You are on page 1of 23

Kepaniteraan Klinik Keperawatan

Senior (K3S)
Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Kedokteran Unsyiah
Ventilator Associated Pneumonia (VAP):
pneumonia nosokomial pada pasien yg
menggunakan ventilator mekanik setelah
48 jam
28% pasien dgn ventilator VAP
Tingkat kematian kasar untuk VAP: 27-76%
Tujuan
Untuk memberikan gambaran tentang
pengertian dari VAP
Untuk memberikan gambaran tentang etiologi
dari VAP
Untuk memberikan gambaran tentang gejala
dari VAP
Untuk memberikan gambaran tentang
patofisiologi dari VAP
Untuk memberikan gambaran tentang
pencegahan dari VAP
Untuk memberikan gambaran tentang asuhan
keperawatan pada pasien VAP
Definisi
Pneumonia: suatu penyakit infeksi atau
peradangan pada organ paru-paru yang
disebabkan oleh bakteri, virus, jamur ataupun
parasit di mana alveolus yang bertanggung
jawab menyerap oksigen dari atmosfer
menjadi "inflame" dan terisi oleh cairan

Ventilator Associated Pneumonia (VAP):


pneumonia nosokomial pada pasien yg
menggunakan ventilator mekanik setelah 48
jam
Etiology
Early onset:
Staphylococcus aureus (gram positif)
Haemophilus influenzae (gram negatif)
Streptococcus pneumoniae (gram positif)
Late onset:
Methicillin resistant staphylococcus aureus
(MRSA)
Pseudomonas aeruginosa
Acinetobacter atau Enterobacter
Pada kebanyakan pasien, penyebab VAP adalah
multipel organisme
Manifestasi Klinis
Hypoksemia Kulit lembab
Batuk berdahak Anoreksia
Sputum virulen Fatigue
Peningkatan suhu Kulit pucat
tubuh
Muntah
Nafas pendek
Nyeri sendi dan otot
Nyeri dada
Leukositosis
Hemoptysis
Sakit kepala Krepitasi
Diaforesis
Faktor Resiko
Penggunaan Endotrakeal tube (ETT):
Mencegah batuk (mekanisme defense alami pasien)
Mencegah filtrasi udara pada saluran pernafasan atas
Mencegah humidifikasi udara pada saluran pernafasan
atas
Menghambat reflex epiglottic dan saluran pernafasan
atas
Menghambat transport silia oleh sel-sel endotel
Menjadi penghubung langsung bagi airborne patogen
Menjadi tempat reservoir pathogen
Mempunyai cuff yang menjadi tempat berkumpulnya
secret di area hypoglottic
Mencetuskan reaksi benda asing bagi tubuh,
sehingga mengaktifkan respon imun lokal
Faktor Resiko
Faktor Host

Umur 65 tahun atau lebih


Mempunyai riwayat penyakit kronik seperti COPD,
emphysema, asthma
Mempunyai masalah immunosuppression seperti
HIV/AIDS, transplantasi sumsum tulang belakang
Operasi abdominal atau torax
Riwayat terapi antibiotic sebelumnya
Riwayat pneumonia atau infeksi organ remote
sebelumnya
Malnutrisi
Faktor Resiko
Faktor Medis/perawatan
Penggunaan nasogastric tube (NGT)
Pemberian makanan enteral
Terapi stress ulcer
Posisi pasien supine
Intubasi melalui nasal
Patofisiology
Pencegahan
Mencegah kolonisasi saluran cerna
Mencegah penggunaan antibiotik yang tidak perlu
Membatasi propilaksis tukak lambung pada penderita
risiko tinggi
Menggunakan sukralfat sebagai propilaksis tukak
lambung
Menggunakan antibiotik untuk dekontaminasi saluran
cerna secara selektif
Dekontaminasi dan menjaga kebersihan mulut (oral
hygiene)
Menggunakan antibiotik yang sesuai pada penderita
risiko tinggi
Selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak
dengan penderita
Mengisolasi penderita risiko tinggi dengan kasus MDR
Pencegahan
Mencegah aspirasi
Menghentikan penggunaan pipa nasogastrik atau
pipa endotrakeal segera mungkin
Posisi penderita semirecumbent atau duduk
Menghindari distensi lambung berlebihan
Intubasi oral atau nonnasal
Penyaliran subglotik
Penyaliran sirkuit ventilator
Menghindari reintubasi dan pemindahan penderita
jika tidak diperlukan
Ventilasi masker noninvasif untuk mencegah
intubasi trakea
Menghindari penggunaan sedasi jika tidak
diperlukan
DATA ADMINISTRASI:
Tanggal pengkajian : 17 Mei 2012
Waktu : 10.00 WIB
Nama : Tn. MY
Umur : 70 Th
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Pensiunan
Alamat : Peukan Bilui, Aceh
Besar
Dx. Medis : Syok sepsis +
VAP
PENGKAJIAN PRIMER:

