawah normal <100 mg/dL (5,6 mmol/ L)
- Tidak memiliki riwayat penyakit diabetes dan riwayat keluarga
diabetes
Pencatatan status periodontal pasien (Karies gigi, indeks status gigi dan
indeks periodontal komunitas) menggunakan Oral health survey basic
method 2013 WHO
Analisis saliva 3-5 mL air liur dikumpulkan dalam tabung kultur steril
Disimpan pada suhu - 20C sampai dikirim ke laboratorium
Analisis laju aliran saliva mengeluarkan air liur dalam tabung tes dan
diukur selama 60 detik
Menentukan pH saliva menggunakan pH meter digital
Metode kalorimetrik digunakan untuk mengukur kalsium saliva
Statistik deskriptif analisis hubungan antara berbagai komponen
saliva dan kerusakan gigi pasien diabetes tipe-II dan kontrol
Pearson's correlation test dan analisis variasi parametrik satu arah
(ANOVA) mendeskribsikan dampak satu variabel terhadap variabel
lainnya
Data diinput dan dianalisis menggunakan Statistical Package for Social
Sciences (SPSS) version 20 (SPSS-Inc., Chicago, IL)
Hasil dan Diskusi
Terdapat nilai DMFT dan FBS yang tinggi, dan kadar kalsium, pH, dan laju
aliran saliva yang rendah pada penderita diabetes tipe-II dibandingkan
dengan kontrol menggunakan Students t-test.
Terdapat hubungan yang signifikan antara rentang waktu diabetes
dan kadar kalsium dalam saliva pada pasien diabetes tipe-II.
Terdapat hubungan yang tidak signifikan antara karies gigi dan faktor
saliva pada pasien non diabetes.
Terdapat hubungan yang signifikan antara karies gigi dan laju aliran saliva,
pH, dan kadar kalsium saliva pada pasien diabetes tipe-II.
Terdapat hubungan yang signifikan antara status DMFT dan pH saliva pada
pasien non diabetes.
DM penyakit metabolik dengan berbagai manifestasi sistemik termasukrongga
mulut

Manifestasi di rongga mulut termasuk perkembangan abnormal dari gigi,


peningkatan frekuensi dan intensitas karies, penyakit mukosa mulut, xerostomia
serta perubahan atrofi dalam proses alveolar

Menurut hasil nilai DMFT pasien dengan diabetes tipe-II sangat tinggi
dibandingkan dengan orang yang sehat yang diambil sebagai kontrol.

Alasan di balik tingginya prevalensi ini adalah kadar glukosa saliva pada pasien
diabetes sangat tinggi yang menunjang penyebaran dan akumulasi mikroorganisme
pada permukaan gigi. Faktor-faktor ini juga menurunkan pengeluaran neutrofil
yang mempercepat akumulasi mikroba, sehingga memaksimalkan risiko kerusakan
gigi pada penderita diabetes.
Berdasarkan analisis hasil signifikansi yang rendah dari pH saliva (4,83
0,08) telah terlihat di antara pasien diabetes

Kalsium peran yang sangat penting dalam disintegrasi gigi, melalui


kelarutannya dalam menyediakan reservoir yang stabil dan berlangsung lama
ke daerah gigi yang telah busuk.

Mineral anorganik lainnya yang terdapat dalam serum juga akan ditukar
dengan saliva disekitar gigi dan bertindak sebagai kolam kalsium untuk
melindungi batas yang kompeten. Jumlah kalsium yang rendah pada pasien
diabetes tipe-II diakibatkan oleh kegagalan kadar glukosa darah.

Diabetes memiliki dampak yang sangat negatif pada sistem saraf simpatis dan
parasimpatis berupa mikroangiopati hal itu juga menyebabkan dehidrasi dan
perubahan hormonal yang bertanggung jawab dalam pengaturan laju aliran
saliva

Hasil penelitian kami juga menunjukkan penurunan laju aliran saliva pada
penderita diabetes tipe-II dibandingkan dengan kontrol normal
Dari analisis ini Terdapat ketergantungan karies gigi pada kalsium saliva, laju
aliran saliva, dan pH saliva pada pasien diabetes yang sangat rendah

Penjelasan di balik temuan ini adalah komponen saliva yang seimbang memiliki
kemampuan dalam mendukung kompartemen mineral pada struktur gigi dalam
melawan proses demineralisasi oleh potensi kariogenik.

Keterbatasan penelitian ini, berupa bisa adanya perubahan dalam sifat


fisikokimia saliva, seperti penurunan laju aliran saliva, pH, dan kalsium, juga
ada berbagai faktor lain seperti peningkatan jumlah protein dan kapasitas total
antioksidan yang memainkan peran yang sangat penting dalam perkembangan
karies.
Terima kasih

You might also like