You are on page 1of 18

FOOD ADDITIVES

(BAHAN TAMBAHAN MAKANAN)


Oleh

Vina Panca Margaretha S


1406119773
Agribisnis A
UNRI
Apa itu Food Additives ??
Bahan yang biasa ditambahkan kedalam pangan untuk
mempengaruhi sifat atau bentuk pangan.

food additives
BAHAN TAMBAHAN MAKANAN DIBAGI MENJADI 2

Bahan tambahan
makanan yang
sengaja ditambahkan

Bahan tambahan
makanan yang tidak
sengaja ditambahkan
Jenis-Jenis Zat Aditif
1. berdasarkan sumber

Alami Buatan
Zat aditif alami adalah bahan- Zat aditif buatan adalah
bahan aditif yang bersumber bahan-bahan aditif yang
langsung dari alam. sengaja dibuat karena adanya
keterbatasan bahan aditif
Contoh : alami.
Garam sebagai pengawet Contoh :
daun pandan sebagai MSG (monosodium glutamate)
pewarna untuk menguatkan rasa
gula sebagai pemanis makanan
siklamat untuk memberikan
rasa manis yang lebih kuat.
Pewarna

Pemanis
2.
Berdasarka
n funsinya Pengawet

Penyedap rasa dan


aroma

Pemutih

Anti-oksidan
Pengatur keasaman

Lanjutan Pengemulsi,
pemantap, pengental

Anti kempal

Pengeras

Sekuestran
1.Pewarna
Alami : Buatan
Anato (oranye), antara lain
digunakan untuk es krim keju dan
lain-lain.
Karamel (coklat hitam), biasanya
digunakan dalam proses pembuatan Tartazine (kuning-jingga)
selai, jeli,atau jamur kalengan .
Sunset Yellow (merah-jingga)
Beta-karoten (kuning), terdapat
dalam wortel. Carmoisine (merah)
Kapsaisin (merah), terdapat Quinoline Yellow
dalam cabai merah Ponceau 4R (merah terang)
Klorofil (hijau), terdapat dalam
daun suji dan daun pandan biasanya
Brilliant Blue FCF,biasanya
digunakan pada saat proses digunakan untuk es krim
pembuatan kue. Eritrosit (merah)
Kunyit (kuning)
2.Pemanis
Alami Buatan :
Sukrosa (gula pasir)
Fruktosa ( madu ) Siklamat (tingkat kemanisan
50x gula)
Sakarin (tingkat kemanisan
300-500x gula)
Aspartam (tingkat kemanisan
160x gula)
Accessulfame (tingkat
kemanisan 200x gula)
Neotam (tingkat kemanisan
8000-13000x gula)
Pengaw
et

3.
Pengawet adalah bahan yang dapat
menghambat atau mencegah
fermentasi, pengasaman, atau
penguraian lain terhadap makanan
yang disebabkan oleh mikro organisme.

zat pengawet dibedakan menjadi:


1. GRAS (Generally Recognized
as Safe)
2. ADI (Acceptable Daily Intake)
4.Penyedap rasa dan aroma
Penyedap rasa dan aroma yang biasa digunakan berasal dari golongan ester.
Beberapa contoh bahan yang ditambahkan pada makanan yang dapat meniru
rasa buah-buahan antara lain :
Benzaldehida mempunyai rasa dan aroma seperti buah lobi-lobi.
Etil-butirat mempunyai rasa dan aroma seperti buah nanas.
Oktil-asetat mempunyai rasa dan aroma seperti buah jeruk.
Amil-asetat mempunyai rasa dan aroma seperti buah pisang.
Amil-valerat mempunyai rasa dan aroma seperti buah apel.
Isobutil-propionat mempunyai rasa dan aroma seperti buah rum.
Benzal dehid mempunyai rasa dan aroma seperti buah cherry.
Vanili

Selain golongan ester


Alami : Rempah-rempah
Buatan : Mono Sodium Glutamat dan Mono Natrium Glutamat atau biasa kita
sebut vetsin.
Oksida klor
Hidrogen peroksida
Benzoil peroksida
Natrium hipoklorit