Airway : Unclear, secret (+)


Breathing : Pernapasan tidak spontan, menggunakan
ventilator, RR: 17x/menit
Circulation : N: 113x/menit, TD: 156/59 mmHg, T:
38,20C, capiler refill <3 detik
Disability : GCS : E1V1M1= 3, kesadaran: koma
Exposure : Udem di ektremitas + +, adanya
+ +

Dekubitus di sacrum pasien, luka grade 3 dengan luas


10cm
Folley cateter: pasien terpasang kateter, urine
output 4395 cc
Gastric tube: pasien terpasang NGT
Heart monitor: MAP: 91 mmHg, TD: 156/59
mmHg, CVP: 7 cmH2O
Pengkajian sekunder
Kondisi waktu tiba di ruangan : Pasien masuk
dari IGD dengan kondisi penurunan kesadaran

Riwayat penyakit terdahulu : Pasien memiliki


riwayat DM tidak terkontrol, hipertensi (+),
riwayat penyakit stroke 4 tahun yang lalu

Riwayat pembedahan terdahulu : -


Hasil laboratorium
Darah Kultur sputum
Hb : 9,3 gr/dl Ticarciclin R
Leukosit : 12,2x Tetraciclin R
103 /ul
Trombosit : 71x Tobramicin R
103 /ul
Ht : 27% Gentamicin R
Albumin : 2,1 gr/dl Meropenem R
Globulin : 2,7 gr/dl Ceftriaxone R
Levofloxacin R
Ciprofloxacin R
Foto thorax
Cor : bentuk dan ukuran normal
Pulmo : tampak infiltrate di paru kanan dan
kiri
Sinus phrenicocostalis kanan dan kiri tajam
Kesimpulan : Pneumonia
Therapy yang diberikan:
Injeksi Parentral/drips Oral/ lainnya
Omeprazole 40mg/12 RL 1500 cc/hari Ventolin nebula 1
jam fis/6 jam
Vit. C 400 mg/hari Perdipin drip PCT tab k/p
Cefepim 1 gr/8jam KCl 50 mg/hari Lacbon 3x1
Vancomysin 1gr/12 Fluconazole 2x200
jam mg
Lovenox 0,6cc/12 jam Albumin
Insulin titrasi
Analisa
No Data
Data Etiologi Masalah
1. S: - Penumpukan Bersihan jalan
O: sekret nafas tidak
- Pasien diintubasi, ETT efektif
(+)
-Airway: unclear, secret
(+)
-RR: 17x/ menit
-Pasien terpasang
ventilator
-SpO2 99%
2. S: - muntah dan Perubahan nutrisi
O: kurang dari
BB: 70 kg gangguan
kebutuhan
Pasien muntah penyerapan di
setelah diberikan
sonde usus
Penyerapan tidak
Lanj..
No Data Etiologi Masalah
S: -
3.
O:
Hipoalbumine Kelebihan
-Pasien terpasang kateter mia volume
-Urine output 4780
-Udem + + cairan
++
-Pitting edema +4
-Kadar albumin 2,1 gr/dl
-Turgor: jelek

4. S: - Tirah baring Kerusakan


O: lama integritas kulit
Terdapat luka
dekubitus di sacrum,
grade 3
Luas luka diameter
10 cm
Pasien bedrest total
Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d
penumpukan secret
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d
muntah dan gangguan penyerapan di usus
Kelebihan volume cairan b.d hipoalbuminemia
Diagnosa Keperawatan yang
Kerusakan integritas kulit b.d tirah baring
muncul
lama dari kasus:
Catatan perkembangan
dapat dilihat di makalah

You might also like