5. pemutih
6. Anti-oksidan
Anti-oksidan adalah bahan yang dapat mencegah
atau menghambat laju oksidasi.
Beberapa contoh anti-oksidan antara lain :
8. Pengatur keasaman
Contoh: Asam asetat, Aluminium amonium sulfat,
Amonium bikarbonat, Asam klorida, Asam laktat,
Asam sitrat, Asam tentrat, Natrium bikarbonat,
Kalium sulfat, Naturium sulfat
9.Anti Kempal
Zat aditif ini dapat mencegah pengempalan makanan yang
berupa serbuk.
Contoh: Aluminium silikat (untuk susu bubuk), Kalsium
aluminium silikat (untuk garam meja), Magnesium karbonat,
Magnesium oksida
10. Pengeras
Zat aditif ini dapat memperkeras atau mencegah melunaknya
makanan.
Contoh: Aluminium amonium sulfat (pada acar ketimun botol),
Kalium glukonat (pada buah kalengan).
11. Sekuestran
Sekuestran adalah bahan yang mengikat ion logam yang ada
dalam makanan.
Contoh: Asam fosfat (pada lemak dan minyak makan), Kalium
sitrat (dalam es krim, Kalsium dinatrium EDTA dan dinatrium
EDTA
Keuntungan menggunakan zat aditif


Kerugian penggunaan
2.

zat aditif
No Nama zat aditif Penyakit yang ditimbulkan

1 Formalin Kanker paru-paru, gangguan pada alat pencernaan, penyakit jantung dan merusak sistem
saraf.
2 Boraks Mual, muntah, diare, penyakit kulit, kerusakan ginjal, serta gangguan pada otak dan hati.

3 Natamysin Mual, muntah, tidak nafsu makan, diare dan perlukaan kulit.

4 Kalium Asetat Kerusakan fungsi ginjal.


5 Nitrit dan Nitrat Keracunan, mempengaruhi kemampuan sel darah membawa oksigen ke berbagai organ
tubuh, sulit bernapas, sakit kepala, anemia, radang ginjal, dan muntah-muntah.

6 Kalsium Benzoate Memicu terjadinya serangan asma.

7 Sulfur Dioksida Perlukaan lambung, mempercepat serangan asma, mutasi genetik, kanker dan alergi.

8 Kalsium dan Natrium Penggunaaan melebihi angka maksimum tersebut bisa menyebabkan migren, kelelahan, dan
propionate kesulitan tidur.

9 Natrium metasulfat Alergi pada kulit

10 Tartazine Meningkatkan kemungkinan hyperaktif pada masa kanak-kanak.

11 Sunset Yellow Menyebabkan kerusakan kromosom


12 Ponceau 4R Anemia dan kepekatan pada hemoglobin.
13 Carmoisine (merah) Menyebabkan kanker hati dan menimbulkan alergi.

14 Quinoline Yellow Hypertrophy, hyperplasia, carcinomas kelenjar tiroid

15 Siklamat Kanker (Karsinogenik)


16 Aspartan Gangguan saraf dan tumor otak
Ciri-ciri makanan yang ditambahkan boraks dan
formalin adalah sbb :
Bakso yang menggunakan boraks memiliki kekenyalan
Boraks dan
khas yang berbeda dari kekenyalan bakso yang
menggunakan bahan daging. Tekstur kulit kering dan
formalin
berwarna keputihan.
Kerupuk yang mengandung boraks kalau digoreng akan
mengembang dan empuk, teksturnya bagus, renyah dan
dapat memberikan rasa getir.
Ikan segar yang menggunakan formalin tidak rusak
sampai 3 hari pada suhu kamar, insang berwarna merah
tua dan tidak cemerlang, dan memiliki bau menyengat
khas formalin.
Tahu yang menggunakan formalin berbentuk bagus,
kenyal, tidak mudah hancur, awet hingga lebih dari 3
hari, bahkan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es, dan
berbau menyengat khas formalin.
Mie basah yang menggunakan formalin biasanya lebih
awet sampai 2 hari pada suhu kamar (25 derajat
celcius), berbau menyengat, kenyal, tidak lengket dan
agak mengkilap.
Gula jawa yang ditambahkan formalin teksturnya
cenderung keras, tidak mudah remuk dan lumer, bau
agak menyengat.

You might also like